• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBLIGASI KONVERSI

Kewajiban Penyelesaian Fasilitas Pemakaman Umum 18.499.986 18.499.986

Gaji, Bonus dan Kesejahteraan Pegawai 14.862.455 8.527.659

Beban Keuangan (lihat Catatan 18) 4.236.872 3.898.842

Lain-lain 3.447.042 2.820.711

Jumlah 41.046.355 33.747.198

Kewajiban penyediaan fasilitas lahan pemakaman umum merupakan kewajiban Perusahaan untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan melakukan realisasi atas kewajiban tersebut dengan penyerahan tanah seluas 116.315 m2 atau senilai Rp 4.209.834 yang diambil dari tanah untuk pengembangan (lihat Catatan 8).

16. UANG MUKA PENJUALAN

Akun ini merupakan penerimaan uang muka dari pelanggan sehubungan dengan penjualan (lihat Catatan 2.m):

30 Juni 2005 30 Juni 2004

Rp Rp

Pihak Ketiga

Unit Bangunan dan Kaveling 179.780.580 100.360.044

Lain-lain 39.853.849 16.870.751

Jumlah 219.634.429 117.230.795

17. PENGHASILAN SEWA DITANGGUHKAN DAN HUTANG LAINNYA

Akun ini merupakan penerimaan uang sewa dan jaminan dari pelanggan pihak ketiga:

30 Juni 2005 30 Juni 2004

Penghasilan Sewa Ditangguhkan 22.932.599 24.693.590

Setoran jaminan 4.183.028 3.894.956 Jumlah 27.115.627 28.588.546 18. OBLIGASI KONVERSI 30 Juni 2005 30 Juni 2004

Citiview Properties Limited 150.814.729 190.814.729

Denholm Properties Limited 23.950.000 23.950.000

a. Citiview Properties Limited (CPL)

Pada tahun 2002, Perusahaan menerbitkan Obligasi Konversi (OK) kepada CPL sehubungan dengan pengalihan pinjaman Perusahaan dari BPPN yang sebelumnya diambil oleh BPPN dari beberapa kreditur (lihat Catatan 12).

Pada tanggal 27 November 2002, Perusahaan dan CPL telah menandatangani Perjanjian Pemesanan Obligasi Konversi berkaitan dengan penerbitan Obligasi Konversi (OK) tingkat suku bunga 0% sebesar Rp 190.814.729 atas jumlah pinjaman yang telah dialihkan oleh BPPN kepada CPL, sebesar Rp 112.941.572 dan USD 8,652,573.

Sertifikat OK tersebut dikeluarkan pada tanggal 16 Desember 2002 dengan No. CB-01 yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan perjanjian OK, pemegang obligasi tersebut sewaktu waktu dapat dikonversi menjadi saham, dengan nilai konversi Rp 1.000 (angka penuh) per saham. Namun demikian apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo (15 Desember 2008) CPL belum mengkonversi OK yang dimilikinya, maka OK tersebut wajib dikonversi menjadi saham.

OK tersebut disubordinasikan dengan pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 12.a), sehingga apabila Perusahaan telah melunasi pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka Perusahaan sewaktu-waktu dapat menebus kembali Obligasi tersebut dengan konsekuensi harus membayar premi penebusan (redemption premium) sebesar 20% per tahun yang dihitung sejak dari tanggal diterbitkannya OK sampai dengan saat penebusan.

Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Dasar tanggal 5 November 2002, sehubungan dengan restrukturisasi kewajiban Perusahaan kepada CPL, Perusahaan diharuskan membayar biaya provisi sebesar 4% dari nilai Obligasi Konversi pada saat penandatanganan perjanjian dan 2,5% per tahun dari nilai Obligasi Konversi setiap tahun.

Berdasarkan perjanjian tambahan atas perjanjian Restrukturisasi Dasar dan perjanjian pemesanan obligasi konversi tanggal 15 Juli 2003 antara Perusahaan dan CPL, disepakati adanya perubahan pada premi penebusan (redemption premium) menjadi sebesar 4% di atas tingkat Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per tahun.

Selanjutnya, berdasarkan perjanjian tambahan atas perjanjian pemesanan obligasi konversi tanggal 17 Juli 2003 antara Perusahaan dan CPL, disepakati adanya perubahan pada periode konversi (Conversion Period) menjadi mulai dari tanggal 16 Desember 2007 sampai tanggal 15 Desember 2008.

Selama tahun 2004 dan tahun 2005, Perusahaan telah melakukan pelunasan (redemption) sebesar Rp 40.000.000. Pada tanggal neraca beban yang masih harus dibayar dan beban restrukturisasi (restructuring fee) masing masing sebesar Rp 3.530.552 dan Rp 6.326.409.

b. Denholm Properties Limited (DPL)

Pada tanggal 17 Desember 1999, DPL membeli (promissory notes) surat aksep dari Kingsford Holdings Inc. atas pinjaman yang telah direstrukturisasi pada tanggal 29 Oktober 1999. Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 12.950.000 dan USD 4.000.000 serta bunga tunggakan sebesar Rp 2.077.317 dan USD 519,056. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, seluruh pinjaman pokok dan bunga tunggakan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 29 Oktober 2004, dan dijamin dengan beberapa bidang tanah di Tangerang senilai 120% dari seluruh pokok pinjaman ditambah bunga tunggakan dan bunga yang akan timbul di masa yang akan datang sampai dengan tanggal 29 Oktober 2004.

Berdasarkan perjanjian tersebut, juga ditentukan bahwa kreditur mempunyai opsi untuk mengkonversikan hutang tersebut menjadi Obligasi Konversi selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2003. Jika pihak kreditur menggunakan pilihan untuk mengkonversi pinjaman tersebut menjadi Obligasi Konversi maka dikenakan tingkat bunga khusus sebesar 3% per tahun untuk OK dalam Rupiah dan 2 % per tahun untuk OK dalam Dolar AS yang akan berlaku efektif pada tahun 2000.

Dan sebaliknya jika kreditur tidak melaksanakan opsi tersebut, pinjaman tersebut akan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun untuk pinjaman dalam Rupiah dan sebesar 9% per tahun untuk pinjaman dalam Dolar AS. Berdasarkan surat dari DPL tanggal 6 Maret 2002, DPL menolak untuk mengkonversi pinjaman tersebut menjadi OK. Karena itu beban bunga yang sebelumnya dihitung dengan tingkat suku bunga sebesar 3% per tahun untuk pinjaman Rupiah dan 2% per tahun untuk pinjaman Dolar AS harus disesuaikan dengan menggunakan tingkat suku bunga 16% dan 9% per tahun masing-masing untuk pinjaman dalam Rupiah dan Dolar AS yang menghasilkan tambahan beban bunga sebesar Rp 3.112.317 dan USD 500,999.56 yang dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2002. Pada tahun 2002, Perusahaan telah membayar seluruh tunggakan bunga sampai dengan bulan Agustus 2002 sebesar Rp 5.860.594 dan USD 1.033.000,44 serta melunasi seluruh pinjaman pokok dalam Rupiah sebesar Rp 12.950.000 dan sebagian pinjaman pokok dalam Dolar AS sebesar USD 1,338,889.

Pada tanggal 27 November 2002, Perusahaan dan DPL menandatangani Perjanjian Pemesanan Obligasi Konversi berkaitan dengan penerbitan OK tingkat suku bunga 0% sebesar Rp 23.950.000 untuk pinjaman kepada DPL sebesar USD 2,661,111.

Sertifikat OK tersebut dikeluarkan pada tanggal 16 Desember 2002 dengan No. CB-01JD yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan perjanjian OK, obligasi tersebut sewaktu-waktu dapat dikonversi menjadi saham, dengan nilai konversi Rp 1.000 (angka penuh) per saham. Namun demikian, apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo (15 Desember 2008) DPL belum mengkonversi OK yang dimilikinya, maka OK tersebut wajib dikonversi menjadi saham.

OK tersebut disubordinasikan dengan pinjaman kepada PT Bank Niaga Tbk (lihat Catalan 12.c), sehingga apabila Perusahaan telah melunasi pinjaman dari PT Bank Niaga Tbk, maka Perusahaan sewaktu-waktu dapat menebus kembali Obligasi tersebut dengan konsekuensi harus membayar premi penebusan sejak dari tanggal diterbitkannya OK sampai dengan penebusan. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Dasar tanggal 5 Nopember 2002, sehubungan dengan restrukturisasi kewajiban 2002, "Perusahaan kepada DPL, Perusahaan telah membayar biaya DPL, provisi sebesar 5% dari nilai Obligasi Konversi pada saat penandatanganan perjanjian dan 2,5% per tahun dari nilai Obligasi Konversi setiap tahun.

Berdasarkan perjanjian tambahan tanggal 15 Juli 2003 antara Perusahaan dan DPL, disepakati adanya perubahan pada premi penebusan ("redemption premium') menjadi sebesar 4% di atas tingkat Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per tahun.

Selanjutnya, berdasarkan perjanjian tambahan atas perjanjian pemesanan obligasi konversi tanggal 17 Juli 2003 antara Perusahaan dan DPL, disepakati adanya perubahan pada periode konversi (Conversion Period) menjadi mulai dari tanggal 16 Desember 2007 sampai tanggal 15 Desember 2008.

Berkaitan dengan penerbitan Obligasi Konversi tersebut, pada tanggal 16 Desember 2002, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., No. 18, pemegang saham telah menyetujui penambahan modal Perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, dengan cara menerbitkan Obligasi Konversi kepada CPL dan DPL dengan nilai dan syarat seperti tersebut di atas.

Apabila Perusahaan tidak melakukan penebusan sama sekali atas OK tersebut di atas, maka semua OK tersebut akan dikonversi menjadi saham, dengan nilai konversi Rp 1.000 (angka penuh) per saham. Jika sisa OK per 30 Juni 2005 tersebut dikonversi menjadi saham, struktur modal Perusahaan akan menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham Nominal Jumlah

Ditempatkan dan Per Saham Persentase Modal Disetor

Pemegang Saham Disetor Penuh (Angka Penuh) Pemilikan Rp

PT Pembangunan Jaya 349.763.000 500 54,25 174.881.500

Citiview Properties Limited 150.814.729 500 23,39 75.407.365

Denholm Properties Limited 23.950.000 500 3,71 11.975.000

Masyarakat Indonesia

dan asing lainnya,

dengan persentase pemilikan masing- masing di bawah 5% 120.237.000 500 18,65 60.118.500 Jumlah 644.764.729 100,00 322.382.365

Sedangkan agio saham akan meningkat sebesar Rp.87.382.365 yaitu dari Rp.147.000.000 menjadi Rp.234.382.365.

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

30 Juni 2005 30 Juni 2004

Laba Bersih kepada Pemegang Saham (Ribuan Rp) 27.383.346 15.599.991

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa

Yang Beredar (Lembar Saham) 470.000.000 470.000.000

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 58,26 33,19

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian di bawah, rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar telah disesuaikan dengan obligasi yang berpotensi dilutif. Perusahaan memiliki potensi saham yang bersifat dilutif dalam bentuk obligasi konversi.

30 Juni 2005 30 Juni 2004

Laba Bersih kepada Pemegang Saham (Ribuan Rp) 27.383.346 15.599.991

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa

Penyesuaian untuk Obligasi Konversi (Lbr. Saham) 87.382.365 107.382.365

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa untuk Perhitungan Laba Bersih per Saham Dilusian

(Lembar Saham) 557.382.365 577.382.365

Laba Bersih per Saham Dilusian (Rupiah Penuh) 49,13 27,02

Pada tanggal 30 Juni 2005 beban restrukturisasi (restructuring fee) adalah sebesar Rp.2.059.559.

19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA

a. Program Pensiun

Perusahaan dan perusahaan anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Group. Program pensiun ini telah disetujui oleh Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. KEP-309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000.

Biaya iuran pensiun yang dibebankan pada tahun berjalan berjumlah Rp 2.569.823 pada tahun 2004 (2003: Rp 2.571.837), yang disajikan sebagai beban diestimasi imbal kerja dalam "Beban Umum dan Administrasi" pada laporan laba rugi konsolidasian.

b. Program Manfaat Karyawan

Perusahaan dan perusahaan anak telah menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.

Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Jumlah Tenaga Kerja yang berhak atas imbalan kerja adalah 463 dan 434 orang masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja per 31 Desember 2004 dihitung oleh PT Bestama Aktuaria dengan laporan tanggal 4 Pebruari 2005.

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut:

Usia pensiun normal : 55 Tahun

Tingkat diskonto : 10%

Estimasi kenaikan gaji

Di masa datang : 8%

Tabel mortalita : The 1949 Annuity Mortality Table (Modified)

Tingkat cacat : 10% dari tingkat mortalita

Tingkat pengunduran diri : 10% untuk peserta yang berusia 25 tahun, menurun secara

Proprsional menjadi 0% untuk usia 45 tahun dan 1% untuk usia setelahnya

Tingkat pensiun : 100% pada usia pensiun normal

Dokumen terkait