• Tidak ada hasil yang ditemukan

(i) Nauplii Nauplii(i) Zoea Zoea(i) Mysis Mysis(i) PL Koloni kuning Koloni hijau

Gambar 15. Komposisi Vibrio yang berasosiasi dengan udang tanpa dan dengan perlakuan iodine. i=diberi perlakuan iodine.

Dari hasil di atas terlihat bahwa iodine dapat mengurangi kandungan bakteri dan mengubah komposisi komunitas bakteri yang dapat dikulturkan. Untuk melihat pengaruhnya terhadap komunitas secara keseluruhan diperlukan teknik yang berbasis molekular, yaitu analisis T-RFLP yang juga dilakukan pada sampel yang sama. Pengaruh iodine terhadap jumlah total bakteri berdasarkan total luas peak area TRF dapat dilihat pada Gambar 16. Secara umum sepanjang perkembangan larva jumlah bakteri pada larva yang diberi perlakuan iodine lebih rendah dibandingkan yang tanpa diberi perlakuan. Jumlah bakteri turun cukup besar sesaat setelah perlakuan dengan iodine pada telur, sekitar 63%. Akan tetapi penurunan jumlah total bakteri tidak terlalu besar pada tahap nauplii, hanya sekitar 6%. Karena kelompok bakteri yang dominan pada telur dan nauplii berbeda, hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan jenis bakteri yang dominan pada tahap nauplii tidak terpengaruh pertumbuhannya oleh iodine.

0 50000 100000 150000 200000 250000 E0 E5 N Z M PL Total P eak Ar ea

iodine tanpa iodine

Gambar 16. Perkiraan jumlah total bakteri tanpa dan dengan perlakuan iodine berdasarkan total peak area TRF. E0 : Telur sesaat setelah spawning; E5 : Telur 5 jam setelah spawning; N : Nauplii; Z : Zoea; M : Mysis; PL: Post larva

Dari segi keragamannya, kelompok larva yang diberi perlakuan iodine memiliki keragaman yang lebih rendah dibandingkan larva tanpa perlakuan kecuali pada tahap zoea (Tabel 13.). Iodine mengubah komposisi komunitas bakteri yang berasosiasi dengan larva udang putih dan terus berlangsung sampai tahap perkembangan lanjut dari larva (Gambar 17). Beberapa filotipe tertekan jumlahnya sementara yang lain menjadi lebih banyak. Pada tahap akhir perkembangan, yaitu post larva, hanya 2 filotipe yang terdeteksi untuk kelompok larva yang diberi perlakuan iodine. Akan tetapi, belum jelas apakah hal ini disebabkan perlakuan perendaman iodine saat pemanenan telur dan nauplii atau adanya variasi akibat tangki pemeliharaan yang berbeda. Antara larva yang diberi perlakuan iodine dan yang tidak memang dipelihara pada tangki yang terpisah walau awalnya berasal dari induk yang sama dan dipelihara dalam kondisi yang sama.

Tabel 13. Keragaman komunitas bakteri yang berasosiasi dengan tahapan perkembangan larva udang putih tanpa dan dengan perlakuan iodine.

Richness Weiner / H’ Tanpa iodine iodine Tanpa iodine iodine Tanpa iodine iodine Telur 18 8 2.18 1.68 0.75 0.81 Nauplii 14 5 1.33 0.71 0.5 0.44 Zoea 8 18 1.19 1.53 0.57 0.53 Mysis 18 10 2.55 1.99 0.88 0.86 PL 18 2 2.58 0.64 0.89 0.93 0% 20% 40% 60% 80% 100%

E0 E 5 E5(i) N N(i) Z Z(i) M M(i) PL PL(i) 38 70 73 76 80 82 83 96 104 130 136 137 142 148 150 153 154 157 162 182 191 193 203 204 206 207 213 219 228 230 231 234 235 238 243 245 247 251 252 254 257 260 261 262 270 272 276 293 294 304 305 309 337 342 344 346 382 396 448

Gambar 17. Perbandingan komposisi TRF Sau3A1 selama tahapan perkembangan larva tanpa dan dengan perlakuan iodine. E0 : Telur sesaat setelah spawning; E5 : Telur 5 jam setelah spawning; N : Nauplii; Z : Zoea; M : Mysis; PL : Post larva ; i : diberi perlakuan iodine.

Untuk mengetahui filotipe apa saja yang terpengaruh oleh perlakuan iodine, dapat dilihat pada komunitas bakteri yang berasosiasi dengan telur dan nauplii. Komunitas bakteri pada telur yang baru saja spawning dan 5 jam berikutnya relatif sama pada kelompok yang tidak direndam iodine. Sedangkan pada telur yang direndam iodine terdapat perbedaan komposisi filotipe yang ada. Ada filotipe yang jumlahnya tertekan dan bahkan hilang, yang berarti filotipe ini sensitif terhadap iodine. Sementara itu, pada nauplii yang diberi perlakuan dengan iodine juga memiliki perbedaan dengan yang tanpa perlakuan. Perlakuan iodine menyebabkan turunnya keragaman komunitas bakteri pada telur maupun nauplii. Beberapa filotipe yang kemungkinan sensitif terhadap iodine dapat

dilihat pada Tabel 14 sementara yang resisten terhadap iodine dapat dilihat pada Tabel 15. Sebagian besar filotipe yang sensitif terhadap perlakuan iodine kemungkinan tergolong dalam grup Proteobacteria. Kelompok ini memang dominan pada telur sehingga perlakuan iodine menurunkan jumlah total bakteri dengan cukup signifikan pada tahap ini, seperti terlihat pada Gambar 17. Sementara pada nauplii, yang dominan adalah filotipe dengan ukuran TRF 245 bp, yang terlihat resisten terhadap perlakuan iodine ini, sehingga perlakuan yang sama hanya sedikit mempengaruhi jumlah total bakteri yang berasosiasi dengan nauplii.

Tabel 14. Filotipe yang sensitif terhadap iodine Ukuran TRF Grup 344 Bacteroidetes 260 Bacteroidetes 254 Firmicutes 251 Firmicutes 243 -Proteobacteria 235 -Proteobacteria 234 -Proteobacteria 230 -Proteobacteria 219 α-Proteobacteria 204 α-Proteobacteria 162 α-Proteobacteria 157 Bacteroidetes 153 α-Proteobacteria 150 Bacteroidetes

96 Tidak ada kecocokan dengan database 83 Tidak ada kecocokan dengan database 76 α-Proteobacteria

73 Firmicutes 38 Firmicutes

Dari hasil ini terlihat bahwa povidone iodine memiliki efek yang berbeda pada berbagai kelompok bakteri yang berasosiasi dengan larva udang putih. Selain mengubah tingkat keragaman (indeks Shannon-Wiener), hal ini juga menyebabkan berubahnya frekuensi distribusi dalam komunitas, seperti ditunjukkan oleh nilai E (evenness). Pada telur, walaupun tingkat keragaman komunitas bakteri yang berasosiasi turun, nilai

evenness justru meningkat setelah perlakuan dengan povidone iodine, yang berarti distribusi filotipe-filotipe yang ada dalam komunitas menjadi lebih merata. Hal ini

disebabkan karena filotipe yang dominan pada telur sensitif terhadap iodine sehingga jumlahnya tertekan dan menjadi kurang dominan. Hal sebaliknya terlihat pada nauplii. Baik tingkat keragaman maupun evenness komunitas bakteri yang berasosiasi dengan nauplii turun akibat perlakuan iodine. Hal ini karena filotipe yang dominan pada nauplii resisten terhadap iodine, sehingga malah menjadi semakin dominan dan menyebabkan distribusi filotipe dalam komunitas semakin tidak merata.

Tabel 15. Filotipe yang resisten terhadap iodine Ukuran TRF Grup 270 Firmicutes 252 Firmicutes 245 Bacteroidetes 228 -Proteobacteria 193 α-Proteobacteria 154 -Proteobacteria 130 α-Proteobacteria

Hal yang berbeda terjadi pada tahap zoea. Tingkat keragaman komunitas bakteri yang berasosiasi dengan larva pada kelompok yang diberi perlakuan justru lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Walaupun iodine hanya berefek sementara, senyawa ini kemungkinan juga dapat mempengaruhi pembentukan komunitas bakteri yang berasosiasi dengan tahapan perkembangan larva selanjutnya. Iodine menghambat pertumbuhan beberapa kelompok bakteri sehingga menyebabkan kelompok lainnya menjadi lebih dominan. Hal ini menentukan jumlah bakteri yang menginisiasi pembentukan komunitas bakteri selanjutnya. Ada beberapa filotipe yang bertahan dari perlakuan iodine pada tahap nauplii yang kemudian masih bisa ditemukan pada tahap zoea, tetapi pada kelompok larva yang tidak diberi perlakuan tidak dapat dideteksi. Perbedaan pada jumlah inisiasi menentukan filotipe mana yang dapat terus bertahan dalam komunitas selanjutnya.

Secara umum, povidone iodine terbukti efektif sebagai disinfektan yang dapat menurunkan kandungan bakteri pada telur/larva udang putih. Akan tetapi senyawa ini hanya memiliki efek dalam jangka pendek. Selain itu, efek yang berbeda untuk berbagai kelompok bakteri juga perlu mendapat perhatian, karena tidak mustahil perlakuan ini malah berbalik menimbulkan efek negatif jika menyebabkan bakteri yang

menguntungkan tertekan pertumbuhannya dan bakteri patogen menjadi lebih dominan. Karena itu penggunaan disinfektan untuk mengendalikan jumlah kandungan bakteri perlu dipertimbangkan kembali dari segi keuntungan maupun kerugiannya dalam rangka perbaikan produksi akuakultur.

Dokumen terkait