• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

C. Narasumber Utama

Narasumber utama dalam jurnalisme advokasi adalah masyarakat kecil, kelompok minoritas, dan saksi mata. Dalam film sexy killers, narasumber utamanya digambarkan pada:

1. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria bernama Komari yang sedang membuka ember dan memperlihatkan air yang ada di rumahnya

Konotasi: Komari memberikan keterangan perihal air bersih yang sangat sulit didapatkan di lingkungan rumahnya dan terlihat betapa keruhnya air yang dihasilkan dari sumurnya yang lokasinya jauh dari rumah.

Mitos: Watchdoc memilih Komari, seorang petani kota Samarinda yang terkena imbas pertambangan batubara sebagai narasumber untuk menjelaskan perihal sulitnya mendapatkan air bersih dan sebagai saksi mata.

2. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Terlihat wanita paruh baya sedang menceritakan sawah miliknya yang terkena lumpur

Konotasi: Wanita paruhbaya ini kesal kepada perusahaan tambang batubara karena sawah miliknya terkena lumpur Mitos: Watchdoc memilih warga Kalimantan timur yang berprofesi sebagai narasumber. Ia terlihat sangat keberatan dengan adanya pertambangan.

3. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria bernama Ketut sedang menunjukkan sawah yang telah berubah akibat adanya pertambangan

Konotasi: Ketut menjadi salah satu narasumber yang menjelaskan tentang dampak pertambangan batubara di lingkungannya.

Mitos: Watchdoc memilih Ketut sebagai narasumber untuk mewakili anak muda yang turut menyuarakan bagaimana dampak pertambangan batubara bagi keluarga dan lingkungannya.

4. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: terlihat seorang wanita menangis saat ia menjelaskan tentang anaknya yang telah meninggal akibat kubangan bekas galian pertambangan

Konotasi: seorang ibu yang menangis dan terlihat sangat sedih karna anaknya menjadi korban kubangan batubara yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan dan pemerintah setempat.

Mitos: seorang ibu yang sedang merasakan kesedihan akibat salah seorang anaknya meninggal di lubang bekas pertambangan batubara.

5. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: rekaman suara pernyataan gubernur Kalimantan Timur

Konotasi: Gubernur Kalimantan Timur memberikan pernyataan mengenai banyaknya korban jiwa akibat adanya kubangan bekas pertambangan. Dari

pernyataannya, “Namanya nasibnya dia meninggalnya di kolam tambang kan” terlihat bahwa ia apatis dan menganggap masalah ini hanya kemalangan biasa dan memang sudah nasibnya seperti itu.

Mitos: Watchdoc mengambil rekaman suara pernyataan Gubernur Kalimantan Timur yang terkesan apatis atas permasalahan warganya. Dengan ini terlihat bahwa pemerintah Kalimantan Timur kurang tanggap dan terlihat tidak peduli atas korban pertambangan tersebut.

6. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Pria bernama Mulyono, seorang Kepala Desa Mulawarman memberikan keterangan terkait kerusakan rumah yang terjadi pada warganya.

Mitos: Watchdoc memilih Mulyono sebagai narasumber untuk mewakili penduduk Mulawarman karena ia sebagai kepala Desa tersebut dan menjadi saksi mata atas kejaian yang menimpa warga Mulawarman.

7. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Pria menggunakan kaos dalam

Konotasi: Seorang Pria berkaus dalam mengeluhkan keadaan rumahnya yang rusak akibat adanya pertambangan yang jaraknya dekat dengan lokasi penduduk.

Mitos: terlihat bahwa Watchdoc memilih pria berkaus dalam ini sebagai narasumber. Pria ini merupakan masyarakat kecil yang terkena dampak akibat pertambangan batubara.

8. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria berbaju putih dengan jarring penangkap ikan di sampingnya sedang memberikan keterangan

Konotasi: Watchdoc memilih pria berbaju putih yang berprofesi sebagai nelayan untuk menjadi narasumber. Ia juga mengatakan kalau ia bingung harus protes ke siapa.

Selama ini belum ada pihak yang mampu menangani permasalahan nelayan tersebut.

Mitos: Nelayan yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang mengalami dampak akibat tongkang yang berlabuh.

9. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: petani garam sedang memberikan keterangan Konotasi: Petani garam mengeluh karena lahan pekerjannya akan digusur. Ia merasa bahwa pekerjaanya itu tetap.

Mitos: Petani garam yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang mengalami dampak akibat pembangunan PLTU. Akibatnya, lahan yang menjadi matapencarian pria tersebut bisa hilang dan merintis usahanya dari awal.

10. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria berbaju biru yang berprofesi sebagai buruh tani garam.

Konotasi: Seorang buruh tani garam mengeluh akibat adanya penggusuran yang terjadi di lingkungannya. Ia merasa hidupnya lebih susah dibandingkan dengan sebelumnya.

Mitos: seorang buruh tani garam yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang

mengalami dampak akibat pembangunan PLTU.

Akibatnya, lahan yang menjadi matapencarian pria tersebut bisa hilang. Kesejahteraan hidupnya berkurang dan menurunkan taraf ekonomi penduduk sekitar.

11. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Pria berbaju coklat dengan perahu dan hasil tangkapan ikan

Konotasi: Seorang nelayan yang mengeluhkan hasil tangkapan ikannya sangat sedikit.

Mitos: Seorang Nelayan yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang mengalami dampak akibat lalu-lalang tongkang yang melintasi wilayah perairan tempat mereka mencari ikan.

12. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Pria berbaju Biru dengan perahu di tengah laut Konotasi: Seorang nelayan yang mengeluh hasil tangkapan ikannya sangat sedikit.

Mitos: Seorang Nelayan yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang mengalami dampak akibat lalu-lalang tongkang yang melintasi wilayah perairan tempat mereka mencari ikan.

13. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria berbaju putih dan menggunakan topi, kebun kelapa, dan seorang pria yang sedang mengambil kelapa dengan memanjat pohonnya, serta suara kelapa-kelapa berjatuhan

Konotasi: terlihat seorang pria bernama ketut mangku yang kesal terhadapat pemerintah karena kualitas kelapa yang dihasilkan dari kebun kelapa miliknya menurun. Ia mengaku sebelum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang lokasinya berdekatan dengan kebun miliknya kualitas dan kuantitas kelapanya baik.

Mitos: Pemilik kebun kelapa yang menjadi narasumber ini dianggap sebagai masyarakat kecil yang mengalami dampak akibat pembangunan PLTU (pembangkit listrik Tenaga Uap). Kualitas yang dihasilkan dari kebun miliknya menurun akibat adanya pembangunan PLTU yang berdekatan dengan kebun kelapanya dan menurunkan taraf ekonomi penduduk sekitar.

14. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang nenek menggunakan daster dan kupluk sedang memberikan keterangan di depan rumahnya.

Konotasi: terlihat seorang nenek bernama Karimun mengeluhkan penyakitnya. Ia mengaku sakit asma sejak adanya pertambangan batubara di lingkungan rumahnya.

Mitos: terlihat seorang nenek menggunakan pakaian sederhana dan berlatarbelakang rumahnya yang masih menggunakan bata merah menandakan bahwa ia hanya rakyat kecil yang terkena dampak kesehatan dari pembangunan PLTU yang jaraknya berdekatan dengan rumahnya.

15. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang wanita sedang memberikan keterangan Konotasi: seorang bidan yang bertugas di Desa Tubanan mengaku banyak kasus sesak nafas atau batuk di desa tersebut. Ia menduga penyebabya adalah lokasi PLTU berdekatan dengan desa Tubanan.

Mitos: Rina Anjarwati adalah seorang narasumber dalam film sexy kilers. Ia merupakan saksi mata atas kejadian yang menimpa desa Tubanan. Terlihat berhati-hati saat ia menyampaikan pendapatnya tentang korelasi dampak PLTU dengan pasiennya yang menderita sakit pernafasan.

16. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang pria menujukkan selembar hasil rongent dan menceritakan apa yang ia alami.

Konotasi: terlihat seorang pria bernama Arsyad mengeluhkan penyakitnya. Ia mengaku menderita alergi debu sejak adanya PLTU berjarak 100 meter dari rumahnya.

Mitos: terlihat seorang pria bernama Arsyad menggunakan pakaian sederhana menandakan bahwa ia hanya rakyat kecil yang terkena dampak kesehatan dari pembangunan PLTU yang jaraknya berdekatan dengan rumahnya.

17. Visual:

Analisis Semiotika Rolland Barthes:

Denotasi: Seorang wanita sedang memberikan keterangan apa yang dialami oleh penduduk sekitar rumahnya

Konotasi: terlihat seorang wanita bernama Niswanti memberikan kesaksian atas apa yang dialami oleh tetangga-tetangganya. Ia mengaku alergi debu, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), sakit paru-paru yang dialami penduduk setempat akibat debu hitam yang dihasilkan oleh PLTU

Mitos: terlihat seorang wanita bernama Niswanti menggunakan pakaian sederhana menandakan bahwa ia hanya rakyat kecil yang terkena dampak abu hitam dari pembangunan PLTU yang jaraknya berdekatan dengan rumahnya.

Dari analisis di atas, terlihat Watchdoc memilih petani, nelayan, warga yang rumahnya dekat dengan pertambangan ataupun PLTU sebagai narasumber. Hal ini menunjukkan bahwa Watchdoc telah berpihak kepada rakyat kecil, dan telah memenuhi unsur ketiga jurnalisme advokasi yaitu Narasumber utama dalam jurnalisme advokasi adalah masyarakat kecil, kelompok minoritas, dan saksi mata.

Dokumen terkait