liabilities (Level 3). Dalam mengukur nilai wajar aset atau
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an
ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions were
made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau
pengendalian pada perusahaan investee a. Determination if significant influence or control exists in an investee company
Menentukan apakah Grup mempunyai pengaruh signifikan terhadap investee membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan saham sebesar 20% sampai 50% hak suara investee dianggap Grup memiliki pengaruh yang signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan luar biasa, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Determining whether the Group has significant influence only in an investee requires significant judgment. Generally, a shareholding of 20% to 50% of the voting rights of an investee is presumed to give the Group significant influence. Control is presumed to exist when the parent entity owns directly or indirectly through a subsidiary, more than half the voting power of an entity except unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.
Manajemen entitas induk telah menetapkan bahwa, meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di beberapa entitas anak, Grup memiliki pengendalian untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan mengendalikan entitas melalui direksi. Selanjutnya, manajemen juga telah memutuskan bahwa, walaupun memiliki lebih dari 50% kepemilikan di entitas investee tertentu, Grup tidak memiliki pengendalian berdasarkan perjanjian.
Management of the parent entity has determined that, despite only having 50% ownership in some of its subsidiaries, the Group has control to cast the majority votes at meetings of their board of directors and control of the entity is by those board of directors. Furthermore, the management has determined that, despite having more than 50% ownership in some of its investee companies, the Group has no control by virtue of agreements.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
66
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
b. Menentukan apakah akuisisi merupakan
kombinasi bisnis b. Determininig whether the acquisition constitutes a business combination
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan apakah akuisisi suatu entitas merupakan kombinasi bisnis. Grup menilai apakah entitas yang diambil alih memenuhi definisi bisnis sebagaimana diatur dalam PSAK 22, "Kombinasi Bisnis". Jika entitas yang diakuisisi termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi dicatat sebagai kombinasi bisnis. Apabila entitas yang diambil alih tidak termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi diperlakukan sebagai akuisisi aset.
Significant judgment is required in determining whether the acquisition of an entity constitutes a business combination. The Group assesses whether the entity acquired meets the definition of a business as set out in PSAK 22, “Business Combination”. If the entity acquired falls within the prescribed definition of a business, it is accounted for as a business combination. Where the entity acquired does not fall within the prescribed definition of a business, it is treated as an assets acquisition.
c. Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi
bisnis c. Purchase price allocation in a business combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari asset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Grup secara material.
Accounting of acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance..
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
67
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
d. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan d. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments
Grup mencatat aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.
The Group carries certain financial assets and financial liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and financial liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.
Nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 10.
The carrying amounts of AFS financial assets carried at fair values in the consolidated statement of financial position is disclosed in Note 10.
Penjelasan mengenai nilai wajar instrumen
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
68
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
f. Pajak Penghasilan f. Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang dalam kegiatan usaha normal penentuan pajak akhirnya tidak pasti. Ketidakpastian yang ada sehubungan dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa mendatang. Perhitungan untuk penghasilan pajak kini badan di ungkapkan di Catatan 30c.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which in the ordinary course of business the ultimate tax determination is uncertain. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. The computation of current corporate income tax is disclosed in Note 30c.
g. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Usaha - Evaluasi Individual g. Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables - Individual Assessments
Grup mengevaluasi akun-akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah terutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgments, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha Grup sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 5.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s accounts receivable - trade before allowance for impairment losses as at reporting dates are disclosed in Note 5.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
69
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
h. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan
Keusangan Persediaan h. Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in values of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances including, but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories after allowance for decline in values of inventories as at reporting dates are disclosed in Note 7.
i. Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan i. Pension and Employee Benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto tahunan, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat cacat tahunan, umur pensiun dan tingkat referensi tingkat mortalitas. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui segera pada laporan posisi keuangan dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode keterjadiannya.
Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 29.
The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, annual discount rates, future annual salary increase rate, resignation rate, annual disability rate, retirement age and mortality rate references. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period which they occur.
The Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate. The net carrying amount of the Group’s liabilities for employee benefits as at reporting dates are disclosed in Note 29.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
70
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
j. Penyusutan Aset Tetap j. Depreciation of Fixed Assets
Biaya aktiva tetap disusutkan dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tersebut berada dalam 2 sampai 25 tahun. Ini adalah harapan hidup umum diterapkan dalam industri di mana Grup melakukan usahanya.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these assets to be within 2 to 25 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses.
Perubahan tingkat yang diharapkan dari penggunaan dan pengembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tersebut, dan biaya penyusutan karena itu masa depan dapat direvisi, tercatat nilai aset tetap. Nilai tercatat neto aset tetap Grup pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 12.
Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as at reporting dates are disclosed in Note 12.
k. Penurunan Aset Non-Keuangan k. Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
71
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
k. Penurunan Aset Non-Keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-Financial Assets (Continued) Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak ada indikasi penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020.
Based on management’s review, there are no impairment indicators as of March 31, 2021 and December 31, 2020.
l. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian mengandung unsur sewa membutuhkan pertimbangan yang cermat untuk menilai apakah perjanjian tersebut memberikan hak untuk mendapatkan secara subtansial seluruh manfaat ekonomi dari penggunaan aset identifikasian dan hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasian, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit di perjanjian.
l. Leases
Determination whether an arrangement is or contains a lease requires careful judgement to assess whether the arrangement conveys a right to obtain substantially all the economic benefits from use of the asset throughout the period of use and right to direct the use of the asset, even if the right is not explicitly specified in the arrangement.
Liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa selama jangka waktu sewa, yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental Perusahaan. Penentuan jangka waktu sewa dan suku bunga pinjaman inkremental tersebut seringkali melibatkan estimasi dan pertimbangan yang signifikan.
Lease liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments during the lease borrowing rate. Determination of the lease term and the incremental borrowing rates often involves significant estimates and judgements.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
72
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
4. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
l. Sewa (Lanjutan) l. Leases (Continued)
Dalam menentukan jangka waktu sewa, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang menimbulkan insentif ekonomi untuk menggunakan opsi perpanjangan, atau tidak
menggunakan opsi penghentian. Opsi
perpanjangan (atau periode setelah opsi penghentian kontrak sewa) hanya dimasukkan dalam jangka waktu sewa jika cukup pasti akan diperpanjang (atau tidak dihentikan), dimana penentuan jangka waktu sewa yang cukup pasti membutuhkan estimasi dan pertimbangan yang signifikan.
In determining the lease term, the Group considers all facts and circumstances that create an economic incentive to exercise an extension option, or not exercise a termination option. Extension options (or periods after termination options of lease contract) are only included in the lease term if the lease is reasonably certain to be extended (or not terminated), whereby the determination of reasonably certain lease term requires significant estimation and judgement.
m. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan m. Realizability of Deferred Tax Assets Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat
aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable