• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Manajemen Pengarsipan Pelanggan Pasang Baru Wireline Dan Speedy Bagian Cutomer Service Di PT. Telkom Indonesia Unit Customer Service Bandung Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Data Manajemen Pengarsipan Pelanggan Pasang Baru Wireline Dan Speedy Bagian Cutomer Service Di PT. Telkom Indonesia Unit Customer Service Bandung Jawa Barat"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Sony Saeful NIM. 10507215

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)

ii

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, yang berjudul“DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRELINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT CUSTOMER SERVICE WILAYAH BANDUNG BARAT - TIMUR”. Laporan ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek dengan beban 2 SKS di Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini Penulis mendapatkan bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada Yang Terhormat :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada Penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor UNIKOM. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Bapak Dadang . Selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

(4)

iii

8. Teman-teman jurusan manajemen Informatika angkatan 2007, terutama kelas Mi-5 yang memberikan dorongan semangat buat penulis.

9.Teman, saudara, kerabat yang tidak bisa disebutkan, yang telah memberikan dorongan doa dan semangat dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dan membantu menyusun laporan ini.

Hanya Allah yang sanggup membalasnya, semoga Allah SWT memberikan pahala berlipat ganda dan limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya. Amin. Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih banyak kekurangannya, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki Laporan ini.

Akhir kata semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi Penulis khususnya dan pembaca umumnya dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan ramhat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Bandung, Oktober 2010

(5)

iv

BAB I PENDAHULUAN ……….

1.1 Latar Belakang ……….

1.2 identifikasi dan Rumusan Masalah ………... a. Identifikasi masalah ………...

b. Rumusan masalah ………..

1.3 Maksud dan Tujuan ……….

1.4 Metode Pengembangan Sistem ………

1.5 Batasan Masalah ……….. 1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan ………

BAB II LANDASAN TEORI………..

2.1 Pengertian Sistem ……….

2.1.1 Elemen Sistem ……….

(6)

v 2.6 Sistem Informasi Manajemen ………. 2.7 Ruang Lingkup Pelayanan ……….. 2.7.1 Definisi Pelayanan ………. 2.7.2 Fungsi Pelayanan ………...

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ………..

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ………. 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……… 3.3 Deskripsi Kerja ………

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN………. 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ……… 4.1.1 Analisis Dokumen ………...

4.2 Usulan Perancangan Sistem ……….

(7)

iv

4.2.2 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/ Dirancang ………….

4.3 Aplikasi Pengarsipan ……….

4.3.1 Kebutuhan Fungsional ……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...

(8)

1

Semakin berkembangnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti sekarang ini, apalagi menghadapi pasar bebas, banyak competitor yang bergerak dibidang telekomunikasi, kualitas jasa pelayanan terhadap harus ditata dengan matang dan serius pada setiap perusaahaan. Dalam bidang pemasaran pengembangan produk jasa pada dasarnya bersifat intangible (yang tidak tertangkap oleh panca indera) dan membuat jasa menjadi tangible. Suatu produk atau jasa harus memiliki daya saing agar menarik pelanggan (Harry A.P Sitaniapessy, 2009:1), (Porter, 1994) sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa adanya pelanggaran. Agar dapat bersaing kita harus mengetahui akan kebutuhan konsumen. Perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing didunia bisnisnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu bersaing adalah dengan menerapkan suatu penempatan antara produk yang paling penting dari pelayanan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan penempatan kualitas pelayanan yang bersifat jasa, suatu pelayanan yang baik akan memebentuk citra perusahaan dibenak konsumen.

(9)

konsumennya kepuasan konsumen. Pengalaman menyenangkan dari pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan akan selalu diiingat oleh konsumen, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan loyalitas kepada konsumen. Dalam pelayanan, dengan adanya persaingan antar perusahaan telekomunikasi, diperlukan berbagai macam strategi untuk tetap bertahan dalam pasar dan menjaring minat konsumen. Sebaliknya sebelum menempuh untuk melayani konsumen adanya produk itu sendiri.

(10)

konsumen puas, saling memberikan layanan dan bertujuan untuk menciptakan kepuasan konsumen agar produknya laku. Dengan semakin produk dirasakan, kemungkinan untuk konsumenmedapatkan pelayanan sangat diperlukan pula, dengan begitu pelayanan yang harus diperhatikan juga.

PT. TELKOM adalah salah satu perusahaan nasional yang sudah terjun ke masyareakat luas dan bernaung di bawah departemen perhubungan. PT. TELKOM sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan

jasa telekomunikasi, yang mempunyai misi “ Berorientasi pada kepuasan

pelanggan, karyawan, dan lingkungan perusahaan”. Serta mempunyai misi

visi “ To Brcome a Dominant InfoCom Player in The Region” yaitu

perusahaan bertarap internasional dalam telekomunikasi informasi serta menjadi leader di Indonesia dengan layanan berskala global. Hal ini ditujukan agar para pengguna jasa mendapatkan kelancaran dalam melakukan hubungna komunikasi dengan menggunakan teknologi modern.

(11)

sepenuhnya dikelola oleh TELKOM dan atau bekerjasama dengan MITRA, disediakan untuk melayani pelanggan / calong pelanggan / pengguna jasa TELKOM dan atau TELKOM group yang ingin dilayani secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang / penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi yang berkaitan dengan produk dan layanan TELKOM, maupun untuk pemenuhan produk itu sendiri dan di dalamnya terdapat perluasan layanan diversifikasi dengan MITRA (vendor terminal, memfasilitasi komunitas dll). Plasa Telkom memberikan pelayanan yang dijanjikan berupa penyelesaian / perbaikan gangguan telepon (GGN), Penyelesaian Pasa Baru Telepon (PSB), Penyelesaian Pasang Kembali (PSK), Penyelesaian Pidah Area (PDA), Penyelesaian Buka Isolir, Penyediaan Komplain Biling. Sedangkan produk yang ditangani oleh Plasa Telkom adalah Telkom Flexi, Speedy, dan Wire Line.

(12)

memberikan produk yang berkualitas dan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pula. Dari sini saya tertarik untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh PT. TELKOM. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kualitas pelayanan jasa telekomunikasi atau kualitas pelayanan atau service quality.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang :

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG

BARU WIRELINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT CUSTOMER SERVICE WILAYAH BANDUNG BARAT - TIMUR”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Seiring dengan kemajuan IPTEK di bidang informasi pelayanan yang begitu pesat sehingga menutup setiap individu dan organisasi untuk terus menggalu lagi keahlian yang lebih maksimal , sehingga bisa terus bersaing pada dunia yang global .

(13)

pelanggan dari manajemen Plasa Telkom tidak ada pencatatan tanggal masuk data.

2. Data yang datang dari manajemen Plasa Telkom tidak dibedakan antara data yang masih dibutuhkan maupun data yang langsung disimpan ke dalam Billing Kabinet.

3. Pada Sistem pengarsipan yang ada tidak ada pemisah penyimpanan data antara data pelanggan baru dan data pelanggan yang lainnya.

4. penyimpanan data wireline tidak berdasarkan nama wilayah. b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem pengarsipan Pelanggan Pasang Baru (PSB) Wireline dan Speedy yang berjalan di PT. TELKOM Bandung. 2. Bagaimana Sistem pengarsipan Pelanggan Pasang Baru (PSB)

Wireline dan Speedy yang diusulkan pada PT. TELKOM Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

(14)

Speedy di PT. Telkom Buah Batu.

2. Untuk membuat perancangan sistem baru pengarsipan pelanggan baru Wireline dan Speedy di PT. Telkom Buah Batu.

1.4 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem berarti dapat menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem pengarsipan pelanggan pasaang baru Wireline dan Speedy ini adalah waterfall, karena metodologi ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai dari pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Aktivitas-aktivitas dalam metodologi waterfall adalah :

a. Sistem/information engineering dan modeling (Rekayasa dan pemodelan sistem).

b. Software requiment analysis (Analisis kebutuhan perangkat lunak). c. Design (Desain).

d. Code Generation (Generasi Kode). e. Testing (Pengujian).

(15)

Melihat dari identifikasi persoalan diatas , maka penulis memeberikan ruang lingkup permasalahan pada sistem data pelanggan wireline dan Speedy . Karena sistem yang akan dikembangkan dan dirancang adalah Sistem Data Pelanggan Wire Line dan Speedy , maka ruang lingkup sistem ini meliputi :

1. Menganalisa aliran data / dokumen pada bagian-bagian yang terlibat. 2. Menyusun rencana yang baik untuk perkembangan sistem yang lebih

lanjut.

3. Melakukan pencarian data.

Pencatatan data pelanggan pasang baru wireline ataupun speedy, evaluasi data pelanggan, samapi dengan penginputan data pelanggan ke dalam database kemudian disimpannya berkas-berkas ke dalam Billing Kabinet. 1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Kami melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang telekomunikasi. Berikut nama perusahaan dan jadwal kegiatan yang kami lakukan.

(16)

1 2 3 4

1 Perkenalan kondisi kantor

2 Perkenalan Sistem

3 Analisis Sistem Pengarsipan

4 Ke plasa Telkom Cijawura untuk

melihat proses bisnis yang terjadi

5 Analisis proses bisnis dan pengarsipan 6 Perancangan sistem dan lemari arsip

7 Pembuatan aplikasi pengarsipan

8 Demo aplikasi + prototype

Tabel 1.1 Jadwal Aktivitas Kerja Praktek Lapangan

(17)

10

Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu :

Dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan dilihat dari pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.

Pengertian sistem yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jerry Fitzgerald (1981) dalam bukunyaFundamental Of Sistemadalah :

“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur

-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sana untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu ”(3,1).

Pengertian sistem yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh L. ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Syarat-syarat sistem :

(18)

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Sedangkan pengertian prosedur adalah :

“ Suatu urutan-urutan yang tepat dari

tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how)

mengerjakannya ” (3,1).

2.1.1 Elemen Sistem

Menurut [Lad05] Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjaddi tak terarah dan tidak terkendali

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahanuntuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud( tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

(19)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,cetakan laporan dan sebagainya.

4. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

5. Mekanisme pengembalian umpan balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan ataupun proses.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik sistem tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

(20)

Batas Sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi dari operasi sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. 5. Masukan sistem

Masukan (input) adalah energy yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan yaitu energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal yaitu energy yang diproses untuk mendapatkan keluar.

6. Keluaran sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

(21)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). 8. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyaisasaran maka operasi sistem tidak aka nada manfaatnya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang akan dihasilkan oleh sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. sistem klasifikasi sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara phisik seperti sistem hubungan antara manusia dan tuhan. Seangkan sistem phisik merupakan sistem yang ada secara fisik seperti sistem komputer.

(22)

interaksi antara manusia dan mesin bisa isebut human machine sistem. Sistem informasi akutansi merupakan contoh sistem tersebut karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi engan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yangg tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas

4. Sistem diklasifikasikan sebagai siistem tertutup dan sistem terbuka.

(23)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah factor yang terpenting dalam sistem untuk pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang akan lebih berarti bagi yang menerimanya” (3, 8).

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (Event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Kualitas informasi

Kualitas suatu informasi terdiri dari tiga hal yaitu : 1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

(24)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan. Bila pengambila keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Abd[5] dalam bukunya yang berjudul pengenalan sistem

informasi, “bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal

dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan

kepada pemakai (Hall, 2001)”. Selain itu juga sistem informasi merupakan

kerangka kerja yang mengkoordinasiakn sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran – sasaran perusahaan (Wilkinson, 1992).

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

(25)

pendekatan sistem yang digunakan penulis untuk membangun Sistem Informasi Pengarsipan Pasang baru Wireline dan Speedy ini yaitu dengan menggunakan metode pendekatan sistem yang berorientasikan data (Data Oriented). Dalam metode pendekatan sistem yang berorientasikan data terstruktur terdapat beberapa kelompok teknik dan alat bantu dalam melakukan kegiatan analis dan perancangan suatu sistem, salah satu teknik alat bantu yang ada adalah graphic tools, teknik alat bantu graphic tools diantaranya adalah Data Flow Diagram (DFD), Flowmap, Diagram Konteks, Tabel Relasi.

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem berarti dapat menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem pengarsipan pasaang baru Wireline dan Speedy ini adalah waterfall. Pada metode ini terdapat lima tahap dalam penegembangan suatu perangkat lunak, kelima tahapan itu tersusun dari atas ke bawah.

Diantaranya :

(26)

Gambar 2.1 Metode Pengembangan Waterfall

Analysis

Tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak.

Design

Tahap penterjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai, yaitu dengan cara menampilkan ke dalam diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram, Struktur Tabel dan Struktur Menu.

Coding

Tahap Penterjemah data / Pemecah masalah perangkat lunak yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman yang telah ditentukan.

Analysis

Design

Coding

Testing

(27)

Testing

Pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada perangkat lunak, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap modul-modul dan terakhir pada tampilan antar muka untuk memastikan tidak ada kesalahan dan semua berjalan dengan baik dan inut yang diberikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Maintenance

Perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.

2.4.3 Alat Bantu Analisis 1. Flow Map

(28)

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan sistem melalui sebuah bubble, elemen-elemen yang penting dari sistem yang ada dalam diagram konteks adalah sebagai berikut :

a. Manusia, Organisasi, atau Sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang kita sebut dengan terminator.

b. Data yang diterima sistem dari lingkungan luar. c. Batas hasil proses yang diberikan ke lingkungan luar. d. Batas antara sistem kita dan lingkungan luar.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yag digunakan pada metodologi pengembanagan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, Karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

4. Perancangan Basis Data

(29)

“Basis Data (Data Base) merupakan kumpulan dari

data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi

berbagai kebutuhan” (1,2).

“Basis Data (Data Base) merupakan himpunan

kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat

dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah” (1,2).

“Basis Data (Data Base) merupakan kumpulan file /

table / arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektonisis” (1,2).

a. Data Base Manajemen System (DBMS)

Kumpulan File yang saling berkaitan bersama dengan program untuk mengelolanya maka disebut DBMS.

(30)

basis data. DBMS merupakan suatu sistem rangkaian peraturan dan metode, yang memungkinkan pemberian definisi, penciptaan, perubahan, percobaan, pemeliharaan dan perlindungan data base.

b. Tabel Relasi

Tabel Relasi merupakan sebuah tabel dengan baris dan kolom yang mempunyai hubungan satu sama lain, tiap relasi memiliki skema yang menggambarkan kolom atau field.

c. Struktur Data Base

Ada beberapa jenis struktur data base, yaitu antara lain : 1. Hierarchial

a. Struktur selalu diawali oleh root-node dan diakhiri dengan leaves-node.

b. Setiap node (jenis record, segment) dapat memiliki beberapa child, tetapi satu child hanhya boleh memiliki satu parent.

c. Hubungan parent ke child umumnya one to many (satu ke banyak).

d. Dalam data base hirerarchical dapat terdiri dari beberapa pohon / hirerarchical (hubungan yang tidak melakukan informasi).

(31)

a. Bentuk hubungan dibatasi oleh : - Satu child satu parent

- Hubungan many to many ( banyak ke banyak ) .

b. Model di gambarkan dengan symbol balok dan panah terarah .

3. Relational

a. Satu child bias memiliki banyak parent .

b. Tidak tergantung beberapa field yang nilainya berulang. c. Seluruh field hanya tergantung pada primary key

seluruhnya .

d. Langkah-langkah Desain Data Base

Untuk tahap desain database secara umum , yang perlu dilakukan oleh analis system adalah mengidentifikasi terlebih dahulu file – file yang diperlukan oleh system informasi , langkah – langkahnya sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan file database untuk system yang baru . File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari diagram arus data yang telah dibuat .

(32)

Parameter meliputi : a. Tipe dari file b. Organisasi dari file c. Field kunci dari file e. Kegunaan Data Base

Penyusun suatu database digunakan untuk mengatasi masalah – masalah penyususnan data yaitu :

a. Redudansi dan inkosistensi data . b. Kesulitan pengaksesan

c. Isolasi data untuk standarisasi d. Multiple user (banyak pemakai). e. Masalah keamanan (security). f. Masalah integrasi (kesatuan).

g. Masalah atau Independece ( Kebebasan data ) . 2.5 Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen mempunyai arti yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari pandangan dan keyakinan dari pada pendefinisi. Tetapi walaupun demikian mempunyai tujuan dan maksud sama.

(33)

“Manajemen adalah ilmu yang mempelajari meneliti

ilmu manusia untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien dengan bantuan

sejumlah sumber” (4, 6).

Definisi lain menyatakan bahwa manajemen adalah pemuasan kebutukan ekonomi-ekonomi dan social karena bersifat produktif bagi manusia, bagi perekonomian dan masyarakat.

Dr. Winardi mendefinisikan manajemen dengan memandangnya dari sudut proses, yang mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut :

“Manajemen merupakan suatu prose yang khas, yang

terdiri dari tindakan-tindakan seperti : perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumber daya lain”(5,4).

2.6 Sistem Informasi Manajemen

(34)

Pengertian SIM yang dikemukakan oleh George M. Scott adalah :

“Suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah

kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi, baik untuk kebutuhan

manajerial maupun kebutuhan operasi”(3,14).

Pengertian SIM yang dikemukakan oleh Frederick H. Wu adalah :

“SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem

yang menyediakan informasi untuk mendukung

manajemen” (3,14).

Pengertian SIM yang dikemukakan oleh Barry E. Cushing adalah :

“Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan

sumber-sumber daya modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen didalam

(35)

2.7 Ruang Lingkup Pelayanan 2.7.1 Definisi Pelayanan

Menurut Pratomo R. S mengartikan pelayanan sebagai berikut :

“Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan

yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain, dan menyediakan kepuasan

pelanggan” (Pratomo R.S, 2000:18).

Pengertian pelayanan yang terdapat dalm kamus Bahasa Indonesia (2000:571), diartikan :

1. Perihal atau cara melayani.

2. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan.

3. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.

Pelanggan dapat dibedakan menjadi dua kelompok : 1. Pelanggan internal

(36)

3. Pelanggan eksternal

Seluruh pelanggan yang berasal dari luar perusahaan atau organisasi, yang menerima layanan penyerahan barang dan jasa dari organisasi atau perusahaan.

2.7.2 Fungsi Pelayanan

Menurut Rangkuti (2002:268,269) fungsi-fungsi pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Menyampaikan janji perusahaan mengenai jasa kepada konsumen. b. Memberikan kepuasan kepada konsumen.

c. Memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. d. Memberikan kenyamanan kepada konsumen. e. Memberikan rasa aman kepada konsumen.

f. Menciptakan rasa percaya konsumen terhadap perusahaan. g. Memberikan kemudahan informasi kepada konsumen. h. Mempertahankan konsumen.

i. Menciptakan citra yang baik bagi perusahaan.

(37)
(38)

41

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Dalam kegiatan Pasang Baru wireline dan Speedy PT. TELKOM Indonesia terdapat dokumen-dokumen dalam Sistem Informasi Pengarsipan Pelanggan Pasang Baru Wireline dan Speedy diantaranya :

1. Data Pelanggan Pasang Baru (DP PSB).

2. Form Pelanggan Isi Pemasangan Wireline dan Speedy. 3. Surat Panggilan.

(39)

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 4.1.2.1 Flow Map

Pada sub bab ini penulis akan menguraikan tentang sisten informasi pengarsipan PSB Wireline dan Speedy yang sedang berjalan. Penulis akan menjelaskan melalui Flow Map.

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service Supervisor Teknisi Pengajuan PSB Pengajuan PSB Melayani

Form Pelanggan Form pelanggan

(40)

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service

(41)

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service Supervisor Teknisi

(42)

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Supervisor

Gambar 4.4 Flowmap Sistem yang sedang berjalan PSB Speedy Bagian II.

(43)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Pada sub bab ini penulisan akan menguraikan gambaran dan penjelasan dalam uraian tekstual tentang perbedaan sistem berjalan dengan sistem baru dari isi proses, data, dan lain-lain yang diusulkan yang sebagai rancangan solusi. Penyajian berupa Diagram Konteks.

CONTEXT DIAGRAM

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU DP PSB, Form Pelanggan

isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa

Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, PSB Valid, No

Telp

Data Permintaan, Laporan Survey

(44)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Pada sub bab ini penulisan akan menguraikan gambaran dan penjelasan dalam uraian tekstual tentang perbedaan sistem berjalan dengan sistem baru dari isi proses, data, dan lain-lain yang diusulkan yang sebagai rancangan solusi. Penyajian berupa Diagram Aliran Data (Data Flow Panggilan, PSB Valid, No

Telp

DP PSB, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat

Kuasa

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU

(45)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada subbab kali ini penulis akan menjelaskan gambaran yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan diantaranya :

 Pada sistem yang sedang berjalan pada saat menerima data pelanggan

dari manajemen Plasa Telkom tidak ada pencatatan tanggal masuk data.

 Pada sistem yang sedang berjalan data yang datang dari manajemen

Plasa Telkom tidak dibedakan antara data yang masih dibutuhkan maupun data yang langsung disimpan ke dalam Billing Kabinet.

 Pada sistem yang sedang berjalan tidak ada pemisah penyimpanan

data antara data pelanggan baru dan data pelanggan yang lainnya.

 Pada sistem yang sedang berjalan penyimpanan data wire line tidak

berdasarkan nama wilayah. 4.2 Usulan Perancangan Sistem

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(46)

Tujuan dari operasional sistem baru adalah sebagai berikut :

1. Dengan perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pelanggan Pasang Baru Wire Line dan Speedy pada bagian Data Management di PT. TELKOM Kandatel Bandung diharapkan penelusuran dan pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

2. Mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan wire line. 3. Mengatasi permasalahan perusahaan seperti dalam hal pencocokan

data, sehingga jumlah data yang ada pada sebuah database dan Billing Kabinet tidak terjadi duplikasi atau data yang kurang. 4. Mempercepat pencarian data yang masih menumpuk di dalam

Billing Kabinet.

Gagasan untuk mencapai tujuan

berisi uraian perpoin mengenai beberapa gagasan atau ide yang dimunculkan sebagai upaya nyata mencapai tujuan yang telah dijabarkan pada sub bab sebelumnya.

Gagasan untuk mencapai tujuan di atas sebagai berikut :

1. Adanya pengecekan ulang data yang masuk ke dalam bagian Customer Data Management.

(47)

4.2.1.1 Flow Map

Pada sub bab ini penulis akan menguraikan tentang perancangan sistem baru melalui Flow Map.

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRELINE BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service

Pengajuan PSB Melayani Pengajuan PSB

(48)

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRELINE BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service

(49)

DATA MANAJEMEN PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRELINE BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM BUAHBATU

Customer Service

(50)

4.2.1.2 Diagram Konteks

Pada sub bab ini penulis akan menguraikan tentang perancangan sistem baru melalui Data Flow Diagram Logikal.

CONTEXT DIAGRAM

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY

PELANGGAN SUPERVISOR

TEKNISI Laporan survey

Surat survey

Laporan survey DP PSB, Form Pelanggan

isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa

Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, PSB Valid, No

Telp

Data Permintaan, Laporan Survey

Gambar 4.9 Diagram Konteks Perancangan Sistem Baru

4.2.1.3 Data Flow Diagram

(51)

Panggilan, PSB Valid, No

Telp

DP PSB, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat

Kuasa

(52)

PROSES 1.0 Melayani Pengajuan PSB Wireline & speedy Perancangan Sistem Baru

Gambar 4.11 DFD FISIKAL Level 1 proses 1.0 Perancangan Sistem Baru PROSES 2.0 Mensortir Data PSB

Perancangan Sistem Baru

(53)

4.1

Input data Supervisor

Data Permintaan DFD LOGIKAL LEVEL 1 PROSES 4.0 Meregistrasi Permintaan

Perancangan Sistem Baru

Gambar 4.13 DFD LOGIKAL Level 1 proses 4.0 Perancangan Sistem Baru

Supervisor

5.1 ACC Surat

Survey

Teknisi Surat Survey

DFD FISIKAL LEVEL 1 PROSES 5.0 Membuat Surat Survey

Perancangan Sistem Baru

(54)

Gambar 4.15 DFD FISIKAL Level 1 proses 6.0 Perancangan Sistem Baru DFD FISIKAL LEVEL 1

PROSES 7.0 Pengecekan Layak / Tidak PSB Perancangan Sistem Baru

(55)

8.1 Memilah PSB

Wireline & Speedy Proses 1.0

8.2 Mengarsipkan Data-data PSB

Arsip & Database PSB Valid

Data PSB

DFD FISIKAL LEVEL 1

PROSES 8.1 Membuat Rekap Data PSB Valid Perancangan Sistem Baru

Gambar 4.17 DFD FISIKAL Level 1 proses 8.0 Perancangan

Sistem Baru

4.2.2 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/Dirancang

Pada tahap ini, perubahan yang terjadi pada sistem pengarsipan adalah sebagai berikut :

1. Pada sistem yang sedang berjalan pada saat menerima data pelanggan dari manajemen Plasa Telkom tidak ada pencatatan tanggal masuk data, tetapi pada perancangan sistem baru setiap menerima data pelanggan dari manajemen Plasa Telkom selalu dicata tanggal masuk data.

(56)

yang langsung disimpan ke dalam Billing Kabinet tetapi pada perancangan sistem baru setiap data harus ada pengecekan sebelum disimpan di Billing Kabinet dan dibuat laporan Data PSB.

3. Pada sistem yang sedang berjalan tidak ada pemisah penyimpanan data antara data pelangga baru dan data pelanggan yang lainnya tetapi pada perancangan sistem baru data-data harus dipisahkan.

Pada sistem yang sedang berjalan penyimpanan data wire line tidak berdasarkan nama wilayah tetapi pada perancangan sistem baru penyimpanan data berdasarkan kode telepon wilayah tempat tinggal.

4.3 Aplikasi Pengarsipan

4.3.1 Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional ini menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan seperti kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan user yang akan menggunakan sistem. Hal ini di maksudkan agar sistem dapat digunakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan proses bisnis dari sistem.

4.3.2 Kebutuhan Perangkat Keras

(57)

1. Prosessor : minimal 1,8 GHz 2. Memory : minimal 512 MB 3. Harddisk : 80 GB

4. VGA : 128 MB

4.3.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain perangkat keras, perangkat lunak (software) pendukung juga dibutuhkan dalam membangun sebuah aplikasi. Perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk membangun aplikasi ini meliputi : 1. Sistem Operasi Windows

2. Macromedia Dreamwaver 8 3. Wamp Server 2.0

4.3.4 Kebutuhan Perangkat Pikir

Suatu sistem informasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir yang memiliki kemampuan dalam menjalankan suatu aplikasi sistem pakar. Adapun perangkat pikir (user) yang dimiliki saat ini yaitu Super Admin dan Admin yang memiliki rincian sebagai berikut :

Dokter

Umur : 35 tahun

(58)

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan perangkat lunak Office Suite dalam menjalankan tugasnya.

Pasien

Umur : 25 tahun

Pendidikan minimal : D3

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan perangkat lunak Office Suite dalam menjalankan tugasnya serta memahami konsep basis data.

4.4 Perancangan Data 4.4.1 Skema Relasi

 Admin : nik, nama, password, status.61

 Berkas_tel2b_spd : no_berkas_tel2b_spd, no_berkas_umum_spd,

ttd_pelanggan, petugas.

 Berkas_tel2b_wl : no_berkas_tel2b_wl, no_berkas_umum_wl,

ttd_pelanggan, petugas, denah_lokasi

 Berkas_tel2_spd : no_berkas_tel2_spd, no_berkas_umum_spd,

(59)

 Berkas_tel2_wl : no_berkas_tel2_wl, no_berkas_umum_wl,

ttd_pelanggan, petugas, materai.

 Berkas_umum_spd : no_berkas_umum_spd, no_speedy, no_mutasi,

kartu_identitas, surat_pernyataan, tel_69, wo_siska, baa_speedy, surat_kuasa, surat_cabut, no_map_spd, waktu.

 Berkas_umum_wl : no_berkas_umum_wl, notlp, no_mutasi,

kartu_identitas, surat_pernyataan, tel_69, spk_sentral, wo_siska, bukti_kring, surat_kuasa, surat_cabut, no_map_spd, waktu.

 Lemari_spd : no_lemari_spd, jumlah_map, range_awal_nospd,

range_akhir_nospd, jumlah_nospd, waktu.

 Lemari_wl : no_lemari_wl, jumlah_wl, range_awal_notlp,

range_akhir_notlp, jumlah_notlp, waktu.

 Map_spd : no_map_spd, no_lemari_spd, range_awal_nospd,

range_akhir_nospd, terisi, sisa.

 Map_wl : no_map_wl, no_lemari_wl, range_awal_notlp,

range_akhir_notlp, terisi, sisa.

 Mutasi : no_mutasi, jenis_mutasi

 Pelanggan_spd : no_speedy, notlp, paket

 Pelanggan_wl : notlp, nama, pekerjaan, alamat

4.4.2 Diagram Relasi

(60)

4.4.3 Struktur File

1. Tabel Admin

Nama Field Tipe data Size Keterangan

Nik Integer 11 primarykey

Nama Varchar 25

Password Text

Status Varchar 12

2. Tabel Berkas_Tel2b_Spd

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_berkas_tel2b_spd Integer 11 primarykey

No_berkas_umum_spd Varchar 30 Foreign key referensi

dari tabel

berkas_umum_spd

Ttd_pelanggan Varchar 5

Petugas Varchar 5

3. Tabel Berkas_Tel2b_Wl

Nama Field Tipe data Size Keterangan

(61)

No_berkas_umum_wl Varchar 30 Foreign key referensi dari tabel

berkas_umum_wl

Ttd_pelanggan Varchar 5

Petugas Varchar 5

Denah_lokasi Varchar 5

4. Tabel Berkas_tel2_Spd

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_berkas_tel2_spd Integer 11 primarykey

No_berkas_umum_spd Varchar 30 Foreign key referensi

dari tabel

berkas_umum_spd

Ttd_pelanggan Varchar 5

Petugas Varchar 5

Materai Varchar 5

5. Tabel Berkas_Tel2_Wl

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_berkas_tel2b_wl Integer 11 primarykey

No_berkas_umum_wl Varchar 30 Foreign key referensi

(62)

berkas_umum_wl

Ttd_pelanggan Varchar 5

Petugas Varchar 5

Materai Varchar 5

6. Tabel Berkas_Umum_Spd

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_berkas_umum_spd Varchar 30 primarykey

No_speedy Bigint 15 Foreign key referensi

dari tabel Pelanggan_spd

No_mutasi Int 11 Foreign key referensi

dari tabel Mutasi

Kartu_identitas Varchar 5

Surat_pernyataan Varchar 5

Tel_69 Varchar 5

Wo_siska Varchar 5

Baa_speedy Varchar 5

Surat_kuasa Varchar 5

Surat_cabut Varchar 5

(63)

dari tabel map_spd

Waktu datetime

7. Tabel Berkas_Umum_Wl

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_berkas_umum_wl Varchar 30 primarykey

Notlp Int 15 Foreign key referensi

dari tabel Pelanggan_wl

No_mutasi Int 11 Foreign key referensi

dari tabel Mutasi

Kartu_identitas Varchar 5

Surat_pernyataan Varchar 5

Tel_69 Varchar 5

Spk_sentral Varchar 5

Wo_siska Varchar 5

Bukti_kring Varchar 5

Surat_kuasa Varchar 5

Surat_cabut Varchar 5

No_map_wl Varchar 5 Foreign key referensi

dari tabel map_wl

(64)

8. Tabel Lemari_Spd

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_lemari_spd Varchar 5 primarykey

Jumlah_map Int 11

Range_awal_nospd Bigint 15

Range_akhir_nospd Bigint 15

Jumlah_nospd Int 11

Waktu datetime

9. Tabel Lemari_Wl

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_lemari_wl Varchar 5 primarykey

Jumlah_map Int 11

Range_awal_notlp Int 11

Range_akhir_notlp Int 11

Jumlah_notlp Int 11

Waktu datetime

(65)

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_map_spd Varchar 15 primarykey

No_lemari_spd Varchar 5 Foreign key referensi

dari tabel lemari_spd

Range_awal_nospd BigInt 15

Range_akhir_nospd BigInt 15

Terisi Int 11

Sisa Int 11

11.Tabel Map_Wl

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_map_wl Varchar 15 primarykey

No_lemari_wl Varchar 5 Foreign key referensi dari

tabel lemari_wl

Range_awal_notlp Int 11

Range_akhir_notlp Int 11

Terisi Int 11

Sisa Int 11

12.Tabel Mutasi

(66)

No_mutasi Int 11 primarykey

Jenis_mutasi Varchar 25

13.Tabel Pelanggan_Spd

Nama Field Tipe data Size Keterangan

No_speedy Bigint 15 primarykey

Notlp Int 11 Foreign key referensi dari

tabel pelanggan_wl

Paket Varchar 20

14.Tabel Pelanggan_Wl

Nama

Field Tipe data Size

Keterangan

Notlp Int 11 primarykey

Nama Varchar 40

Pekerjaan Varchar 30

Alamat Varchar 250

4.5 Arsitektur

(67)

Login

Menu Super Admin

Wireline Speedy Data Pengguna Pengaturan

Data Lemari Data Map Data Berkas

Gambar 4.18 Arsitektur Menu Super Admin 4.5.2 Menu Admin

Login

Menu Super Admin

Wireline Speedy Pengaturan

Data Lemari Data Map Data Pelanggan Data Berkas

Tambah Data Cari Data Tambah Data Cari Data Tambah Data Cari Data

(68)

4.6 Pengujian Aplikasi

4.6.1 Halaman Depan Aplikasi

Gambar 4.20 User Interface Aplikasi 4.6.2 Halaman Untuk Super Admin

1. Pencarian Data Lemari Wireline Struktur Menu : Wireline  Data Lemari

(69)

keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Telepon atau Nomor Lemari.

2. Pencarian Data Map Arsip Wireline Struktur Menu : Wireline  Data Map

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data map pada lemari arsip Wireline. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Map, Nomor Lemari, atau Nomor Telepon.

3. Pencarian Data Berkas/Dokument Wireline Struktur Menu : Wireline  Data Berkas

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data berkas/dokument Wireline. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Telepon.

4. Pencarian Data Lemari Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Lemari

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data lemari arsip Speedy. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Speedy atau Nomor Lemari.

(70)

Struktur Menu : Speedy  Data Map

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data map pada lemari arsip Speedy. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Map, Nomor Lemari, atau Nomor Speedy.

6. Pencarian Data Berkas Speedy

Struktur Menu : Wireline  Data Berkas

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data berkas/dokument Speedy. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Speedy.

7. Menu Data Pengguna

Dalam halaman tersebut akan ditampilkan daftar pengguna yang telah ada, form untuk melakukan proses pencarian, penambahan data pengguna (Super Admin dan Admin), dan perubahan data pengguna. Pada saat proses penambahan data, password yang di-input-kan disarankan untuk disesuaikan dengan keinginan pengguna baru tersebut.

(71)

Halaman ini digunakan pengguna untuk melakukan perubahan password untuk tetap menjamin keamanan data yang dimiliki pengguna.

4.6.3 Halaman Untuk Admin

1. Penambahan Data Lemari Arsip Wireline

Struktur Menu : Wireline  Data Lemari  Tambah Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna (Admin) mengisi form yang telah disediakan dengan data lemari arsip yang baru. berdasarkan kondisi lemari arsip yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah lemari terdiri dari 54 buah laci, dimana setiap laci berisi sebuah map yang didalamnya memuat masing-masing 50 rangkap arsip yang didasarkan pada nomor telepon, maka pada form tersebut hanya dicantumkan urutan awal nomor telepon. Untuk urutan akhirnya secara otomatis akan ditentukan oleh aplikasi ini.

Saat pengguna menekan tombol “Simpan”, selain data lemari

yang tersimpan, juga akan tersimpan secara otomatis data map lemari tersebut yang berjumlah 54 buah.

2. Pencarian Data Lemari Arsip Wireline

(72)

Untuk melakukan proses ini, pengguna terlebih dahulu meng-input-kan keyword pencarian data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah nomor lemari arsip Wireline.

3. Pencarian Data Map Arsip Wireline Struktur Menu : Wireline  Data Map

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data map pada lemari arsip Wireline. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Map atau Nomor Lemari.

4. Penambahan Data Pelanggan Wireline

Struktur Menu : Wireline  Data Pelanggan  Tambah Data Data pelanggan yang ada pada aplikasi ini hanya data simulasi sebagai tambahan keterangan untuk data berkas. Pengolahan data pelanggan sendiri secara khusus telah memiliki aplikasi tersendiri.

Untuk melakukan proses ini, pengguna cukup mengisi form yang telah disediakan dengan lengkap, kemudian menekan tombol

“Simpan”.

5. Pencarian Data Pelanggan Wireline

Struktur Menu : Wireline  Data Pelanggan  Cari Data

(73)

mencari data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah Nomor Telepon.

Jika data pelanggan ditemukan, maka akan tampil detail data pelanggan. Selain itu, akan ditampilkan pula sebuah link untuk proses perubahan data pelanggan.

6. Penambahan Data Berkas Wireline

Struktur Menu : Wireline  Data Berkas  Tambah Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna terlebih dahulu memilih jenis mutasi dari berkas yang akan disimpan. Mutasi Pasang Baru (PSB), Pasang Kembali (PSK), dan Balik Nama memiliki data berkas yang sama. Sementara untuk mutasi Cabut memiliki data berkas yang berbeda. Setelah itu, pengguna mengisi form yang telah disediakan, lalu klik tombol “Simpan”.

7. Pencarian Data Berkas Wireline

Struktur Menu : Wireline  Data Berkas  Cari Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna cukup mengisi form yang berisi keyword (kata kunci) yang akan digunakan untuk mencari data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah Nomor Telepon.

(74)

ditampilkan pula sebuah link untuk proses perubahan data berkas (Detail  Edit Data ini).

8. Penambahan Data Lemari Arsip Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Lemari  Tambah Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna (Admin) mengisi form yang telah disediakan dengan data lemari arsip yang baru. berdasarkan kondisi lemari arsip yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah lemari terdiri dari 54 buah laci, dimana setiap laci berisi sebuah map yang didalamnya memuat masing-masing 50 rangkap arsip yang didasarkan pada nomor speedy, maka pada form tersebut hanya dicantumkan urutan awal nomor speedy. Untuk urutan akhirnya secara otomatis akan ditentukan oleh aplikasi ini.

Saat pengguna menekan tombol “Simpan”, selain data lemari

yang tersimpan, juga akan tersimpan secara otomatis data map lemari tersebut yang berjumlah 54 buah. Akan tetapi berbeda dengan map arsip Wireline, map arsip Speedy dibagi atas 2 jenis mutasi. Untuk berkas mutasi Pasang Baru (PSB) akan disimpan pada map dengan nomor ganjil dan mutasi Cabut pada map dengan nomor genap.

9. Pencarian Data Lemari Arsip Speedy

(75)

Untuk melakukan proses ini, pengguna terlebih dahulu meng-input-kan keyword pencarian data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah nomor lemari arsip Speedy.

10.Pencarian Data Map Arsip Speedy Struktur Menu : Speedy  Data Map

Halaman ini digunakan untuk proses pencarian data map pada lemari arsip Speedy. Cara penggunaannya yaitu dengan meng-input-kan keyword pencarian. Dalam hal ini keyword yang disediakan adalah Nomor Map atau Nomor Lemari.

11.Penambahan Data Pelanggan Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Pelanggan  Tambah Data Data pelanggan yang ada pada aplikasi ini hanya data simulasi sebagai tambahan keterangan untuk data berkas. Pengolahan data pelanggan sendiri secara khusus telah memiliki aplikasi tersendiri.

Untuk melakukan proses ini, pengguna cukup mengisi form yang telah disediakan dengan lengkap, kemudian menekan tombol

“Simpan”.

12.Pencarian Data Pelanggan Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Pelanggan  Cari Data

(76)

mencari data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah Nomor Speedy.

Jika data pelanggan ditemukan, maka akan tampil detail data pelanggan. Selain itu, akan ditampilkan pula sebuah link untuk proses perubahan data pelanggan.

13.Penambahan Data Berkas Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Berkas  Tambah Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna terlebih dahulu memilih jenis mutasi dari berkas yang akan disimpan. Untuk data Speedy, jenis mutasi hanya ada 2 yaitu Pasang Baru dan Cabut. Setelah itu, pengguna mengisi form yang telah disediakan, lalu klik

tombol “Simpan”.

14.Pencarian Data Berkas Speedy

Struktur Menu : Speedy  Data Berkas  Cari Data

Untuk melakukan proses ini, pengguna cukup mengisi form yang berisi keyword (kata kunci) yang akan digunakan untuk mencari data. Dalam hal ini, keyword yang dimaksud adalah Nomor Speedy.

(77)

15.Menu Pengaturan

(78)

30

Sejarah singkat perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT . Telekomunikasi Indonesia , Tbk ( Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (infoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang tersebar di Indonesia . TELKOM (yang selanjutnya disebut juga perseroan atau perusahaan ) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed Wireline) ,jasa telepon tidak bergerak nirkabel(fixed wireless), jasa telepon bergerak (Cellular), data dan internet dan network dan interkoneksi baik langsung maupun melalui perusahaan asosiasi .

Keberadaannya pertama kali pada tahun 1882 di masa pemerintahan kolonial Belanda, dengan nama Post en telegraph Dienst sebuah perusahaan public penyedia layanan pos telegraph . Pada tahun 1906, statusnya di ubah menjadi jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos , Telegraph dan Telepon (Post Telegraph en Telephone Dienst/PTT) yang berpusat di Bandung dengan alamat Jl.Japati No. 1.

(79)

tahun 1970 secara nasional . Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun No.29 dan No.30 tahun 1965 , pemerintah memisahkan jasa pos dengan telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam 2 (dua) perusahaan milik Negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro , dan Perusahaan Negara Telekomunikasi .

Perluasan gerak Perusahaan Negara Telekomunikasi ditambah dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1969 dan No. 45 tahun 1969 tentang bentuk – bentuk Perusahaan Negara yang mengubah Perusahaan Negara Telkomunikasi menjadi bentuk Perusahaan Umum (Perum). Perubahan satus ini ditetapkan pada tanggal 28 april 1970 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974. Status Perusahaan Negara Telekomunikasi diubah menjadi (Perumtel) yang disempurnakan lagi dengan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1984 .

(80)

sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT.Indosat sebagai badah usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekomunikasi luar negeri .

Pada tanggal 24 September 1991, pemerintah mengubah Perumtel yang semula merupakan perusahaan umum menjadi perusahaan Negara yaitu Perusahaan Perseorangan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Disingkat PT.Telkom yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No. 128 dengan tujuan utama perusahaan yaitu memberikan layanan untuk masyarakat umum . Perubahan status ini berdasarkan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 .

Penawaran umum perdana saham PT. Telkom (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995 , sejak saat itu saham PT. Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE), saham PT. Telkom juga diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange tanpa pencatatan Public Offering Without Listing (POWL) . Kerja sama Operasional (KSO)mulai diimplementasikan pada January 1996 di wilayah :

(81)

- Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT. Asia West International (Aria West) .

- Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan PT . Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI) .

- Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT. Dayamitra Telekomunikasi (Daya Mitra) .

- Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT. Bukaka Singtel.

Berdasarkan undang – undang No. 36/1999, yang mengatur tentang jasa layanan telekomunikasi , dimana terjadi perubahan pasar, dari semula pasar monopoli (dahulu PT.Telkom) kini menjadi non monopoli /pasar bebas (pasar persaingan sempurna). Hal tersebut membuat PT. Telkom sebagai Incumbent (Operator dominan/operator penyelenggara jaringan telekomunikasi pertama kali) tidak lagi menguasai pasar sepenuhnya, melainkan harus mmpu bersaing dengan operator penyelnggara jasa telekomunikasi lainnya di Indonesia , dan mempersiapkan diri menghadapi operator asing yang akan masuk. Selain adanya perubahan sifat pasar , setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi juga dituntut untuk dapat memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen jasa telekomunikasi

(82)

Pada tahun 2001 PT. Telkom membeli 35% saham PT . Telkomsel dari PT. Indosat sebagai bagian dai implementasi retrukturisasi industry jasa telekomunikasi di Indonesia , yang di tandai dengan pengahpusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. Telkom dengan PT . Indosat. Dengan Transaksi ini. PT .Telkom menguasai 72,72% saham PT. Telkomsel . PT Telkom membeli 90.32 saham PT. Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan PT . Dayamitra ke dalam laporan keuangan PT . Telkom . Pada tahun 2002 PT. Telkom membeli seluruh saham PT. Pramindo melalui 3 tahap , yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. PT . Telkom menjual 12,72% saham PT. Telkomsel kepada PT.Singapore Telecom, dan dengan demikian PT. Telkom memilik 60% saham PT.Telkomsel . sejak Agustus 2002 terjadi duapoli penyelenggaraan telekomunikasi local .

Memasuki tahun 2003, PT . Telkom menjadi FNSP (Full Network and Service Provider), dan juga mulai digelar kompetisi dengan format duopoly (PT. Telkom versus PT. Indosat) . Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service) , dan sekarang lebih dititik beratkan pada pengembangan PMM (Phone, Mobile, and Multimedia).

(83)

saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah menigkat sebesar 71,2% dari Rp. 5.900,- menjadi Rp. 10.000,- Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 Miliar .

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan , serta potensi pertumbuhan dimasa mendatang, saat ini TELKOM menjadi Korporasi terbaik Indonesia .

Dalam Era baru ini PT. Telkom harus menyusun sendiri strategi baru yang akan dijalankan oleh manajemen PT. Telkom bersama seluruh jajarannya .

Visi dan Misi Visi :

“To Become a leading InfoCom player in the region”

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara , Asia dan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik .

Misi :

(84)

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek – praktek terbaik dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis .

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan fungsi organisasi PT. Telkom Kandatel Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat digambarkan dalam garis staff secara vertical . Struktur organisasi PT. Telkom Kandatel Bandung pada gambar 3-1 .

STRUKTUR ORGANISASI PT . TELKOM KANDATEL BANDUNG

DIVISI

(85)

STRUKTUR ORGANISASI PADA DIVISI REGIONAL III GUDANG DATA

PT TELKOM KANDATEL BANDUNG

FIXED PHONE SALES

WIRELINE SALES DAN PROMOTION

WIRELESS SALES DAN PROMOTION

CUSTOMER DATA MANAGEMENT

OFFICER 2 SUPORT OFFICER 2 DATA OFFICER 3 SUPORT OFFICER 3 DATA STAFF

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pada Bagian Divisi Regional Gudang Data PT. Telkom Kandatel Bandung

3.3 Deskripsi Kerja

1. Officer 2 Support dan Officer 3 Support A. Mission Statement

(86)

management) melalui pemberkasan , penyimpanan dengan aman, dan pemenuhan kebutuhan dengan cepat .

B. Main Responsibility

1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan dengan function support CRM .

2. Memastikan penyimpanan data pelanggan dengan jaminan keamanan data yang memadai ( pada BISPRO SOA di Customer Data ) .

3. Memastikan tempat dan sarana penyimpanan berkas data pelanggan . 4. Memastikan tersedianya data, informasi , dokumen yang diperlukan

untuk functional support CRM .

5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas functional support CRM sebagai pelaporan hasil kerja .

C. Job Performance Standard 1. Keamana dokumen.

2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.

3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif. 4. Tepat sarana.

5. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen. D. Main Authority

(87)

2. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.

3. Memilih metode evaluasi yang sesuai dengan penyusunan pelaporan. 4. Menentukan indexing system penyimpanan.

5. Mengusulkan tempat dan sarana penyimpanan berkas data pelanggan. 6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan mutu. 2. Officer 2 Data dan Officer 3 Data

A. Mission Statement

Memastikan pembentukan dan pemeliharaan data pelanggan yang akurat untuk dipergunakan sebagai data / informasi dalam system pengelolaan data pelanggan (customer data management) melalui updating dan validasi terhadap anomaly dan data errors.

B. Main Responsibility

1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan dengan Customer Data.

2. Memastikan dilakukannya koreksi dan validasi terhadap anomali data (atribut), data error prabilling (kesalahan abodemen), nama pelanggan, alamat pelanggan, cabutan, pengetasan (nomor tes), SLG, segmentasi, dan layanan mutasi.

3. Memastikan pemeriksaan berkas dan membandingkan kesesuaian berkas data pelanggan dengan SISKA.

(88)

5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas Customer Data sebagai pelaporan hasil kerja.

C. Job Performance Standard

1. Lengkap dan data sama / akurat.

2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.

3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif. 4. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.

5. Tingkat akurasi data tertagih dengan data yang benar Konsistensi Parameter.

D. Main Authority

1. Akses SISKA & COC.

2. Mengembalikan berkas yang tidak lengkap ke Plasa (KTP, TTD). 3. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.

4. Memilih metode evaluasi yang sesuai dan penyusunan pelaporan. 5. Menerima berkas dari CS / Plasa.

6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan mutu. 7. Menandatangani berita acara penghapusan pulsa nomor test

(pengetesan).

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Aktivitas Kerja Praktek Lapangan
Gambar 2.1 Metode Pengembangan Waterfall
Gambar 4.1 Flowmap Sistem yang sedang berjalan PSB Wireline bagian I.
Gambar 4.2 Flowmap Sistem yang sedang berjalan PSB Wireline Bagian II.
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berat labur adalah banyaknya perekat yang diberikan pada permukaan kayu, berat labur yang terlalu tinggi selain dapat menaikkan biaya produksi juga akan mengurangi

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh paparan radiasi gamma terhadap penurunan komponen sel darah (hemoglobin, trombosit dan leukosit) setelah pemberian

Berdasarkan hasil pengamatan di stasiun Muara Cijulang ditemukan 6 jenis pohon mangrove yang merupakan mangrove sejati yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia

(3) Pengangkatan PNS Kemhan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Peneliti atau perpindahan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pangkat yang ditetapkan sama

Ragam bahasa dilihat dari segi waktu secara diakronis (historis) disebut juga sebagai dialek temporal. Dialek tersebut adalah dialek yang berlaku pada kurun waktu

Pengagendaan pada Gambar 2.24 diperuntukkan untuk mengagendakan surat yang berkategori Surat Masuk (surat masuk dari eksternal perusahaan maupun internal dari

Fokus dalam penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja yang terdiri dari: sumber dan penggunaan modal kerja, efektivitas pengelolaan modal kerja, dan analisis perputaran modal

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Syam 2013 tentang Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Industri Barang