PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM
KOLOID DI SMA NEGERI 20 MEDAN
Oleh:
Intan Audina Hutasuhut NIM 4113331016
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL
PADA MATERI SISTEM KOLOID IntanAudinaHutasuhut(NIM:4113331016)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Kartu Soal pada pokok bahasan Koloid di SMA Negeri 20 Medan pada kelas XI IPA tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara Purposif Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option. Sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-tes kelas yang diajar dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle adalah pretest sebesar 26,25 dengan S sebesar 6,071; dan untuk post-test sebesar 85,375 dengan S sebesar 8,273. dan rata-rata nilai pretest kelas yang diajar dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Kartu Soal adalah sebesar 21,625 dengan S sebesar 6,343 dan untuk post-test sebesar 79,125 dengan S sebesar5,17. Disamping itu, dari analisis data gain yang telah berdistribusi normal dan homogen skor rata-rata gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,799 dan kelas eksperimen II sebesar 0,73255, sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen Isebesar 77,9 % sedangkan pada kelas eksperimenII sebesar 73,255%. Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t duapihak, dengan taraf signifikan 0,02 diperoleh thitung> ttabel, yakni thitung=3,53 >ttabel= 1,994), berarti Ha diterima
dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwaAda perbedaanhasilbelajarsiswa yang di ajar melalui model pembelajaran KooperatifTipe NHT dengan Media Crossword Puzzle dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran KooperatifTipe NHT dengan Media Kartu Soal.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat
dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword
Puzzle Dan Kartu Soal Pada Materi Sistem Koloid Di Sma Negeri 20 Medan”,
disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr.
Ida Duma Riris, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal, penelitian, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, Bapak
Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean,
S,Pd,M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga
penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Azizah S.Pd dan siswa/i kelas XI
MS1 dan XI MS2 SMA Negeri 20 Medan yang telah banyak membantu penulis
selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya,
Ayahanda Hasbullah Hutasuhut S,Pd dan Ibunda Sufnaila yang sangat saya cintai
terimakasih atas investasi tulus semua ini, doa yang mengalir tanpa henti,
semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan setinggi-tingginya.
v
Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan kelas
Ekstensi 2011.
Penulis telah berupaya dengan seoptimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun jika ada kesalahan penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2016
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 5
1.4. Batasan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.2. Pengertian Belajar 8
2.2.1. Prinsip- Prinsip Belajar 10
2.3. Hasil Belajar 10
2.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 12
2.4. Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.4.1. Ciri ciri Model Pembelajaran Kooperatif 13
2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together 15
2.5.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 15
2.5.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT 16 2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT 16
2.6. Media Pembelajaran 17
2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran 17
2.6.2. Fungsi Media Pembelajaran 18
2.6.3. Media Kartu Soal 19
2.6.4. Media Crossword Puzzle 20
2.7. Materi Pembelajaran 20
2.7.1. Pengertian Koloid 20
2.7.2. Jenis-jenis Koloid 21
2.7.3. Sifat-sifat Koloid 22
2.7.4. Cara Pembuatan dan Pemurnian Koloid 24
2.7.5. Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari 25
2.8. Kerangka Konseptual 26
2.9. Hipotesis Penelitian 27
2.9.1 Hipotesis Verbal 27
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi dan Sampel 29
3.2.1 Populasi Penelitian 29
3.2.2 Sampel Penelitian 29
3.3. Variabel Penelitian 29
3.3.1 Variabel Bebas 29
3.3.2 Variabel Terikat 30
3.3.3 Variabel Kontrol 30
3.4. Instrument Penelitian 30
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 30
3.6. Prosedur Penelitian 31
3.7. Teknik Pengumpulan Data 34
3.7.1. Uji Validitas Test 34
3.7.2. Uji Reliabilitas Test 35
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal 36
3.7.4. Uji Daya Pembeda Soal 36
3.8. Teknik Analisis Data 37
3.8.1 Uji Normalitas 37
3.8.2 Uji Homogenitas 38
3.8.3 Uji Hipotesis 38
3.8.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 41
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 41
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 42
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 42
4.1.3.1. Uji Normalitas 43
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test 44
4.1.3.3. Pengujian Hipotesis 44
4.1.3.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 45
4.2 Pembahasan 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Aliran Desain Penelitian 33
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 14
Tabel 2.2. Perbandingan Antara Larutan, Koloid dan Suspensi 21
Tabel 2.4. Beberapa Jenis Koloid 21
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 30
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 42
Tabel 4.2. Uji Normalitas Pretest Dan Postest 44
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Pretest Dan Postest 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 52
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 54
Lampiran 3 Media Crossword Puzzle 78
Lampiran 4 Media Kartu Soal 84
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrument Test Sebelum Valid 90
Lampiran 6 Instrument Test Sebelum Valid 103
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrument Test Sebelum Valid 111
Lampiran 8 Kisi-kisi Instrument Test Setelah Valid 112
Lampiran 9 Instrument Test Setelah Valid 118
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrument Test Setelah Valid 123
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Test 124
Lampiran 12 Perhitungan Realibilitas Test 127
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran 129
Lampiran 14 Daya Beda Soal Test 131
Lampiran 15 Keterangan Soal yang Digunakan 133
Lampiran 16 Tabulasi Data Penelitian Kelas Eksperimen 1 & 2 135
Lampiran 17 Rata-rata, Simpangan Baku, Varians & Gain 137
Lampiran 18 Uji Normalitas & Gain Normalitas 140
Lampiran 19 Uji Homogenitas 144
Lampiran 20 Uji Hipotesis 147
Lampiran 21 Perhitungan % Peningkatan Hasil Belajar 149
Lampiran 22 Tabel r-Product Moment 150
Lampiran 23 Tabel Liliefors 151
Lampiran 24 Tabel Distribusi t 152
Lampiran 25 Tabel Distribusi f 153
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak
untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) dalam
Sagala (2009) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak,
sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang
lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi
individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai social, intelektual, dan moral
yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.
Individu berkembang sejak lahir dan terus berkembang, perkembangan ini bersifat
kasual. Namun terdapat komponen normatif, juga karena pendidik menuntut nilai.
Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai penunjuk dalam mengidentifikasi
apa yang diwajibkan, diperbolehkan, dan dilarang. Jadi, pendidikan adalah
hubungan normatif antara individu dan nilai (Sagala, 2009).
Salah satu usaha pemerintah dalam rangka memperbaiki kurikulum
pendidikan Indonesia adalah dengan penggantian Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kimia adalah salah satu mata
pelajaran yang ada di kurikulum SMA. Dengan dijadikannya mata pelajaran kimia
di sekolah menengah menunjukkan bahwa mata pelajaran ini memiliki nilai
pendidikan (educational values). Kimia sangat erat hubungannnya dengan
kehidupan manusia, namun masih banyak siswa yang menganggap bahwa kimia
adalah pelajaran yang sulit karena membutuhkan penalaran ilmiah tinggi
(Nusantara, dkk, 2013).
Kesulitan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh metode pembelajaran
dan media pembelajaran.Sebagai faktor eksternal, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor internal. Faktor-faktor internal (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri)
yang meliputi : faktor fisiologi dan psikologi yaitu karena sakit, karena kurang
sehat, sebab karena cacat tubuh, inteligensi, bakat, minat, motivasi, factor
2
Pembelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib di Sekolah Menengah
Atas (SMA), seperti halnya di SMA Negeri 20 Medan. Berdasarkan pengamatan
secara umum keadaan sekolah SMA Negeri 20 Medan dan wawancara dengan
guru kimia kelas XI di sekolah tersebut, keadaan yang dapat dikemukakan adalah
guru dalam menyampaikan materi pelajaran kimia masih menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab, adanya fasilitas sekolah juga kurang dimanfaatkan, jadi
selain kurangnya penggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan media
pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran juga karena kurangnya
pemanfaatan fasilitas sekolah sehingga kemampuan siswa dalam menyerap materi
pelajaran kimia relatif rendah (Nugraha, dkk, 2013).
Salah satu cara yang tepat untuk mengajak siswa agar lebih aktif adalah
dengan cara siswa menerapkan pengetahuannya, belajar memecahkan masalah,
mendiskusikan masalah dengan teman-temannya, mempunyai keberanian
menyampaikan ide atau gagasan, dan mempunyai tanggung jawab terhadap
tugasnya. Dalam proses pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa
yang dihadapi dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Salah satu materi
pelajaran kimia SMA adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid adalah materi
pelajaran yang bersifat teoritis dan hafalan, dan pada umumnya disampaikan guru
dengan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan kebosanan pada siswa terhadap
materi pelajaran sehingga mengurangi minat siswa dalam belajar. Untuk
mengatasi hal tersebut guru hendaknya menerapkan metode dan pendekatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan, minat dan partisipasi aktif
siswa dalam menerima suatu materi pelajaran.
Berdasarkan masalah di atas, perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran
yang mampu mengaktifkan siswa dan penyajian materi kimia dengan lebih
menarik, salah satu solusi yang dapat digunakan yaitu penerapan pembelajaran
kooperatif yang dipandang dapat mengatasi berbagai masalah pembelajaran. Salah
satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut dan cocok dengan karakteristik materi sistem koloid adalah
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model pembelajaran NHT
3
termasuk sistem koloid, dengan model NHT kesulitan siswa dalam memahami
konsep sistem koloid dapat diatasi sebab siswa berdiskusi dalam kelompok yang
heterogen jadi kemampuan siswa merata.
Penerapan model pembelajaran NHT perlu adanya penunjang untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media
crossword puzzle dan media kartu soal. Media tersebut mengandung sisi yang menarik, menyenangkan, dan mudah dilakukan. Maka dengan diterapkan model
NHT yang dilengkapi media crossword puzzle danmedia kartu soal, yang
merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk crossword puzzle dan kartu soal
ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangan sehingga akan memudahkan siswa
menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan
memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan
siswa dalam belajar serta dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri.
Berdasarkan penelitian dari Setiawan, dkk, (2013), disimpulkan bahwa
pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi
belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan metode kooperatif tipe
TPS pada materi pokok tata nama senyawa kimia dan persamaan reaksi kimia
kelas X semester gasal SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 Hal
ini terbukti dari hasil uji -t pihak kanan harga thitung prestasi belajar aspek
kognitif (1,88) dan aspek afektif (1,99) lebih besar dari ttabel (1,67).
Berdasarkan penelitian dari Prasetyaningrum, dkk, (2013), disimpulkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
disertai media kartu soal memberikan hasil prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) disertai media roda impian pada materi Hidrokarbon. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan
5%. Dimana hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh
thitung = 1,69> ttabel = 1,67 dan untuk prestasi belajar afektif diperoleh thitung =
4
Kemudian berdasarkan penelitian dari Astuti, dkk, (2013), disimpulkan
bahwa rerata prestasi belajar kognitif dan efektif yang berbeda dari kelas
eksperimen 1 dan eksperimen 2. Pada kelas eksperimen 1 memiliki rerata selisih
nilai pretest-posttest kognitif 23,24 dan afektif 86,81, sementara kelas eksperimen
2 memiliki rerata selisih nilai pretest-posttest kognitif 27,97 dan afektif 91,38.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa
antara penggunaan metode diskusi disertai media TTS dan metode diskusi disertai
media Kartu soal pada materi koloid dan kelas yang diberi diskusi disertai media
kartu soal lebih unggul.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk menjadikan masalah
ini menjadi suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal Pada Materi Sistem Koloid Di SMA Negeri 20 MEDAN”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan, maka dapat
diidentifikasi masalah di atas adalah:
1. Model Pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru di kelas
kurang bervariasi.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
kimia khususnya pada pokok bahasan koloid dalam menyelesaikan soal.
3. Hasil belajar siswa tentang pokok bahasan koloid masih rendah.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
5
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam
penelitian adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media
Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang di ajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan
Media Kartu Soal?
1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan
si peneliti,waktu dan biaya, maka peneliti perlu membuat batasan masalah
penelitian yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA Negeri 20
Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.
4. Hasil belajar kimia siswa yang menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan
Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan
6
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa
pada materi Sistem Koloid.
3. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan masukan dari sekolah tempat berlangsungnya penelitian,
dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA.
4. Bagi peneliti
a. Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT merupakan rangkaian penyampaian
materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan
persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan
guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan
nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian,
dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.
2. Crossword puzzle atau TTS merupakan salah satu bentuk permainan yang
mampu mengasah kemampuan berpikir seseorang. Di samping itu, akan
mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami konsep-konsep yang
7
pembelajaran memungkinkan siswa untuk menjadi kreatif dan mempunyai
rasa senang dalam belajar. Haun (1985) melaporkan sejumlah manfaat untuk
menggunakan permainan di dalam kelas, akan berdampak pada
pengembangan kognitif siswa, dapat memotivasi siswa untuk belajar, bukan
hanya menghafal, dan meningkatkan siswa percaya diri ketika mereka
mendapatkan respon yang benar. Pada penelitian ini, siswa diminta membuat
crossword puzzle secara kelompok tentang materi Sistem Koloid.
3. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal/permasalahan
yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut. Kartu soal
dipilih karena mudah diaplikasikan dan dapat meningkatkan minat siswa
dalam mengerjakannya dibandingkan dengan apabila siswa diberi soal secara
langsung.
4. Sistem Koloid
Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”.
Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861)
berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi
sukar mengalami difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 20
Medan pada pokok bahasan koloid yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword
Puzzle sebesar 79,4% sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu Soal sebesar
73%.
2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT
dengan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal pada materi Sistem
Koloid yaitu sebesar 6,4%.
5.2 Saran
1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam
pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan
termotivasi ketika belajar menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword Puzzle
2. Bagi pihak sekolah selaku institusi pendidikan agar lebih
meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna
melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar
lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Ahmadi, A., dan Supriyono., (2004), Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2012), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Astuti, H., Martini, S, K., dan Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan Media Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid Kelas XI Semester Genap Sma N Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1): 3-4.
Budi, U., (2009), Kimia Untuk SMA Kelas XI Program Ilm Alam, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Prasetyaningrum, D., Martini, S, K., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 2-4.
Nirmalasari, D., Mulyani, B., dan Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Mind Map Dan Crossword Puzzle Pada Metode Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap Sma N 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 4-5.
Nugraha, A, D., VH, S, E., dan Masykuri, M., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match ) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karanganyar 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 5-6.
Nusantara, W, K., Masykuri, M., dan Nurhayati, D, N., (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Koloid Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013 DI SMA N 1 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 2-3.
51
Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(3): 3-4.
Ritonga, D., Agustin, J., (2009), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Menggunanakan Media Kartu Soal dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran pada Siswa Kelas XI IPS Pada MAteri Statistika Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 5-7.
Rusmana., (2012), Model-model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sadiman., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S, H., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta Cv, Bandung.
Setiawan, A, D., VH, S, E., dan Mulyani, S., (2013), Prestasi Belajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Lebih Tinggi Dari Pada Think-Pair-Share (Tps) Pada Materi Pelajaran Tata Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 4-5.
Silitonga, P, M., (2012), Statistika (Teori dan Aplikasi dalam Penelitian), FMIPA,Unimed, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Soemanto, W., (2013), Psikologi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (1995), Teori-teori Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2006), Metodologi Penelitian, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Suharsimi, A., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.