• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

B. Hasil Penelitian

2. Uji Normalitas

Uji asumsi yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari suatu distribusi normal. Bila p > 0,05 maka sebaran normal yang berarti sampel atau data berasal dari distribusi yang normal (Oktarina, 2006). Dengan menggunakan SPSS seri 13.00 maka uji Kolmogorov_Smirnov menghasilkan angka 0,446, sehingga p > 0,05 dan data memiliki distribusi normal. (Lihat tabel 5)

35 Tabel 5 Uji Normalitas Total N 36 Normal Parameters(a,b) Mean 145.25 Std. Deviation 14.573 Most Extreme Differences Absolute .144 Positive .144 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .863

Asymp. Sig. (2-tailed) .446

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini melalui Independent Sample T-Test dengan menggunakan program SPSS 13.00 for Windows, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 6

Ringkasan Hasil Uji T Levene’s Test for

Equality of Variance t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Total 10,171 0,003 3,038 34 0,005

Aspek Psikologis 4,485 0,042 2,804 34 0,008

Aspek Sosial 1,658 0,207 2,359 34 0,024

Aspek Fisik 5,058 0,031 1,981 34 0,056

Aspek Finansial 15,641 0,000 3,083 34 0,004

Hasil uji kesamaan varian (uji F) diperoleh taraf signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa varian kepuasan kerja pria dan wanita tidak sama. Untuk uji selisih rata-rata (uji t) diperoleh hasil taraf

signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa rata-rata kepuasan kerja pria dan wanita tidak sama. Pada aspek psikologis diperoleh taraf signifikansi 0,008, pada aspek sosial diperoleh taraf siginifikansi 0,024, pada aspek finansial diperoleh taraf signifikansi 0,004 yang berarti bahwa hasil uji-t untuk aspek psikologis, aspek sosial dan aspek finansial lebih kecil dari 0,05 yang mengindikasikan adanya perbedaan kepuasan kerja antara pria dan wanita pada aspek psikologis, aspek sosial dan aspek finansial. Hal berbeda ditunjukkan pada aspek fisik dimana hasil uji-t adalah 0,056 lebih besar dari 0,05 yang berarti pada aspek fisik tidak terdapat perbedaan kepuasan kerja antara pria dan wanita.

4. Kategori Kepuasan Kerja

Penggolongan tingkat kepuasan kerja subjek dibagi menjadi 3 kategori (Azwar, 2008) :

(µ + 1,0σ) ≤X : tinggi

(µ ~ 1,0σ) ≤ X < (µ + 1,0σ) : sedang X < (µ ~ 1,0σ) : rendah

Dari perhitungan nilai teoritis sebelumnya diketahui bahwa standar deviasi (σ) = 22 dan mean (µ) = 110, maka akan diperoleh kategori

sebagai berikut :

(110 + 1,0 . 22) ≤X : tinggi

(110 ~ 1,0 . 22) ≤ X < (110 + 1,0 . 22) : sedang X < (110 ~ 1,0 . 22) : rendah

37 sehingga perolehan kategorinya :

X ≥ 132 : tinggi

88 – 132 : sedang X < 88 : rendah

Dari hasil penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 7

Kategorisasi Skor Subjek Penelitian

Subjek Skor Kategori Subjek Skor Kategori

1 142 Tinggi 1 160 Tinggi 2 138 Tinggi 2 140 Tinggi 3 140 Tinggi 3 135 Tinggi 4 129 Sedang 4 151 Tinggi 5 141 Tinggi 5 137 Tinggi 6 149 Tinggi 6 129 Sedang 7 138 Tinggi 7 167 Tinggi 8 124 Sedang 8 169 Tinggi 9 128 Sedang 9 144 Tinggi 10 153 Tinggi 10 138 Tinggi 11 146 Tinggi 11 152 Tinggi 12 131 Sedang 12 142 Tinggi 13 150 Tinggi 13 174 Tinggi 14 126 Sedang 14 128 Sedang 15 142 Tinggi 15 175 Tinggi 16 137 Tinggi 16 173 Tinggi 17 132 Tinggi 17 149 Tinggi WANITA 18 149 Tinggi PRIA 18 171 Tinggi Tabel 8 Hasil Penelitian Jumlah Subjek Kategori

Wanita Pria Total Tinggi Sedang Rendah 13 5 0 16 2 0 29 7 0 Total 18 18 36

Pada wanita, terdapat 13 orang subjek yang termasuk memiliki kategori tinggi dan 5 orang subjek yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada pria terdapat 16 orang yang termasuk dalam kategori tinggi dan 2 orang yang termasuk dalam kategori sedang.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji selisih rata-rata (uji t) menunjukkan terdapat perbedaan kepuasan kerja antara pria dan wanita. Perbedaan tersebut terdapat pada setiap aspek yang diteliti, yaitu aspek psikologis, aspek sosial, dan aspek finansial, kecuali aspek fisik dimana pada aspek fisik nilai p > 0,05, yaitu sebesar 0,056. Menurut Smither (1994), dedikasi wanita terhadap pekerjaan lebih rendah dibandingkan dengan pria. Seorang pria memiliki orientasi kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang wanita (www.whandi.net). Penghasilan dan kesempatan karir mereka dianggap sekunder dalam hubungannya dengan pasangan / suami. Penghasilan dan kesempatan karir pasangan / suami dianggap lebih penting daripada penghasilan dan kesempatan karir mereka. Di dalam lingkungan pekerjaan, para wanita telah mampu masuk ke dalam golongan manajemen menengah namun mengalami kesulitan untuk masuk ke jajaran tingkat manajemen atas. Beberapa wanita yang menginginkan posisi kepemimpinan lebih tinggi harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan perlakuan adil di saat mereka belajar menyesuaikan peran ke dalam manajemen (Smither, 1994).

39 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pria memiliki tingkat kepuasan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata subjek pria lebih besar dari skor rata-rata wanita, yaitu skor rata-rata pria 151,89 sedangkan skor rata-rata wanita 138,61. Skor maksimum maupun skor minimum yang diperoleh pria juga lebih besar dari skor maksimum dan skor minimum wanita, yaitu skor maksimum pria 175 dan skor minimumnya 128 sedangkan skor maksimum wanita 153 dan skor minimumnya 124. Hal ini makin memperkuat bahwa tingkat kepuasan kerja pria lebih besar dari wanita.

Skor minimum empirik lebih besar dari skor minimum teoritik (124 > 44). Skor maksimum empirik mendekati skor maksimum teoritik bahkan hanya selisih 1 angka. Sedangkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (145,25 > 110). Ini berarti secara keseluruhan subjek penelitian memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi.

Menurut Hariwijaya (2005), ada beberapa keuntungan dengan menjalankan bisnis network marketing. Kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan tingginya tingkat kepuasan kerja distributor independen Herbalife pada umumnya. Keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya adalah : dapat dikerjakan kapan saja dan dimana saja, modal yang dibutuhkan relatif kecil, dapat dikerjakan paruh waktu, tidak memiliki bos, potensi penghasilan yang tidak terbatas, dan sistem kerjanya relatif mudah untuk dipelajari, dimengerti dan dijalankan (Hariwijaya, 2005).

Standar deviasi empirik lebih kecil dari standar deviasi teoritik (14,573 < 22,5), yang berarti tingkat variasi jawaban subjek pada kelompok data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja pada subjek cenderung homogen, sehingga dapat dikatakan merata (Tabel 4).

Sebagai tambahan dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan kerja ini, pada masing-masing aspek dibedakan ke dalam 3 kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah (Azwar, 2008). Dari penggolongan subjek ke dalam kategorisasi tingkat kepuasan kerja diperoleh hasil bahwa pada kelompok subjek pria terdapat 16 orang dengan kategori kepuasan kerja tinggi dan 2 orang dengan kategori sedang, sedangkan pada kelompok subjek wanita terdapat 13 orang dengan kategori tinggi dan 5 orang dengan kategori sedang (Tabel 8). Jumlah kelompok subjek yang memiliki tingkat kepuasan kerja tinggi lebih banyak didominasi oleh kelompok subjek pria. 27,8 % dari kelompok subjek wanita masuk ke dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 5 orang dari total 18 orang subjek.

Menurut Hurlock (1996), apabila wanita dipaksa melakukan tugas yang telah dicap sebagai tugas yang hanya cocok untuk para pria, sebagai pengganti pekerjaan dari bidang yang menarik mereka dan sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka mereka akan mengalami kekecewaan tinggi yang berakibat meningkatnya perasaan frustasi. Kondisi seperti ini akan menjadi penghalang utama dalam proses penyesuaian diri terhadap pekerjaan, kawan sekerja, atasannya serta terhadap lingkungan kerjanya.

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian maka diperoleh gambaran bahwa terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja yang cukup signifikan antara pria dan wanita sebagai distributor independen Herbalife dimana hasil uji-t menunjukkan bahwa p < 0,05, yaitu 0,005. Pria memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada wanita yang ditunjukkan oleh skor rata-rata pria lebih besar dari skor rata-rata wanita.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Ada beberapa keterbatasan yang dialami saat melakukan penelitian ini, antara lain:

1. Pengisian skala penelitian tidak dapat dilakukan serentak kepada seluruh distributor independen Herbalife karena masing-masing distributor independen Herbalife memiliki mobilitas yang berbeda-beda dimana tidak diharuskan setiap hari berada di kantor.

2. Peneliti kesulitan mendapatkan subjek dalam jumlah banyak karena keterbatasan waktu dan masing-masing distributor Herbalife tidak selalu dapat ditemui di kantor.

3. Batasan subjek penelitian yang merupakan distributor independen Herbalife yang telah memiliki minimal 1 orang pelanggan kurang

merepresentasikan ukuran tingkat kepuasan kerja distributor independen Herbalife.

4. Subjek penelitian hanya mewakili kondisi distributor independen Herbalife di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, tidak mewakili kondisi distributor independen Herbalife Indonesia secara keseluruhan.

5. Data-data pribadi subjek penelitian tidak terungkap secara detil dalam penelitian.

C. SARAN

a. Bagi perwakilan PT. Herbalife Indonesia di Yogyakarta

Tingkat kepuasan kerja distributor independen Herbalife antara pria dan wanita terdapat perbedaan yang cukup signifikan, yaitu pria memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada wanita. Harapan peneliti, seluruh jajaran distributor dan perusahaan terjalin hubungan yang semakin sinergis demi tercipta peningkatan kepuasan kerja yang berimbas pada kemakmuran seluruh distributor independen Herbalife, yang secara langsung maupun tidak langsung juga akan meningkatkan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.

b. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian pada Distributor Independen Herbalife

Banyak hal yang dapat dikaji pada distributor independen Herbalife, terutama bagi penelitian psikologi dan ekonomi. Oleh karena itu

43 hendaknya semakin banyak diadakan penelitian yang lebih mendalam terhadap para distributor independen Herbalife.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji, S.E., M.M., dan Suyati, Sri, S.E. 1995. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.

As’ad, Moh., 2001. Seri Ilmi Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty.

Ashar, Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press 2001).

Azwar, Saifudin, Drs., MA. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

______________________. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

______________________. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Byrne, Rhonda. 2007. The Secret : Rahasia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, Sutrisno, Prof. Drs., MA. 2004. Metodologi Research. Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.

____________________________ 2004. Metodologi Research. Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Harefa, Andrias. 2003. 10 Kiat Sukses Distributor MLM. Belajar dari Amway, CNI dan Herbalife. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

45 Hariwijaya, M. 2005. Network Marketing. Mencapai Passive Income Melalui

Pemasaran Jaringan. Yogyakarta : Pyramid Publisher.

Herbalife. International Bussiness Opportunity. Jakarta

Hurlock, E. B. 1996. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kerlinger, N. Fred. 2000. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Komputer, Wahana. 2004. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12. Yogyakarta : Penerbit Andi, Semarang : Wahana Komputer.

Oktarina. 2006. SPSS 13.0 untuk Orang Awam. Palembang : Penerbit Maxikom.

Septiana, Anastasia Ika. 2007. Deskripsi Penyesuaian Diri Penghuni Asrama. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Smither, Robert D. 1994. The Psychology of Work and Human Performance. 2nd Ed. New York : Harper Collins College Publisher.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja http://whandi.net

LAMPIRAN A

SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI

Fakultas Psikologi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Teman – teman Distributor Independen Herbalife,

Di tengah kesibukan yang tengah Anda jalani, Saya meminta kesediaan teman – teman meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala penelitian yang telah Saya buat guna memenuhi tugas akhir perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Untuk itu, Saya mohon teman – teman membaca dengan seksama serta mengisi pernyataan secara lengkap, sesuai dengan keadaan diri Anda tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Tidak ada jawaban yang salah atau memalukan jika teman – teman menjawab sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri. Setiap orang memiliki sifat dan pengalaman yang berbeda – beda, sehingga dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, baik atau buruk.

Perlu diketahui bahwa jawaban teman – teman akan terjamin kerahasiaannya. Saya sangat berharap tidak ada pernyataan yang terlewati atau tidak terjawab. Mohon pernyataan dijawab sesuai dengan keadaan diri Anda, bukan jawaban yang sesuai dengan keinginan Anda.

Atas bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Petunjuk Pengisian :

Mohon data identitas diri diisi secara lengkap terlebih dahulu sebelum mengisi bagian yang lain.

Baca dan pahami baik – baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan – pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom pilihan jalaban yang tersedia. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan atau tidak terjawab.

Pilihan jawaban terdiri atas : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

49 Nama (inisial) :

Jenis kelamin : (Pria / Wanita)

Usia :

Domisili :

Lama bekerja di Herbalife :

SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa senang dengan pekerjaan

saya.

2 Saya senang bekerja bersama

rekan-rekan kerja saya.

3 Melakukan pekerjaan ini terasa

menyenangkan buat saya. 4 Bekerja bersama atasan saya membuat

perasaan saya tidak nyaman. 5 Saya merasa pekerjaan saya tidak cocok

untuk orang-orang seusia saya. 6 Menurut saya, sistem pembayaran

perusahaan cukup bagus dan adil. 7 Saya merasa nyaman ketika

menjalankan pekerjaan saya. 8

Saya merasa memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat di sela-sela kesibukan bekerja.

9 Saya merasa tidak cocok dengan

pekerjaan saya.

10 Sistem pembayaran perusahaan hanya

menguntungkan beberapa orang saja.

11 Saya merasa cocok dengan atasan saya. 12 Kondisi badan saya seringkali menurun

karena pekerjaan saya. 13

Perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan yang cukup membantu kondisi finansial saya.

14 Ada perasaan tertekan ketika saya

menyelesaikan pekerjaan saya. 15

Saya merasa nyaman bekerja dengan karyawan coporate meskipun berbeda pekerjaan dengan saya.

16 Saya bangga dengan pekerjaan saya. 17 Bekerja bersama atasan saya membuat

perasaan saya tidak nyaman.

18

Fasilitas yang diberikan perusahaan cukup membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal.

19 Saya merasa bosan bekerja bersama

rekan-rekan kerja saya. 20 Saya merasa pekerjaan saya cocok

dengan usia saya.

21 Saya benci dengan pekerjaan saya. 22

Jumlah dan besarnya

tunjangan-tunjangan dari perusahaan masih kurang memberikan kesejahteraan untuk saya.

23 Terasa menyenangkan bekerja bersama

rekan-rekan saya.

24 Saya merasa kesulitan bekerja karena

peralatan kerja saya tidak lengkap. 25 Saya merasa cukup berbakat untuk

melakukan pekerjaan saya. 26 Saya merasa hidup saya akan terjamin

27

Saya merasa tidak dipedulikan oleh karyawan corporate karena pekerjaan mereka berbeda dengan saya.

28

Menurut saya, perusahaan kurang memberikan fasilitas bagi para distributornya.

29 Selama bekerja, badan saya selalu segar,

sehat dan bersemangat. 30 Saya merasa pekerjaan saya menyita

banyak waktu.

31

Saya merasa senang bertemu karyawan corporate yang berbeda pekerjaan dengan saya.

32

Besarnya penghasilan saya tidak sesuai dengan kerja keras yang telah saya lakukan.

33 Tidak ada penghargaan dari perusahaan

atas prestasi kerja yang telah saya raih. 34 Pekerjaan ini membuat saya minder. 35 Saya merasa nyaman bekerja bersama

atasan saya.

36 Terasa menyebalkan melakukan

pekerjaan saya saat ini. 37 Perlengkapan kerja saya mendukung

selesainya pekerjaan dengan maksimal. 38

Bekerja bersama rekan-rekan kerja saya adalah hal yang menyebalkan untuk saya.

39 Saya merasa cukup terampil untuk

menyelesaikan pekerjaan saya. 40 Promosi-promosi perusahaan tidak

42 Saya sangat menyukai pekerjaan saya.

43

Saya merasa benci jika harus berhubungan dengan karyawan

corporate yang berbeda jenis pekerjaan dengan saya.

44 Bakat saya tidak sesuai dengan

pekerjaan saya.

45 Perusahaan selalu menghargai prestasi

kerja saya.

46 Saya harus punya pekerjaan yang lain

supaya hidup saya lebih terjamin. 47 Peluang penghasilan perusahaan sangat

menguntungkan buat saya. 48 Saya akan merasa senang jika saya

berganti jenis pekerjaan. 49

Dengan adanya promosi dari perusahaan, kesejahteraan saya meningkat.

50

Saya merasa tidak memiliki keterampilan untuk melakukan pekerjaan saya.

51

LAMPIRAN B

57

LAMPIRAN C

LAMPIRAN D

65

LAMPIRAN E

73

LAMPIRAN F

Dokumen terkait