• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel 9 dari Nadira

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-34)

Setelah dibaca, dipahami, dan dianalisis berdasarkan kajian teori, nilai pendidikan karakter yang dapat ditemukan dalam novel 9 dari Nadira ini berjumlah 16 nilai pendidikan karakter, antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air,

commit to user

menghargai prestasi, bersahabt/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Nilai karakter yang utama dalam novel ini adalah religius. Nilai karakter yang berupa nilai religius termasuk dalam pilar keutamaan dalam membentuk karakter individu. Hadirnya tokoh Suwandi (kakek Nadira) yang berasal dari keluarga religius ini dapat dinilai sebagai bentuk pendidikan karakter. Suwandi senantiasa mengajarkan anak-anaknya, bahkan cucu-cucunya agar selalu menjalankan perintah agamanya dengan baik. Hal yang sering ditekankan Suwandi kepda cucu-cucunya adalah agar selalu belajar memahami isi Al-Quran dan rajin melaksanakan salat.

Nilai karakter jujur merupakan sikap lurus hati dan mau mengatakan apapun dengan sebenarnya. Jujur adalah sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang. Jujur merupakan perbuatan apa adanya tidak dibuat-buat. Dalam cerita ini, nilai karakter jujur ditunjukkan oleh tokoh Arya. Arya mengakui kesalahannya kepada ibunya, setelah Kemala bercerita tentang tokoh wayang Bhima. Arya mengakui bahwa dialah yang mengajak Nadira lari-larian hingga jatuh, bukan kakaknya, Nina. Arya berbicara jujur karena dia ingin menjadi tokoh dalam pewayangan, yaitu Bhima.

Nilai karakter toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Dalam novel 9 dari Nadira, sikap toleransi ditunjukkan oleh Bapak Suwandi, ayah dari Bramantyo. Suwandi tidak mempermasalahkan partai yang dipilih oleh anaknya, asal partai tersebut sama-sama partai Islam. Sikap Suwandi tersebut, mengharagai partai pilihan anaknya.

Selanjutnya adalah nilai karakter disiplin. Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Sikap disiplin dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh tokoh Nadira dan Kris, teman sekantor Nadira. Setiap kali menerima tugas dari atasannya, Nadira selalu menyelesaikan tugas tersebut dengan patuh dan sigap. Sebelum Nadira mengambil cuti untuk menikah, dia menyelesaikan

commit to user

semua utang laporan yang diberikan oleh kantor. Sikap tersebut menunjukkan kalau Nadira mempunyai disiplin yang tinggi dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh kantornya. Selain Nadira, sikap disiplin juga ditunjukkan oleh Kris. Kris mematuhi peraturan yang dibuat oleh kantornya. Dia tidak merokok pada saat jam kerja kantornya. Dia baru merokok saat jam kantor sudah selesai.

Nilai karakter yang sangat kuat dalam novel 9 dari Nadira adalah kerja keras. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Sikap kerja keras dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh tokoh Bramantyo dan Nadira. Bramantyo bekerja keras untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Nadira selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh kantornya.

Nilai karakter kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Sikap kreatif dalam novel 9 dari Nadira, ditunjukkan oleh tokoh Nadira. Disela-sela kesibukannya dia masih bisa membuat film pendek tentang wartawan dan menceritakan kepada ayahnya. Sikap kreatif Nadira, tumbuh saat dia masih kecil. Sejak kecil Nadira gemar menulis cerpen dan mengirimkannya ke Majalah. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan uang dan menyalurkan sikap kreatifnya.

Nilai karakter demokratis juga terdapat dalam novel 9 dari Nadira.

Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap demokratis dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh tokoh Bramantyo. Bram begitu dia dipanggil, menghormati pilihan politik keluarga tapi dia juga ingin dihormati dalam pilihan politik yang tidak sejalan dengan keluarganya.

Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Sikap rasa ingin tahu ditunjukkan oleh tokoh Nadira.

Sebagai seorang wartawan, rasa ingin tahu Nadira sangat tinggi. Ini

commit to user

ditunjukkan saat mewawancarai Gilang Sukma, narasumbernya yang seorang koreografer. Nadira bertanya secara detail tentang rencana pertunjukkan yang sedang dilakukan oleh Gilang Sukma.

Nilai karakter cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap cinta tanah air ditunjukkan oleh tokoh Kemala. Walaupun dia tinggal diluar negeri, saat pernikahannya dia tetap menggunakan cara Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dia (Kemala) cinta Indonesia.

Nilai karakter berikutnya menghargai prestasi. Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Sikap menghargai prestasi ini ditunjukkan tokoh Kris kepada Nadira. Kris memberikan ucapan selamat kepada Nadira atas keberhasilan Nadira melakukan wawancara. Ucapan selamat ini menunjukkan bahwa dia ikut senang atas keberhasilan Nadira.

Nilai karakter bersahabat atau komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Sikap bersahabat atau komunikatif dalam novel 9 dari Nadira, ditunjukkan oleh Kris dan Novena. Dengan Kris, Nadira bisa bicara panjang lebar, yang sebelumnya Nadira belum pernah berbicara banyak kepada orang, apalagi dengan Tara. Hal ini menunjukkan bahwa Kris adalah orang yang komunikatif. Novena, teman kantor Nadira mengadakan acara perayaan atas rencana pernikahan Nadira. Hal ini menunjukkan sikap bersahabat dan kepedulian Novena atas kebahagiaan Nadira.

Dalam novel 9 dari Nadira juga terdapat nilai karakter cinta damai.

Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Sikap cinta damai dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh tokoh Utara Bayu, yang sering dipanggil Tara. Tara selalu menjadi penengah saat kedua redaktur di kantornya berdebat.

Ini menunjukkan bahwa dia memiliki sikap cinta damai.

commit to user

Nilai karakter gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Sikap gemar membaca dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh keluarga Bramantyo, meliputi Kemala dan Nadira. Hal ini ditunjukkan dengan adanya koleksi-koleksi buku dalam rumah keluarga Bramntyo. Selain itu, tokoh Nadira selalu meluangkan waktu untuk membaca buku maupun novel.

Nilai karakter peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli lingkungan dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh tokoh Arya. Sejak kecil Arya sudah tertarik dengan alam dan setelah dewasa Arya kuliah di Bogor dan mengambil jurusan kehutanan. Setelah selesai, Arya mengabdikan dirinya di dalam hutan di Indonesia.

Selain nilai karakter peduli lingkungan, juga terdapat nilai karakter peduli sosial. Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap peduli sosial dalam novel 9 dari Nadira ditunjukkan oleh ibu-ibu kompleks tempat tinggal keluarga Bramantyo Suwandi. Ini ditunjukkan pada saat kematian Kemala. Ibu-ibu kompleks membantu menyiapkan minum dan lain-lain di rumah Bramantyo. Ini menunjukkan tetangga sekitar rumah Bramantyo memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Nilai karakter yang terakhir adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Nilai karakter tanggung jawab adalah nilai yang menanggung segala sesuatu atas apa yang dilakukan. Sikap mau melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Nilai tanggung jawab dapat ditemui pada tokoh Nadira dan Bramantyo, ayahnya. Tokoh Bramantyo bertanggungjawab dengan keputusannya menikah sebelum selsai kuliah. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dia bekerja sambil kuliah. Tokoh Nadira bertanggungjawab atas

commit to user

Ayahnya setelah kematian Ibunya. Selain itu, sebanyak dan seberat apapun tugas yang diberikan pimpinan redaksi tempatnya bekerja, selalu diterima dan dilaksanakan dengan baik. Bahkan ketika Nadira mendapat tugas untuk mewawancarai seorang psikopat yang telah melakukan pembunuhan berantai, ia pun melaksanakan tugas itu dengan hasil yang memuaskan. Nadira memang tipikal wanita yang bertanggungjawab dan pekerja keras.

Demikian 16 nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel 9 dari Nadira. Nilai-nilai tersebut cocok diajarkan pada generasi muda khusunya pelajar. Pelajar dapat menerapkan nilai-nilai karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa dapat belajar sastra sekaligus mendapatkan pembelajaran nilai-nilai pendidikan karakter yang saat ini sedang dicanangkan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

Melalui karya sastra, guru dapat mengajarkan nilai-nilai kebermanfaatan yang terkandung dalam karya sastra tersebut.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-34)

Dokumen terkait