• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurul Hayati dan Crhistina Riani (2011)

TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoritis

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu

3. Nurul Hayati dan Crhistina Riani (2011)

Nurul Hayati dan Crhistina Riani (2011) melakukan penelitian Pengaruh Arus Kas terhadap tingkat likuiditas pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaptar di Bursa Efek Indonesia. variabel independen yaitu nilai arus kas dari aktivitas operasi , aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Variabel dependennya adalah tingkat likuiditas. Periode yang digunakan adalah tahun 2004-2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Secara parsial hanya aktivitas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.

4. Gusmiati (2011)

Gusmiati (2011) melakukan penelitian Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yaitu arus kas dari aktivitas operasi. Variabel dependennya adalah tingkat likuiditas. Periode yang digunakan adalah tahun 2007-2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara parsial arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.

Table 2.1

Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Peneliti Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian Pengaruh

informasi laporan arus kas terhadap pengambilan keputusan investasi tanaman pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Ahmad Arif Herudinin grat (2008) Variable independen :Rasio kecukupan arus kas,Rasio reinvestasi kas, Rasio pengeluaran modal. Variabel dependennya : Keputusan investasi tanaman. Menunjukkan bahwa: secara parsial rasio kecukupan arus kas dan rasio reinvestasi kas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap investasi tanaman. Sedangkan untuk rasio pengeluaran modal secara parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap investasi tanaman. Dan secara

simultan rasio kecukupan arus kas, rasio reinvestasi kas dan rasio pengeluaran

modal berpengaruh signifikan terhadap investasi tanaman pada PT

Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Pengaruh free cash flow dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada PTP Nusantara III (Persero) Medan. Christrov a Hasugian (2010) Variabel independen : free cash flow dan Profitabilitas Variabel

dependennya : kebijakan hutang

Menunjukkan bahwa: secara parsial free cash flow dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. secara simultan free cash flow dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang pada PTP Nusantara III (Persero) Medan.

Sumber: Diolah Peneliti (2011) C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu (Erlina dan Sri Mulyani, 2007 : 28). Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut :

Pengaruh Arus Kas terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaptar di BEI. Nurul hayati Dan Christina Riani (2011) variabel independen:

nilai arus kas operasi , nilai arus kas investasi, nilai

arus kas pendanaan.

variabel dependen: likuiditas

Menunjukkan bahwa : Secara simultan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berpengaruh

signifikan terhadap likuiditas.

Secara parsial hanya aktivitas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Gusmiati (2011) Variabel Independen : Arus kas aktivitas operasi Variabel Dependen : Tingkat Likuiditas

Menunjukkan bahwa Secara parsial arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap likuiditas.

H1 H2 H3 H4

Sumber: Diolah Peneliti (2011)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Hubungan arus kas operasi dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas operasi akan mempengaruhi aktiva lancar dan hutang lancar. Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan seperti penerimaan dari pelanggan, penerimaan bunga, penerimaan deviden, penerimaan kas lainnya, pembayaran bunga. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam bentuk aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan. Likuiditas perusahaan mengarah pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar

L I K U I D I T A S ( Var Y) Arus Kas dari

Aktivitas Operasi (Var X1) Arus Kas dari

Aktivitas Investasi (Var X2) Arus Kas dari

Aktivitas Pendanaan

yang dimilikinya, Simamora (2000:523). Artinya, semakin besar nilai arus kas dari aktivitas operasi yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya pada saat jatuh tempo.

Hubungan antara arus kas investasi dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas investasi akan mempengaruhi jumlah kas dan setara kas yang digunakan untuk perolehan dan pelepasan aktiva tetap, sehingga akan mempengaruhi tingkat likuiditas mengingat kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Artinya, semakin besar nilai arus kas dari aktivitas investasi yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo. Arus kas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubung dengan suber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa mendtang. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan.

Hubungan antara arus kas pendanaan dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan akan mempengaruhi jumlah kas dan setara kas yang digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah dan komposisi modal serta hutang jangka panjangnya. Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid, sehingga semakin besar nilai arus kas dari aktivitas pendanaan yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya saat jatuhtempo. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan diungkapkan secara terpisah untuk memprediksi

klaim terhadap arus kas masa depan oleh pemasok modal (investor) perusahaan. laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan.

Likuiditas merupakan kunci utanma dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar dapat bertahan. Likuiditas juga berarti perusahaan mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. Masalah likuiditas penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan serta dalam kebutuhan jangka pendek dan darurat serta fungsi pertumbuhan (investasi) untuk mengembangkan asset yang dimiliki sesuai dengan harapan yang diinginkan perusahaan.

Pada gambar 2.1 merupakan kerangka konseptual yang akan diteliti oleh penulis tentang pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sebagai variable independen ( variable X ) terhadap variable dependen ( variable Y ) yaitu rasio likuiditas.

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina (2007 : 41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris.

Dari kerangka konseptual maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara parsial terhadap

H2 : Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara parsial terhadap likuiditas

H3 : Arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial berpengaruh terhadap likuiditas

H4 : Arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap likuidita.

BAB III

Dokumen terkait