• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter 1 Pengertian Karakter

5. Nilai-Nilai Karakter

Dalam referensi islam, nilai yang sangat terkenal dan melekat tercermin dalam akhlak/perilaku Nabi Muhammad SAW, yaitu shidiq, amanah, tablig dan fatonah.

27

Grand DesignPendidikan Karakter (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011: 51) menegaskan bahwa nilai-nilai utama yang akan dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan nonformal, yaitu jujur, tanggung jawab, cerdas, sehat dan bersih, peduli, kreatif, dan gotong royong.

Menurut Said Hamid Hasan (Zubaedi, 2011: 74), nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di Indonesia diidentifikasi berasal dari empat sumber, yaitu:

a. Agama, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat beragama, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan. Oleh karena itu, nilai-nilai pendidikan karakter harus didasari nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. b. Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas

prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan pilitik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.

c. Budaya, manusia yang hidup bermasyarakat selalu didasari oleh nilai- nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai budaya ini dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antara anggota masyarakat tersebut. Budaya

28

begitu penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. d. Tujuan Pendidikan Nasional, sebagai rumusan kualitas yang harus

dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan uraian keempat sumber nilai tersebut, dirumuskan sejumlah nilai untuk pendidikan karakter di Indonesia meliputi nilai religius, jujur, toleransi, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, serta tanggung jawab.

Menurut Darmiyati Zuchdi, dkk (Kun Setyaning Astuti, 2011: 251- 252) mengungkapkan bahwa terdapat 16 nilai-nilai dasar target pendidikan karakter yaitu taat beribadah, jujur, bertanggung jawab, disiplin, memiliki etos kerja, mandiri, sinergis, kritis, kreatif dan inovatif, visioner, kasih sayang dan peduli, ikhlas, adil, sederhana, nasionalisme dan internasionalisme. Ary Ginanjar Agustian (Darmiyati Zuchdi, dkk, 2012: 29) juga merumuskan tujuh nilai inti sebagai basis dalam membangun karakter bangsa yang dikemas dalam model ESQ. Nilai-nilai

29

dasar itu adalah jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli.

Menurut Kemendiknas tahun 2010 (Agus Wibowo, 2012: 43-44), ada delapan belas nilai karakter utama bangsa yang relevan diterapkan di Sekolah Dasar sesuai dengan karakteristik siswa, antara lain nilai:

a. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi: Sikap atau tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pernyataan, sikap, tindakan, orang lain yang berbeda dari dirinya.

d. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku taat dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Kreatif: Berfikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelasaikan tugas-tugas.

30

h. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu: Sikap atau tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

j. Semangat Kebangsaan: Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompok.

k. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan, fisik, sosial, budaya, dan politik bangsa.

l. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang bebrbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. n. Cinta Damai: sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

o. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

31

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

q. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Tanggung Jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari delapan belas nilai tersebut, peneliti mengambil nilai jujur, karena nilai jujur di negeri ini semakin langka diterapkan. Nilai jujur juga merupakan nilai yang sangat penting dalam kehidupan serta menjadi dasar dari penanaman nilai-nilai karakter yang lain. Oleh karena itu, kejujuran merupakan nilai yang sangat penting untuk ditanamkan pada peserta didik sejak dini, sehingga diharapkan akan menjadi kebiasaan anak sampai dewasa yang diwujudkan dalam perilaku kehidupan sehari- hari.

B. Kejujuran

Dokumen terkait