• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM KOLOID."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM

KOLOID DI SMA NEGERI 20 MEDAN

Oleh:

Intan Audina Hutasuhut NIM 4113331016

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL

PADA MATERI SISTEM KOLOID IntanAudinaHutasuhut(NIM:4113331016)

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Kartu Soal pada pokok bahasan Koloid di SMA Negeri 20 Medan pada kelas XI IPA tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara Purposif Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option. Sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-tes kelas yang diajar dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle adalah pretest sebesar 26,25 dengan S sebesar 6,071; dan untuk post-test sebesar 85,375 dengan S sebesar 8,273. dan rata-rata nilai pretest kelas yang diajar dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Kartu Soal adalah sebesar 21,625 dengan S sebesar 6,343 dan untuk post-test sebesar 79,125 dengan S sebesar5,17. Disamping itu, dari analisis data gain yang telah berdistribusi normal dan homogen skor rata-rata gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,799 dan kelas eksperimen II sebesar 0,73255, sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen Isebesar 77,9 % sedangkan pada kelas eksperimenII sebesar 73,255%. Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t duapihak, dengan taraf signifikan 0,02 diperoleh thitung> ttabel, yakni thitung=3,53 >ttabel= 1,994), berarti Ha diterima

dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwaAda perbedaanhasilbelajarsiswa yang di ajar melalui model pembelajaran KooperatifTipe NHT dengan Media Crossword Puzzle dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran KooperatifTipe NHT dengan Media Kartu Soal.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat

dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul

“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword

Puzzle Dan Kartu Soal Pada Materi Sistem Koloid Di Sma Negeri 20 Medan”,

disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr.

Ida Duma Riris, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan

proposal, penelitian, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, Bapak

Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean,

S,Pd,M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima

kasih disampaikan kepada ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan

terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga

penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Azizah S.Pd dan siswa/i kelas XI

MS1 dan XI MS2 SMA Negeri 20 Medan yang telah banyak membantu penulis

selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya,

Ayahanda Hasbullah Hutasuhut S,Pd dan Ibunda Sufnaila yang sangat saya cintai

terimakasih atas investasi tulus semua ini, doa yang mengalir tanpa henti,

semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan setinggi-tingginya.

(5)

v

Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan kelas

Ekstensi 2011.

Penulis telah berupaya dengan seoptimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun jika ada kesalahan penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2016

Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.2. Pengertian Belajar 8

2.2.1. Prinsip- Prinsip Belajar 10

2.3. Hasil Belajar 10

2.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 12

2.4. Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.4.1. Ciri ciri Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together 15

2.5.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 15

2.5.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT 16 2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT 16

2.6. Media Pembelajaran 17

2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran 17

2.6.2. Fungsi Media Pembelajaran 18

2.6.3. Media Kartu Soal 19

2.6.4. Media Crossword Puzzle 20

2.7. Materi Pembelajaran 20

2.7.1. Pengertian Koloid 20

2.7.2. Jenis-jenis Koloid 21

2.7.3. Sifat-sifat Koloid 22

2.7.4. Cara Pembuatan dan Pemurnian Koloid 24

2.7.5. Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari 25

2.8. Kerangka Konseptual 26

2.9. Hipotesis Penelitian 27

2.9.1 Hipotesis Verbal 27

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.2.1 Populasi Penelitian 29

3.2.2 Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.3.1 Variabel Bebas 29

3.3.2 Variabel Terikat 30

3.3.3 Variabel Kontrol 30

3.4. Instrument Penelitian 30

3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 30

3.6. Prosedur Penelitian 31

3.7. Teknik Pengumpulan Data 34

3.7.1. Uji Validitas Test 34

3.7.2. Uji Reliabilitas Test 35

3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal 36

3.7.4. Uji Daya Pembeda Soal 36

3.8. Teknik Analisis Data 37

3.8.1 Uji Normalitas 37

3.8.2 Uji Homogenitas 38

3.8.3 Uji Hipotesis 38

3.8.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 41

4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 41

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 42

4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 42

4.1.3.1. Uji Normalitas 43

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test 44

4.1.3.3. Pengujian Hipotesis 44

4.1.3.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 45

4.2 Pembahasan 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 49

5.2 Saran 49

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Aliran Desain Penelitian 33

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 14

Tabel 2.2. Perbandingan Antara Larutan, Koloid dan Suspensi 21

Tabel 2.4. Beberapa Jenis Koloid 21

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 30

Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 42

Tabel 4.2. Uji Normalitas Pretest Dan Postest 44

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Pretest Dan Postest 44

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 52

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 54

Lampiran 3 Media Crossword Puzzle 78

Lampiran 4 Media Kartu Soal 84

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrument Test Sebelum Valid 90

Lampiran 6 Instrument Test Sebelum Valid 103

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrument Test Sebelum Valid 111

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrument Test Setelah Valid 112

Lampiran 9 Instrument Test Setelah Valid 118

Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrument Test Setelah Valid 123

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Test 124

Lampiran 12 Perhitungan Realibilitas Test 127

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran 129

Lampiran 14 Daya Beda Soal Test 131

Lampiran 15 Keterangan Soal yang Digunakan 133

Lampiran 16 Tabulasi Data Penelitian Kelas Eksperimen 1 & 2 135

Lampiran 17 Rata-rata, Simpangan Baku, Varians & Gain 137

Lampiran 18 Uji Normalitas & Gain Normalitas 140

Lampiran 19 Uji Homogenitas 144

Lampiran 20 Uji Hipotesis 147

Lampiran 21 Perhitungan % Peningkatan Hasil Belajar 149

Lampiran 22 Tabel r-Product Moment 150

Lampiran 23 Tabel Liliefors 151

Lampiran 24 Tabel Distribusi t 152

Lampiran 25 Tabel Distribusi f 153

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak

untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) dalam

Sagala (2009) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak,

sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang

lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi

individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai social, intelektual, dan moral

yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.

Individu berkembang sejak lahir dan terus berkembang, perkembangan ini bersifat

kasual. Namun terdapat komponen normatif, juga karena pendidik menuntut nilai.

Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai penunjuk dalam mengidentifikasi

apa yang diwajibkan, diperbolehkan, dan dilarang. Jadi, pendidikan adalah

hubungan normatif antara individu dan nilai (Sagala, 2009).

Salah satu usaha pemerintah dalam rangka memperbaiki kurikulum

pendidikan Indonesia adalah dengan penggantian Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kimia adalah salah satu mata

pelajaran yang ada di kurikulum SMA. Dengan dijadikannya mata pelajaran kimia

di sekolah menengah menunjukkan bahwa mata pelajaran ini memiliki nilai

pendidikan (educational values). Kimia sangat erat hubungannnya dengan

kehidupan manusia, namun masih banyak siswa yang menganggap bahwa kimia

adalah pelajaran yang sulit karena membutuhkan penalaran ilmiah tinggi

(Nusantara, dkk, 2013).

Kesulitan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh metode pembelajaran

dan media pembelajaran.Sebagai faktor eksternal, tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor internal. Faktor-faktor internal (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri)

yang meliputi : faktor fisiologi dan psikologi yaitu karena sakit, karena kurang

sehat, sebab karena cacat tubuh, inteligensi, bakat, minat, motivasi, factor

(12)

2

Pembelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib di Sekolah Menengah

Atas (SMA), seperti halnya di SMA Negeri 20 Medan. Berdasarkan pengamatan

secara umum keadaan sekolah SMA Negeri 20 Medan dan wawancara dengan

guru kimia kelas XI di sekolah tersebut, keadaan yang dapat dikemukakan adalah

guru dalam menyampaikan materi pelajaran kimia masih menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab, adanya fasilitas sekolah juga kurang dimanfaatkan, jadi

selain kurangnya penggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan media

pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran juga karena kurangnya

pemanfaatan fasilitas sekolah sehingga kemampuan siswa dalam menyerap materi

pelajaran kimia relatif rendah (Nugraha, dkk, 2013).

Salah satu cara yang tepat untuk mengajak siswa agar lebih aktif adalah

dengan cara siswa menerapkan pengetahuannya, belajar memecahkan masalah,

mendiskusikan masalah dengan teman-temannya, mempunyai keberanian

menyampaikan ide atau gagasan, dan mempunyai tanggung jawab terhadap

tugasnya. Dalam proses pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa

yang dihadapi dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Salah satu materi

pelajaran kimia SMA adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid adalah materi

pelajaran yang bersifat teoritis dan hafalan, dan pada umumnya disampaikan guru

dengan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan kebosanan pada siswa terhadap

materi pelajaran sehingga mengurangi minat siswa dalam belajar. Untuk

mengatasi hal tersebut guru hendaknya menerapkan metode dan pendekatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan, minat dan partisipasi aktif

siswa dalam menerima suatu materi pelajaran.

Berdasarkan masalah di atas, perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran

yang mampu mengaktifkan siswa dan penyajian materi kimia dengan lebih

menarik, salah satu solusi yang dapat digunakan yaitu penerapan pembelajaran

kooperatif yang dipandang dapat mengatasi berbagai masalah pembelajaran. Salah

satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi

masalah tersebut dan cocok dengan karakteristik materi sistem koloid adalah

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model pembelajaran NHT

(13)

3

termasuk sistem koloid, dengan model NHT kesulitan siswa dalam memahami

konsep sistem koloid dapat diatasi sebab siswa berdiskusi dalam kelompok yang

heterogen jadi kemampuan siswa merata.

Penerapan model pembelajaran NHT perlu adanya penunjang untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media

crossword puzzle dan media kartu soal. Media tersebut mengandung sisi yang menarik, menyenangkan, dan mudah dilakukan. Maka dengan diterapkan model

NHT yang dilengkapi media crossword puzzle danmedia kartu soal, yang

merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk crossword puzzle dan kartu soal

ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangan sehingga akan memudahkan siswa

menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan

memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan

siswa dalam belajar serta dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan

ketrampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri.

Berdasarkan penelitian dari Setiawan, dkk, (2013), disimpulkan bahwa

pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi

belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan metode kooperatif tipe

TPS pada materi pokok tata nama senyawa kimia dan persamaan reaksi kimia

kelas X semester gasal SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 Hal

ini terbukti dari hasil uji -t pihak kanan harga thitung prestasi belajar aspek

kognitif (1,88) dan aspek afektif (1,99) lebih besar dari ttabel (1,67).

Berdasarkan penelitian dari Prasetyaningrum, dkk, (2013), disimpulkan

bahwa penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

disertai media kartu soal memberikan hasil prestasi belajar yang lebih tinggi

dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) disertai media roda impian pada materi Hidrokarbon. Hal ini dibuktikan

dengan hasil perhitungan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan

5%. Dimana hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh

thitung = 1,69> ttabel = 1,67 dan untuk prestasi belajar afektif diperoleh thitung =

(14)

4

Kemudian berdasarkan penelitian dari Astuti, dkk, (2013), disimpulkan

bahwa rerata prestasi belajar kognitif dan efektif yang berbeda dari kelas

eksperimen 1 dan eksperimen 2. Pada kelas eksperimen 1 memiliki rerata selisih

nilai pretest-posttest kognitif 23,24 dan afektif 86,81, sementara kelas eksperimen

2 memiliki rerata selisih nilai pretest-posttest kognitif 27,97 dan afektif 91,38.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa

antara penggunaan metode diskusi disertai media TTS dan metode diskusi disertai

media Kartu soal pada materi koloid dan kelas yang diberi diskusi disertai media

kartu soal lebih unggul.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk menjadikan masalah

ini menjadi suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal Pada Materi Sistem Koloid Di SMA Negeri 20 MEDAN

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan, maka dapat

diidentifikasi masalah di atas adalah:

1. Model Pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru di kelas

kurang bervariasi.

2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep

kimia khususnya pada pokok bahasan koloid dalam menyelesaikan soal.

3. Hasil belajar siswa tentang pokok bahasan koloid masih rendah.

4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan

belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.

(15)

5

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam

penelitian adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media

Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang di ajar

melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan

Media Kartu Soal?

1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan

si peneliti,waktu dan biaya, maka peneliti perlu membuat batasan masalah

penelitian yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran

Kooperatif tipe NHT Dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA Negeri 20

Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.

4. Hasil belajar kimia siswa yang menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan

Media Crossword Puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang

diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan

(16)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi guru

a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model Pembelajaran

Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Menggunakan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa

pada materi Sistem Koloid.

3. Bagi sekolah

a. Sebagai bahan masukan dari sekolah tempat berlangsungnya penelitian,

dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA.

4. Bagi peneliti

a. Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan

pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

1.7 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT merupakan rangkaian penyampaian

materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan

persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan

guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan

nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian,

dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.

2. Crossword puzzle atau TTS merupakan salah satu bentuk permainan yang

mampu mengasah kemampuan berpikir seseorang. Di samping itu, akan

mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami konsep-konsep yang

(17)

7

pembelajaran memungkinkan siswa untuk menjadi kreatif dan mempunyai

rasa senang dalam belajar. Haun (1985) melaporkan sejumlah manfaat untuk

menggunakan permainan di dalam kelas, akan berdampak pada

pengembangan kognitif siswa, dapat memotivasi siswa untuk belajar, bukan

hanya menghafal, dan meningkatkan siswa percaya diri ketika mereka

mendapatkan respon yang benar. Pada penelitian ini, siswa diminta membuat

crossword puzzle secara kelompok tentang materi Sistem Koloid.

3. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal/permasalahan

yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut. Kartu soal

dipilih karena mudah diaplikasikan dan dapat meningkatkan minat siswa

dalam mengerjakannya dibandingkan dengan apabila siswa diberi soal secara

langsung.

4. Sistem Koloid

Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”.

Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861)

berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi

sukar mengalami difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi.

(18)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 20

Medan pada pokok bahasan koloid yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword

Puzzle sebesar 79,4% sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu Soal sebesar

73%.

2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT

dengan Media Crossword Puzzle dan Kartu Soal pada materi Sistem

Koloid yaitu sebesar 6,4%.

5.2 Saran

1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam

pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan

termotivasi ketika belajar menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT dengan Media Crossword Puzzle

2. Bagi pihak sekolah selaku institusi pendidikan agar lebih

meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna

melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar

lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.

(19)

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi, A., dan Supriyono., (2004), Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2012), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Astuti, H., Martini, S, K., dan Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan Media Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid Kelas XI Semester Genap Sma N Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1): 3-4.

Budi, U., (2009), Kimia Untuk SMA Kelas XI Program Ilm Alam, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Prasetyaningrum, D., Martini, S, K., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 2-4.

Nirmalasari, D., Mulyani, B., dan Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Mind Map Dan Crossword Puzzle Pada Metode Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap Sma N 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 4-5.

Nugraha, A, D., VH, S, E., dan Masykuri, M., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match ) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karanganyar 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 5-6.

Nusantara, W, K., Masykuri, M., dan Nurhayati, D, N., (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Koloid Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013 DI SMA N 1 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 2-3.

(20)

51

Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(3): 3-4.

Ritonga, D., Agustin, J., (2009), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Menggunanakan Media Kartu Soal dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran pada Siswa Kelas XI IPS Pada MAteri Statistika Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 5-7.

Rusmana., (2012), Model-model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadiman., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S, H., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta Cv, Bandung.

Setiawan, A, D., VH, S, E., dan Mulyani, S., (2013), Prestasi Belajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Lebih Tinggi Dari Pada Think-Pair-Share (Tps) Pada Materi Pelajaran Tata Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4): 4-5.

Silitonga, P, M., (2012), Statistika (Teori dan Aplikasi dalam Penelitian), FMIPA,Unimed, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Soemanto, W., (2013), Psikologi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (1995), Teori-teori Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2006), Metodologi Penelitian, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Suharsimi, A., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bengkayang Bengkayang Pengadaan Langsung Rehabilitasi Drainase Jalan Ngura (depan Gedung Pancasila), Kec. Bengkayang Bengkayang Pengadaan Langsung Rehab Jembatan Ruas Jalan Lumar

masalah yang kompleks dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok nya lalu diatur menjadi suatu bentuk hierarki. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap “ahli” sebagai

Kerusakan tanah terjadi akibat hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran, terakumulasinya garam di daerah perakaran (salinisasi), terakumulasinya unsur beracun

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Sistem Informasi

SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH DALAM PERKARA JUAL BELI TANAH (Studi di Pengadilan Negeri Surakarta dan Kantor Pertanahan Surakarta).. Skripsi ini disusun guna memenuhi dan melengkapi

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

Selain itu, terdapat hubungan positif signifikan antara kesadaran emosi, pengelolaan emosi, motivasi diri, dan kecerdasaan emosi total terhadap dimensi menjadi mahasiswa

As a result a client might send a correct request containing more filters than supported by the server, without any warranties about what the server will response. It usually raises