• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.2.2 Siklus Kedua

Seperti pada siklus I, siklus II terdiri dari 2 pertemuan, 1 pertemuan digunakan untuk pembelajaran dan 1 pertemuan digunakan untuk pembelajaran dan untuk tes formatif. Dalam tahap ini diadakan diskusi antara peneliti dan observer. Pada tahap ini juga diadakan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai, sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus ini meliputi:

3.2.2.1 Perencanaan

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Hal yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan ini, yaitu:

(1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi peristiwa alam menggunakan model pembelajaran Time token, berdasarkan hasil refleksi siklus I.

(2) Mempersiapkan materi dan media yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator.

(3) Mempersiapkan alat dokumentasi, yang berupa lembar kerja siswa (LKS), soal tes formatif I, lembar pengamatan aktivitas siswa, dan lembar penilaian performasi guru yang berupa APKG I dan APKG II.

(4) Menyusun lembar observasi kemampuan khusus guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model Kooperatif Time token pada tiap pembelajaran.

3.2.2.2Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan oleh guru kelas, adapun langka-langkahnya sebagai berikut:

(1) Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

1) Melaksanakan kegiatan awal: mengkondisikan siswa, berdoa, presensi kehadiran siswa.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi dan orientasi pelajaran kepada siswa.

3) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi daur air dan peristiwa alam.

(2) Fase 2: Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning).

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

2) Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ±30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.

3) Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi untuk membahas tugas yang telah ditentukan.

(3) Fase 3: Melakukan diskusi menggunakan model pembelajaran Time token. 1) Siswa melaksanakan kerja kelompok

2) Kelompok berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya tentang jawaban atas penugasan yang diberikan guru.

3) Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan guru, siswa yang lain, menanggapi atau menambahkan jawaban temannya.

4) Bila telah selesai berbicara kupon yang dipegang siswa diserahkan keguru.

5) Siswa yang kuponnya telah habis tidak boleh berbicara lagi.

6) Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa. (4) Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

1) Guru membagikan LKS pada masing-masing siswa

2) Siswa dan guru bersama-sama mengoreksi hasil jawaban siswa. (5) Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

1) Mengerjakan tes formatif.

2) Penarikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

3.2.2.3 Observasi

Pelaksanaan observasi, peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa yang telah diperoleh yang dibantu oleh guru kelas untuk mencatat hal-hal yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun untuk aktivitas performansi guru dalam pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh atau guru mitra. Pelaksanaan pengamatan difokuskan pada:

(1) Hasil belajar siswa, yaitu mencakup nilai rata-rata kelas ≥ 70 dan banyaknya siswa yang tuntas belajar minimal 70% siswa yang memperoleh nilai akhir ≥ 70;

(2) Aktivitas siswa, yaitu mencakup kehadiran siswa, keantusiasan siswa, perhatian siswa terhadap guru, keberanian siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam diskusi, serta ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas;

(3) Perfomansi guru dalam proses belajar mengajar, yaitu mencakup perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dinilai dalam APKG 1 dan APKG 2.

(4) Penguasaan model pembelajaran dinilai menggunakan lembar observasi kemampuan khusus guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model Time token.

3.2.2.4Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Analisis dilakukan pada performasi guru, aktivitas dan hasil belajar siswa tujuannya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada saat dilaksanakannya unsur-unsur yang diamati pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan perfomansi guru maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasil belajar, aktivitas siswa, dan perfomansi guru sesuai indikator (meningkat) maka model pembelajaran Time token yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi daur air dan peristiwa alam.

3.3 Subjek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Grantung Purbalingga semester II tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Adapun latar belakang dipilihnya kelas ini menjadi subjek penelitian karena kualitas pembelajaran yang

dilaksanakan pada kelas V khususnya materi daur air dan peristiwa alam masih rendah.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negri 2 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Maret sampai 4 Apri 2015. Karakteristik siswa V kelas SD Negri 2 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga. memiliki semangat dan minat belajar yang masih rendah, aktivitas belajar yang masih pasif. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, komunikatif, dan sistematis yang dapat menjadikan suasana pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan yaitu dengan penerapan model pembelajaran Time token pada materi daur air dan peristiwa alam.

3.5 Variabel/Faktor yang Diselidiki

Pada penelitian ini yang menjadi variabel/faktor untuk diteliti sebagai berikut:

(1) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi daur air dan peristiwa alam melalui model pembelajaran Time token pada siswa kelas V SD Negeri 2 Grantung Purbalingga.

(2) Aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran IPA materi daur air dan peristiwa alam melalui model pembelajaran Time token pada siswa kelas V SD Negeri 2 Grantung Purbalingga.

(3) Performansi guru dalam pembelajaran IPA materi daur air dan peristiwa alam melalui model pembelajaran Time token pada siswa kelas V SD Negeri 2 Grantung Purbalingga.

(4) Pelaksanaan model pembelajaran Time token dalam materi daur air dan peristiwa alam pada siswa kelas V SD Negeri 2 Grantung Purbalingga.

3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data

Pada subbab ini akan dibahas tentang jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan data. Adapun uraiannya sebagai berikut:

Dokumen terkait