• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Gerak-gerik

BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 PEMBAHASAN

4.2 Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Tarian Serampang

4.2.1 Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam

4.2.1.2 Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Gerak-gerik

1. Tatap

Mata melihat seperti biasa ke arah depan atau ke arah pasangan penari. Ini adalah ekspresi memandang orang secara alamiah dan penuh kepastian, kesopanan, keakraban komunikasi, jujur, rendah hati, dan tidak sombong. Tatapan makna juga penuh arti tergantung cara dan konteks tatapnya.

2. Kerling

Kerling yaitu mata melihat dengan kepala menunduk, ke depan atau menyerong ke kanan kiri depan. Ini adalah ekspresi bercanda atau menggoda. Bahwa sebagai manusia perlu berkomunikasi seperti ini dalam konteks sosialnya dan dalam situasi tertentu.

Mata melihat dengan sudut mata, baik ke kiri dan ke kanan, maupun jauh ke belakang kiri atau kanan. Ini adalah ekspresi pandang yang tidak langsung menatap tetapi melirik, curi-curi pandang. Lebih jauh dalam konteks hubungan manusia dengan pasangannya bisa diartikan dari curi mata kepada curi hati. Dari lirik ini lah awalnya dua sejoli mencuru-curi pandang dan selanjutnya menaruh hati. Setelah lirik barulah kemudian berani untuk bertatap muka. Lirik ini juga bisa kita aplikasikan untuk kehidupan sehari-hari apabila kita ingin melihat seseorang namun kita masih malu untuk melihatnya secara langsung.

4.2.1.3Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Gerak-gerik Tangan: 1. Lentik

Jari-jemari tangan dilentikkan selentik-lentiknya (maksimum) sehingga melengkung ke arah atas. Semakin lentik semakin bagus. Gerakan ini menirukan peristiwa alam yaitu bagaikan daun pohon nyiur (kelambir, kelapa) menyentuh permukaan air laut, yang mengandung pesan begitu indahnya alam ciptaan Allah.

2. Genggam

Gerakan berupa tiga jemari yang dikepalkan, tetapi hanya jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis saja yang merapat ke telapak tangan, sedangkan induk jari dan kelingking hanya dibengkokkan tetapi tidak sampai merapatke telapak tangan. Gerak ini biasa dilakukan oleh penari lelaki, yang melambangkan keperkasaan dan kegagahan lelaki untuk melindungi perempuan.Dalam budaya Melayu dinyatakan pula genggam tak sudah yang pesannya berarti, hidup mesti memiliki pedoman yang dipegang selama hidup. Pedoman itu adalah agama Allah, yaitu Islam, untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Jumput yaitu jari telunjuk dan ibu jari saling merapat sedangkan ketiga jari lainnya saling menjauh sehingga tidak rapat. Adapun pesan komunikasi yang dibangun oleh gerak ini adalah sebagai seorang insane mestilah pandai memilih apa yang sepadan dengan diri kita masing-masing, seperti menjumput benang di dalam tepung, menjumput putik bunga dan lainnya.

4. Jendit

Jendit yaitu ibu jari merapat ke belakang jari tengah, ketiga jari lainnya hanya dibengkokkan dan tidak bertemu serta tidak merapat. Makna komunikasi yang disampaikan adalah seperti halnya jumput, namun jendit ini dipandang memiliki nilai estetika tersendiri baik dari segi perlakuan oleh penarinya maupun oleh orang yang melihatnya.

5. Kecak Pinggang

Kedua tangan dengan teknik genggam, yang kiri persis diletakkan di pinggang, siku tangan menjauh dari sisi badan ke sisi kiri membentuk segitiga, sementara tangan kanan dengan teknik genggam pula diletakkan di pinggang di sisi kiri depan badan berdekatan dengan genggam tangan kiri. Adapun pesan komunikasi bukan lisan yang dibangun oleh gerak-gerik ini adalah sikap tanggung jawab, berani dan tak gentar dengan ujian dan cobaan hidup.

6. Tersipu Malu

Tersipu malu yaitu tangan kanan dengan teknik jumput memegang kerah baju sebelah kanan dibawah leher, seolah-olah menutup bagian dada yang terbuka karena malu kelihatan. Gerak ini lazim dilakukan oleh penari perempuan. Adapun

pesan yang dibangun adalah sikap malu-malu, dan menjaga marwah diri terutama

perempuan, yang sifatnya menunggu “godaan” lelaki pujaan hatinya, bukan

sebaliknya. Wanita Melayu mestilah menjaga tata susila dan kesopanan yang dipandu oleh ajaran agama.

7. Singsing

Tangan kiri dengan teknik jumput memegang kain pada paha di atas lutut kaki dan kemudian menariknya ke atas dengan siku ditarik ke luar menjauhi badan membentuk segitiga, lengan atas membentuk sudut setengah siku-siku (450) dengan tubuh. Demikian pula sebaliknya jika singsing menggunakan tangan kanan. Pesan komunikasi yang dibangun oleh gerak singsing ini adalah dalam hidup kita mestilah bekerja keras. Singsingkan lengan baju untuk boleh bekerja selaras dengan bidang pekerjaan masing-masing. Gerakan ini mengekspresikan bahwa orang Melayu orang yang rajin, tidak bermalas-malasan, untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga.

8. Melenggang

Untuk wanita kedua tangan dengan jemari teknik jumput diayunkan di sisi kanan kiri tubuh ke arah depan dan ke belakang seperti layaknya orang melenggang. Pada saat tangan berada di depan jemari ke arah bawah dengan pergelangan tangan di atas, tenaga diberikan dipergelangan tangan. Tinggi tangan sejajar dengan pinggang, tetapi patah di siku. Tangan yang sedang berada di belakang menjauh ke arah luar belakang dengan jemari melentik ke arah depan. Garis edar pergelangan tangan membentuk garis lengkung yang tidak memotong garis tubuh. Pesan yang dibangun dari gerak melenggang ini adalah setiap orang Melayu mestilah sadar bahwa hidup ini harus dijalani dengan cara semula jadi

yaitu dengan cara melenggang. Hidup ini telah digariskan Tuhan bagi setiap orang. Oleh karena itu menjadi kewajiban baginya untuk menjalankan hidup itu. 9. Jepit Sapu Tangan

Untuk penari perempuan, jemari lentik, ujung sapu tangan dijepitkan di antara tiga jari telunjuk, tengah dan manis. Jari tengah di sebelah bawah dan jari telunjuk serta manis di sebelah atas, dan ibu jari turut memegang sapu tangan dari bawah jari telunjuk. Kedua tangan merentangkan sapu tangan. Untuk penari lelaki, ibu jari dan telunjuk menjepit ujung sapu tangan dan jari tengah serta jari manis ikut bersama jari telunjuk. Kedua tangan merentangkan sapu tangan sehingga merentang tegang. Pesan komunikasi lisan yang hendak dikemukakan oleh gerak jepit sapu tangan ini adalah lambang kasih sayang. Oleh karena itu, jepit terus kasih sayang itu secara abadi.

10. Jentik

Menjentikkan induk jari dan jari tengah tangan. Gerakan ini mengkomunikasikan pesan non verbal kepada orang lain. Gerak ini adalah indeks dari suatu yang ingin disampaikan oleh seseorang, bisa jadi perlu diperhatikan, adanya sebuah peristiwa alam, sosial, dan budaya yang memerlukan perhatian kita

4.2.1.4Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Gerak-gerik Kaki:

1. Menapak

Menapak yaitu telapak kaki sepenuhnya merapat di lantai, kecuali ujung jari yang diberi tenaga sehingga terangkat dari lantai. Pesan komunikasi bukan lisan yang dibangun oleh gerak menapak ini adalah pastikan diri dalam menapaki hidup yang telah diatur takdirnya oleh Allah. Jangan lupakan bumi tempat berpijak, kita bukan hidup di atas angkasa.

2. Jinjit

Hanya ujung jari kaki saja yang cecah ke lantai, sedangkan tumit kaki dan telapak kaki tidak cecah ke lantai. Artinya adalah bahwa hanya dengan bertumpu pada ujung jari kedua kaki, kita bisa berdiri menjaga keseimbangan badan. Pesannya adalah dengan jinjit kepala tentu akan lebih tinggi disbanding berdiri biasa (menapak), sehingga tangan boleh menjangkau benda-benda yang berada pada posisi lebih tinggi. Walaupun tinggi jangan sombong terhadap yang lebih rendah. Karena yang lebih rendah di mata kita dan kita pandang sebelah mata belum tentu rendah juga di mata sang pencipta yaitu Allah SWT. Karena di mata Allah tinggi rendah seseorang dilihat dari amal perbuatannya.

3. Langkah Berjalan

Langkah berjalan yaitu dengan teknik menapak, bergantian kaki kiri dan kanan diangkat setinggi betis bagi lelaki dan di atas mata kaki bagi perempuan. Pada saat kaki kanan diangkat, maka kaki kiri agak ditekuk lututnya sehingga posisi badan merendah. Demikian pula sebaliknya. Adapun pesan komunikasi bukan lisan yang ingin dibangun oleh gerak tari ini adalah mengingatkan bahwa manusia hidup mengisi hari-harinya dengan berjalan. Hidup ini pun berjalan yang mengikuti ruang dan waktu. Oleh karena itu berjalanlah sesuai dengan arahan Tuhan, mengerjakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.Setiap langkah ada sisi pahala dan dosa, tergantung niat dari dalam diri kita masing-masing.

4. Langkah Celatuk

Teknik yang dilakukan adalah posisi kaki jinjit, bergantian ujung jari kanan, kiri, kanan mencecah lantai, kemudian tumit kiri dilanjutkan dengan ujung

jari kiri, kanan, kiri, mencecah lantai kemudian tumit kaki kanan. Pesan yang ingin dikomunikasikan gerak ini adalah bahwa dalam menggerakkan kaki, saling bergantian secara estetika sangatlah diperlukan, seperti halnya dalam menjalani kehidupan kadangkala susah, kadang senang, hidup bagaikan roda pedati yang berputar, kadang di atas, kadangkala di bawah. Untuk itu perlu mensyukuri nikmat Allah selalu.

5. Goncek

Teknik yang dilakukan, posisi kaki menapak, salah satu kaki digerakkan dengan menumit kemudian jinjit dan kembali menumit. Pesan yang ingin disampaikan gerak goncek ini adalah hampir sama dengan langkah celatuk yaitu saling bergantian antara manumit dan jinjit. Jagalah keseimbangan dalam hidup ini, walau hanya dengan bekal tumpuan yang terbatas. Kita tidak boleh sombong apabila sedang berada di atas, karena suatu saat kita juga akan jatuh, dan kita tidak boleh menyerah dan putus asa bila berada di bawah karena hidup berputar.

6. Lonjak

Lonjak yaitu hampir sama dengan gerakan goncek, namun posisi kaki yang tadinya salah satu tetap menapak, maka pada lonjak pergantian gerak dilakukan dengan melompat, sehingga pada suatu saat tidak ada kaki yang cecah ke lantai. Adapun pesan yang ingin disampaikan komunikasi bukan lisan gerak ini adalah pencerminan kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, dalam berbagai konteks sosial dan budaya.

7. Langkah Menyilang

Posisi awal kaki menapak, pada hitungan pertama kaki kanan disilangkan ke depan kaki kiri sambil lutut ditekukkan. Selanjutnya pada hitungan kedua kaki

kiri jinjit di belakang kaki kanan, hitungan tiga kaki kanan menapak, hitungan empat kaki kiri diletakkan ke sisi kaki kanan sambil berjinjit.Pada hitungan kelima kaki kanan disilangkan di belakang kaki kiri sambil lutut ditekuk, hitungan enam kaki kiri dilangkahkan sedikit memutar ke kiri, hitungan tujuh ketika kanan dilangkahkan menapak, hitungan delapan kaki kiri diletakkan ke sisi kaki kanan sambil jinjit. Pesan komunikasi yang ingin diekspresikan oleh gerak ini adalah dalam menjalani hidup kita perlu menyeimbangkan segala perbuatan agar tercapai apa yang dicita-citakan, yaitu bahagia dunia dan akhirat.

8. Langkah Tiga

Posisi awal kaki menapak, hitungan satu kaki kanan dilangkahkan menyilang di depan kaki kiri sambil lutut ditekuk, hitungan dua kaki kiri disilangkan jinjit di belakang kaki kanan, hitungan tiga kaki kanan manumit, hitungan empat kaki kiri diangkat menggantung sebetis kaki kanan, sementara kaki kanan bergeser menumit agak ke kiri, ada aksen pada tapak kaki kiri sehingga tapak kaki kiri bergerak. Pada hitungan kelima kaki kiri pula diletakkan menyilang di depan kaki kanan. Kemudian hitungan enam, kaki kanan diletakkan menyilang di belakang kaki kiri, hitungan ketujuh kaki kiri manumit, hitungan delapan kaki kanan diangkat menggantung sebetis kaki kiri, sementara kaki kiri bergeser menumit ke kanan. Pesan komunikasi yang disampaikan adalah sama dengan gerak langkah menyilang. Dalam menjalani hidup kita perlu menyeimbangkan segala perbuatan agar tercapai apa yang dicita-citakan, yaitu bahagia di dunia dan di akhirat.

Titi batang yaitu langkah berjalan mundur, kaki kanan jinjit dan diletakkan di belakang tumit kaki kiri. Kemudian kaki kiri jinjit dan diletakkan dibelakang tumit kaki kanan dan seterusnya, sehingga membentuk garis baik lurus maupun melengkung. Pesan komunikasi budaya yang ingin disampaikan gerak ini adalah dalam menjalani hidup di dunia ini perlu juga kehati-hatian, jangan terpengaruh terhadap godaan di dunia, dan tentukan jalan hidup secara pasti.

10. Jingkat

Jingkat yaitu gerakan telapak bagian ujung jari kaki dicecahkan di lantai. Gerakan ini memiliki makna bahwa manusia memiliki makna bahwa manusia memerlukan sentuhan terhadap bumi tempat berpijak, jagalah kelestariannya.

Demikian deskripsi singkat tentang beberapa teknik gerak tari dalam Serampang XII. Setiap gerak memiliki pesan yang langsung bisa ditafsir oleh komunikannya yaitu penonton. Pada dasarnya, gerak-gerik tari Serampang XII seperti diurai di atas, adalah gerak yang telah diberi gaya, sebagai cara ungkap seniman tari Serampang XII dalam mewujudkan ide estetikanya.

4.2.2 Nilai-nilai Estetika yang Terkandung dalam Busana

Dokumen terkait