For the year ended December 31, 2019, BLM recognize profit sharing of Rp1,646,202,560
OBJECTIVES AND POLICIES
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, resiko likuiditas dan Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas. Kegiatan operasional Grup dikelola secara pruden
dengan mengelola risiko-risiko untuk
meminimalkan potensi kerugian.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk, liquidity risk and interest rate risk on fair value and cash flow, The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
135
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
i. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa salah satu pihak dari suatu instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya, sehingga menyebabkan pihak lainnya mengalami kerugian keuangan. Grup menghadapi risiko kredit yang timbul dari kredit yang diberikan kepada pelanggannya. Grup melakukan transaksi penjualan hanya kepadapelanggan yang dikenal, layak diberikan kredit dengan
track record yang telah terbukti, dan memiliki
sejarah kredit yang baik. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi risiko kredit macet.
i. Credit Risk
Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party to suffer financial losses. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trades only with recognized and creditworthy customers with proven track record or good credit history, In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Grup memiliki kebijakan untuk menempatkan kas kepada institusi keuangan yang terpercaya.
The Group has a policy to place the cash into the creditworthy financial institutions.
Analisa umur aset keuangan Grup pada tanggal 31 Maret 2021 dan Desember 2020 adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the Group’s financial assets as of March 31, 2021 and December 31, 2020 is as follows: 2021 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due
nor impaired
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not
impaired
Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/
Past due and
impaired Jumlah/Total
Kas di bank 6.156.859.348 - - 6.156.859.348 Cash in banks
Piutang usaha 80.490.481.998 - 10.964.031.774 91.454.513.772 Trade receivables
Piutang lain-lain - - Other Receivables
Pihak ketiga 5.026.538.586 - 4.193.406.778 9.219.945.364 Third parties Pihak berelasi 1.241.154.446 - - 1.241.154.446 Related parties Aset tidak lancar
lainnya – (deposito marjin dan jaminan) 399.587.612 - - 399.587.612 Other non-current assets- (margin deposito and deposit) Jumlah 93.314.621.990 0 15.157.438.552 93.314.621.990 Total
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
136
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
2020 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due
nor impaired
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not
impaired
Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/
Past due and
impaired Jumlah/Total
Kas di bank 8.135.056.509 - - 8.135.056.509 Cash in banks
Piutang usaha 40.895.621.722 27.567.529.037 10.964.031.774 79.427.182.533 Trade receivables
Piutang lain-lain Other Receivables
Pihak ketiga 2.352.089.289 - 4.193.406.778 6.545.496.067 Third parties Pihak berelasi 1.280.045.733 - - 1.280.045.733 Related parties Aset tidak lancar
lainnya – (deposito marjin dan jaminan) 397.008.888 - - 397.008.888 Other non-current assets- (margin deposito and deposit) Jumlah 53.059.822.141 27.567.529.037 15.157.438.552 95.784.789.730 Total
ii. Risiko Likuiditas ii. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup
akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan.
Liquidity risk is the risk in which the Group will experience difficulties in acquiring funds to meet commitments associated with financial instruments.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang cukup untuk memungkinkan Grup untuk memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup.
The Group manages liquidity risk by maintaining cash on hand and in banks are sufficient to enable the Group to meet the Group’s commitment to the normal operation of the Group.
Selain itu, Grup juga mengontrol proyeksi dan arus kas secara terus menerusmemonitor tanggal jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan.
In addition, the Group controls the cash flow projections and actual and continuous supervision of the date of maturity of financial assets and financial liabilities.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
137
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
iii. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas iii. Interest rate risk on fair value and cash flow Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar
atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang sewa pembiayaan. Utang bank dengan sukubunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Grup. Tidak terdapat utang bank Grup yang dikenakan suku bunga tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument are affected as a result of changes in market interest rates. Exposure to the Group affected by interest rate risk is primarily related to bank loans and finance lease payable. Outstanding bank loans bear fair interest rate risk to the Group. The Group has no outstanding bank loans that bear fixed interest rate.
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal
lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. At present, the Group has no formal hedging policy on interest rate risk.
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai wajar aset keuangan
dan liabilitas keuangan Grup: The following table sets out the fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities:
31 Maret 2021/March 31, 2021 Pinjaman dan
piutang/
Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba
rugi/
Fair value through profit or loss
Liabilitas pada biaya perolehan
diamortisasi/
Liabilities at
amortized cost Jumlah/ Total
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan setara kas 6.156.859.348 - - 6.156.859.348 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - pihak ketiga 80.490.481.998 - - 80.490.481.998 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga - bersih 5.026.538.586 - - 5.026.538.586 Third parties - net
Pihak berelasi 1.241.154.446 - - 1.241.154.446 Related parties
Aset tidak lancar lainnya –
(deposito marjin dan jaminan) 399.587.612 - - 399.587.612 Other non-current assets- (margin deposito and deposit)
93.314.621.990 - - 93.314.621.990
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang usaha - pihak ketiga - - 20.090.010.133 20.090.010.133 Trade payables – third parties
Utang lain-lain - - 65.072.024.958 65.072.024.958 Other payables
Liabilitas sewa - - 3.544.088.933 3.544.088.933 Finance lease payable
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
138
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(Lanjutan)
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
31 Desember 2020/December 31, 2020
Pinjaman dan piutang/
Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi/
Fair value through profit or loss
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities at
amortized cost Jumlah/ Total
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan setara kas 8.135.056.509 - - 8.135.056.509 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - pihak ketiga 68.463.150.759 - - 68.463.150.759 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga - bersih 2.352.089.289 2.352.089.289 Third parties - net
Pihak berelasi 1.280.045.733 - - 1.280.045.733 Related parties
Aset tidak lancar lainnya –
(deposito marjin dan jaminan) 395.667.000 - - 395.667.000 Other non-current assets- (margin deposito and deposit)
80.626.009.290 - - 80.626.009.290
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang usaha - pihak ketiga - - 19.109.284.075 19.109.284.075 Trade payables – third parties
Utang lain-lain - - 63.611.757.737 63.611.757.737 Other payables
Utang sewa pembiayaan - - 3.884.173.062 3.884.173.062 Finance lease payable
- - 86.605.214.874 86.605.214.874
Instrumen keuangan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajarnya, atau nilai tercatat jika nilai tercatat tersebut mendekati nilai wajar.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value; otherwise, they are presented at carrying values as these are the reasonable approximations of fair value.
Manajemen telah menentukan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito margin dan jaminan, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan utang sewa pembiayaan usaha memperkirakan nilai tercatatnya karena untuk sifat jangka pendek mereka.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, guarantee deposits, restricted cash, trade payables, other payables, accrued expenses, bank loans and finance lease payable approximate their carrying values due to their short-term nature.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
139
38. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI 38. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY
Pada awal tahun 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia mengumumkan berlakunya “Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona” setelah ditemukannya beberapa orang yang teridentifikasi terpapar virus corona (dikenal juga sebagai Covid-19). Kondisi darurat ini, bersamaan dengan situasi perekonomian global yang terdampak pandemi Covid-19, menyebabkan penurunan perekonomian dalam negeri di awal tahun 2020, yang antara lain ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya harga-harga sekuritas di pasar modal.
In early 2020, National Agency for Disaster Management of the Republic of Indonesia announced the enactment of “the Specific Emergency Disasters Corona Virus Outbreak Status” after the discovery of several people who were identified as being affected by the corona virus (also named Covid-19). This emergency condition, together with the global economic situation affected by the Covid-19 pandemic, caused a downturn in the domestic economy in early 2020, which was characterized by a weakening of the rupiah exchange rate and a decline in the prices of securities on the capital market.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, manajemen Grup telah menyusun langkah - langkah untuk menjaga kelangsungan bisnis Grup dengan rencana – rencana sebagai berikut :
To address these conditions, the Group’s management has compiled the steps to maintain the Group’s business continuity with following plans:
1. Lebih fokus dalam meningkatkan pendapatan dari anak perusahaannya, PSS, dengan memberikan layanan kepada beberapa proyek pipeline yang bergerak di industri minyak, gas dan pertambangan.
1. Focus more in boosting revenue from its subsidiary , PSS, by providing services to some pipeline projects engaged in oil, gas and mining industry.
2. Efisiensi pengeluaran dan tetap melakukan pemasaran untuk sisa unit villa dan condotel yang masih tersedia.
2. Efficient expenditure and continue to do marketing for the remaining villas and condotel units that are still available.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan bahwa Grup mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Manajemen berpendapat bahwa rencana-rencana tersebut dapat secara efektif dilakukan dan Grup dapat terus beroperasi sesuai prinsip kelangsungan usaha sampai dimasa mendatang.
These consolidated financial statements have been prepared with the assumption that the Group continued to operate as going concern. Management believes that these plans can be effectively carried out and the Group can continue to operate in accordance to the principle of going concern in the future.