• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.4. Narkoba

Narkoba adalah suatu istilah yang berasal dari terjemahan asing, seperti drug abuse dan drug dependence, dikalangan awam dikenal dengan istilah narkoba, yang merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Ada istilah lain, yaitu NAPZA. NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif. Berbagai istilah yang sering digunakan, tidak jarang menimbulkan salah pengertian, tidak saja di kalangan medis, tetapi juga masyarakat awam (Hawari 2003:51).

Narkoba itu sendiri sulit diartikan karena tergantung dari perspektif masing-masing individu. Barikut ini dikemukakan pengertian istilah narkoba menurut Dinas Kesehatan. Narkoba adalah istilah yang digunakan masyarakat dan aparat penegak hukum untuk bahan atau obat yang masuk kategori berbahaya atau dilarang digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan dan sebagainya, di luar ketentuan hukum (Martono 2000:87).

Perspektif lain menjelaskan narkoba sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan

pengaruh-42

pengaruh terntentu bagi individu yang menggunakannya. Menurut Hawari (2003:58), semua zat tergolong sebagai narkoba akan menimbulkan adiksi (ketagihan), yang pada waktunya akan berakibat pada ketergantungan. Hal ini disebabkan karena narkoba mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Keinginan yang tidak tertahankan

2. Kecenderungan untuk menambahkan takaran sesuai dengan toleransi tubuh.

3. Kecenderungan psikologis, yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan menimbulkan gejala-gejala kejiwaan seperti kegelisahan, kecemasan, depresi dan sejenisnya. 4. Ketergantungan fisik, yaitu apabila pemakaian zat

dihentikan akan menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus zat (symtoms).

2.4.1 Jenis-jenis Narkoba dan Efeknya

Setiap jenis narkoba menimbulkan efek yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan zat-zat yang terkandung didalamnya memiliki efek samping yang berbeda-beda. Tidak ada jenis narkoba yang aman bagi tubuh.

43

Narkoba memiliki jenis-jenis yang berbeda, ada terbuat dari tumbuhan dan kimia. Menurut Badan Narkotika Nasional (2004), narkoba dibagi dalam tiga jenis, yaitu :

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan tingkat kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketagihan atau ketergantungan yang sangat berat (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).

Jenis-jenis narkotika dibagi atas tiga golongan yaitu :

1. Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun kecuali untuk penelitian `atau ilmu pengetahuan. Contoh: Ganja, morphine, dan putauw.

2. Narkotika golongan II : adalah narkotika yang mempunyai daya adiktif yang kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, dan betametadol. 3. Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya

adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan turunannya.

44

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, yang digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997).

Jenis-jenis psikotropika dibagi atas empat golongan, yaitu :

1. Psikotropika golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh : ekstasi (methylendioxy methapetamine dalam bentuk tablet dan kapsul), shabu-shabu (berbentuk Kristal berisi zat methamphetamine).

2. Psikotropika golongan II : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang kuat untuk menyebabkan sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amphetamine dan methaphetamine.

3. Psikotropika golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang, berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumubal, fleenitrazepam.

4. Psikotropika golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan, berguna untuk pengobatan dan peneletian. Contoh : nitrazepam, diazepam (Martono 2006:89).

45 c. Bahan Adiktif Lainnya

Bahan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Namun dalam kelompok ini tidak mengandung bahn narkotika dan psikotropika, yang diantaranya yaitu rokok, kelompok alkohol dan minuman lainnya yang dapat memabukkan dan menimbulkan ketagihan, thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair atau aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan memabukkan (Alifia 2008 : 15).

2.4.1.2. Efek Narkoba

Penggunaan narkoba dengan dosis teratur dapat bermanfaat sesuai tujuan, sedangkan penggunaan dengan dosis yang melebihi ukuran normal apalagi dalam kasus penyalahgunaan akan menimbulkan efek negatif. Efek-efek negatif penyalahgunaan narkotika akan meningkat sesuai dengan kuantitas dan kualitasnya, diantaranya (dalam Hari Sasangka, 2003 : 24) :

a. Euphoria adalah perasaan riang gembira. Efek euphoria timbul karena tidak sesuai dengan keadaan jasmani atau rohani si pemakainya. Disini dosis yang dipakai tidak begitu tinggi.

b. Delirium adalah menurunnya kesadaran mental si pemakai disertai kegelisahan yang cukup hebat yang terjadi secara mendadak. Efek delirium ini timbul karena pemakaian dosis yang lebih tinggi daripada euphoria.

46

c. Halusinasi adalah suatu kesalahan persepsi panca indera, sehingga apa yang dilihat atau didengar tidak sesuai dengan yang sesungguhnya.

d. Weakness adalah lemahnya jasmani atau rohani yang terjadi akibat ketergantungan dan kecanduan narkoba.

e. Drowsiness adalah menurunnya kesadaran, atau di antara sadar dan tidak sadar disertai dengan pikiran yang kacau.

f. Collapse adalah keadaan pingsan dan jika si pemakainya over dosis dapat mengakibatkan kematian.

Berbagai macam efek yang ditimbulkan oleh setiap narkoba sesuai dengan jenis narkoba tersebut, yaitu : eforia, santai, keringatan, stress dan rasa sakit, nafsu makan bertambah, perusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi serta motivasi berkurang, keriangan dan bertenaga, ketajaman perhatian, percaya diri dan meningkatnya gairah atau kegiatan seksual. Meningkatnya nafsu makan dan berkurangnya nafsu makan tergantung pada jenis narkoba yang dikonsumsi, bahkan memperlambat reflek motorik, menekan pernafasan, denyut jantung. Mengganggu penalaran dan penilaian merupakan efek kelanjutan apabila mengkonsumsi narkoba dalam jangka waktu yang panjang hingga tak jarang berujung kepada kematian.

2.4.1.3. Dampak Narkoba a. Dampak Sosial

Selain berpengaruh terhadap kondisi individu si pemakai, penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada masyarakat luas (dalam Hari Sasangka, 2003 : 25), diantaranya yaitu :

47

1. Meningkatnya tindak kriminalitas, seperti pelecehan seksual, mencuri, dan lainnya.

2. Menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban nasional.

3. Menimbulkan kekerasan baik terhadap perorangan atau kelompok. 4. Tingginya kecelakaan lalu lintas.

5. Menyebarkan penyakit tertentu lewat jarut suntik yang dipakai oleh pengguna atau pecandu, misalnya hepatitis B, hepatitis C dan HIV/AIDS. 6. Banyaknya angka pengangguran dikarenakan efek narkoba tertentu

membuat pemakainya menjadi malas.

7. Membuat pemakainya menjadi anti-sosial dan tidak peduli dengan orang sekitarnya.

8. Membuat penyalahgunanya tidak menyadari perannya dalam masyarakat. 9. Dibenci dan dikucilkan masyarakat.

b. Dampak psikologis

Secara psikologis penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan perubahan perilaku si pemakainya yang dapat merugikan dirinya sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Misalnya, emosi tidak terkendali, curiga berlebihan sampai pada tingkat Waham (tidak sejalan antara pikiran dan kenyataan), selalu berbohong, tidak merasa aman, tidak mampu mengambil keputusan yang wajar, tidak memiliki tanggung jawab, kecemasan yang berlebihan dan depresi, ketakutan yang luar biasa, hilang ingatan (gila), dan sebagainya

diakses pada

48

Bukan hanya penyalahgunaan narkoba yang memiliki dampak buruk pada masyarakat luas, namun peredaran gelapnya juga menimbulkan dampak buruk, diantaranya :

1. Meningkatnya permintaan dan konsumsi narkoba yang berpengaruh pada rusaknya generasi anak bangsa, terkhusus anak-anak dan remaja yang sangat rentan dari pengaruh narkoba.

2. Menimbulkan kerugian nasional yang sangat besar. 3. Merusak citra negara dan bangsa di mata negara lain.

4. Menimbulkan gaya hidup dan perilaku-perilaku buruk dalam masyarakat.

Dokumen terkait