• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Metode Penelitian

G.3 Objek dan Informan Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah konsepsi kampanye sadar pajak yang dilakukan oleh Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak kalimantan Timur

Sementara untuk infoman dalam penelitian ini, peneliti dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu suatu teknik sampling atau pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. Dari penentuan teknik purposive sampling peneliti mencoba

39 menentukan karakteristik informan dari Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Mayarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur sebagai berikut:

NO Katagori Alasan

1 Sebagai PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak

Informan dianggap mengerti mengenai perpajakan.

2 Bertugas minimal 1 tahun di Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur.

Informan telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pegawai di lingkungan Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur sehingga dianggap mengerti mengenai objek penelitian.

3 Pernah terlibat langsung minimal 1 tahun terakhir dalam kampanye sadar pajak.

Informan sebagai pelaku kampanye sadar pajak sehingga informan lebih mengerti mengenai objek penelitian.

4 Bersedia menjadi informan dan diwawancarai dalam penelitian ini.

Kesedian menjadi informan dan diwawancarai merupakan bentuk dukungan dalam penelitian ini, sehingga dapat meminalisir kemungkinan pemberian data yang tidak sesuai dengan fakta.

40 G.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara Semistruktur

Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, yaitu peneliti memiliki draft pertanyaan tetapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, terkait dengan permasalahan yang terkait. Tujuan dilakukannya untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai kampanye sadar pajak. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Dalam penelitian ini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) dan bukan banyaknya (kuantitas) data. (Rachmat Kriyanto, 2006 :58). Data yang akan digali dalam teknik wawancara ini adalah data yang berkaitan dengan program-program kampanye sadar pajak khususnya pada staf humas dan wajib pajak.

b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang lain yang dapat mendukung data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Pada penelitian ini peneliti akan meyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, dokumen-dokumen, peraturan-peraturan, arsip, dan lain sebagainya. Data yang akan digali dalam teknik dokumentasi adalah data-data yang berhubungan dengan program kampanye sadar pajak yang dilakukan oleh humas Kanwil DJP Kalimantan Timur.

41 G.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan adalah merupakan hasil interaksi antara peneliti dan subjek penelitian, baik berupa individu atau berasal dari situasi sosial. Karena itu data yang dideskripsikan peneliti sebenarnya merupakan hasil rekonstruksi pikiran peneliti terhadap apa yang teramati. Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dengan membuat langkah- langkah sebagai berikut :

1. Membuat catatan lapangan

Maksud langkah ini adalah peneliti mencatat, merekam atau memotret apa yang didengar dan dilihat di lapangan. Langkah ini bisa disebut fase pengumpulan data (data collection). Awalnya bisa bersifat eksploratif dan semakin terfokus pada data yang diperlukan oleh peneliti.

2. Membuat catatan penelitian

Dalam langkah ini, peneliti menulis kembali semua yang diperoleh dari langkah pertama, sehingga menjadi catatan yang lebih rapi, mudah dipahami, enak dibaca tetapi hanya berisi yang terkait dengan yang diperlukan. Langkah penghalusan atau penyuntingan data ini harus dilakukan segera sesudah peneliti berada di “ruang

kerja” pada hari itu. Cara ini perlu dilakukan karena, peneliti masih

sangat mengingat pengalam berbincang dengan responden. Selain itu juga cara ini dilakukan agar data yang telah dikumpulkan tidak menumpuk yang menyebabkan bertambah beratnya pekerjaan analisis data.

42 3. Mengelompokkan data sejenis

Semakin hari, hasil dari langkah pertama dan kedua akan semakin banyak, berlembar-lembar. Karena itu peneliti seawal mungkin jika sudah bisa, mulai memilah atau mengelompokkan “data sejenis” atau subtema atau tema dari kumpulan data tersebut. Yang dimaksud data sejenis itu adalah sekumpulan data yang merupakan sejumlah indicator atau konsep internal dari satu konsep, sebagai sub tema atau tema.

4. Melakukan interpretasi dan penguatan

Pada langkah ini, peneliti “meraba-raba dalam member arti

terhadap deskripsi pada responden (kelompok – data) dalam menjawab permasalahan penelitian. Peneliti dalam hal ini sedang dalam aktivitas konseptualisasi. Ketika peneliti sudah mampu untuk mengelompokkan data, sebenarnya sudah ada arah tertentu untuk membuat konsep (Prof.Dr. Hamidi, Msi,Metode Penelitian Kualitatif, 2010)

Pada prinsipnya analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi berlangsung, sampai pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau hubungan antarkonsep. Analisa deskriptif kualitatif merupakan analisa yang terfokus pada penunjukan makna, deskriptif, penjernian, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing.

43 G.6 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunaka teknik keabsahan data dengan metode triangulasih sumber, yaitu membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan.

Dokumen terkait