• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT DWI GUNA LAKSANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/ AND ITS SUBSIDIARY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT DWI GUNA LAKSANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/ AND ITS SUBSIDIARY"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

PT DWI GUNA LAKSANA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA/ AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020/

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

(2)

D A F T A R I S I C O N T E N T S

Pernyataan Direksi

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Laporan Perubahan Defisiensi Ekuitas Konsolidasian

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Keuangan Tersendiri

Laporan Auditor Independen

Ekshibit/

Exhibit A

B

C

D

E

Lampiran/

Appendix 1 - 5

Directors’ Statement

Consolidated Statement of Financial Position

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Consolidated Statement of Changes in Equity Deficiency

Consolidated Statement of Cash Flows

Notes to Consolidated Financial Statements

The Separate Financial Statements

Independent Auditors’ Report

(3)
(4)

A S E T A S S E T S

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 140.385.615 4 59.854.306 Cash on hand and in banks

Investasi - 5 29.122.403 Investment

Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 169.601.720 6 294.834.535 Third parties

Pihak berelasi 7.687.777 6,31 7.644.087 Related parties

Piutang lain-lain 67.847.425 7 103.047.065 Other receivables

Persediaan 32.242.468 8 16.987.076 Inventories

Pajak dibayar di muka 13.125.625 17a 13.906 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka dan uang muka 4.309.264 9 256.677.537 Prepaid expenses and advances

Taksiran tagihan pajak penghasilan 26.271.942 17c 15.267.841 Estimated claims for tax refund

JUMLAH ASET LANCAR 461.471.836 783.448.756 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Taksiran tagihan pajak penghasilan 24.972.738 17c 26.271.942 Estimated claims for tax refund

Aset pajak tangguhan 54.125.549 17d 22.088.686 Deferred tax assets

Aset tetap 11.762.221 10 12.078.648 Property and equipment

Biaya dibayar di muka dan uang muka 131.340.073 9 - Prepaid expenses and advances

Aset keuangan lain-lain 20.000.000 11 20.000.000 Other financial assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 242.200.581 80.439.276 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 703.672.417 863.888.032 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada See accompanying Notes to Consolidated Financial Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Statements on Exhibit E which are an integral part of

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

(5)
(6)
(7)

ekuitas entitas entitas induk/

Tambahan anak/ Difference Total equity Kepentingan non Defisiensi modal disetor/ due to changes attributable to pengendali/ ekuitas/

Catatan/ Modal saham/ Additional in equity of Defisit/ owners of Non-controlling Equity Notes Share capital paid-in capital subsidiary Deficits parent entity interest deficiency

Saldo 1 Januari 2019 863.756.472 338.630.722 358.784 ( 1.240.792.428) ( 38.046.450) ( 56.889) ( 38.103.339) Balance at January 1, 2019

Rugi tahun berjalan - - - ( 21.666.708) ( 21.666.708) ( 16) ( 21.666.724) Loss for the year

Penjualan entitas anak - - ( 356.995) ( 24.985) ( 381.980) 56.925 ( 325.055) Sale of subsidiary

Opsi saham: Stock option:

Konversi waran seri I menjadi saham 20 7.223.791 6.284.698 - - 13.508.489 - 13.508.489 Convertion warran series I to share capital

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja 18 - - - 45.415 45.415 - 45.415 Remeasurement of employee benefits liability

Saldo 31 Desember 2019 870.980.263 344.915.420 1.789 ( 1.262.438.706) ( 46.541.234) 20 ( 46.541.214) Balance at December 31, 2019

Dampak penerapan PSAK 71 34 - - - ( 41.484.454) ( 41.484.454) - ( 41.484.454) Effect of adoption PSAK 71

Saldo 1 Januari 2020 (Disajikan kembali) 870.980.263 344.915.420 1.789 ( 1.303.923.160) ( 88.025.688) 20 ( 88.025.668) Balance at Januari 1, 2020 (As restated)

Laba tahun berjalan - - - 35.565.346 35.565.346 ( 14) 35.565.332 Profit for the year

Opsi saham: Stock option:

Konversi waran seri I menjadi saham 179.720 156.357 - - 336.077 - 336.077 Convertion warran series I to share capital

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja 18 - - - ( 420.970) ( 420.970) - ( 420.970) Remeasurement of employee benefits liability

Saldo 31 Desember 2020 871.159.983 345.071.777 1.789 ( 1.268.778.784) ( 52.545.235) 6 ( 52.545.229) Balance at December 31, 2020

Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Statements on Exhibit E which are an integral part of

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada See accompanying Notes to Consolidated Financial

(8)

Penerimaan kas dari pelanggan 1.656.165.127 1.786.899.747 Cash received from customers

Pembayaran kepada pemasok ( 1.511.631.089) ( 1.697.990.058) Cash paid to suppliers

Pembayaran kepada karyawan ( 22.821.035) ( 14.279.426) Cash paid to employees

Penerimaan taksiran tagihan pajak penghasilan 15.267.841 9.093.200 Receipt from estimated claims for tax refund Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya ( 1.031.510) ( 23.248.410) Payment of interest and other financial expenses Pembayaran beban operasional lainnya - neto ( 11.763.943) ( 28.111.854) Payment of other operating expenses - net

Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by

aktivitas operasi 124.185.391 32.363.199 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pinjaman dari pihak ketiga 435.906 669.348.835 Loan from third parties

Penerimaan (penempatan) investasi jangka pendek 29.122.403 ( 29.122.403) Proceed from (placement of) short-term investments

Penerimaan bunga 1.528.564 2.115.253 Interest received

Penerimaan atas penjualan aset tetap - 25.000 Proceed from sale of fixed assets

Perolehan aset tetap ( 47.100) ( 1.069.379) Acquisition of fixed assets

Hasil penjualan entitas anak setelah dikurangi kas - 497.986

Arus kas neto diperoleh dari aktivitas investasi 31.039.773 641.795.292 Net cash flows provided by investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran utang bank jangka panjang ( 92.540.295) ( 18.407.235) Payment of long-term on bank loans Pembayaran bunga utang bank ( 32.489.637) ( 39.315.916) Payment of interest on bank loans Penambahan (pembayaran) liabilitas keuangan lainnya 50.000.000 ( 100.000.000) Receipt (payment) of other financial liabilities Penerimaan atas pelaksanaan waran 336.077 13.508.475 Proceeds from execution of warrants

Pembayaran kepada pihak ketiga - ( 551.696.000) Payment to third parties

Arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan ( 74.693.855) ( 695.910.676) Net cash flows used in financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN BANK 80.531.309 ( 21.752.185) AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS AT KAS DAN BANK AWAL TAHUN 59.854.306 81.606.491 BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 140.385.615 59.854.306 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF THE YEAR

Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Statements on Exhibit E which are an integral part of dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada See accompanying Notes to Consolidated Financial

(9)

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Dwi Guna Laksana Tbk (“Perusahaan”),

didirikan berdasarkan Akta No. 4 tanggal 10 November 1986 dari Cornelia Juanda Tanuraharja, SH., notaris di Surakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3738-HT.01.01-TH.87 tanggal 16 Mei 1987 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1995, Tambahan No. 9900.

PT Dwi Guna Laksana Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 4 dated November 10, 1986 of Cornelia Juanda Tanuraharja, SH., a public notary in Surakarta.

The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3738-HT.01.01-TH.

87 dated 16 May 1987 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 96 dated 1 December 1995, Supplement No. 9900.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 13 tanggal 18 Agustus 2020 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH., MH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan. Amandemen tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan AHU-00623730.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 10 September 2020.

The Company's Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which is based on Notarial Deed No. 13 dated August 18, 2020 from Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH., MH., a Public Notary in Jakarta, regarding changes in the purpose and objectives as well as the Company’s business activities.

This amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision Letter AHU-00623730.AH.01.02.TAHUN 2020 dated September 10, 2020.

Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan terutama meliputi pertambangan dan perdagangan batubara dan aktivitas perusahaan holding.

In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in mining and trading of coal and activities of holding companies.

Perusahaan dikendalikan oleh Hawthorn-Capital Investment Private Limited (berdomisili di Singapura). Pemilik induk terakhir Perusahaan adalah Tn. Jonathan Low Teck Seng (Jonathan Liu Decheng) berdomisili di Singapura.

The Company is controlled by Hawthorn-Capital Investment Private Limited (domiciled in Singapore). The Company’s ultimate parent owner is Mr. Jonathan Low Teck Seng (Jonathan Liu Decheng) domiciled in Singapore.

Perusahaan berdomisili di Jl. Gatot Subroto Raya No. 104 RT 020 RW 002 Kel. Kebun Bunga, Kec.

Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2003.

The Company’s main office is located at Jl. Gatot Subroto Raya No. 104 RT 020 RW 002 Kel.

Kebun Bunga, Kec. East Banjarmasin, South Kalimantan and started its commercial operations in 2003.

Laporan keuangan kondolidasian mencakup akun- akun entitas anak di mana Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan entitas anak tersebut, yang terdiri dari:

The consolidated financial statements include the account of subsidiary of which the Company has the ability to control the subsidiary, which consist of:

Persentase

Kepemilikan Tahun Operasi Efektif (%)/ Komersial/

Percentage of Start of Entitas Anak/ Lokasi/ Jenis Usaha/ Effective Commercial

Subsidiary Location Nature of Business Ownership (%) Operations 2 0 2 0 2 0 1 9 Perdagangan

PT Sinergi batu bara/ 99,99%/

Laksana Bara Mas Jakarta Coal trading 99.99% 2018 165.159.944 103.993.743

Jumlah Aset - Sebelum Eliminasi/

Total Assets - Before Elimination

(10)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information (Continued)

Penawaran Umum Efek Public Offering of Securities

Pada tanggal 30 November 2017, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia melalui surat No. S-455/D.04/2017 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 3.100.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) setiap lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (nilai penuh) setiap lembar saham dan telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.

On November 30, 2017, the Company received from Indonesian Financial Service Authority through its letter No. S-455/D.04/2017, which state the effectivity to conduct initial public offering of 3,100,000,000 shares with par value of Rp 100 (full amount) per share at an offering price of Rp 150 (full amount) per share and were listed in Indonesia Stock Exchange.

Pada saat Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perusahaan secara bersamaan menerbitkan sebanyak-banyaknya 155.000.000 (seratus lima puluh lima juta) Waran Seri I. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perusahaan yang Namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Dwi Guna Laksana Tbk No. 119 tanggal 28 September 2017 yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, S.H., M.B.A.

During this Initial Public Offering, the Company simultaneously issues a maximum of 155,000,000 (one hundred and fifty-five million) Series I Warrants. This Series I Warrants are provided free of charge to the Company's New Shareholders whose names are registered in the Register of Shareholders on the allotment date. The Series I warrants are issued based on the Deed of Issuance of the Series I Warrants in the Context of the Initial Public Offering of PT Dwi Guna Laksana Tbk No. 119 dated September 28, 2017 of Ardi Kristiar, S.H., M.B.A.

Waran Seri I tersebut yang menyertai saham baru Perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma pada para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 20 saham baru Perusahaan berhak memperoleh 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dalam portepel Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 5 tahun. Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 100 (angka penuh) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 187 (angka penuh (Catatan 20 dan 21).

Warrant series I attached to new shares of Company and was given free of charge to the new shareholders whose names registered in the register of shareholders on allotment date. Each holder of 20 new shares of the Company is entitled to get 1 Warrant Series I in which gives the holder to buy 1 new shares of Company issued from portfolio Warrant Series I with 5 years valid period. Warrant series I is a security given right to holder to purchase ordinary shares with nominal value of Rp 100 (full amount) with exercise price is Rp 187 (full amount) (Notes 20 and 21).

(11)

b. Susunan pengurus Perusahaan b. Composition of The Company’s Management Dewan Komisaris dan Direksi Boards of Commissioners and Directors Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 18 Agustus 2020

dari Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H, M.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui merubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Amandemen tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan AHU-00623730.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 10 September 2020. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on Deed No. 13 dated August 18, 2020 from Notary Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H, M.H., Notary in Jakarta, the Company’s shareholders agreed change the composition of the Directors and Board of Commisionaires. This amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision Letter AHU-00623730.AH.01.02.TAHUN 2020 dated September 10, 2020. The composition of the Company's Board of Commissioners and Directors are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Dewan Komisaris Board of Commisioners

Komisaris Utama Robin Wirawan Benny Wirawansa President Commisioner

Komisaris Independen Tjipto Rijanto Tjipto Rijanto Independent Commisioner

Komisaris Robin Wahyudi Robin Wahyudi Commisioner

Alim Utomo Alim Utomo

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Herman Fasikhin Herman Fasikhin President Director

Direktur Hendra Winanto Hendra Winanto Director

Dewan Komisaris dan Direksi adalah manajemen kunci Perusahaan yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.

Board of Commissioners and Directors are the key management personnel of the Company that have authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company.

Komite Audit Audit Committee

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as of December 31, 2020 and 2019 consists of the following:

Ketua Tjipto Rijanto Chairman

Anggota Arydhian B. Djamin Member

Anggota Agustin Ekadjaja Member

Sekretaris Perusahaan Sianitawati Corporate Secretary

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Grup memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 35 dan 56 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2020 and 2019 the Group has approximately 35 and 56 permanent employees, respectively (unaudited).

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation Kompensasi yang dibayar kepada manajemen kunci

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 3.100.207.

Total remuneration incurred for key management personnel for the period ended December 31, 2020 and 2019 is amounted Rp 3,100,207, respectively.

(12)

c. Ijin Usaha Pertambangan, Perdagangan Batubara

dan Operasional Pelabuhan c. Mining, Coal Trading and Business Port Operation Licences

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Ijin Usaha Pertambangan dan Operasi Pelabuhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, Mining and Port Operation Business Licenses of the Group are as follows:

Nomor

surat/ Dikeluarkan

Number Tanggal/ oleh/ Jenis/ Pemegang/ Periode/ Luas/ Lokasi/

letter Date Issued by Type Holder Periods Area Location

1. No. 545/36- 25 Oktober Bupati Tanah Izin Usaha Perusahaan/ 25 Oktober 412,8 Ha Desa Jilatan

IUP.OP/DPE/ 2011/ Laut/Regent Pertambangan The Company 2021/ Ha Kec. Batu Ampar

2011 October 25 , of Tanah Operasi October 25 , Kab. Tanah Laut

2011 Laut Produksi/ 2021 Kalimatan Selatan/

Production South Kalimantan

Operating Mining License

2. No. KP 725 19 Juli 2011/ Direktorat Perusahaan/ 19 Juli 2023/ - Dusun Muara Sei

Tahun 2013 July 19, 2011 Jenderal The Company July 19, Rakin, Desa Pandan

Perhubungan Sari, Kec. Kintap,

Laut/ Kab. Tanah Laut

Directorate Kalimantan

Selatan/

General of Sea South Kalimantan

Transportation

3. No. 362/I/ 5 Desember SLBM 5 Desember - Kalimatan Selatan/

IUP/PMDN/ 2015/ 2018 - 2023/ South Kalimantan

2018 December 5, December 5,

2015 2018 - 2023

4. No. 436 21 April UKB* 21 April 196,7 Kec. Karang Intan

Tahun 2015 2015/ 2019/ Ha Kab. Banjar

April 21, April 21, Kalimatan Selatan/

2015 2019 South Kalimantan

Bupati Banjar/

Regent of Banjar

Izin Usaha Pertambangan Produksi/

Production Operating Mining License No.

Surat keputusan/Decree letter Perijinan/Licenses

Izin Operasional Terminal Khusus Pertambangan/

Operational Special Port Mining License

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal/Head of Investment Coordinating Board

Izin Usaha Pertambangan Produksi/

Production Operating Mining License

*) Tidak dikonsolidasi efektif pada tanggal 9 Desember 2019

*) Deconsolidated effective on December 9, 2019

d. Penerbitan Laporan Keuangan d. Issuance of The Financial Statements Dewan Direksi bertanggung jawab terhadap

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 5 April 2021.

The Board of Directors responsible for the preparation and persentation of the consolidated financial statements which has been finalized and approved for issuance on April 5, 2021.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan a. Basis of Preparation

Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian dinyatakan dalam Catatan ini. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk setiap tahun penyajian, kecuali dinyatakan lain.

The principal accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statement are set out in this Note. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

(13)

a. Dasar Penyusunan (Lanjutan) a. Basis of Preparation (Continued) Laporan keuangan konsolidasian PT Dwi Guna

Laksana Tbk dan entitas anaknya (selanjutnya

“Grup”) disusun berdasarkan Standar Akuntansi (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK, yang fungsinya dialihkan kepada OJK sejak tanggal 1 Januari 2013).

The consolidated financial statements PT Dwi Guna Laksana Tbk and subsidiary (herein-after referred toa as “Group”) have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard (“SAK”), which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountant (“DSAK”) and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Insitution Supervisory Agency (BAPEPAM- LK, which function has been transferred to OJK starting on January 1, 2013).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah (Rp), which is also the Company functional currency.

Seluruh angka dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

Amounts are rounded to the nearest thousands of Rupiah, unless otherwise stated.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows is prepared base on the direct method by classifying cash flow on the basis of operating, investing and financing activities.

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK).

These consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting standard in Indonesia (SAK).

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.

The preparation of the consolidated financial statements in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Company management to exercise judgement in applying the Company accounting policies. The areas where significant judgements and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are disclosed in Note 3.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini:

The consolidated financial statements have been prepared using historical cost, except for the following items:

- Instrumen keuangan - nilai wajar melalui laporan laba rugi

- Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual - Kontinjensi

- Liabilitas imbalan pasti bersih

- Financial instruments – fair value through profit or loss

- Financial instruments – available for sale - Contingency

- Net defined benefit liability

(14)

b. Standar Baru, Amendemen, Penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2020

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective from January 1, 2020 Standar baru, amendemen, penyesuaian dan

interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020 namun berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah PSAK 71

“Instrumen Keuangan”.

New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after January 1, 2020 which do have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement is PSAK 71

“Financial Instrument”.

Rincian dampak dari standar akuntansi ini dapat

dilihat di Catatan 34. Details of the impact the accounting standards cloud be seen in Note 34.

Standar baru, amendemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan pengaruh material terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:

New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after January 1, 2020 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the financial statement are as follows:

- Amendemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan Dan Amendemen PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Dan Kesalahan Tentang Definisi Material”;

- Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements and Amendments to PSAK 25 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors About Material Definitions”;

Amendemen PSAK 1 dan PSAK 25 mengklarifikasi definisi material dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu Amendemen tersebut juga memberikan panduan yang lebih jelas terkait definisi material dalam konteks mengurangi over disclosure karena perubahan ambang batas (thresholds) dari definisi material tersebut.

Amendments to PSAK 1 and PSAK 25 clarify the definition of material with the aim of harmonizing definitions used in the conceptual framework and several relevant PSAK. In addition, the amendments also provide clearer guidance regarding the definition of material in the context of reducing over disclosure due to changes in the thresholds of the material definition.

- ISAK 35, “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non-Laba”;

- ISAK 35, “Presentation of Financial Statements for Non-Profit Oriented Entities”;

Standar ini mengatur tentang penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba. Standar ini juga memberikan contoh bagaimana entitas berorientasi nonlaba membuat penyesuaian baik:

This standard manage the presentation of the financial statements of non-profit oriented entities. This Standard also provide examples of how non-profit oriented entities make good adjustments:

(i) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk pos-pos tertentu dalam laporan keuangan; dan

(ii) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri. ISAK 35 dilengkapi dengan contoh ilustratif dan dasar kesimpulan yang bukan merupakan bagian dari ISAK 35.

(i) adjustments to the descriptions used for certain items in the financial statements;

and

(ii) (ii) adjustments to the descriptions used for the financial statements themselves.

ISAK 35 is equipped with illustrative examples and basis for conclusions that are not part of ISAK 35.

(15)

b. Standar Baru, Amendemen, Penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2020 (Lanjutan)

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective from January 1, 2020 (Continued)

- Amendemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

- Amendments to PSAK 15, “Investments in Associates and Joint Ventures regarding Long- Term Interests in Associates and Joint Ventures”;

Amendemen PSAK 15 mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama di mana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK 15 paragraf 38.

The amendments to PSAK 15 require that the entity also applies PSAK 71 to financial instruments in associates or joint ventures where the equity method is not applied. This includes long-term interests that substantially form part of the entity's net investment in associates or joint ventures as referred to in paragraph 38 of PSAK 15.

- Amendemen PSAK 62, “Kontrak asuransi”; - Amendment PSAK 62, “Insurance contract’s”;

Amendemen ini merupakan amendemen lanjutan dikarenakan oleh penerbitan PSAK 71. Standar yang diamendemen memberikan petunjuk bagi entitas yang mengeluarkan kontrak asuransi, terutama perusahaan asuransi, tentang bagaimana menerapkan PSAK 71.

The amendment is a consequential amendment due to the issuance of PSAK 71.

The amended standard provides guidance for entity who's issuing insurance contract, especially insurance company, on how to implementing PSAK 71.

- Amendemen PSAK 102, “Akuntansi Murabahah”;

' - Amendment PSAK 102, “Murabahah Accounting”;

PSAK 102 merevisi acuan pengakuan pendapatan murabahah tangguh bagi penjual tidak memiliki risiko persediaan yang signifikan’ kepada ISAK 101. Sebelumnya, transaksi ini mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60. PSAK 102 (2019) juga mencakup penambahan istilah, perubahan ruang lingkup dan beberapa pengaturan lain yang tidak signifikan.

PSAK 102 revised the reference for recognition of murabahah unearned revenue for sellers not having significant inventory risk’ to ISAK 101. Previously, this transaction referred to PSAK 50, PSAK 55, and PSAK 60.

PSAK 102 also includes the addition of the term, scope changes and some other insignificant settings.

- ISAK 101, “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikan Persediaan”;

- ISAK 101, “Recognition of Murabahah Unearned Revenue without Significant Risk Related to Inventory Ownership”;

Standar ini akan menjadi acuan bagi entitas yang menerapkan ‘metode pendapatan efektif’ yang sebelumnya mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60.

This standar will become a reference for entities that apply the “effective income method” which previously referred to PSAK 50, PSAK 55 and PSAK 60.

(16)

b. Standar Baru, Amendemen, Penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2020 (Lanjutan)

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective from January 1, 2020 (Continued)

- ISAK 102, ”Penurunan Nilai Piutang Murabahah”;

- ISAK 102, “Impairment of Murabahah Receivable”;

Standar ini terkait ‘penurunan nilai piutang murabahah’ merupakan bridging standard yang sampai dengan keluarnya PSAK penurunan nilai aset-aset yang berasal dari transaksi berbasis syariah. ISAK 102 mensyaratkan entitas untuk melanjutkan kebijakan akuntansi saat ini untuk penurunan nilai piutang murabahah, seperti incurred loss, regulatory provisioning, atau pendekatan lain.

This standard related to “impairment of murabahah receivables” is a bridging standard until the issuance of PSAK for impairment of assets originating from sharia- based transactions. ISAK 102 requires an entity to continue with its current accounting policy for impairment of murabahah receivables, such as incurred loss, regulatory provisioning, or other approaches.

- Amendemen PSAK 71, Amendemen PSAK 55, dan Amendemen PSAK 60, “Reformasi Acuan Suku Bunga”;

- Amendment of PSAK 71, Amendment of PSAK 55, and Amendment to PSAK 60,

“Interest Rate Benchmark Reform”;

Amandemen tersebut memberikan keringanan tertentu terkait dengan reformasi acuan suku bunga. Keringanan tersebut terkait dengan akuntansi lindung nilai dan bahwa dampak dari reformasi umumnya tidak menyebabkan akuntansi lindung nilai dihentikan. Namun, ketidakefektifan lindung nilai harus terus dicatat dalam laporan laba rugi. Mengingat sifat lindung nilai yang pervasif melibatkan kontrak berbasis IBOR, keringanan akan memengaruhi perusahaan di semua industry.

The amendments provide certain reliefs in relation to interest rate benchmark reforms.

The reliefs relate to hedge accounting and have the effect that the reforms should not generally cause hedge accounting to terminate. However, any hedge ineffectiveness should continue to be recorded in the income statement. Given the pervasive nature of hedges involving IBOR- based contracts, the reliefs will affect companies in all industries

- Amendemen PSAK 73, “Konsesi sewa terkait

Covid-19”; - Amendments to PSAK 73, “Covid-19 related

Rent Concessions”;

Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan standar membuat amandemen terhadap PSAK 73 Sewa yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa variabel selama periode pemberiannya.

As a result of the COVID-19 pandemic, rent concessions have been granted to lessees.

Such concessions might take a variety of forms, including payment holidays and deferral of lease payments. The standard board made an amendment to PSAK 73 Leases which provides lessees with an option to treat qualifying rent concessions in the same way as they would if they were not lease modifications. In many cases, this will result in accounting for the concessions as variable lease payments in the period in which they are granted.

(17)

b. Standar Baru, Amendemen, Penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2020 (Lanjutan)

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective from January 1, 2020 (Continued)

- Amendemen PSAK 73, “Konsesi sewa terkait Covid-19”; (Lanjutan)

- Amendments to PSAK 73, “Covid-19 related Rent Concessions”; (Continued)

Entitas yang menerapkan panduan praktis harus mengungkapkan fakta ini, apakah panduan telah diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.

Entities applying the practical expedients must disclose this fact, whether the expedient has been applied to all qualifying rent concessions or, if not, information about the nature of the contracts to which it has been applied, as well as the amount recognised in profit or loss arising from the rent concessions.

c. Standar Baru, Interpretasi dan Amendemen yang Belum Efektif

c. New Standard, Interpretations and amendment that are Not Yet Effective

- Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”;

- Amandment PSAK 1, “Presentation of Financial Statement”;

Amandemen PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan mengklarifikasi bahwa kewajiban diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar, berdasarkan pada hak yang ada pada akhir periode pelaporan. Klasifikasi tidak terpengaruh oleh ekspektasi entitas atau peristiwa setelah tanggal pelaporan (misalnya penerimaan waver atau pelanggaran perjanjian). Amandemen tersebut juga mengklarifikasi apa yang dimaksud PSAK 1 perihal 'penyelesaian' liabilitas.

The narrow-scope amendments to PSAK 1 Presentation of Financial Statements clarify that liabilities are classified as either current or non-current, depending on the rights that exist at the end of the reporting period.

Classification is unaffected by the expectations of the entity or events after the reporting date (e.g., the receipt of a waver or a breach of covenant). The amendments also clarify what PSAK 1 means when it refers to the ‘settlement’ of a liability.

Amandemen tersebut dapat memengaruhi klasifikasi liabilitas, terutama untuk entitas yang sebelumnya mempertimbangkan intensi manajemen untuk menentukan klasifikasi dan untuk beberapa liabilitas yang dapat dikonversi menjadi ekuitas.

The amendments could affect the classification of liabilities, particularly for entities that previously considered management’s intentions to determine classification and for some liabilities that can be converted into equity.

Standar ini harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan persyaratan normal dalam PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Amandemen tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dan penerapan lebih awal diizinkan.

They must be applied retrospectively in accordance with the normal requirements in PSAK 25 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The amendments will become effective on January 1, 2023 and earlier application is permitted.

(18)

c. Standar Baru, Interpretasi dan Amendemen yang Belum Efektif

c. New Standard, Interpretations and amendment that are Not Yet Effective

- Amandemen PSAK 22, “Kombinasi bisnis”;

Amendemen ini mengklarifikasi definisi bisnis dengan tujuan untuk membantu entitas dalam menentukan apakah suatu transaksi seharusnya dicatat sebagai kombinasi bisnis atau akuisisi aset. Secara umum, Amendemen PSAK 22 tersebut:

a. mengamendemen definisi bisnis;

b. menambahkan pengujian konsentrasi opsional yang mengizinkan penilaian yang disederhanakan apakah rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi bukan merupakan suatu bisnis;

c. mengklarifikasi unsur bisnis bahwa untuk dipertimbangkan sebagai suatu bisnis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset yang diakuisi mencakup, minimum, input dan proses substantif yang bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan untuk menghasilkan output;

d. menambahkan pedoman dan contoh ilustratif untuk membantu entitas menilai apakah proses substantif telah diakuisisi.

- Amendment PSAK 22, “Business Combination”;

This amendment clarifies the definition of business for the purpose of assisting the entity in determining whether a transaction should be accounted for as a business combination or an asset acquisition. In general, the Amendments to PSAK 22:

a. amend the definition of business;

b. added an optional concentration test that allows a simplified assessment of whether the acquired set of activities and assets is not a business;

c. clarify the business element that to be considered as a business, an integrated set of activities and assets acquired includes, as a minimum, substantive inputs and processes that together contribute significantly to the ability to produce outputs;

d. adds illustrative guidance and examples to help the entity assess whether substantive processes have been acquired.

- PSAK 112, “Akuntansi Wakaf”. - PSAK 112, “Akuntansi Wakaf”.

d. Dasar Konsolidasian d. Basic of Consolidation

Apabila entitas mengendalikan investee, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai entitas anak.

Entitas mengendalikan investee jika tiga elemen berikut terpenuhi: kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

Pengendalian dapat dikaji kembali ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan adanya perubahan pada elemen pengendalian tersebut.

Where an entity has control over an investee, it is classified as a subsidiary. The entity controls an investee if all three of the following elements are present: power over the investee, exposure to variable returns from the investee, and the ability of the investor to use its power to affect those variable returns. Control is reassessed whenever facts and circumstances indicate that there may be a change in any of these elements of control.

(19)

d. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) d. Basic of Consolidation (Continued) Pengendalian defacto terjadi pada situasi di mana

Perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan atas investee tanpa memiliki hak suara mayoritas. Untuk menentukan apakah pengendalian defacto terjadi, maka entitas mempertimbangkan beberapa fakta dan keadaan berikut ini:

- Ukuran kepemilikan hak suara entitas relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain

- Hak suara potensial substantif yang dimiliki oleh entitas dan para pihak lain

- Pengaturan kontraktual lain

- Pola historis dalam penggunaan hak suara

De-facto control exists in situations where the Company has the practical ability to direct the relevant activities of the investee without holding the majority of the voting rights. In determining whether de-facto control exists the Company considers all relevant facts and circumstances, including:

- The size of the entity’s voting rights relative to both the size and dispersion of other parties who hold voting rights

- Substantive potential voting rights held by the Company and by other parties

- Other contractual arrangements - Historic patterns in voting attendance Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil

Perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) seolah- olah merupakan satu entitas. Transaksi antar entitas dan saldo antara entitas Grup oleh karena itu dieliminasi secara penuh.

The consolidated financial statements present the results of the Company and its subsidiaries ("the Group") as if they formed a single entity.

Intercompany transactions and balances between Group companies are therefore eliminated in full.

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan hasil kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. DaIam laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas teridentifikasi, dan liabilitas kontinjensi pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hasil tersebut dimasukkan dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Hasil tersebut tidak dikonsolidasi sejak dari tanggal pengendalian hilang.

The consolidated financial statements incorporate the results of business combinations using the acquisition method. In the statement of financial position, the acquiree's identifiable assets, liabilities and contingent liabilities are initially recognised at their fair values at the acquisition date. The results of acquired operations are included in the consolidated statement of comprehensive income from the date on which control is obtained. They are deconsolidated from the date on which control ceases.

e. Kepentingan Non-Pengendali e. Non-Controlling Interests Untuk bisnis kombinasi yang terjadi sebelum

tanggal 1 Januari 2011, Grup pada awalnya mengakui adanya kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi pada bagian proporsional milik kepentingan non-pengendali dari aset neto milik pihak yang diakuisisi. Untuk kombinasi bisnis yang terjadi setelah tanggal 1 Januari 2011, Grup memiliki pilihan, atas dasar transaksi per transaksi, untuk pengakuan awal kepentingan non-pengendali atas pihak yang diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan masa kini dan memberikan kepada pemegangnya sebesar bagian proporsional atas aset neto milik entitas ketika dilikuidasi baik dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi atau, pada bagian proporsional kepemilikan instrumen masa kini sejumlah aset neto teridentifikasi milik pihak yang diakuisisi. Komponen lain kepentingan non- pengendali seperti opsi saham beredar secara umum diakui pada nilai wajar. Grup tidak memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar pada tanggal akuisisi yang telah selesai saat ini.

For business combinations completed prior to January 1, 2011, the Group initially recognised any non-controlling interest in the acquiree at the non-controlling interest's proportionate share of the acquiree's net assets. For business combinations completed on or after January 1, 2011 the Group has the choice, on a transaction by transaction basis, to initially recognise any non-controlling interest in the acquiree which is a present ownership interest and entitles its holders to a proportionate share of the entity's net assets in the event of liquidation at either acquisition date fair value or, at the present ownership instruments' proportionate share in the recognised amounts of the acquiree's identifiable net assets. Other components of non-controlling interest such as outstanding share options are generally measured at fair value. The group has not elected to take the option to use fair value in acquisitions completed to date.

(20)

e. Kepentingan Non-Pengendali (Lanjutan) e. Non-Controlling Interests (Continued) Sejak tanggal 1 Januari 2011, total penghasilan

komprehensif yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh entitas anak diatribusikan kepada pemilik dari entitas induk dan kepada kepentingan non- pengendali dalam proporsi sesuai dengan kepentingan kepemilikan. Sebelum tanggal tersebut, kerugian yang tidak didanai dalam entitas anak diatribusikan seluruhnya kepada Grup. Berdasarkan persyaratan ketentuan transisi dalam PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Terpisah, nilai tercatat kepentingan non-pengendali pada tanggal efektif amendemen tersebut tidak disajikan kembali.

From 1 January 2011, the total comprehensive income of non-wholly owned subsidiaries is attributed to owners of the parent and to the non- controlling interests in proportion to their relative ownership interests. Before this date, unfunded losses in such subsidiaries were attributed entirely to the group. In accordance with the transitional requirements of PSAK 4 (2009), the carrying value of non-controlling interests at the effective date of the amendment has not been restated.

f. Aset Keuangan f. Financial Assets

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang dijelaskan di bawah ini, tergantung pada tujuan pengakuisisian aset.

Grup tidak ada mengklasifikasikan asset keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

The Group classifies its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired. The Group has not classified any of its financial assets as held to maturity.

Selain daripada aset keuangan yang memenuhi kualifikasi hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi Grup di kategorikan sebagai berikut:

Other than financial assets in a qualifying hedging relationship, the Group's accounting policy for each category is as follows:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari derivatif in-the-money dan

out-of-money di mana nilai waktu mengimbangi nilai intrinsik negatif (lihat bagian "Liabilitas keuangan" untuk derivatif out-of-money yang diklasifikasikan sebagai liabilitas). Laporan keuangan tersebut dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam penghasilan atau garis pengeluaran keuangan. Selain instrumen keuangan derivatif yang tidak dirancang sebagai instrumen lindung nilai, Grup tidak memiliki aset yang dimiliki untuk diperdagangkan dan juga tidak secara sukarela mengklasifikasikan aset keuangan tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category comprises in-the-money derivatives and out-of-money derivatives where the time value offsets the negative intrinsic value (see

"Financial liabilities" section for out-of-money derivatives classified as liabilities). They are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in the consolidated statement of comprehensive income in the finance income or expense line.

Other than derivative financial instruments which are not designated as hedging instruments, the Group does not have any assets held for trading nor does it voluntarily classify any financial assets as being at fair value through profit or loss.

Gambar

Tabel  berikut  ini  merangkum  komponen-komponen  atas  beban  imbalan  kerja  neto  yang  diakui  dalam  laporan  laba  rugi  dan  penghasilan  komprehensif  lain  konsolidasian dan jumlah yang disajikan dalam laporan  posisi  keuangan  konsolidasian  se

Referensi

Dokumen terkait

P P erbandingan antara perubahan erbandingan antara perubahan relatif dari jumlah barang yang relatif dari jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan ditawarkan

religius yang sangat penting bagi keharmonisan dan kedamaian dalam.. Dalam lingkungan sekolah nilai tanggung jawab siswa kepada. keluarga adalah pada kepala sekolah

Dalam upaya untuk pembentukan sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan sehingga mempunyai kepedulian terhadap bahaya kebakaran di tempat kerja, bersama

Penelitian ini membahas mengenai strategi pemberdayaan UKM sektor manufaktur di Sentra Industri Logam Ngingas, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan

Berdasarkan data pada Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan/ interaksi frekuensi pemberian pakan dan dosis penambahan dedak fermentasi pada F2D3

Cabang kekuasaan eksekutif dipimpin seorang perdana mentri atau kanselir, yang bersama-sama dengan cabinet adalah bagian dari parlemen, dipilih oleh parlemen dan setiap saat

Dengan dilaksanakannya pelatihan pemanfaatan limbah tali strapping menjadi produk kreatif dan inovatif dan pelatihan e-commerce di Desa Hanura ini, diharapkan nantinya

Kewenangan desa menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 7 di antaranya adalah urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul