• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTES SUPPORTING CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

WITH RELATED PARTIES Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi dan

37. NOTES SUPPORTING CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

Transaksi non-kas dari aktivitas pendanaan ditunjukkan dalam rekonsiliasi liabilitas dari transaksi pendanaan di bawah ini.

Non-cash transactions from financing activities are shown in the reconciliation of liabilities from financing transactions below.

Perubahan Arus kas/ non kas/

2 0 1 9 Cash flow Non cash changes 2 0 2 0

Utang bank 323.107.311 ( 92.540.295) - 230.567.016 Bank loan

Beban masih harus dibayar Accrued expenses

Bunga pinjaman lembaga Interest of loan to non

non-keuangan - - 4.843.056 4.843.056 financial institutions

Bunga pinjaman bank 3.232.109 ( 32.489.637) 31.569.794 2.312.266 Interest on bank loans J u m l a h 3.232.109 ( 32.489.637) 36.412.850 7.155.322 T o t a l

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Group’s financial instruments that are carried in the financial statement.

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying value Fair value

2 0 2 0

2 0 2 0

Aset keuangan

Financial assets

Pinjaman yang diberikan

Loans and

dan piutang:

receivables:

Kas dan bank 140.385.615 140.385.615

Cash on hand and in banks

Piutang usaha

Trade receivables

Pihak ketiga 169.601.720 169.601.720

Third parties

Pihak berelasi 7.687.777 7.687.777

Related parties

Piutang lain-lain 67.847.425 67.847.425

Other receivable

Aset keuangan lain-lain 20.000.000 20.000.000

Other financial asset

J u m l a h 405.522.537 405.522.537

T o t a l

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying value Fair value

2 0 2 0 2 0 2 0

Liabilitas keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang dicatat Financial liabilities

berdasarkan biaya perolehan measured at

diamortisasi: amortized cost:

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 398.432.592 398.432.592 Third parties Utang lain-lain 60.552.682 60.552.682 Other payables Beban masih harus dibayar 8.268.510 8.268.510 Accrued expenses

Liabilitas keuangan jangka Other short-term

pendek lainnya 50.000.000 50.000.000 financial liability Utang bank 230.567.016 230.567.016 Bank loan J u m l a h 747.820.800 747.820.800 T o t a l

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan.

(Lanjutan)

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Group’s financial instruments that are carried in the financial statement. (Continued)

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying value Fair value

2 0 1 9 2 0 1 9

Aset keuangan Financial assets

Pinjaman yang diberikan Loans and

dan piutang: receivables:

Kas dan bank 59.854.306 59.854.306 Cash on hand and in banks

Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 294.834.535 294.834.535 Third parties Pihak berelasi 7.644.087 7.644.087 Related parties

Piutang lain-lain Other receivable

Pihak ketiga 103.047.065 103.047.065 Third parties Aset lain-lain 20.000.000 20.000.000 Other asset J u m l a h 485.379.993 485.379.993 T o t a l

Liabilitas keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang dicatat Financial liabilities

berdasarkan biaya perolehan measured at

diamortisasi: amortized cost:

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 511.079.636 511.079.636 Third parties Pihak berelasi 1.321.142 1.321.142 Related parties Utang lain-lain 60.485.673 60.485.673 Other payables Beban masih harus dibayar 3.502.343 3.502.343 Accrued expenses Utang bank 323.107.311 323.107.311 Bank loans J u m l a h 899.496.105 899.496.105 T o t a l

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

estimasi nilai wajar: The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain-lain, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai tercatat uang muka mendekati nilai wajarnya karena telah dihitung dengan métode arus kas yang didiskontokan. Selish antara nilai tercatat uang muka dan arus kan yang didiskontokan dicatat sebagai cadangan penurunan nilai.

The fair value cash and banks, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, and accrued expenses approximate their carrying amounts largerly due to the short-term maturities of these instruments. The carrying value of advances approximates their fair values since they were calculated using discounted cash flows. Difference between carrying value of advances and their discounted cash flows is recorded as allowance for impairment.

Nilai wajar dari aset lain-lain - deposito berjangka yang terbatas penggunaannya mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

Fair values of other asset - restricted time deposit approximately its carrying values largely due to its interest rate are frequently repriced.

Nilai wajar dari utang bank jangka panjang dan pinjaman lembaga keuangan ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.

Fair values of long-term bank loans and loan to financial institution are determined by discounting cash flows using effective interest rate.

39. KELANGSUNGAN USAHA 39. GOING CONCERN

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan asumsi bahwa Grup akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Grup mengalami laba dan memiliki total laba komprehensif sebesar Rp 35.144.362 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp 21.621.309 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, yang menimbulkan defisiensi ekuitas sebesar Rp 52.545.229 pada tanggal 31 Desember 2020 dan defisiensi modal sebesar Rp 46.541.214 pada tanggal 31 Desember 2019. Kondisi tersebut, mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

The consolidated financial statement has been prepared assuming that the Group will continue as a going concern. The Group incurred recurring income and has total comprehensive income of Rp 35,144,362 for the period ended December 31, 2020 and has total comprehensive loss of Rp 21,621,309 for the period ended December 31, 2019, respectively which resulted to equity deficiency of Rp 52,545,229 as of December 31, 2020 and capital deficiency of Rp 46,541,214 as of December 31, 2019, respectively.

These conditions indicate the existence of material uncertainty that may cast significant doubt about the Group’s ability to continue as going concern.

Untuk kelangsungan usaha Grup dan kemampuan Grup menjalankan kegiatan operasinya secara memadai maka Grup merencanakan hal-hal sebagai berikut:

For the Group's going concern and the ability of the Group to carry out its operational activities adequately, the Group’s management plan are as follows:

- Mengoptimalkan pengiriman batubara kepada PT PLN (Persero) atas kontrak jangka panjang selama 20 tahun yang telah dimiliki oleh Perusahaan.

- Optimize the delivery of coal to PT PLN (Persero) on a 20-year long-term contract owned by the Company.

- Menjajaki pelanggan baru baik dalam negeri

maupun luar negeri melalui entitas anaknya. - Explore new customers both domestically and abroad through its subsidiary.

- Menjejaki pemasok batubara yang sesuai dengan kebutuhan PT PLN (Persero) selain pemasok yang sudah ada saat ini untuk meminimalisasi risiko ketersediaan pasokan batubara.

- Track coal suppliers that meet PT PLN (Persero) needs in addition to existing suppliers to minimize the risks of coal supply.

- Menjaga likuditas perusahaan dengan pembayaran pinjaman bank tepat pada waktunya agar sewaktu waktu pihak bank tidak menyatakan tidak jatuh tempo.

- Maintainy the Company's liquidity with paying loan on timely basis, in order to avoid that the bank will state that the loan will be immediate maturity.

a. Dampak COVID-19 a. Impact of COVID-19 Pada tanggal 30 Januari 2020, Organisasi

Kesehatan Dunia (“WHO”) mengumumkan status tanggap darurat Kesehatan global yang dikarenakan jenis wabah virus baru (“wabah corona virus disease 2019 atau wabah COVID-19) dan risiko terhadap komunitas internasional ketika virus menyebar secara global melampui titik asalnya.

Pada bulan Maret 2020, WHO mengklasifikasikan wabah COVID-19 sebagai pandemi, berdasarkan paparan yang cepat secara global.

On January 30, 2020, the World Health Organization (“WHO”) announced a global health emergency because of a new strain of corona virus (“the corona virus disease 2019 outbreak or COVID-19 outbreak”) and the risks to the international community as the virus spread globally beyond its point of origin.

In March 2020, the WHO classified the COVID-19 outbreak as a pandemic, based on the rapid increase in exposure globally.

Dampak penuh dari wabah COVID-19 terus berkembang sampai dengan tanggal laporan keuangan ini. Dengan demikian, tidak terdapat kepastian mengenai besarnya pengaruh pandemi pada kondisi keuangan, likuiditas dan hasil operasi Grup dimasa depan. Namun, Grup bergerak dalam bidang penjualan batubara kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pembeli utama, dampak wabah COVID-19 mungkin tidak mempunyai dampak efek material yang merugikan dimasa mendatang terhadap pada hasil operasi, posisi keuangan dan likuiditas Grup pada tahun pajak 2020.

The full impact of the COVID-19 outbreak continues to evolve as of date of this report. As such, it is uncertain as of the full magnitude that the pandemic will have on the Group’s financial condition, liquidity and future results of operations. However, Group is engaged in selling coals to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) as main buyer, impact on COVID-19 outbreak may not have a material adverse effect on the Group’s result of future operations, financial position and liquidity in fiscal year 2020.

Pada 31 Maret 2020 Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan dengan membuat kebijakan dibidang perpajakan, belanja negara termasuk bidang keuangan daerah dan pembiayaan juga kebijakan stabilitas sistem keuangan. Peraturan Pemerintah ini berlaku pada tanggal 31 Maret 2020 sehingga beberapa Undang-Undang terkait dinyatakan tidak berlaku sepanjang berkaitan dengan kebijakan keuangan negara berdasarkan peraturan ini.

On March 31, 2020, the President of the Republic Indonesia established Government Regulations in lieu of Republic of Indonesia Law No. 1 of 2020 concerning State Financial Policies and Financial System Stability for Handling Pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) and/or in the Context of Facing Harmful Threats National Economy and/or Financial System Stability by making policies in the field of taxation state expenditure including the area of regional finance and financing as well as financial stability policies. The Government Regulation in lieu of this Law came into force on March 31, 2020 so that several Laws were declared involved as long as it relates to state financial policies based on this regulation.

b. Perubahan tarif perpajakan b. Tax rate adjustments Peraturan baru ini, termasuk antara lain,

penyesuaian tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak dalam negeri dan perusahaan tetap sebagai berikut:

This new regulation, includes among others, the adjustment to income tax rates for domestic corporate tax payers and permanent establishment as follows:

- Penurunan pasal 17 ayat (1) huruf b UU 22%

pajak penghasilan yang berlaku pada tahun fiskal 2020 dan 2021 dan 20% belaku pada tahun pajak 2022.

- Decrease in article 17 paragraph (1) letter b of the Law on 22% income tax that applies in fiscal years 2020 dan 2021 and 20% applicable in tax year 2022.

- Wajib pajak dalam negeri (perusahaan publik dengan jumlah total saham disetor yang diperdagangkan di bursa Indonesia minimal 40% dan memenuhi persyaratan tertentu), dapat memperoleh tarif 3% lebih rendah atau 19% pada tahun pajak 2020 dan 2021 dan 17%

pada tahun pajak 2022. Ketentuan lebih lanjut mengenai kondisi tertentu diatur oleh atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

- Domestic taxpayers (public-listed companies with total number of paid-up shares traded in the Indonesian stock exchange at least 40%

and meeting certain requirements), can obtain tariffs of 3% lower or 19% in tax years 2020 and 2021 and 17% in tax year 2022.

Further provisions regarding by or based on the Government Regulations.

Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2020 tentang “Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020”, efektif berlaku tarif tunggal pajak penghasilan badan yaitu sebesar 22% untuk Tahun Pajak 2020 dan 2021, dan sebesar 20% mulai Tahun Pajak 2022.

Based on Law No. 2 Year 2020 concerning

“Establishment of Government Regulations in Lieu of Law No. 1 Year 2020", effectively applied a single corporate income tax rate of 22% for the 2020 and 2021 Fiscal Years, and by 20% starting in the 2022 Fiscal Year.

Melalui insentif Pajak Penghasilan Pasal 21, Pemerintah akan menanggung Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk karyawan dengan penghasilan bruto tetap dan teratur, yang jumlahnya tidak lebih dari Rp 200.000 ribu dalam setahun. Pajak Penghasilan Pasal 22 impor yang dibebaskan dalam melalui retribusi untuk bisnis usaha yang memenuhi kriteria tertentu (berdampak oleh COVID-19). Pemerintah juga menyediakan insentif untuk mengurangi Pajak Penghasilan Pasal 25 angsuran sebesar 30% dari bulan Januari sampai dengan Juli dan 50% dari bulan Agustus sampai dengan Desember dari angsuran yang seharusnya terhutang dan menyediakan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai untuk pembayar pajak tertentu.

Through Income Tax Article 21 incentives, the government will cover Income Tax Article 21 from employees with fixed and regular gross income, which amounts to no more than Rp 200,000 thousand in a year. Income Tax Article 22 Imports through the exemption of this levy for businesses that meet certain criteria (impacted by COVID-19). The government also provides incentives to reduce Income Tax Article 25 installments by 30%

from January up to July and 50% from August up to December of installments that should be owed and provide preliminary refunds of overpaid Value Added Tax for certain taxpayers.

Salinan putusan Adjudication Pada tanggal 3 Februari 2021 gugatan PT Dian Ciptamas

Agung telah diputus oleh Ketua Majelis Pengadilan Negeri Banjarmasin yang menyatakan bahwa PT Wira Harum dan pihak terkait lainnya tidak mempunyai hak apapun untuk menagih kepada PT Dwi Guna Laksana Tbk terkait perjanjian pengakuan Utang No. 001/XII/WH/2012 tanggal 10 Desember 2012 yang ditandatangani oleh Andri Cahyadi yang seolah-olah mewakili PT Dwi Guna Laksana dengan PT Wira Harum yang diwakili oleh Willy Widodo Herlambang berikut seluruh turunannya dan menolak klaim PT Wira Harum atas utang kepada Perusahaan di atas nilai tercatat dalam laporan keuangan Perusahaan.

On February 3, 2021, the Plaintiff's claim was decided by the Head of the Banjarmasin District Court Council which stated that PT Wira Harum and other related parties did not have any right to collect from PT Dwi Guna Laksana Tbk regarding the debt recognition agreement Number: 001 / XII / WH / 2012 December 10, 2012 which was signed by Andri Cahyadi who seemed to represent PT Dwi Guna Laksana and PT Wira Harum, represented by Willy Widodo Herlambang and all his derivatives and refuse PT Wira Harum claim for the debt to the Company above the value recorded in the Company's financial statements.

Undang-undang Cipta Kerja Undang-undang Cipta Kerja

Pada bulan November 2020, Presiden Republik Indonesia telah menandatangani pemberlakuan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang akan berdampak pada perubahan nilai kewajiban imbalan kerja.

Pemerintah secara resmi menandatangani 51 peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada bulan Februari 2021. Sampai dengan tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih proses mengadaptasi Peraturan Kerja Bersama dari UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 menjadi UU No. 11/2020 (“UU Cipta Kerja”).

In November 2020, the President of Republic of Indonesia enacted a Job Creation Law that will have a change impact to employee benefits obligations.

The Government officially enacted 51 implementing regulations of “UU Cipta Kerja” in February 2021. As at the authorization date of the consolidated financial statements, the Group is still processing to adapt the Collective Labor Regulation from with Labor Law No.13/2003 to Law No. 11/2020 a Job Creation Law (“UU Cipta Kerja”).

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 90.636.001 50.469.840 Cash on hand and in banks

Investasi - 29.122.403 Investment

Piutang usaha 116.620.971 221.438.935 Trade receivables

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak ketiga 67.847.425 103.047.065 Third parties

Pihak berelasi - 9.689.176 Related parties

Persediaan 29.719.720 13.001.400 Inventories

Pajak dibayar di muka 12.650.038 13.906 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka dan uang muka 2.262.813 256.480.542 Prepaid expenses and advances

Taksiran tagihan pajak penghasilan 18.939.937 13.212.927 Estimated claims for tax refund

JUMLAH ASET LANCAR 338.676.905 696.476.194 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Taksiran tagihan pajak penghasilan 21.435.311 18.939.937 Estimated claims for tax refund

Biaya dibayar di muka dan uang muka 131.340.073 - Prepaid expenses and advances

Investasi 7.699.990 7.699.990 Investments

Aset pajak tangguhan 54.125.549 22.088.686 Deferred tax assets

Aset tetap 11.762.221 12.078.648 Property and equipment

Aset keuangan lain-lain 20.000.000 20.000.000 Other financial assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 246.363.144 80.807.261 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 585.040.049 777.283.455 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 293.778.888 433.177.172 Third parties

Pihak berelasi - 1.321.142 Related party

Utang lain-lain Other payables

Pihak ketiga 60.474.383 60.354.888 Third parties

Pihak berelasi 38.827.586 - Related parties

Biaya masih harus dibayar 3.295.396 3.451.765 Accrued expenses

Utang pajak 360.433 2.268.748 Tax payables

Uang muka pelanggan 817.901 817.901 Advances from customers

Liabilitas imbalan kerja bagian jangka pendek - 339.296 Short-term employee benefits liability

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 397.554.587 501.730.912 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang bank 230.567.016 323.107.311 Bank loan

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 6.224.791 6.372.834 Long-term employee benefits liability

Cadangan biaya reklamasi 446.093 446.093 Reserve for reclamation cost

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 237.237.900 329.926.238 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 634.792.487 831.657.150 TOTAL LIABILITIES

DEFISIENSI EKUITAS EQUITY DEFICIENCY

Modal saham dengan nilai nominal Share capital with par value

Rp 100 (angka penuh) per saham Rp 100 (full amount) per share

Modal dasar 14.200.000.000 lembar saham Authorized 14,200,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh 8.711.599.831 Issued and fully paid-in capital 8,711,599,831

lembar saham (2019: 8.709.802.631 lembar saham) 871.159.983 870.980.263 shares (2019: 8,709,802,631 shares)

Tambahan modal disetor 345.071.777 344.915.420 Advance paid-in capital

Defisit ( 1.265.984.198) ( 1.270.269.378) Deficits

JUMLAH DEFISIENSI EKUITAS ( 49.752.438) ( 54.373.695) TOTAL EQUITY DEFICIENCY

JUMLAH LIABILITAS DAN DEFISIENSI EKUITAS 585.040.049 777.283.455 TOTAL LIABILITIES DAN EQUITY DEFICIENCY

Beban operasional Operating expense

Beban penjualan dan operasional ( 584.668) ( 6.867.954) Selling and operational expenses

Beban umum dan administrasi ( 38.061.497) ( 76.209.352) General and administrative expenses

LABA OPERASIONAL 144.539.938 265.891 PROFIT FROM OPERATIONS

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (expenses)

Penghasilan bunga 1.489.839 2.008.368 Interest income

Beban bunga dan keuangan lainnya ( 32.576.364) ( 53.609.521) Interest and other financial expenses

Biaya administrasi bank ( 22.787) ( 143.480) Bank charges

Beban lain-lain - neto ( 88.772.193) ( 19.919.240) Other expenses - net

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 24.658.433 ( 71.397.982) PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

Manfaat pajak penghasilan Income tax benefit

Tangguhan 21.503.024 3.492.858 Deferred

Tahun lalu - - Prior year

Jumlah manfaat pajak penghasilan 21.503.024 ( 19.919.240) Total income tax benefits

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 46.161.457 ( 67.905.124) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:

Pos yang tidak akan di reklasifikasi ke laba rugi: Item that will not be reclassified to profit or loss:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - neto ( 391.823) 45.195 Remeasurement of employee benefits liability - net JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPRESENSIF TAHUN BERJALAN 45.769.634 ( 67.859.929) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

Rugi tahun berjalan - - ( 67.905.124) ( 67.905.124) Loss for the year

Opsi saham: Stock option:

Konversi waran seri I menjadi saham 7.223.791 6.284.698 - 13.508.489 Convertion warran series I to share capital

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - - 45.195 45.195 Remeasurement of employe benefits liability Saldo 31 Desember 2019 870.980.263 344.915.420 ( 1.270.269.378) ( 54.373.695) Balance at December 31, 2019

Dampak penerapan PSAK 71 (Catatan 34) - - ( 41.484.454) ( 41.484.454) Effect of adoption PSAK 71 (Note 34)

Saldo 1 Januari 2020 (Disajikan kembali) 870.980.263 344.915.420 ( 1.311.753.832) ( 95.858.149) Balance at Januari 1, 2020 (As restated)

Laba tahun berjalan - - 46.161.457 46.161.457 Profit for the year

Opsi saham: Stock option:

Konversi waran seri I menjadi saham 179.720 156.357 - 336.077 Convertion warran series I to share capital

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - - ( 391.823) ( 391.823) Remeasurement of employe benefits liability Saldo 31 Desember 2020 871.159.983 345.071.777 ( 1.265.984.198) ( 49.752.438) Balance at December 31, 2020

Penerimaan taksiran tagihan pajak penghasilan 13.212.927 9.093.200 Receipt from estimated claims for tax refund Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya ( 1.029.357) ( 14.550.493) Payment for interest and other financial expenses Pembayaran beban operasional lainnya - neto ( 7.521.383) ( 10.040.754) Payment for other operating expenses - net Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 79.899.792 59.973.317 Net cash flow provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pinjaman diberikan untuk pihak berelasi 9.689.176 - Loan form related parties

Pinjaman dari pihak ketiga 435.906 669.413.405 Loan repayment from third parties

Imbalan dari penjualan entitas anak - 500.000 Consideration from disposal of subsidiary

Penerimaan bunga 1.489.839 2.008.368 Interest received

Perolehan aset tetap ( 47.100) ( 1.069.379) Acquisition of fixed assets

Penerimaan (penempatan) investasi 29.122.403 ( 29.122.403) Proceed from (placement of) short-term investment

Penerimaan atas penjualan aset tetap - 25.000 Proceeds from sales of fixed assets

Arus kas neto diperoleh dari aktivitas investasi 40.690.224 641.754.991 Net cash flows provided by investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran utang bank ( 92.540.295) ( 18.407.235) Payment of long-term on bank loans

Pembayaran bunga utang bank ( 32.489.637) ( 39.232.271) Payment of interest on bank loans

Penerimaan atas pelaksanaan waran 336.077 13.508.489 Proceeds from execution of warrants

Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi 44.270.000 ( 130.678.900) Receipt from (payment to) related parties

Penerimaan dari pihak ketiga - ( 551.696.000) Payment to third parties

Arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan ( 80.423.855) ( 726.505.917) Net cash flows used in financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN BANK 40.166.161 ( 24.777.609) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 50.469.840 75.247.449 BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 90.636.001 50.469.840 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF THE YEAR

Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2020

Laporan Auditor Independen

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Dwi Guna Laksana Tbk

Jakarta

Dokumen terkait