• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Metode Analisis Data

1. Net Cash Inflow dan Biaya

Net Cash InFlow dan biaya dihitung berdasarkan data time series

yang diperoleh dari perusahaan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan trend Net Cash InFlow dan biaya yang akan menggambarkan hubungan antara nilai Net Cash InFlow dan biaya dengan lamanya berproduksi. Untuk melakukan estimasi nilai Net Cash InFlow dan biaya digunakan metode trend linier. Penentuan metode trend linier adalah sesuai dengan asumsi bahwa PT Air Mancur dalam kondisi normal dan terus berkembang, sehingga diperkirakan pada masa yang akan datang Cash InFlow dan biaya akan naik secara linier. Adapun persamaan trend Cash InFlow adalah :

yr = a + bX Keterangan :

yr : Estimasi Net Cash InFlow (Rp) a : konstanta

X : periode waktu b : Koefisien regresi

Adapun estimasi biaya digambarkan dalam persamaan trend biaya sebagai berikut : yc = a + bX Keterangan : Yc: Estimasi Biaya (Rp) a : konstanta x : periode waktu b : Koefisien regresi 2. Analisis Risiko

Dalam menjalankan usaha untuk mencapai keuntungan, setiap produsen akan menghadapi risiko atas kegiatan usaha yang dilakukan. Risiko diukur dari kemungkinan penyimpangan nilai riil dari nilai yang

diharapkan. Untuk menghitung risiko investasi digunakan tabel dibawah ini :

Tabel 5. Distribusi Probabilitas Risiko PT Air Mancur Kondisi Bisnis

Umum

Kemungkinan Keuntungan Probabilitas Inflasi

Normal Depresi

Naik 5,75% dari estimasi Cash InFlow Nilai estimasi Cash InFlow

Turun 5,75% dari nilai estimasi Cash InFlow

0,6 0,3 0,1 Sumber : PT Air Mancur, 2007

Nilai harapan dari Cash Inflow suatu investasi adalah jumlah hasil perkalian antara probabilitas dan kemungkinan keuntungan. Jika investasi X mempunyai keuntungan X1; X2 ; …Xn, maka probabilitasnya adalah : Pr(X1), Pr(X2), ….,Pr(Xn)

Nilai harapannya adalah :

 

  n i i i X X X E 1 Pr ) (

Nilai harapan ini merupakan nilai estimasi Cash Inflow setelah risiko. Nilai ini kemudian dianalisis dengan kriteria investasi.

3. Kriteria Investasi

a. Pay Back Period (PBP)

Metode Pay Back Period ini mengukur kecepatan kembalinya dana investasi. Apabila Cash Inflow tiap tahun jumlahnya berbeda, PBP dihitung dengan rumus :

tahun x b c b a n PBP 1     Keterangan :

n : tahun terakhir dimana jumlah cash inflow masih belum bisa menutup Capital Outlay

a : jumlah Capital Outlay

b : jumlah kumulatif Cash inflow pada tahun ke-n c : jumlah kumulatif Cash Inflow pada tahun ke-n+1

Apabila Cash Flow tiap tahun jumlahnya sama, PBP dihitung dengan rumus : tahun x Inflow Cash Outlay Capital PBP 1

Tahap berikutnya adalah membandingkan PBP dari investasi yang diusulkan dengan PBP yang disyarakan oleh perusahaan. Usulan proyek investasi akan diterima jika PBP yang dihasilkan lebih kecil dari yang disyaratkan. Sebaliknya, jika PBP yang dihasilkan lebih besar dari yang yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi tersebut ditolak. b. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan nilai sekarang dari keuntungan yang diperoleh melalui investasi tersebut. NPV dihitung dengan rumus sebagai berikut

 

    t n t t t CO i CI NPV 0 1 Keterangan :

NPV : Net Present Value t

CI : Cash Inflow pada tahun t i : Interest Rate (%)

CO : Capital Outlay n : jumlah tahun

Apabila NPV  0, usul investasi diterima NPV  0, usul investasi ditolak c. Profitability Index (PI)

PI merupakan perbandingan antara nilai sekarang Cash Inflow

dengan Capital Outlay. Sehingga dapat dirumuskan :

 

CO i CI PI n t t t

   1 1 Keterangan : PI : Profitability Index CI : Cash Inflow CO : Cash Outflow t : tahun n : jumlah tahun I : Interest Rate Apabila PI > 1, maka usul investasi diterima

d. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol. Rumusnya adalah sebagai berikut :

2 1

2 1 1 1 .i i NPV NPV NPV i IRR     Keterangan :

IRR : Internal Rate of Return

i1 : Interest Rate pada saat NPV bernilai positif

i2 : Interest Rate pada saat NPV bernilai negatif

NPV1: NPV pada interest rate i1

NPV2: NPV pada interest rate i2

Apabila nilai IRR  i yang disyaratkan oleh perusahaan, maka usul investasi diterima, sedangkan apabila nilai IRR usul investasi < i yang disyaratkan oleh perusahaan, maka usul investasi tersebut ditolak.

IV. KONDISI UMUM PT AIR MANCUR

A. Sejarah PT Air Mancur

Pabrik Jamu Air Mancur didirikan pada tanggal 23 Maret 1963 oleh LW. Santosa, Rudi Hindratanoyo dan Kimun Angkosandjojo. Pabrik ini pertama kali didirikan di Kampung Pucang Sawit Kota Solo sebagai perusahaan keluarga. Pada awal didirikan pabrik ini memproduksi jamu untuk dijual di Jakarta. Pabrik tersebut dinamai “Air Mancur” karena secara kebetulan di Jakarta sedang dibangun sebuah air mancur.

Pada tanggal 23 Desember 1963 Pabrik Air Mancur berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT), yaitu berdasarkan Akte Notaris no.65 tahun 1963. Pada tanggal 1 Januari 1964 seluruh kegiatan perusahaan dialihkan dari Pucang Sawit ke Kota Wonogiri yaitu di Kampung Salak. Pada tanggal 5 Oktober 1969 PT Air Mancur mendirikan pabrik baru di Jl. Pelem 51 Wonogiri.

Pada awal usahanya pembuatan jamu dikerjakan dengan alat-alat tradisional dan sederhana oleh 11 orang karyawan. Seiring berjalannya waktu, maka perusahaan kewalahan menerima permintaan jamu yang semakin meningkat. Oleh karena itu perusahaan menyewa pabrik lengkap dengan mesin giling yang oleh pemilik pabrik sebelumnya digunakan untuk menggiling tapioka. Masyarakat di sekitar pabrik menyebutnya dengan “Gudang Seng”, hingga akhirnya menjadi sebuah nama kampung di Cubluk, Wonogiri. Di tempat ini tenaga kerja bertambah menjadi 50 orang.

Pada tahun 1969 PT Air Mancur membangun sebuah pabrik baru di Kampung Pelem Wonogiri. Pabrik tersebut digunakan sebagai lokasi usaha meliputi kegiatan produksi, administrasi, dan laboratorium. Sedangkan lokasi lama di Pucang Sawit digunakan sebagai gudang bahan baku. Pabrik ini terus mengalami perluasan untuk usaha yang semakin besar. Mesin-mesin baru mulai didatangkan.

Pada tahun 1973 PT Air Mancur melakukan perluasan pabrik seluas dua hektar yang terletak disebelah utara Palur, tepatnya di Desa Tegalrejo,

Kelurahan Dagen, Kecamatan Dagen, Karanganyar. Pabrik ini diresmikan pada tanggal 24 Februari 1974. Lokasi baru ini digunakan sebagai tempat produksi, gudang, laboratorium, perpustakaan, kantor direksi serta pusat administrasi dan keuangan.

Pada tahun 1976 PT Air Mancur membangun pabrik baru di Desa Jajar, Kleco, Surakarta. Pabrik ini digunakan untuk kegiatan logistik dan laboratorium penelitian dan pengembangan. Pabrik ini diresmikan oleh Departemen Kesehatan RI pada tanggal 10 Desember 1976. Pada tahun 1978 perusahaan membangun pabrik baru di Desa Giriwono, kurang lebih empat Kilometer dari Kota Wonogiri ke arah Solo.

Hingga tanggal 23 Desember 1979, PT Air Mancur telah memiliki empat lokasi kerja. Karena perusahaan mengembangkan produk jamu untuk kosmetika maka perusahaan mendirikan satu unit pabrik di Jetis khusus untuk produksi kosmetika. Pada tahun 1977, PT Air Mancur unit kerja Palur mengalami musibah kebakaran pada bagian pengemasan. Hal ini menyebabkan proses pengemasan dipindahkan ke Celep, yang berjarak kurang lebih 400 meter dari unit kerja Palur.

Untuk menunjang seluruh kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan atau permintaan konsumen, PT Air Mancur terus berkembang dengan 1800 pekerja dan unit pabrik yang tersebar di sekitar Solo, Wonogiri dan Karanganyar. Kini, PT Air Mancur semakin memantapkan posisinya sebagai perusahaan jamu dengan sertifikat “Halal” dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ISO 9001 di bidang Manufacturing of Jamu.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Tingkat pendidikan karyawan di PT Air Mancur sangat beragam mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, S1 sampai dengan S2. Sebelum masuk menjadi karyawan, calon karyawan harus menempuh tahap tes dan pelatihan dengan tujuan calon karyawan memiliki kemampuan dan keahlian sesuai yang diharapkan perusahaan.

2. Personalia Perusahaan

Jumlah tenaga kerja di PT Air Mancur tercatat sejumlah kurang lebih 1209 orang pada tahun 2007. Status karyawan PT Air Mancur terdiri dari :

a. Karyawan tetap b. Karyawan bulanan

c. Karyawan yang bekerja untuk waktu tertentu/ kontrak

Karyawan yang berstatus karyawan harian tidak dapat diangkat menjadi karyawan bulanan, kecuali perusahaan memberikan kebijakan tertentu. Sedangkan karyawan kontrakan bekerja dengan jangka waktu satu hingga dua tahun. Kontrak ini dapat diperpanjang sesuai dengan kebijakan perusahaan. Adapun perincian jumlah tenaga kerja dapat dilihat dalam lampiran 44.

3. Sistem Penggajian Karyawan

Karyawan di PT Air Mancur memperoleh gaji 14 kali dalam satu tahun. Gaji pertama hingga kedua belas merupakan gaji bulanan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Gaji ketiga belas merupakan Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarnya sejumlah gaji karyawan selama satu bulan penuh dan diberikan pada saat menjelang hari raya. Gaji keempat belas merupakan tunjangan tutup tahun dengan jumlah gaji yang sama dengan gaji satu bulan.

4. Penjadwalan Kerja

PT Air Mancur menerapkan lima hari kerja dalam satu minggu, dimulai hari Senin hingga Jumat. Lama waktu kerja yang ditetapkan di PT Air Mancur adalah delapan jam per hari, dimulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan setengah jam waktu untuk istirahat pada pukul 11.30-12.00 WIB. Sedangkan untuk hari Jumat istirahat ditambah sampai dengan pukul 13.00 WIB guna memberikan kesempatan bagi karyawan yang hendak melaksanakan ibadah sholat Jumat.

Dokumen terkait