• Tidak ada hasil yang ditemukan

iii

SECARA BEBAS”

(Studi di Wilayah Hukum Polres Cirebon)

Disusun dan diajukan Oleh:

ANI NELIYANI Nim: 08400269

iv

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Ani Neliyani Nim : 08400269

Menyatakan bahwa skripsi atau karya ilmiah saya yang berjudul

Penegakan Hukum Terhadap Penjualan Pil Dextro Secara Bebas (Studi Di Wilayah Hukum PolresCirebon)” Adalah benar-benar karya saya, dan dalam penulisan hukum ini tidak ada karya orang lain yang telah dipublikasikan, juga bukan karya orang lain dalam rangka mendapatkan gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, selain itu diacu dalam kutipan dan/atau dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, jika dikemudian hari terbukti karya ini merupakan karya orang lain baik yang dipublikasikan maupun dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, saya sanggup dicabut gelar kesarjanaan saya.

v Motto:

Gantungkan azam dan semangat setinggi bintang di langit

dan rendahkan hati serendah mutiara di lautan.

Persembahan:

Skripsi saya dedikasikan kepada,” KELUARGA BESAR SAYA “, Ayahanda

Mohammad Aripin, Ibunda Khuyiroh Sa’adah, adik-adikku Brian Firmansyah,

Meliani Putri dan suamiku tercinta Rudiyanto serta anakku terkasih yang kini masih dalam kandunganku (4 bulan) ini.

vi

Judul : Penegakan Hukum Terhadap Penjualan Pil Dextro Secara Bebas (Studi di Wilayah Hukum Polres Cirebon)

Pembimbing : Fifik Wiryani, SH. M.Si, M.Hum Herwastuti, SH. M.Si

Kasus penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat batuk dengan kandungan dextrometorfan atau pil dextro kerap terjadi di kabupaten Cirebon yaitu dengan pengkonsumsian dalam dosis besar disertai dengan pengkonsumsian minuman keras yang sering mengakibatkan korban meninggal dunia. Adanya peyalahgunaan obat batuk ini yang diakibatkan karena pil dextro mudah didapat di apotek maupun di warung-warung tanpa resep dokter dengan harga yang relatif murah. Walaupun pil dextro mudah didapat, namun dosis pengkonsumsiannya telah dibatasi dan mengingat statusnya sebagai obat bebas terbatas (daftar W) maka peredarannya pun harus sesuai dengan peraturan yang ada. Pil dextro hanya boleh diedarkan atau diperjual belikan oleh pihak yang memiliki wewenang seperti yang terdapat pada Pasal 4 Undang-undang Nomor 419 Tahun 1949 tentang Obat Keras. Namun di Cirebon itu sendiri adanya alur peredaran yang salah yang dilakukan pihak berwenang seperti PBF, apotek dan Pedagang Eceran Obat yaitu menjual pil dextro secara bebas kepada masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis ialah mengenai proses peredaran, bentuk pelanggaran dan penegakan hukum para aparat penegak hukumnya. Untuk membahas dalam permasalahn ini penulis menggunakan metode pendekatan penelitian yuridis sosiologis, yaitu pembahasan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan juga berkaitan dengan teori-teori hukum, serta dengan melihat kenyataan yang tejadi di masyarakat. Konsep ini memandang hukum sebagai perilaku manusia dalam masyarakat.

Dalam hal penegakan hukum terhadap para pihak pengedar atau penjual pil dextro secara bebas di kabupaten Cirebon yaitu penegakan hukum preventif dan represif yang keduanya menggunakan dua jenis sanksi administrasi dan sanksipidana. Yang berlandaskan hukum secara Umum pada Pasal 204 KUHP, Undang-undang Nomor 419 tahun 1949 tentang Obat Keras. Dan secara khusus berlandaskan pada Pasal 33 Ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan No. 1148 tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi, Pasal 196 jo 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

vii NIM : 08400269

Title : Law Enforcement Against right-handed Pill Sales Freely (Studies in Cirebon Police Jurisdiction)

Supervisor : Fifik Wiryani, SH. M.Si, M.Hum Herwastuti, SH. M.Si

Cases of abuse of pharmaceutical preparations such as cough medicine or pills containing dextro dextrometorfan often occur in Cirebon district , namely the consumption of large doses accompanied with consumption of liquor which often results in death of the victim . The existence of this peyalahgunaan cough caused due to dextro pill easily available in pharmacy or in the stalls without a prescription at a relatively cheap price . Although pill dextro easily obtained , but the dose has been limited consumption, and given his status as a restricted free drug ( list W ) then the circulation must be in accordance with existing regulations. Dextro pills should only be circulated or traded by parties who have the authority as contained in Article 4 of Law No. 419 of 1949 on Prescription Drugs . However, in the absence of Cirebon itself is one of the circulation flow carried authorities like PBF , pharmacies and Retail Merchants that sell pills Drug dextro freely to the public . Based on the background of the above problems, the problems will be discussed by the authors is that the circulation process, a violation of the rule of law and law enforcement officials. To discuss in this permasalahn writer used socio-juridical approach of research, that discussion is based on provisions of the applicable legislation and also deals with legal theories , as well as with the fact that occurs in society. It saw the law as human behavior in society.

In terms of law enforcement against the dealer or seller dextro pill freely in Cirebon district ie preventive and repressive law enforcement that both use two types of administrative sanctions and sanksipidana . Common law which is based on Article 204 of the Criminal Code, Law No. 419 of 1949 on Prescription Drugs. And specifically based on Article 33 Paragraph ( 2 ) of the Regulation of the Minister of Health No. . 1148 of 2011 on Pharmaceutical Wholesalers, 197 jo Article 196 of Law No. 36 of 2009 on Health.

viii

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi yang berjudul “PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENJUALAN PIL DEXTRO SECARA BEBAS (Studi Di Wilayah Hukum Polres Cirebon)”, dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan / Strata 1 (S1) dalam bidang Ilmu Hukum.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, arahan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada yang berjasa dalam penyelesaian tugas penulisan skripsi, antara lain :

1. Kepada orang tua penulis Ayahanda Mohamad Aripin, S.Pd dan

IbundaKhuyiroh Sa’adah serta adik-adikku tercinta Briyan Firmansyah

dan Meliani Putri yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang tulus nan suci selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Kepada bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Kepada bapakDr. Sulardi, SH., M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum. 4. Kepada bapak Dr. Tongat, SH.,M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas

ix

I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi penulis.

7. Kepada ibu Herwastuti, SH., M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan motivasi bagi penulis.

8. Kepada suamiku tercintaPratu Rudiyanto, terima kasih atas doa, dukungan, cinta, sayang, pengertian, kesetiaan dan kesabaran yang diberikan selama ini, sehingga penulisan Tugas Akhir ini bisa selesai. 9. Kepada bapak Rasam, Ibu Ida Hamidah mertuaku dan segenap keluarga

suamiku yang telah mendoakan dan mendukung penulis selama ini.

10.Kepada keluarga penulis, khususnya uwaku tercinta Mahmudah, beserta keluarga besarku yang selalu memberikan bantuan baik berupa materiil dan moril serta bimbingan dan do’a selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

11.Kepada sahabat seperjuanganku Mulyasari Benamen dan Maris Khoirina terima kasih kawan atas doa, support dan segala perhatianmu.

12.Kepadakawan-kawan seperjuangan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2008

x

Penulis sadar betul bahwa penulisan hukum ini tidaklah mungkin lepas dari ketidaksempurnaan. Maka Penulis dengan segala kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pemerhati hukum di Indonesia. Atas segala kekhilafan dan kesalahan penulis yang pernah dilakukan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Malang, 30 Januari 2015 Penulis,

xi

Lembar Cover/ Sampul Dalam ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat . ... iv

Motto danPersembahan . ... v

Abstraksi ... vi

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi . ... xi

Daftar Tabel ... xv

Daftar Bagan ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang . ... 1 B. Rumusan Masalah ... 11 C. Tujuan Penelitian ... 12 D. Manfaat Penelitian. ... 12 1. Manfaat Teoritis ... 12 2. Manfaat Praktis ... 12 E. Metode Penelitian ... 15 1. Metode Pendekatan ... 15

xii

b. Data Sekunder ... 17

4. Teknik PengumpulanData ... 19

5. Teknik Analisa Data . ... 22

F. Sistematika Penulisan . ... 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan dan Farmasi 1. PengertianKesehatan ... 25 2. Pengertian Farmasi . ... 33 B. TinjauaUmumTentang Obat ... 36 1. Pengertian Obat . ... 36 2. Penggolongan Obat . ... 39 3. Peredaran Obat . ... 47 a. Pengertian . ... 47

b. Tempat Penjualan Obat ... 49

1). Pedagang Besar Farmasi (PBF) ... 49

2). Apotek . ... 53

3). Pedagang Eceran Obat . ... 58

c. Peredaran Jenis-jenis Obat . ... 60

xiii

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi PenegakanHukum . ... 75

BAB III PEMBAHASAN A. Proses Peredaran Pil Dextro Di Masyarakat yang Dijual Secara Bebas Di Wilayah Hukum Polres Cirebon 1. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon ... 81

2. Peredaran Obat Di Wilayah Hukum Polres Cirebon ... 86

1). Alat Peredaran atau Distribusi Obat ... 87

a). Pedagang Besar Farmasi (PBF) ... 87

b). Apotek ... 88

c). Pedagang Eceran Obat ... 89

2). Peredaran Obat ... ... 97

3. Pengawasan Peredaran Obat ... 114

B. Bentuk Pelanggaran yang Terjadi Dengan Adanya Penjualan Pil Dextro Secara Bebas Di Wilayah Hukum Polres Cirebon ... 117

1. Konsep Pelanggaran Peredaran Pil Dextro Menurut Aparat Penegak Hukum Di wilayah Hukum Polres Cirebon. ... 117

2. Bentuk Pelanggaran Penjualan Pil Dextro Di Wilayah Hukum Polres Cirebon... ... 119

3. Kasus-kasus Penyalahgunaan Pil Dextro di Wilayah Hukum Polres Cirebon ... ... 128

xiv BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... ... 148 B. Saran ... ... 153 DaftarPustaka... 155 Index... ... 158 Lampiran ... ... 161

xv

1. Jumlah Penduduk kabupaten Cirebon Tahun 2012 Menurut Kelompok Umur ... 83 2. Daftar Nama dan Alamat Apotek Di Kabupaten Cirebon Tahun

2011-2012... ... 90 3. Daftar Nama dan Alamat Pedagang Obat Eceran Berizin Di Kabupaten

Cirebon Tahun 2011-2012... ... 93 4. Daftar Nama dan Alamat Apotek Di Kabupaten Cirebon Tahun

2013-2014... ... 94 5. Daftar Nama dan Alamat Pedagang Obat Eceran Berizin Di Kabupaten

Cirebon Tahun 2013-2014... ... 96 6. Daftar Nama Apotik dan Toko Obat Berizin Penjual Pil Dextro Secara

Bebas Di Kabupaten Cirebon . ... 106 7. Data Modus Pengedar Penjualan Pil Dextro di Wilayah Kabupaten

Cirebon .. ... 120 8. Data Tindak Pidana Narkoba Dan Obat-obat Berbahaya Di Wilayah

Hukum Polres Cirebon.. ... 128 9. Data Kasus Korban Meninggal Dunia Pil Dextro Dengan Miras Di

Wilayah Hukum Polres Cirebon Periode 2010- 2012.. ... 132 10.Data Kasus Korban Meninggal Dunia Pil Dextro Dengan Miras Di

xvi

1. Proses Peredaran Penggolongan Obat . ... 101

2. Pelanggaran Proses Peredaran Penggolongan

Obat... ... 104 3. Proses Peredaran Pil Dextro Di Kabupaten Cirebon... ... 113

xvii

2. Surat Observasi/Mencari Data No. E.6.k/098/FH-UMM/III/2013 3. Surat Observasi/Mencari Data No. E.6.k/100/FH-UMM/III/2013 4. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

5. Surat Permohonan Mencari Data/Observasi No. 070/2244/BPPL 6. Surat Keterangan No. 070/2271/BPPL

7. Surat Pelaksanaan Survey/Penelitian No. B/163/X/2013/Sat. Narkoba 8. Surat Kesepakatan Pertemuan Pembinaan Apotek dan Toko Obat No.

Dokumen terkait