• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.2.4 Makna Simbolis dan Nilai Kearifan Lokal Pantun sebagai Perangkat Upacara Mangupa

4.2.4.2 Nilai Kearifan Lokal

29

4.2.4 Makna Simbolis dan Nilai Kearifan Lokal Pantun sebagai Perangkat Upacara Mangupa

4.2.4.1 Makna Simbolis

Makna adalah sesuatu yang mengandung arti penting, simbolis adalah makna yang tertentu dalam benda atau sesuatu hal, yang mewakili hal yang ingin disampaikan.

Jadi makna simbolis adalah hal tertentu dalam benda atau hal yang mewakili sesuatu hal yang ingin disampaikan yang memiliki arti penting.

4.2.4.2 Nilai Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah nilai budaya lokal yang dapat dimamfaatkan untuk mengatur tatatn kehidupan masyarakat secara arif dan bijaksana. dan ada beberpa nilai-nilai yang terdapat dalam kearifan lokal, yaitu religius, jujur, toleransi, disipilin, kerja keras, kreatif, mandari, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. dan dalam penelitian ini,peneliti hanya membahas lima nilai kearifan lokal pantun pada perangkat upacara mangupa prosesi pernikahan adat mandailing di desa Sayurmatinggi yaitu religius, toleransi,kerja keras, peduli sosial dan tanggung jawab.adapun perangkat upacara mangupa dalam prosesi pernikahan adat Mandailing di Desa Sayurmatingi sebagai berikut.

a. Perangkat Upacara hambeng (Kambing)

30

Menurut bapak Baginda Mahrahmudin Pulungan, makna simbolik kambing adalah berlambangkan panjang umur.

Pantun/ ende ungut-ungut

Hambeng simaradang tua Na pajujung-jungung durame Pangidoan ni on tu hamu nadua Panjang umur soni dapot dame Artinya

Kambing yang bebas sampai tua Yang menjunjung jerami

Permintaannya untuk kalian berdua

Panjang umur dan mendapatkan kedamaian

Makna pantun yang terkadung dalam perangkat upacra mangupa ini adalah semoga kedua mempelai pengantin mendapat umur panjang, kedamain dalam berumah tangga dan dalam bermasyarakat serta menerima perbedaan pendapat dan ras yang ada dalam bermasyarakat agar apa yang mereka inginkan selalu tercapai.

Nilai kaerifan lokal pantun dalam perangkat upacara ini adalah

31

a. Religius sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama yang lain (Sibarani, 2021:143)

Nilai religus yang terdapat dalam pantun ini adalah sebuah harapan dan doa agar kedua mempelai selalu panjang umur dan mendapatkan kedamaian dalam menjalankan pernikahan.

b. Toleransi sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. (Sibarani, 2021:143) dalam perangkat ini ada sikap dan perilaku dalam berumah tangga dan bermasyarakat harus menerima pendapat orang lain dan perbedaan yang ada di dalam bermasyarakat sehingga terbentuknya masyarakat yang saling menghargai sesama.

c. Kedamaian sikap,perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya (Sibarani, 2021:144) dalam perangkat ini nilai kerifan lokal kdamain terdapat dalam tata cara bertingkah laku dalam bernmasyarakat.

b. Perangkat Upacara Telur (piramanuk)

32

Makna simbolis telur dalam perangkat upacara mangupa adalah melambangkan harapan agar jiwa dan raga kedua pengantin kebal terhadap sesuatu yang tidak baik (Ritonga, 1997:36)

Pantun/ ende ungut-ungut

Pira manuk si tolu-tolu

Na di buat ni namboru siantaruma Lolot job roha ni amu mangolu Ulang sanga bage mangua Artinya :

Telur ayam si tiga-tiga

Yang di ambil namboru dari kolong rumah Lama dan senanglah kalian selama hidup

Jangan sampe terjadi apa-apa (mendapat marabahaya)

Makna pantun yang terkandung adalah semoga pengantin selalu senang dalam kehidupan yang mereka jalani nantinya, selalu sehat baik jasmani dan rohani dan dijauhkan dari marabahaya.

Nilai kearifan lokal pantun dalam perangkat uapacara mangupa adalah religius sebuah doa yang diberikan untuk pengantin agar mereka dalam menjalani kehidupan selalu bahagia dan dijauhi dari marabahaya.

c. Peranngkat Upacara Ayam (manuk)

33

Makna simbolik ayam dalam perngakat upacara adalah melambangkan menyangi sepenuh hati anak-anak mereka nantinya.

Pantun/ ende ungut-ungut

Dison mada on manuk na diringringan Na dipadomu dohot indahan nadimpu Di tubui anak amu sogari dot boru Jara marambit ma on ma nogu-nogu

Jambatan ma on di batangtoru Ngonon ma on dalan tu bariba Pala dung di tubui anak amu dot boru Tum tibu mada on jala mar roa

Habang mada on sintar-sintar Na sonnggop ma da on tu tada tada Di tubui anak amu na pistar-pistar Na patuh dot na taat on tu Allah taala Artinya :

Disini ada ayam yang dipotong-potong dan disusun seperti semula Disatukan dengan nasi yang dikumpulkan

Di berikan anak laki-laki dan perempuan Cepat mengendong dan menuntun berjalan

34 Jembatan di Batangtoru

Dari sini jalannya keseberang Kalau sudah diberikan anak kalian

Semoga cepat dewasa memiliki rasa dan pemikiran

Terbanglah burung sintar-sintar Singgah di kayu-kayu

Diberikan anak kalian yang pintar Yang patuh ke pada Allah.

Makna pantun yang terkandung dalam perangakat upacara ini adalah sebuah doa untuk pengantin agar memiliki anak yang pintar-pintar dan patuh pada Allah SWT, serta mengikuti apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya.

Nilai kearifan lokal pantun dalam perangkat upacara adalah

a. Religius yaitu doa dan harapan untuk kedua mempelai agar memiliki anak baik anak perempuan maupun laki-laki yang akan menjadi penerus mereka nantinya yang menjadi tongkat untuk mereka pada masa tuanya, serta anak mereka nantinya selalu patut dan taat kepada allah.

b. Kerja keras perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.(Sibarani, 2012 :143) kerja karas dalam perngakat ini adalah harapan orang tua untuk anaknya agar memiki kehidupan yang layak dengan bekerja keras untuk membahagiakan kedua orang tua mereka

35

c. Peduli sosial sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuanpada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. (Sibarani, 2012: 144) harapan untuk anak-anak mereka nantinya memiliki rasa peduli dan iba terhadap orang lain

d. Tanggung jawab.sebuah tanggung jawab orang tua untuk membesarkan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

d. Perangkat Upacara Udang

Makna simbolis udang adalah stategi kehidupan.

Pantun/ende ungut-ungut

Dison mada tangkas udang na di durung Na di durung on di rura pakantan Sayur hamu ma tua bulung Jala martua amu markaratan Artinya :

Disini sudah jelas udang yang di jaring Di jaring di air sungai Pakantan Sejahteralah kalian dan panjang usia

Serta berbahagia kalian sampai keriput/ karatan

36

Makna pantun yang terkadung dalam perangkat upacara mangupa adalah sebuah harapan dan doa untuk pengantin dalam menjalai kehidupan berumah tangga mendapat kesejahteraan dan mendapat umur yang panjang sampai mereka tua nanti.

Nilai kearifan lokal pantun yang terdapat dalam perangkat ini yaitu religius, doa dan harapan untuk kedua mempelai dalam menjalani kehidupan berumah tangga mendapatkan kesejahteraan dan panjang umur sampai mereka tua atau juga sampai mereka keriput yang artinya harapan untuk kedua pengantin selalu hidup bersama dan hanya kematian yang bisa memisahkan meraka.

e. Perangkat upacara ikan asap,atau ikan kecil (ikan sale/ haporas)

Makna simbolis dari perangkat upacara ikan asap adalah persatuan.

Pantun[ ende ungut-ungut

Haporas nisi torkis

Na di durung rupani i di tonga niari Horas hamu soni torkis

Songoni on tu pudi niari Artinya :

Ikan kecil di sungai si torkis Yang di jaring ditengah hari

37 Selamat kalian dan sehat

Dari sekarang sampai nanti

Makna pantun yang terkadung pada perangkat upacara mangupa adalah harapan dan doa agar pengantin selalu sehat dan selalu dilindungi Allah dimanapun dan kapanpun agar mereka terhidar dari marabahaya.

Nilai kearifan lokal pantunya adalah religius,dimana dalam hal ini ada sebuah harapan dan doa agar kedua mempelai selalu sejahtera dan sehat dalam menjalani rumah tannga dari sekarang sampai nantinya.

f. Air minum (aek minum)

Makna simbolis perngakat upacar air minum adalah bermaknakan keikhlasan.

Pantun[ ende ungut-ungut

Dison mada aek simadingin-dingin Na diatuk on di songot niari Horas kamu nian tondi madingin Sian on tu pudi ni ari

Artinya :

Disini ada air yang dingin-dingin Yang di ambil pada pagi hari

38 Semoga jiwa sejuk sejahtera dan panjang usia Dari sekarang sampai nanti

Makna pantun yang terkandung dalam perangkat upacara mangupa air minum (aek minum) adalah sebuah harapan dan doa untuk kedua mempelai pengantin agar mereka selalu sehat dan mendapat kedamain dalam kehidupan yang mereka jalani baik pada masa sekarang maupun nantinya.

Nilai kearifan lokal pantun dalam perangkat upacara ini adalaha religius, yaitu dalam menjalani kehidupan rumah tangga, pengantin didoakan mempunyai jiwa yang sejuk dan sejahtera serta panjang usia, artinya ialah dalam menjalani pernikahan tidak mungkin adanya sebuah masalah, jika suatu saat masalah dalam rumah tangga itu datang maka di selesaikan secara baik,atau tidak mengunakan emosi.

g. Perangkat upacara mangupa air pencuci tangan (parbasuoan)

Makna simbolis dari perangkat upcara air pencuci tangan adalah membersihlan hati.

Pantun[ ende ungut-ungut

Parbasuan sian siamun Panginuman sian sambirang

39

Pala dung jongjong di hangoluan siamun di pasiamun Siambirang on di paambirang.

Artinya :

Air pencuci tangan di sebelah kanan Air minum di sebelah kiri

Kalau sudah berdiri dalam kehidupan yang kanan di kanankan Yang kiri di kirikan

Makna pantun yang terkandung dalam perangkat upacara mangupa adalah dalam menjalani kehidapan berumah tangga, jika kedua mempelai nantinya sudah bisa berdiri sendiri dan memiliki kehidupan yang layak, maka mereka harus menjalankan kehidupan sesuai kaidah dan norma dalam agama dan masyarakat yaitu, harus bisa membedakan yang baik dan benar.

Nilai kearifan lokal pantunnya ialah

a. Toleransi, dalam menjalani kehidupan berumah tangga harus menghargai norma agama dan masyarakat, saling menghargai dalam perbedaan yang ada di dalam masyarakat dan menghargai pendapat orang lain

b. Kerja keras, bekerja keras agar memiliki kehidupan yang layak dan tentunya bisa membedakan yang baik dan yang buruk. jika mereka nantinya memiliki kedidupan yang layak

c. Tanggung jawab.bertanngung jawab untuk apa yang mereka miliki.

d. Peduli sosial. membantu orang yang membutuhkan pertolongan.

e. Jujur perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

(Sibarani, 2012:143)

h. Perangkat upacara mangupa nasi (indahan)

Nasi yang jelas dilihat oleh mata Menandakan sudah kesampaian

Keinginan ayah ibu untuk membahagiakn kalian.

Makna pantun yang terkadung dalam perangkat upacara mangupa adalah bermaknakan sudah tercapai kehendak dari orang tua mempelai laki-laki yaitu membuat sebuah acara mangupa untuk anakanya, serta memberi nasehat agar mereka selalu mengingat nasehat kedua orang tuanya, dan selalu menghormati orang tua walaupun mereka memeliki kehidupan baru setelah menikah.

Nilai kearifan lokal pantunya ialah religius dan tanggung jawab yaitu doa orangtua untuk anak-anaknya dan juga sebuah nasihat untuk selalu menghargai orangtua dan menghormatinya, sebuah tangggung jawab orangtua untuk mencapai keinginan yang selama ini yang dia inginkan, yang artinya tercapainya keingian orang tua untuk membuat sebuah acara pernikahan yang layak untuk anaknya.

i. perangkat upacara mngaupa garam (sira)

Pantun/ende ungut-ungut

sira nasa sumbinga, di tubi anak hamu,

Makna pantun yang terkadung dalam perangkat upacara adalah harapan dan doa untuk kedua mempelai pengantin agar mempunyai keturunan yang baik dan sehat, yang artinya menambah anggota keluarga baru.

Nilai kaerifan lokal pantunnya adalah religius yaitu harapan dan doa agar kedua mempelai pengantin memiliki keturunan dalam berumah tangga. maksudnya adalah adanya harapan besar dari keluarga untuk pengantin agar memiliki keturunan untuk menambah angggota baru dalam keluarga.

j. Perangkat upacara mangupa daun ubi (bulung gadung/ silalat) Pantun/ende ungut-ungut

si ganda si gandua botik di toru ni silalat na sada di bagi dua

Pepaya di bawah daun ubi Yang satu di bagi dua

Yang sedikit bertambah banyak

42 Daun ubi di atas sumur

Sange- sange di Sibubuhan Selamat panjang umur

Sampai nanti menampi nampi abu dabur

Makna pantun yang terkandung dalam perangkat upacara mangupa adalah harapan yang ditujukan untuk pengantin agar panjang umur sampai sifatnya kembali ke masa anak-anak, dan memiliki sifat berbagi untuk sesama, dan memberi pertolongan untuk orang yang membutuhkannya.

Nilai kearifan lokal pantunnya ialah religius yaitu doa dan harapan untuk kedua mempelai pengantin agar panjang umur sampai mereka tua nanti.

43 BAB V

Dokumen terkait