• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II : PENGERTIAN AL QUR'AN DAN URGENSINYA

C. Nama nama al Qur'an tentang

Dalam al Qur’an, Allah Swt. menyebutkan kitab sucinya menggunakan nama nama dan sifat sifat yang berbeda. Nama nama dan sifat sifat ini merupakan keagungan dan kemuliaan al Qur'an, namun di sisi lain nama nama ini memiliki arti arti tertentu yang mengandung pesan pesan spesifik atas penamaannya. Menurut Manna al Qattân kandungan nama nama dan sifat sifat al Qur'an memiliki penekanan makna tertentu atas al Qur'an sesuai konteks dan tujuan.68 Jika dihubungkan dengan , maka nama nama al Qur'an itu memiliki peranan penting dalam pemeliharaan al Qur'an secara hafalan ini. Berikut akan dipaparkan nama nama dan kegerkaitannya dengan al Qur’an;

a. Al Qur’an

Nama al Qur'an dan bentuknya diulang 69 kali,69 al Qur'an berasal dari kata

+ $ " + $ artinya membaca, sama dengan kata " 2. al Qur'an adalah

bentuk (B ) yang diartikan sebagai *2 yaitu + 2, berarti yang dibaca. Pendapat lain mengatakan bahwa kata + $ adalah kata sifat dari " + $ atau + , tetapi pendapat ini kurang populer. Sebuah pendapat lain dikemukakan oleh Schwally dan Weelhausen dalam $ " * bahwa al Qur'an berasal dari bahasa Hebrew, yakni dari kata berarti "yang dibacakan". Namun pandangan ini juga mengandung kelemahan, karena kata + $ dan + $

sudah merupakan bahasa arab asli sejak dahulu.70 Al Tabari (w. 310 h.) mengakui perbedaan ulama tentang asal kata al Qur'an, namun pendapat Ibn ‘Abbâs lebih tepat diterima, al Qur'an menurutnya bermakna ) atau + $ yaitu bacaan. Allah berfirman dalam surat al Qiyâmah/75:18 yaitu: " + $ ! ("dan jika telah kami bacakan"), Ibn ‘Abbâs berkata "dan jika telah Kami jelaskan bacaannya", maka

67 Muslim,

&juz 4, h. 2216.

68 Manna al Qattân,

*= 2 "# $ , (Cairo: Mansyurât ‘Asr Hadîts, t.th.), h. 23.

69 'Abd al Bâqi,

" $ , h. 649.

70 M. Quraish Shihab, dkk,

$= "# $ & (Jakarta, Pustaka Firdaus, 2001), cet. ke III, h. 13.

! $ + !("ikutilah bacaan itu"), maksudnya amalkanlah isinya sebagaimana telah dibacakan Jibril as.71

Menurut Qatâdah al Qur'an bermakna " $ yaitu "mengumpulkan atau menggabungkan. Ketika menafsirkan ayat " $ $ ) + $ !& ia mengatakan "sesungguhnya urusan kami menghafalkan dan mengumpulkannya".72 Kemudian al Qur'an dinamakan dengan makna ini karena dia mengumpulkan surat surat dan ayat ayat, atau karena terhimpun daripadanya intisari kitab kitab sebelum al Qur'an. Dari pengertian secara bahasa di atas, penulis cendrung mengartikan al Qur'an dengan arti bacaan, karena pengertian inilah yang menjadikan al Qur'an selalu dibaca umat islam dan sangat sesuai dengan penamaan kitab suci ini sebagai kitab yang selalu dibaca setiap hari. karena dengan dibaca berarti al Qur'an dihafal dan diingat dalam hati.

Secara istilah al Qur'an didefiniskan oleh Mannâ6 al Qatân dengan

" * )3 " * ) (firman

Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. yang bernilai ibadah dengan bacaannya").73 Memang para ulama banyak memberikan definisi terhadap al Qur'an dan menambah unsur unsur definisi itu. Unsur unsur itu adalah al Qur’an adalah kitab suci yang tertulis dalam , diriwayatkan dengan mutawatir, dimulai dari mulai surat al Fatihah sampai al Nâs. Seperti yang didefinisikan 6Ali al Sâbûni, yaitu

! ) " * * " ) " ) "

9 3 " " & " + " ) & " *

) & " $ " 2 " !.74 Definisi ini

yang paling mewakili unsur unsur dinamakan al Qur'an, menurut Syar‘i Sumin kesempurnaan definisi tidak ditentukan oleh banyaknya unsur unsur pembatas yang disebutkan, justru dapat mengurangi sifat *nya suatu definisi.75 Karena itu penulis cendrung menggunakan definisi Mannâ‘ al Qatan di atas. Karena dalam pengertian ini, urgensi disebutkan sebagai definisi al Qur'an yaitu " *

) yang bernilai ibadah dengan membacanya. Dengan definisi ini, maka jelaslah begitu besarnya peranan bacaan dan hafalan al Qur'an, yaitu ia merupakan suatau ibdah yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah Swt.

71 Al Tabarî, 9 $ " & juz 1, h. 95. 72 Al Tabarî, 9 $ " &juz 1, h. 96. 73 Mannâ‘ al Qatân, & h. 21. 74 6Ali al Sâbûni,

" *= 2 "# $ &(Jakarta: Dâr al Kutub, 2003), cet. ke I, h. 8.

75 Syar‘i Sumin,

# $ " * : = & (Disertasi S3 Konsentrasi Ilmu Agama Islam Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005), h. 53.

3 "'

Nama " disebutkan al Qur'an sebanyak 234 kali.76 ' adalah bentuk dari kata " artinya menulis. " diartikan *2 yaitu

" 2 , artinya yang ditulis. Al Qur'an dinamakan sesuatu yang ditulis, karena

dalam sejarahnya dia ditulis di pelapah kurma, batu, daun daun, batang batang pohon, kayu kayu dan lain lain. Tulisan ini menunjukan bahwa al Qur’an terpelihara dalam suatu catatan sejarah yang sangat kuat untuk menilai bahwa al Qur’an itu terjaga dan terpelihara dalam bentuk catatan. Penamaan ini sesuai dengan firman Allah dalam al Qur'an, surat al Dukhân/44:2 yaitu:

É

=≈tGÅ6ø9$#uρÈÎ7ßϑø9$#∩⊄∪

“Demi al Kitâb (al Qur’an) yang menjelaskan”.

Sementara itu, tulisan didefinisikan al Tabâri dengan ! " " * 2* ) + " ("tulisan penulis huruf huruf alphabet baik terkumpul maupun terpisah").77 Menurut Syahrûr, al Qur'an dinamakan "

karena ia adalah kumpulan tulisan tulisan yang diwahyukan kepada Muhammad Saw. dan disusun seluruh ayat ayatnya dalam suatu , yang terhimpun mulai surat al Fâtihah sampai an Nâs.78 Sedangkan menurut al Suyuti al Qur'an dinamakan "

karena mengumpulkan seluruh aspek aspek ilmu, cerita, dan berita secara sempurna, karena al kitâb secara bahasa dapat bermakna " , yaitu mengumpulkan.79

Penamaan " sesuai dengan identitas al Qur'an, karena dia ditulis sejak masa Rasul di batu batu, pelepah kurma, dan kayu kayu oleh para sekretaris wahyu seperti: Zaid bin Tsâbit, 'Ali bin Abi Tâlib, 6Utsmân bin 'Affân dan lain lain. Bahkan sampai kini al Qur'an tetap ditulis dan dicetak sehingga tidak ada kekeliruan dan kesalahan, lahirnya ilmu $ dalam $ 2 al Qur'an sebagai pengejewanta han dari proses al Qur'an sejak priode awal sampai kini untuk menjaga kemurnian al Qur'an yang berbeda dengan tulisan tulisan arab ataupun kaidah kaidahnya. Namun demikian inti penamaan al Kitâb menunjukan proses penulisan al

76 ‘Abd al Bâqi, " $ , h. 696 699. 77 al Tabari, 9 $ " $) "# $ &juz 16, h. 99. 78 Muhammad Syahrûr,

"' ) "# $ # $ $ &(Cairo: Qâhirah, Syirkah Matbû‘ât, 2000), cet. ke VI, h. 53 54.

79 Al Suyûti,

Qur'an dan pemeliharaannya dalam tulisan, sehingga al Qur'an betul betul terjaga dan terpelihara sejak awal diturunkan sampai kini.

Penyebutan nama al Qur'an dan " lebih banyak dan populer. Dalam hal ini Muhammad 'Abdullah bin Darrâz berkata: "ia dinamakan al Qur'an karena di dibaca dengan lisan dan dinamakan dengan al Kitâb karena ia ditulis dengan pena". Kedua pengertian ini menunjukan makna yang sesuai dengan kenyataannya.80 Dalam hal ini, Mannâ6 al Qatân juga memberikan penjelasan lebih dalam, ia berkata: "Penamaan al Qur'an dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahwa seharusnya al Qur'an dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan demikian apabila salah satunya ada yang melenceng atau kurang, maka yang satunya akan meluruskannya. Kita tidak bisa menyandarkan hanya kepada hafalan seseorang sebelum hafalannya sesuai benar dengan tulisan yang telah disepakati oleh para sahabat, yang dinukilkan kepada kita dari generasi ketiap generasi menurut keadaan sewaktu dibuat pertama kali. Demikian halnya, kita pun tidak dapat menyandarkan kepada tulisan penulis sebelum tulisan itu sesuai benar dengan hafalan berdasarkan yang dan

) . Dengan penjagaan ganda yang ditanamkan oleh Allah Swt. kedalam jiwa Muhammad Saw. ini sebagai langkah kenabiannya, maka al Qur'an akan tetap selalu terjaga dan terpelihara dalam benteng yang kokoh.81 Hal demikian tidak lain merupakan proses Allah Swt. dalam mewujudkan janji Nya untuk menjamin terpeliharanya al Qur'an.

/3 "

" asal dari kata " artinya menyebut dan mengucap.82

" adalah bentuk bermakna $ artinya "yang disebut" atau

"yang diucapkan". Al Qur'an dinamakan " karena dia selalu disebut dan diucakan oleh umat islam setiap hari, hal ini sesuai dengan penamaan al Qur'an sebagai kitab yang " dan " ) . Allah Swt. berfirman

! " ) ! ("sesungguhnya kami yang

menurunkan al dzikra dan kami yang memeliharanya").83 Al Qur'an dinamakan "

menurut al Thabari mengandung dua makna, pertama, ia adalah peringatan dari Allah Swt. kepada manusia tentang hukum hukum dan ketentuan ketentuannya.

80 Abdullâh bin al Darrâz,

"8 $ "* , (Kuwait, Dâr al Qalam, t.th.), h. 12.

81 Mannâ‘ al Qathân,

& h. 22.

82 A.W. Munawwir,

' " )) , (Surabaya, Pustaka Progressif, 1997), h. 448.

Kedua, peringatan (itu merupakan) kemuliaan dan keagungan bagi hamba hambanya yang beriman.84 Sebagaimana dalam surat al Zukruf/43:44, Allah Swt. berfirman:

…ç ‾ΡÎ)uρ֍ø.%Ï s!y7©9y7ÏΒöθ)s Ï9uρ(tôθyρu tβθè=tó¡è?∩⊆⊆∪

“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab”.

Penamaan al Qur'an " jika dikaitkan dengan , berarti al Qur'an adalah kitab suci yang sering untuk disebut sebut dan diagungkan umat Islam untuk dibaca, dihafal dan disebut sebut setiap waktu. Hal ini sesuai pendapat ulama tentang kalimat yang paling utama yaitu membaca al Qur'an. Menurut pendapat imam Nawâwi (w. 676 h.) bahwa membaca al Qur'an adalah sebaik baiknya jika dibaca dengan dan .85 Orang yang selalu membaca al Qur'an dan menghafalnya maka itu adalah yang paling utama, karenanya seorang yang hafal al Qur'an seyogyanya selalu membaca al Qur'an di pagi, siang, sore dan malam hari. Jika berkaca kepada , ada diantara mereka yang menghatamkan al Qur'an dalam satu bulan, sepuluh hari, delapan hari, tujuh hari, dan enam hari, dan inilah yang sering dilakukan mereka.86

Selain yang disebutkan di atas, ada nama nama lain al Qur'an yaitu: " +

(Q.S. al Furqân/25:1)& " (Q.S. al Syu‘ara/26:192). Namun kedua nama ini belum mewakili inti penamaannya tentang tahfiz al Qur’an. Al Qur’an juga memiliki sifat sifat yaitu & & & * (Q.S. Yûnûs/10:57)& (Q.S. al An‘am/6:92& (Q.S. al Mâidah/5:15)& (al Baqarah/2:57)& * (Q.S. Fusilat/41:41& (Q.S. al Burûj/85:21& dan (Q.S. Fusilat/41:3 4).87 Namun sifat sifat ini hanya menunjukan keagungan al Qur’an yang disifati dengan nama nama tersebut.

Dokumen terkait