• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Kecerdasan Penjelasan

Dalam dokumen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tert (Halaman 52-55)

2. Matematis Logis Kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya ahlimatematika, fisikawan, akuntan pajak, dan ahli statistik). Melakukan penalaran (misalnya, programmer, ilmuwan danahli logika). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada polahubungan logis, pernyataan dan dalil, fungsi logis danabstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis yaitu: katagorisasi, pengambilan

keputusan, generalisasi, perhitungan dan pengujian hipotesis

3. Spasial Kemampuan mempersepsikan dunia spasial-visual secara akurat. Misalnya pemandu, pramuka, pemburu.

Mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual dalam bentuk tertentu. Misalnya dekorator interior, arsitek, seniman dan penemu. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang dan hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan,Mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial.

4. Kinestetis-Jasmani Kemampuan menggunakan seluruh tubuh

untukmengekspresikan ide dan perasaan. Misalnya sebagai aktor,pemain pantomim, atlit atau penari.

Keterampilanmenggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubahsesuatu. Misalnya pengrajin, pematung, tukang batu, ahli

mekanik, dokter bedah. Kecerdasan ini meliputi

kemampuan fisik spesifik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan atau

kemampuan menerimarangsangan (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengansentuhan (tactile dan Haptic)

5. Musikal Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara

mempersepsikan, membedakan, mengubah dan mengekspresikan. Misalnya penikmat musik, kritikus musik,komposer, penyanyi. Kecerdasan ini meliputi kepekaanterhadap irama, pola nada, melodi, warna nada atau suara suatulagu. Seseorang dapat memiliki

pemahaman musik figural atau“atas-bawah” (global, intuitif), pemahaman formal atau“bawah-atas” (analisis, teknis dan keduanya.

6. Interpersonal Kemampuan mempresepsikan dan membedakan suasana hati,maksud, motivasi, serta perasaan orang lain.

Kecerdasan inimeliputi kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerakisyarat.Kemampuan membedakan berbagai macam tandainterpersonal dan kemampuan menanggapi secara efektiftanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu. Misalnyamempengaruhi kelompok untuk

No

Kecerdasan

Penjelasan

melakukan tindakan tertentu.

7. Intrapersonal Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak

berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri secara akurat mencakup kekuatan danketerbatasan. Kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi,temperamen, keinginan, disiplin diri, memahami danmenghargai diri.

8. Naturalis Keahlian mengenali dan mengkatagorikan spesies, flora danfauna di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaanpada fenomena alam. Misalnya formasi awan dan gunung. Bagimereka yang tinggal di daerah perkotaan, kemampuanmembedakan benda mati seperti mobil, rumah, dan sampulkaset (CD).

9. Spiritual Keyakinan dan mengaktualisasikan akan sesatu yang bersifattransenden atau penyadaran akan nilai-nilai akidah- keimanan,keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Kecerdasan ini meliputiKesadaran suara hati, internalisasi nilai,

visioning, aktualisasi,keikhlasan, ihsan. Misalnya menghayati batal dan haram dalamagama, toleransi, sabar, tawakal, dan keyakinan akan takdirbaik dan buruk. Mengaktualisasikan hubungan dengan AlKhaliq berdasarkan keyakinannya.

E. Memetakan Kebutuhan Peserta

Menilai kebutuhan pembelajar merupakan langkah awal dalam mengenal kompetensi yang akan dikembangkan melalui pelatihan tertentu. Tidak ada satu tes pun di masyarakat yang dapat menghasilkan instrumen yang komprehensif mengenai kecerdasan dan potensi pembelajar. Tidak selamanya tes formal mampu memberikan informasi yang cukup mengenai potensi dan kemampuan seseorang, namun perlu dilengkapi dengan alat uji sederhana yang telah tersedia selama ini yaitu observasi. Indikator pengamatan yang baik dapat menunjukkan kecenderungan kecerdasan seseorang terutama cara menggunakan waktu luang, minat terhadap suatu objek, kebiasaan dan tindakan yang menonjol. Pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan ke dalam dan keluasan materi yang akan disampaikan. Berikut beberapa teknik dalam menggali kebutuhan pembelajar:

(1) Checklist penilaian merupakan cara yang paling sederhana dan praktis yang

digunakan secara informal untuk kepentingan praktis pelatihan terutama untuk mengenal secara cepat kecerdasan masing-masing individu. Checklist bukan tes untuk menguji kahandalan dan kesesuaiannya. Checklist digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan teknik lainnya; (2) Dokumentasi. Catatan tertulis atau bentuk visual lain untuk memperlihatkan

kecerdasan majemuk. Dokumentasi foto sangat bermanfaat untuk mengabadikan suatu perilaku tindakan dan bentuk kecerdasan yang menonjol yang mungkin

tidak akan berulang lagi pada waktu lain. Misalnya petani sedang menanam tanaman umur panjang atau seorang pengrajin sedang membuat tenunan, dokumentasikan langkah-langkah dan kemahiran dalam melakukannya. Penggunaan teknologi CD ROM memungkinkan seluruh informasi dapat direkam dalam suatu piringan disket praktis dan mudah ditelaah pelatih, petani, pedagang atau pengusaha kecil dan peserta pelatihan lain.

(3) Data evaluasi. Catatan komulatif yang menunjukkan prestasi baik dari hasil pretest-posttest atau tindakan dalam setiap kegiatan pelatihan. Apakah kemampuan pembelajar lebih kuat dibidang visual melalui presentasi atau dalam menyusun urutan logis kegiatan. Hal ini dapat diukur melalui beberapa tes yang ada.

(4) Berdiskusi dengan kelompok. Jika pelatih ingin mengenal pembelajar lebih dekat terkait dengan prestasi dan kecerdasan majemuk dapat dilakukan melalui diskusi dengan kelompoknya. Misalnya tanyakan kepada kelompok tani tentang kontribusi dan kemampuan yang diberikan anggota bersangkutan dalam menerapkan teknologi pertanian atau pasca panen.

(5) Berbicara dengan pembimbing atau pelatih lain. Kerapkali pelatihan merupakan kegiatan serial dan bersambung untuk mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang beragam. Jika pelatih akan melatih penerapan rencana strategis desa, maka perlu mendapat informasi tambahan dari pelatih atau ahli lain yang pernah memberikan kemampuan sejenis untuk matematis-logis, spasial dan naturalis dalam pelatihan yang berbeda;

(6) Berdiskusi dengan masyarakat dan organisasi lokal. Cara ini dilakukan untuk mendukung penilaian lain terutama dalam mengembangkan beberapa keterampilan dasar menyangkut kebiasaan dan pola hidup masyarakat. Jika ingin mengetahui kemampuan berhubungan dengan pemerintah, LSM, koperasi dan organisasi lainnya, dapat berdiskusi dengan lembaga di mana peserta atau pembelajar terlibat dan berhubungan aktif dengannya.

(7) Bertanya langsung kepada pembelajar. Orang dewasa yang sangat tahu cara mereka belajar dan memecahkan masalah yang dihadapinya adalah dirinya sendiri. Mereka menggunakan kemampuan belajarnya selama 24 jam sejak dilahirkan. Pelatih dapat berdiskusi bersama pembelajar dan bertanya langsung tentang kecerdasan yang paling berkembang atau melengkapinya dengan karya, gambar dan foto pada saat menunjukkan kecerdasannya;

(8) Kegiatan khusus. pelatih dapat mengembangkan beberapa kegiatan untuk menguji kecerdasan dengan memberikan wahana agar pembelajar menunjukkan kinerja yang dapat diamati. Gunakan cara atau teknik tertentu untuk mengukur seluruh wilayah potensi dan kebutuhan belajar peserta, misalnya dengan menggambar, bercerita, menari, berhitung dan bermain peran, bernyayi, dan tugas tim.

Pokok Bahasan

2

PRESPEKTIF

Dalam dokumen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tert (Halaman 52-55)