BAB IV : Rancangan Sistem Usulan
LANDASAN TEORI
C. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle)
2. Diagram 0/Nol/Zero (Overview Diagram)
2.2.3 Notasi Pada Kamus Data
1. Notasi Struktur Data
Tabel II.1 Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan = Terdiri dari + Dan atau And () Pilihan optional
{} Iterasi (Perulangan proses)
[] Pilih salah satu pilihan yang ada I Pemisah pilihan didalam tanda [ ] * Keterangan atau catatan
@ Field Kunci
2. Notasi Tipe Data
Untuk membuat spesifikasi format masukan dan keluaran suatu data. Tabel II.2 Notasi Tipe Data
X Untuk setiap karakter 9 Angka numeric A Karakter alphabet
Z Angka nol yang ditampilkan dalam spasi kosong . Pemisah ribuan
, Pemisah pecahan _ Tanda penghubung
/ Pembagi
2.2.4 Normalisasi
Dalam perancangan sebuah basis data perlu dilakukan secara cermat agar dihasilkan data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan,
cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam merancang basis data seperti ini adalah dengan melakukan normalisasi.
Menurut Ladjamudin (2013:168) “Normalisasi bisa juga disebut sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk well
structure relation.”
Well structure relation adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya
sedikit (minimum amount of redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi pengguna untuk melakukan insert, delete, dan modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak mengakibatkan terjadinya error atau inkonsestensi data, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Bentuk Normalisasi :
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada table-tabel dalam database dan harus dipenuhi oleh table-tabel tersebut pada level normalisasi. Suatu table dikatakan berada dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap ataupun terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. Data tersebut didapat dari bentuk dokumen yang ada.
2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang dapat berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.
Sebuah tabel disebut 1NF jika :
a. Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut. b. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian
c. Telah ditentukan candidate key untuk tabel/relasi tersebut. 3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)
Untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan primary
keynya. Primary key haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili
attribute lain yang menjadi anggotanyam dan lebih sering digunakan pada tabel/relasi tersebut.
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua jika a. Tabel berada dalam bentuk normal pertama, dan
b. semua kolom yang bukan-primary key tergantung sepenuhnya (fully
functional dependency) terhadap primary key
4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) kalau: a. berada dalam bentuk normal kedua, dan
b. setiap kolom bukan-primary key tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap primary key.
5. BCNF (Boyce Code Normal Form)
Suatu relasi dikatakan telah memenuhi kriteria Boyce Code jika dan hanya jika setiap determinan adalah suatu candidate key. BCNF tidak mengharuskan suatu relasi harus sudah dalam bentuk normal ketiga (3NF), baru bisa dibuatkan kedalam BCNF. Oleh karena itu untuk melakukan uju BCNF kita hanya mengidentifikasi seluruh determinan yang ada pada suatu relasi, lalu pastikan determinan-determinan tersebut adalah candidate key. Jika suatu relasi hanya memiliki satu candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah identic dengan BCNF Dalam pembuatan normalisasi harus memperhatikan dan mengetahui beberapa field atau atribut kunci. Key adalah elemen record yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu akses, ata bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi setiap entity/record/baris.
Jenis-jenis key:
1. Super Key
Super key merupakan satu atau lebih atribut dari suatu tabel yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi entity/record dari tabel tersebut secara unik. (tidak semua atribut dapat menjadi super key)
2. Candidate key
Superkey dengan jumlah atribut minimal, disebut dengan candidate key.
Candidate key tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain, sehingga
3. Primary key
Salah satu atribut dari candidate key dapat ditentukan menjadi primary key dengan tiga kriteria: key tersebut lebih natural untuk digunakan sebagai acuan; key tersebut lebih sederhana; key tersebut terjamin keunikannya.
4. Alternate key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key, maka atribut-atribut tersebut dinamakan alternate key.
5. Foreign key
Foreign key merupakan sembarang atribut atau set atribut yang menunjuk
kepada primary key pada tabel yang lain. Foreign key akan terjadi pada suatu relasi yang memiliki kardinalitas one to many (satu ke banyak) atau
many to many (banyak ke banyak). Foreign key biasanya selalu diletakkan
pada tabel/relasi yang mengarah ke banyak.
6. External Key (Identifier)
External key merupakan suatu lexical atribute (atau himpunan lexical attribute) yang nilai-nilainya selalu mengidentifikasi suatu object instance.
Dari normalisasi di atas, maka didapat beberapa file dimana tipe file tersebut adalah :
1. File Master (Mater File)
File induk berisi data-data permanent yang biasanya hanya sekali dibentuk, kemudian dipakai didalam pengolahan data selanjutnya.
2. File Transaksi (Transaction File)
File ini berisi data-data untuk suatu periode waktu atau sesuatu bidang kegiatan atau suatu periode waktu yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
3. File Laporan (Report File)
File yang berisi atau yang akan ditampilkan. Isi dari file ini biasanya diambil dari file master untuk mempersiapkan pembuatan laporan.
4. File Sejarah (History File)
File ini berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
5. File Pelindung (Backup File)
File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif didalam database pada suatu saat. Atau disebut juga file cadangan jika file database rusak atau hilang
Untuk akses dan organisasi file data sederhana dapat kita himpun kedalam satu organisasi data file dan yang dikenal sebagai suatu organisasi file. Tipe organisasi file diantaranya adalah :
1. File Urut (Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut. 2. File Urut Terindeks (Indexed Sequential File)
3. File Random
Dalam metode ini rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpanan dalam media fisik secara acak.