• Tidak ada hasil yang ditemukan

HANJAR 01 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

5. Obat dan peralatan PPGD

4 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah

Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

2. Metode Brainstorming (curah pendapat)

Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta didik tentang materi yang disampaikan.

3. Metode tanya jawab

Metode ini digunakan untuk tanya jawab dan mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan.

4. Metode penugasan

Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik tentang materi yang telah diberikan.

Alat/media, bahan, dan Sumber belajar

1. Alat/media:

a. Whiteboard;

b. Laptop;

c. LCD;

d. Papan flipchart;

e. Lasserpoint;

f. Tandu;

g. Peralatan PPGD.

2. Bahan:

a. Kertas Flipchart;

b. Alat tulis.

3. Sumber belajar:

a. Badan Diklat Perhubungan.2000. Modul Basic Safety Training Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran;Jakarta;

b. Fildes, John. 2008. Advanced Of Trauma Life Support For

5 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Doctors Eight Edition. Amerika: American College Of Surgeons Committe On Trauma.;

c. Safety Of Life At Sea (SOLAS 1974);

d. Rahadisiwi, sekar. 2016. Kurikulum Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Indonesia;

PTBMMKI.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit

Pendidik melaksanakan apersepsi:

a. Membuka kelas dan memberikan salam;

b. Pendidik memperkenalkan diri dan memberikan salam;

c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

2. Tahap Inti : 70 menit

a. Pendidik menyampaikan materi tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD);

b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami;

c. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi yang disampaikan oleh pendidik;

d. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau menanggapi materi.

3. Tahap akhir : 10 menit

a. Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum

b. Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

c. Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari pembelajaran yang disampaikan.

d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

6 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi yang telah disampaikan.

Lembar Kegiatan

Pendidik menugaskan kepada peserta didik membuat resume tentang materi yang telah disampaikan.

7 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Bahan Bacaan

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

1. Pengertian PPGD

a. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu mendapatkan penanganan atau tindakan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Jadi, gawat darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan segera untuk menghindari kecacatan bahkan kematian korban.

b. PPGD merupakan pertolongan pertama gawat darurat yang mencakup serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan korban dari kematian, sebelum mendapat pertolongan yang lebih lanjut oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.

2. Tujuan PPGD

Kondisi gawat darurat dapat terjadi di mana saja, baik sebelum, sesudah atau pada saat di rumah sakit, oleh karena itu tujuan dari pertolongan gawat darurat ada tiga yaitu:

a. Pre-Hospital (sebelum rumah sakit):

Rentang kondisi gawat darurat pada pre hospital dapat dilakukan orang awam khusus ataupun petugas kesehatan dengan harapan dapat melakukan tindakan penanganan berupa:

1) Menyingkirkan benda-benda berbahaya di tempat kejadian yang berisiko menyebabkan jatuh korban lagi, misalnya pecahan kaca yang masih menggantung dan lain-lain;

2) Melakukan triase atau memilih dan menentukan kondisi gawat darurat serta memberikan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan yang lebih ahli datang untuk membantu;

3) Melakukan fiksasi atau stabilisasi sementara;

4) Melakukan evakuasi yaitu korban dipindahkan ke

8 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

tempat yang lebih aman atau dikirim ke pelayanan kesehatan yang sesuai kondisi korban;

5) Mempersiapkan masyarakat awam khusus dan petugas kesehatan melalui pelatihan siaga terhadap bencana.

b. In Hospital (rumah sakit/tempat pelayanan kesehatan).

Kondisi gawat darurat in hospital dilakukan tindakan menolong korban oleh petugas kesehatan. Tujuan pertolongan di rumah sakit adalah:

1) Memberikan pertolongan profesional kepada korban bencana sesuai dengan kondisinya;

2) Memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Bantuan Hidup Lanjut (BHL);

3) Melakukan stabilisasi dan mempertahankan hemodinamika yang akurat;

4) Melakukan rehabilitasi agar produktifitas korban setelah kembali ke masyarakat setidaknya setara bila dibandingkan sebelum terjadi bencana menimpanya;

5) Melakukan pendidikan kesehatan dan melatih korban mengenali kondisinya dengan segala kelebihan yang dimiliki.

c. Post Hospital (setelah keluar rumah sakit).

Kondisi gawat darurat Post Hospital, hampir semua pihak menyatakan sudah tidak ada lagi kondisi gawat darurat setelah keluar dari rumah sakit, walaupun kondisi gawat darurat ada yang terjadi setelah diberikan pelayanan di rumah sakit, contohnya kasus amputasi anggota tubuh.

Pasien mengalami gangguan trauma psikis yang mendalam seperti merasa tidak berguna, harga diri rendah, sehingga mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya sendiri.

Tujuan diberikan pelayanan dalam rentang Post Hospital adalah:

1) Mengembalikan rasa percaya diri pada korban;

2) Mengembalikan rasa harga diri yang hilang sehingga dapat tumbuh dan berkembang;

3) Meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada orang-orang terdekat dan masyarakat yang lebih luas;

4) Mengembalikan pada keadaan permanen sistem sebagai tempat kehidupan nyata korban;

5) Meningkatkan persepsi terhadap realitas kehidupannya pada masa yang akan datang.

9 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR 3. Kriteria Gawat Darurat

a. Henti nafas dan henti jantung;

b. Perdarahan;

c. Luka;

d. Patah tulang;

e. Keracunan.

4. Prinsip-prinsip tindakan PPGD a. Tenang dan cekatan;

b. Memperhatikan kesadaran korban, pernafasan dan denyut jantung, bila perlu lakukan resusitasi;

c. Memperhatikan tanda-tanda syok;

d. Menghentikan perdarahan, perhatikan patah tulang (bila ada);

e. Tidak mengevakuasi korban secara terburu-buru dari tempat kejadian, kecuali dalam situasi kebakaran;

f. Segera membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

5. Obat dan peralatan PPGD a. Obat-obatan.

1) Penahan rasa sakit:

a) Acetosal;

b) Antalgin;

c) Paracetamol;

d) Asam mefenamat.

2) Diare/Mules:

a) Cairan rehidrasi oral;

b) Zink sulfate.

3) Obat anti alergi:

a) CTM;

b) Cetrizine;

c) Depheniramine maleate.

4) Obat mata:

a) Zalf mata antibiotic;

10 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR b) Boor water.

5) Obat luka/luar:

a) Mercurichroom 2%;

b) Povidone Iodine;

c) Rivanol Solution 0,02%;

6) Obat-obat lain:

a) Amoniak;

b) Obat gosok;

c) Cologne;

d) Garam dapur/soda kue;

e) Ephedrin.

b. Peralatan.

1) Alat balut:

a) Pembalut pita pajang 4 meter x lebar (2,5cm, 5cm, 7cm, 10cm);

b) Pembalut segitiga (mitella);

c) Kasa steril;

d) Kapas putih;

e) Plester;

f) Plester cepat.

2) Alat perawatan:

a) Bidai b) Peniti

c) Sarung tangan sekali pakai d) Masker;

e) Kantong Plastik bersih f) Gunting;

g) Pinset;

h) Senter;

i) Thermometer;

j) Alkohol 70%

3) Lain-lain, seperti: tandu, tabung O2, kanul nasal O2.

11 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR c. Pemerikasaan yang dilakukan pada tindakan PPGD.

1) Kesadaran.

Compos mentis, apatis, somnelent, soporus, koma.

2) Pernafasan.

Penilaian dengan melihat/meraba dinding perut/dinding dada, dengan frekuensi normal 18-25/menit.

3) Nadi.

Pemeriksaan dilakukan dengan memegang pembuluh nadi pada pergelangan tangan.

4) Tekanan darah.

Alat yang digunakan: tensimeter, dengan penggunaannya sebagai berikut:

a) Pasang manset tensimeter pada lengan atas penderita (2 jari atas lipat siku);

b) Pompa air raksa sampai atas;

c) Pasang stetoskop pada telinga, platnya diletakkan pada lipat siku penderita;

d) Indikator air raksa diturunkan sampai terdengar bunyi pertama (sistolik) dan bunyi terakhir (distolik).

5) Suhu.

Alat yang digunakan thermometer (celcius), cara penggunaan:

a) Letakkan thermometer pada ketiak penderita ± 10 menit, lihat hasilnya (normal 36,5°– 37,5°celcius);

b) Thermometer dapat pula diletakkan di mulut atau anus.

6) Pupil.

Pupil ialah anak bola mata yang diperiksa refleknya.

Alat yang digunakan adalah senter. Cara penggunaan:

Mata disinari dengan senter. Bila pupil bergerak menjadi kecil, berarti reflek pupil positif, dalam artian masih ada tanda kehidupan.

12 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

Rangkuman

1. PPGD merupakan pertolongan pertama gawat darurat yang mencakup serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan korban dari kematian, sebelum mendapat pertolongan yang lebih lanjut oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.

2. Melakukan tindakan penanganan kondisi gawat darurat sebelum kerumah sakit, berupa:

a. Menyingkirkan benda-benda berbahaya di tempat kejadian yang berisiko menyebabkan jatuh korban lagi, misalnya pecahan kaca yang masih menggantung dan lain-lain;

b. Melakukan triase atau memilih dan menentukan kondisi gawat darurat serta memberikan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan yang lebih ahli datang untuk membantu;

c. Melakukan fiksasi atau stabilisasi sementara;

d. Melakukan evakuasi yaitu korban dipindahkan ke tempat yang lebih aman atau dikirim ke pelayanan kesehatan yang sesuai kondisi korban;

e. Mempersiapkan masyarakat awam khusus dan petugas kesehatan melalui pelatihan siaga terhadap bencana.

3. Kriteria gawat darurat, antara lain:

a. Henti nafas dan henti jantung;

b. Perdarahan;

c. Luka;

d. Patah tulang;

e. Keracunan.

4. Prinsip-prinsip tindakan PPGD, antara lain:

a. Tenang dan cekatan;

b. Memperhatikan kesadaran korban, pernafasan dan denyut jantung, bila perlu lakukan resusitasi;

c. Memperhatikan tanda-tanda syok;

d. Menghentikan perdarahan, perhatikan patah tulang (bila ada);

e. Tidak mengevakuasi korban secara terburu-buru dari tempat kejadian, kecuali dalam situasi kebakaran;

13 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR f. Segera membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

5. Pemerikasaan yang dilakukan pada tindakan PPGD, antara lain:

a. Kesadaran;

b. Pernafasan;

c. Nadi;

d. Tekanan darah;

e. Suhu;

f. Pupil.

Latihan

1. Jelaskan pengertian PPGD!

2. Jelaskan tujuan PPGD!

3. Jelaskan jenis-jenis yang termasuk gawat darurat!

4. Jelaskan prinsip-prinsip tindakan PPGD!

5. Jelaskan obat dan peralatan PPGD!

14 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR

HANJAR 02

PENANGANAN PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

12 JP (540 Menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini dibahas tentang pengertian BHD, tujuan BHD, tindakan yang dilakukan dalam BHD, langkah-langkah BHD, perdarahan dan pertolongannya, penyebab dan penanganan luka, penyebab dan penanganan patah tulang, penyebab dan penanganan luka bakar, penyebab dan penanganan keracunan dan cara menolong dan mengangkut korban.

Tujuan diberikannya materi ini agar peserta didik memahami Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Kompetensi Dasar

1. Memahami Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Indikator hasil belajar:

a. Menjelaskan pengertian BHD;

b. Menjelaskan tujuan BHD;

c. Menjelaskan tindakan yang dilakukan dalam BHD:

d. Menjelaskan langkah-langkah BHD;

e. Menjelaskan perdarahan dan pertolongannya;

f. Menjelaskan penyebab dan penanganan luka;

g. Menjelaskan penyebab dan penanganan patah tulang;

h. Menjelaskan penyebab dan penanganan luka bakar;

i. Menjelaskan penyebab dan penanganan keracunan;

j. Menjelaskan cara menolong dan mengangkut korban.

2. Menerapkan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

Indikator hasil belajar:

15 PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA POLAIR a. Mempraktikkan BHD;

b. Mempraktikkan penanganan, luka, patah tulang dan keracunan;

c. Mempraktikkan tata cara menolong dan mengangkut korban.

Materi Pelajaran

Pokok bahasan:

Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Sub pokok bahasan:

Dokumen terkait