• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.2.3 Wide Area Network

Sebuah WAN adalah jaringan yang ruang lingkupnya sudah menggunakan sarana satelit, wireless, atau kabel fiber optic karena jangkauannya yang lebih luas hingga wilayah otoritas Negara lain. Sebagai contoh, dengan menggunakan sarana WAN, sebuah perusahaan yang ada di Indonesia bisa menghubungkan kantor pusatnya yang ada di Jepang hanya dalam waktu beberapa menit. [9]

Gambar 2.3 Wide Area Network 2.3 Komponen Jaringan

2.3.1 Kabel

Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Beberapa jenis kabel yang menjadi standar dalam penggunan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer adalah:

1. Coaxial Cable

Jenis kabel ini memiliki inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain, di antaranya terdapat isolator.

2. Twisted Pair Cable

Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain, yaitu UTP (Unshielded Twister Pair) dan STP (Shieldad Twister Pair). Kabel UTP atau STP yang umum di pakai adalah kabel yang terdiri dari empat pasang kabel terpisah.

3. Fiber Optic Cable

Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering di pakai sebagai saluran backbone karena keandalannya yan tinggi dibanding dengan kabel coaxial atau kabel UTP. [8]

2.3.2 Ethernet Card

Ethernet Card atau lancard berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrel Nut connector atau Bayonet Net Connector ). Namun, jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45. [8]

2.3.3 Hub dan Switch (Konsentrator)

Kosentrator adalah perangkat untuk menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lainnya. Kosentrator biasa dipakai pada topologi star. Hub dan Switch umumnya mempunyai port RJ-45 sebagai port tempat menghubungkan komputer.

Gambar 2.4 Kosentrator

Perbedaan switch merupakan kosentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafik data lebih baik dibanding hub. [9]

2.3.4 Repeater

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan begitu, jarak antar kabel dapat diperpanjang.

2.3.5 Bridge

Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan fungsi repeater, tetapi bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan trasmisi berbeda. Misalnya jaringan athernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda atau topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui alamat setiap komputer pada tiap-tiap jaringan.

2.3.6 Router

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi antar dua atau lebih network yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan memiliki alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut atau sampai ketujuan. Router mengetahui

alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan lokalnya, seperti alamat bride dan router lainnya.

2.4 Topologi Jaringan

Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi ini akan mengetahui tingkat afektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat di implementasikan dalam jaringan. Namun, bentuk topologi yang utama adalah topologi Bus, topologi Ring,dan topologi Star.

2.4.1 Topologi Bus

Merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal kesatu jaringan komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir trasmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh jaringan.

Gambar 2.5 Topologi Bus

1. Murah, karena tidak memiliki banyak media dan kabel yang dipakai sudah umum.

2. Setiap komputer dapat berhubungan langsung.

Kerugian:

Sering terjadi hang (crass talk) ketika lebih dari satu pasang memakai jaringan pada waktu yang sama. [9]

2.4.2 Topologi Ring

Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus. Akan tetapi, kedua terminal yang berada di ujung saling dihubungkan sehingga hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu lingkaran tertutup.

Keuntungan:

1. Kegagalan koneksi akkibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lai yang masih terhubung.

2. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.

Kerugian:

Transfer data terjadi lambat bila data yang dikirim melalui banyak komputer.

Gambar 2.6 Topologi Ring 2.4.3 Topologi Star

Pada topologi star, tersebut sebuah terminal pusat (hub/switch) yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node keterminal pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.

Keuntungan:

1. Akses ke station lain (client atau server) cepat.

2. Dapat menerima workstation baru selama port di central node (hub/switch) tersedia.

3. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator. Kerugian:

Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda. Koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan dengan cara random ketika hub/switch mendeteksi bahwa tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node lain.

Gambar 2.7 Topologi Star

2.5 IP Address

IP Address/Alamat IP merupakan pengenalan yang digunakan untuk member alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan biner yang ditampilkan dalam bentuk desimal dengan dipisahkan oleh tanda titik. Alamat IP terdiri atas network ID dan host ID. Network ID (NetID) merupakan nomor network, sedangkan Host ID mengenditifikasi host dalam suatu network. Contoh valid dari alamat IP adalah 10.150.0.2. [8]

2.6 SUBNET

Subneting Memerlukan proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Sementara subnet mask digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.

2.6.1 ClasslessInter Domain Routing(CIDR)

Metode Classless addressing (pengalaman tanpa kelas) dilakukan dengan mengalokasikan IP address dalam notasi ClasslessInter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga dengan Network Prefix. Penulisan Network Prefix suatu kelas dengan menggunakan tanda garis miring (slash) “/”, dan diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang Network Prefix. Setiap bagian (subnet) menerima porsi IP address yang sama dengan lainnya.

Contoh: IP address 202.91.8./24 dibagi dalam beberapa jaringan (subnet). Subnet 1 = 62 host – network address = 202.91.8.0/26

Subnet 2 = 62 host – network address = 202.91.8.64/26 Subnet 3 = 62 host – network address = 202.91.8128/26 Subnet 4 = 62 host – network address = 202.91.8.192/26 Subnet Mask = 255.255.255.192

Jika subnet 4 ingin dipecah lagi menjadi 2 jaringan maka 62 IP address yang sebelumnya dialokasikan untuk host subnet 4 dipecah menjadi 2 subnet dengan jumlah host yang sama.

Subnet 4 = 30 host – network address = 202.91.8.192/27 Subnet 5 = 30 host – network address = 202.91.8.224/27 Subnet Mask = 255.255.255.254

2.6.2 Variable Length Subnet Mask (VLSM)

VLSM memberikan suatu network address lebih dari satu subnet mask. Contoh: IP address 169.254.0.0/20 dibagi menjadi 16.

Subnet 1 = 4096 host – Net address = 169.254.0.0/20 Subnet 2 = 4096 host – Net address = 169.254.16.0/20 ...

...

Subnet 16 = 4096 host – Net address = 169.254.240.0/20 Subnet Mask = 255.255.254.0

Berikutnya subnet 2 dipecah menjadi 16 subnet lagi yang lebih kecil. Subnet 2.1 = 254 host – Net address = 169.254.16.0/24 Subnet 2.2 = 254 host – Net address = 169.254.17.0/24 ...

...

Subnet 2.16 = 254 host – Net address = 169.254.31.0/24 Subnet Mask = 255.255.255.0

Bila Subnet 2.1 dipecah lagi missal menjadi 4 subnet maka: Subnet 2.1.1 = 62 host – Net address = 169.254.16.0/26 Subnet 2.1.2 = 62 host – Net address = 169.254.16.64/26 ...

...

Subnet 2.1.3 = 62 host – Net address = 169.254.16.192/26 Subnet Mask = 255.255.255.192

Perbedaannya, CIDR merupakan sebuah konsep untuk pembagian IP public yang telah didistribusikan dari IANA (Internet Assigned Number Authority badan yang memiliki resources internet) sedangkan VLSM merupakan implementasi pengalokasian IP yang dilakukan oleh pemilik jaringan (network administrator) dari IP yang telah diberikan kepadanya tetapi bersifat local dan tidak dikenal di internet. [8]

2.7 Pengalokasian IP Address

1. Network ID 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena IP tersebut merupakan alamat loopback dari system local.

2. Host ID tidak boleh semua bitnya di set 1, (contoh klas A: 10.255.255.255) karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh semua anggota paket jaringan tersebut.

3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat jaringan. Alamat jaringan adalah alamat untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjukkan suatu host.

4. Host ID harus unik dalam suatu jaringan. Artinya, dalam satu jaringan, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.

5. IP Private yang dapat digunakan dalam jaringan local, yaitu: 10/8, 172.16.0.0/12, 192.168.0/16, 224.0.0.0/4 (class D multicast), 240.0.0.0/5 (class E research) karena IP ini tidak dipergunakan (di-publish) di internet. [5]

2.8 Wi-Fi (Wireless Fidelity)

WiFi (sering ditulis dengan Wi-Fi, WiFi, Wifi, wifi) adalah singkatan dari Wireless Fidelity. Wi-Fi adalah standar IEEE 802.11x, yaitu teknologi wireless/nirkabel yang mampu menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps (untuk standar 802.11b). Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat Wi-Fi sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses internet dengan menggunakan notebook/PDA yang sudah memiliki card Wi-Fi.

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan cafe-cafe yang bertanda “Wi-Fi Hotspot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja. Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified radio. Untuk laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA menggunakan Window XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Window XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan anda. Amat mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.

Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan “Wi-Fi Hotspot”, jumlah tempat-tempat umum yang menawarkan “Wi-Fi Hotspot” meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai “Wi-Fi Hotspot” berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing Hotspot beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang kerja anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

2.8.1 Spesifikasi Wi-Fi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Sesuai spesifikasi

802.11b 11 Mbps 2.4 GHz B

802.11a 54 Mbps 5 GHz A

802.11g 54 Mbps 2.4 GHz b,g

802.11n 100 Mbps 2.4 GHz b,g,n

Tabel 2.1 Spesifikasi dari 802.11

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

2. Channel 2 - 2,417 MHz; 3. Channel 3 - 2,422 MHz; 4. Channel 4 - 2,427 MHz; 5. Channel 5 - 2,432 MHz; 6. Channel 6 - 2,437 MHz; 7. Channel 7 - 2,442 MHz; 8. Channel 8 - 2,447 MHz; 9. Channel 9 - 2,452 MHz; 10.Channel 10 - 2,457 MHz; 11.Channel 11 - 2,462 MHz; 2.9 Sejarah Mikrotik

Mikrotik RouterOS™ adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network router. Mikrotik merupakan perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun 1995. Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. [13]

2.9.1 Pengertian Mikrotik

Mikrotik merupakan sistem operasi linux base yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Mikrotik dapat dilihat seperti Winbox. Winbox merupakan perangkat lunak untuk me-remote mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard PC (Personal Komputer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya sebagai gateway dan

manajemen bandwidth. Untuk keperluan beban yang besar disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. [4]

Gambar 2.9 Tampilan dari Mikrotik 2.9.2 Jenis Mikrotik

Jenis-jenis mikrotik yang tersedia adalah sebagai berikut :

1. Mikrotik Router OS adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. Untuk dapat menggunakannya secara full time, harus membeli licensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.

2. Build In Hardware Mikrotik, merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam router board yang di dalamnya sudah terinstal mikrokik routerOS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam board mikrotik. [4]

2.9.3 Hardware Mikrotik

Hardware dari mikrotik dapat di lihat seperti Routerboard. Routerboard secara terus menerus dikembangkan sehingga generasi dari routerboard berikutnya susul menyusul diluncurkan untuk menjawab berbagai kekurangan dan kendala pada saat aplikasi di lapangan.

Pengembangan dan penyempurnaan dari Routerboard 100 dapat di lihat dari Routerboard series selanjutnya seperti Routerboard 200, Routerboard 500, Routerboard 532 dan Routerboard 564 dimana pengembangan dan penyempurnaan lebih ditingkatkan, sehingga lebih baik lagi dalam kinerja, lebih awet dari pengaruh suhu, kelembaban udara dan ketidakstabilan sumber arus listrik.

Gambar 2.10 Tampilan depan dari Routerboard 532 (Stewart, 2006)

Gambar 2.11 Tampilan belakang dari Routerboard 532 (Stewart, 2006)

Firewall berfungsi menjaga keamanan jaringan dari ancaman pihak lain yang tidak berwenang. Mengubah, merusak, atau menyebarkan data-data penting perusahaan merupakan contoh ancaman yang harus dicegah.

Firewall beroperasi menggunakan aturan tertentu. Aturan inilah yang menentukan kondisi ekspresi yang memberitahu router tentang apa yang harus dilakukan router terhadap paket IP yang melewatinya. Setiap aturan disusun atas kondisi dan aksi yang akan dilakukan. Ketika ada paket IP lewat, firewall akan mencocokkannya dengan kondisi yang telah dibuat kemudian menentukan aksi apa yang akan dilakukan router sesuai dengan kondisi tersebut. [6]

Selain sebagai gateway, mikrotik juga dipadukan dengan kemampuan firewall untuk mencegah hal-hal yang menggangu dari pihak lain, mengingat begitu banyaknya aplikasi yang dijalankan oleh pengguna jaringan. Ada aplikasi yang berjalan normal, tetapi ada juga aplikasi yang bersifat mengganggu kinerja jaringan. Sebagai contoh, paket broadcast yang dilakukan oleh virus dan paket berlebihan yang sering disebut sebagai flooding.

Paket dengan ukuran kecil memang tidak mengganggu koneksi jaringan. Namun, jika paket yang kecil tersebut dalam jumlah banyak, hal ini bisa menurunkan kinerja jaringan (down). Maka disinilah pentingnya memakai firewall untuk menghindari insiden jaringan yang bersifat negative. [9]

2.10 Sejarah M0n0wall

Buechler Chris menyatakan

m0n0wall adalah proyek yang ditujukan untuk menciptakan firewall, lengkap paket perangkat lunak yang tertanam, bila digunakan bersama dengan PC tertanam, menyediakan semua fitur penting dari kotak firewall komersial (termasuk kemudahan penggunaan) di sebagian kecil dari harga (software gratis). m0n0wall didasarkan pada versi awal dari FreeBSD, bersama dengan web server. [3]

Bisa dikatakan ringan karena untuk menjalankannya tidak memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi atau dapat dijalankan di PC (PII/PIII), hal ini akan sangat membantu mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun firewall. Meskipun demikian m0n0wall sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan firewall untuk jaringan skala menengah ke bawah. Untuk konfigurasi dan administrasinya tidaklah terlalu menyulitkan karena bisa dilakukan melalui WEB (WEBGUI, support SSL) jadi tidak perlu berurusan dengan mengatur interface atau IP Address, reset password ataupun untuk reset konfgurasi.

Gambar 2.12 Tampilan M0n0wall

Setelah sebelas bulan pembangunan, versi 1,33 dari FreeBSD berbasis m0n0wall distribusi firewall tertanam telah dirilis. Menurut pengembang Manuel Kasper, m0n0wall 1,33 mencakup beberapa perbaikan dari versi sebelumnya dan kemungkinan akan menjadi versi terakhir yang menggunakan FreeBSD 6.4. Dengan fitur yang sedemikian lengkap m0n0wall dapat menjadi solusi yang cepat untuk membangun firewall karena proses instalasinya yang tidak memakan waktu lama, menghemat biaya dan relatif aman. [5]

Dokumen terkait