• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nya ج Firman Allah ـ:

Dalam dokumen 40 Majlis bersama Rasulullah (Halaman 124-131)

﴿

اَي

اَهُّ��َ

ُلوُسَّرلا

ْغِّلَب

اَم

َلِزْنُ

َكْ َ�ِإ

ْنِم

َكِّ�َر

ْن�

ْمَل

ْلَعْفَ�

اَمَ�

َتْغَّلَب

ُهَ َ�اَسِر

ُ َّ�اَو

َكُم ِصْعَ�

َنِم

ِساَّ�ا

] ةﺪﺋﺎﳌا : ٦٧ [

Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.. (QS. al-Maidah:67)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: maksudnya, sampaikanlah risalah-Ku, dan Aku menjagamu, menolongmu, menguatkanmu atas musuh-musuhmu, dan memberikan kemenangan kepadamu atas mereka. Maka janganlah engkau merasa takut dan jangan pula bersedih, tidak akan ada seorang pun yang bisa berbuat jahat terhadapmu. Dan sesungguhnya Nabi ج sebelum turunnya ayat ini selalu dijaga.'

Di antara gambaran penjagaan Allah ـــ terhadap Nabi-Nya, seperti cerita yang diriwayatkan

40 Majelis Bersama Rasulullah SAW 125 oleh Abu Hurairah س, sesungguhnya Abu Jahal berkata, 'Apakah Muhammad memutihkan wajahnya di belakang kamu? Maka dikatakan kepadanya, 'Ya.' Ia berkata, 'Demi Lata dan 'Uzza, jika aku melihat hal itu niscaya aku menginjak lehernya dan sungguh aku akan mencelupi wajahnya di tanah.' Maka ia mendatangi Rasulullah ج yang sedang shalat –dia mengira- akan bisa menginjak lehernya. Ia berkata, "Maka tidaklah ia mengejutkan mereka darinya kecuali ia mundur ke belakang dan berlindung dengan tangannya. Maka mereka bertanya-tanya kepadanya, 'Ada apa denganmu? Ia berkata, 'Sesungguhnya di antara aku dan dia ada parit dari api, teror (?) dan sayap-sayap.' Maka Rasulullah ج bersabda:

.[ﻢِﻠﺴم ُهاور] "اًﻮ ْﻀُﻋ اًﻮ ْﻀُﻋ ُﺔَ�ِﺋ َﻼﻟﻤا ُﻪْﺘَﻔَﻄَﺘْﺧﻻ ِّ�ِﻣ ﺎَﻧَد ْﻮَل

"Jika ia mendekatiku niscaya malaikat akan

menyambarnya sepotong-sepotong." HR. Muslim.

Dan dari Ibnu Abbas س, sesungguhnya Abu Jahal berkata, 'Sungguh jika aku melihat sedang shalat di Ka'bah, niscaya aku akan menginjak lehernya.'

Ucapan itu sampai ke telinga Nabi ج, maka beliau ج bersabda:

ْﺗَﺬَﺧﻷ ،ُﻪَﻠَﻌَ� ْﻮَلَ َ

.[ ُّيِرﺎَﺨُﻟﺒا هاوَر] "ُﺔَ�ِﺋ َﻼﻟﻤا ُﻪ

'Jika ia melakukannya niscaya malaikat akan

mengambilnya." HR. Al-Bukhari.

Dari Jabir bin Abdullah ج, ia berkata, 'Rasulullah ج berperang, maka beliau ج berperang secara khusus. Maka mereka melihat kelengahan dari kaum muslimin. Maka datanglah seorang laki-laki yang bernama Ghaurats bin al-Harits, ia berdiri di atas Rasulullah ج seraya berkata, 'Siapakah yang bisa menghalangi engkau dariku?' Maka Nabi ج bersabda: 'Allah.' Maka jatuhlah pedang dari tangannya. Maka Nabi ج mengambilnya seraya berkata, 'Siapakah yang

bisa menghalangi engkau dariku? Ia berkata, 'Jadilah

engkau sebaik-baik orang yang mengambil.' Nabi ج bersabda, 'Bersaksilah bahwa tidak Ilah yang berhak

disembah selain Allah ـــ dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah.' Ia berkata, 'Tidak, akan tetapi

aku berjanji kepadamu bahwa aku tidak akan memerangimu, dan aku tidak bersama kaum yang

40 Majelis Bersama Rasulullah SAW 127 memerangimu.' Maka Nabi ج melepasnya. Lalu ia pulang seraya berkata: 'Aku datang kepadamu dari sisi sebaik-baik manusia." (HR. Al-Hakim dan ia menshahihkannya).

Dan dari Anas س, ia berkata, 'Ada seorang laki-laki yang sebelumnya beragama Nashrani lalu masuk Islam. Dia membaca (hapal) surah al-Baqarah dan Ali 'Imran, dan ia menulis untuk Nabi ج. Lalu ia kembali menjadi Nashrani (menjadi murtad), dan ia berkata, 'Muhammad tidak tahu kecuali yang aku tulis untuknya.' Lalu Allah ـ mematikannya, mereka pun menguburnya. Di pagi harinya, bumi telah mengeluarkannya (dari dalam kubur). Mereka berkata, 'Ini adalah perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, ketika ia kabur dari mereka, mereka menggali kubur teman kita lalu melemparnya. Maka mereka menggali yang lebih dalam untuknya. Di pagi harinya, bumi telah mengeluarkannya. Mereka kembali berkata, 'Ini adalah perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, mereka menggali kubur teman kita. Lalu mereka menggali yang lebih dalam untuk sejauh kemampuan mereka. Maka di pagi harinya,

bumi kembali mengeluarkannya. Maka mereka sadar bahwa itu bukanlah perbuatan manusia, lalu mereka membuangnya.' (HR al-Bukhari).

Di antara penjagaan Allah ـ terhadap Nabi-Nya ج, bahwa Dia ـــ menyelamatkannya dari usaha sergapan yang direncanakan kaum Quraisy di malam hari terhadapnya. Di mana mereka sepakat bahwa mereka mengambil seorang pemuda yang kuat dari setiap kabilah. Kemudian setiap orang dari mereka diberikan pedang yang tajam. Lalu mereka menebas Rasulullah ج seperti tebasan seorang laki-laki, lalu mereka membunuhnya, dan terpencarlah darahnya di antara setiap kabilah. Maka Abu Abdi Manaf tidak bisa memerangi semua suku arab. Maka datanglah Jibril ÷ kepada Rasulullah ج membawa perintah Allah ـ. Ia menyebutkan kepadanya tentang rencana tipu daya kaum musyrikin dan menyuruhnya agar tidak tidur di tempat tidurnya pada malam itu, dan mengabarkan kepadanya bahwa Allah ـ mengijinkan dia berhijrah.

40 Majelis Bersama Rasulullah SAW 129 Di antaranya juga: pemeliharaan Allah untuk nabi-Nya dari kejahatan Suraqah bin Malik, saat beliau dalam perjalanan hijrah.

Di antaranya lagi penjagaan Allah ــ kepada nabi-Nya saat berada di gua Hira. Sungguh ash-Shiddiq س berkata kepadanya, 'Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari mereka memandang kedua kakinya tentu ia melihat kita.' Maka dia ج berkata,

."ﺎَﻤُﻬُ ِﻟﺜﺎَﺛ ُﷲا ِ ْ�َنْﺛﺎِﺑ َﻚُّﻨَﻇ ﺎَﻣ !ٍﺮْ�َﺑ ﺎَﺑَأ ﺎَﻳ"

'Wahai Abu Bakar, apakah sangkaanmu dengan dua orang, Allah ـ yang ketiganya.'

Ibnu Katsir rahimahullah, 'Di antara penjagaan Allah ــ terhadap Nabi-Nya adalah menjaganya dari penduduk Makkah, para pemimpinnya, para pendengkinya, para penentangnya, serta permusuhan dan kebencian yang luar biasa, serta memeranginya siang dan malam, dengan sesuatu yang diciptakan Allah ــ sebagai penyebab besar dengan kekuasaan dan hikmah-Nya yang besar. Maka Dia ـ menjaganya di permulaan risalah dengan pamannya Abu Thalib, saat ia menjagi pemimpin yang ditaati di kalangan

kaum Quraisy. Dan Allah ــ menciptakan di hatinya rasa cinta alami kepada Rasulullah ج, bukan cinta karena syari'at. Jika ia masuk Islam, niscaya orang-orang kafir dan pembesarnya melakukan tindakan berani terhadapnya. Akan tetapi tatkala adanya kesamaan di antara dia (Abu Thalib) dan mereka berupa kekafiran, mereka merasa segan dan menghormatinya.

Maka tatkala pamannya wafat, kaum musyrikin melakukan gangguan kecil. Kemudian Allah ـــ mendatangkan kaum Anshar, lalu mereka melakukan bai'at atas agama Islam dan beliau berpindah ke negeri mereka, yaitu Madinah. Maka tatkala beliau berada di sana, mereka menjaganya dari yang merah dan putih. Dan setiap kali salah seorang dari musyrikin dan ahli kitab ingin melakukan tindakan jahat, Allah ــ memperdayanya dan mengembalikan tipudayanya atasnya.'P3F4P

Majelis ke Sembilan Belas:

Dalam dokumen 40 Majlis bersama Rasulullah (Halaman 124-131)

Dokumen terkait