• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observatorium Bosscha dalam meningkatkan minat

BAB IV OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGA

4.2 Observatorium Bosscha dalam meningkatkan minat

Pada dasarnya anak-anak memiliki keingintahuan yang tinggi dan minat terhadap astronomi. Tetapi terkadang anak-anak jenuh dalam mempelajarinya dikarenakan teori yang cukup rumit tanpa bisa melihat secara nyata. Sampai sekarang, keberadaannya tak dirancang sebagai tempat rekreasi. Namun melalui perjanjian, kita dan anak-anak bisa masuk ke dalam observatorium ini untuk menikmati wisata ilmiah astronomi.

Selain digunakan untuk penelitian serta pengembangan keilmuan astronomi, Observatorium Bosscha juga digunakan sebagai sarana pendidikan publik di bidang astronomi. Makanya, tempat ini terbuka bagi siapa saja. Dari situ diharapkan akan makin banyak orang Indonesia, khususnya generasi penerus, yang tertarik menggeluti dunia astronomi. Untuk melayani pengunjung awam, Bosscha menyediakan penerangan mengenai ilmu astronomi secara global. Penjelasannya dibantu dengan slide show dan alat-alat peraga agar mudah ditangkap. Dengan begitu, pengunjung bisa mendapat gambaran mengenai gugusan bintang, rasi bintang, tata surya, hingga galaksi di jagat raya dan pergerakan- pergerakan anggota tata surya serta bintang-bintang secara secerhana. Selanjutnya,pengunjung diajak mengenal astronomi secara langsung dengan menggunakan teropong. Agar minat anak-anak terhadap astronomi lebih meningkat, Observatorium Bosscha tidak hanya menerima kunjungan pelajar tingkat dasar atau menengah saja, tetapi juga kunjungan anak TK. Sudah tentu pendampingan dan penjelasan kepada mereka tidak sama dengan yang dilakukan terhadap pengujung dewasa atau remaja. Taraf pengetahuan mereka masih sangat terbatas, apalagi soal imu astronomi. Karena itu, pendamping yang menemani anak-anak dipilih yang bisa dekat dengan mereka agar seluruh informasi bisa diberikan secara efektif dan mengena. Caranya, penjelasan dijabarkan secara sederhana dan benar-benar konkret, hingga bisa ditangkap nalar anak. Misal, Bintang terang karena

mempunyai atau mengeluarkan cahaya sendiri seperti matahari. Bulan tampak bercahaya karena dia memantulkan cahaya dari matahari.

Sudah menjadi sifat dasar anak-anak yang menyukai sesuatu yang menyenangkan seperti bermain, berwisata dan sebagainya. Sebagai contoh, anak-anak akan dengan mudah menghafal nama-nama binatang dengan berkunjung ke kebun binatang. Atau anak-anak akan lebih tertarik mengenal tentang sejarah jika dibawa mengunjungi museum. Begitu juga dalam mengenalkan astronomi kepada anak. Salah satu alternatif adalah dengan mengikuti kegiatan AstroCamp di Observatorium Bosscha.

Dalam AstroCamp, kita bisa merasakan sebagian kehidupan seorang astronom. Ada berbagai kegiatan dalam acara AstroCamp. Siang hari kita mengisi waktu dengan mempelajari berbagai benda-benda langit dan mengamati Matahari dengan perlengkapan dan teleskop yang aman. Sedangkan malam hari diisi dengan kegiatan membaca peta langit, pengamatan Bulan, planet, bintang, gugus bintang, nebula, dll. Semua kegiatan-kegiatan itu diselingi dengan berbagai permainan atau eksperimen ilmiah. Semuanya ini dirancang supaya peserta dapat bermain dan belajar dalam suasana yang santai.

AstroCamp diselenggarakan oleh Obs. Bosscha setiap tahun, pada musim liburan sekolah. Kegiatan ini sudah dimuali semenjak tahun 2002. Untuk tahun ini, AstroCamp dilaksanakan 4 kali pada hari Sabtu-Minggu tanggal 9-10 Juni, 16-17 Juni, 7-8 Juli, dan 14- 15 Juli. Saat tulisan ini dibuat, telah dilaksanakan 2 sesi AstroCamp untuk tahun ini. AstroCamp diikuti oleh anak-anak SD kelas 4 sampai siswa SMA. Tapi ada juga mahasiswa dan orang tua yang mendampingi anak dan terdaftar sebagai peserta. Berikut adalah pengalaman penulis ketika mengikuti AstroCamp tanggal 16-17 Juni lalu.

Acara AstroCamp dimulai Sabtu siang. Mulai sekitar pukul 11, pendaftaran ulang dibuka. Sambil menunggu acara yang akan dimulai jam 1 siang, peserta bisa mengamati Matahari menggunakan salah satu teleskop yang ada di Obs. Bosscha. Objek yang menarik diamati adalah prominensa di pinggiran piringan Matahari. Kita bisa melihat lidah api yang menjulang semakin tinggi. Melalui telekop, kita bisa melihat bagaimana lidah api itu tumbuh semakin tinggi dan semakin besar. Meski kelihatan kecil relatif terhadap ukuran piringan Matahari, tapi pada kenyataannya, lidah-lidah api itu setinggi ratusan ribu bahkan jutaan kilometer.

Setelah acara pembukaan, peserta diajak mempelajari berbagai hal dalam astronomi. Tentang sejarah astronomi, pengamatan, berbagai objek-objek astronomi, dll. Pemberi materi adalah para astronom dari Obs. Bosscha dan Program Studi Astronomi ITB. Ini kesempatan menarik, karena peserta berkesempatan berdiskusi dengan astronom secara langsung. Acara dilanjutkan dengan pengamatan Matahari dengan teleskop lain, dan beberapa eksperimen sains. Lalu kembali diisi dengan materi astronomi di kelas. Setelah itu, peserta diajak berkeliling mengenal berbagai fasilitas pengamatan astronomi di Obs. Bosscha. Dalam kegiatan ini, peserta bisa mengenal lebih dekat Obs. Bosscha dan permasalahannya, dan mengunjungi teleskop-teleskop yang tersebar dalam kompleks Obs. Bosscha ini. Menjelang malam, kegiatan dihentikan sesaat untuk istirahat, shalah Magrib & Isya bagi yang muslim, dan kemudian dilanjutkan dengan makan malam. Setelah itu, semuanya kembali ke kelas untuk persiapan pengamatan malam.

Mulai sekitar pukul delapan malam, peserta diajak bersiap-siap di teleskop di sekitar lokasi perkemahan. Sambil mengamat langit, peserta diajak berdiskusi tentang berbagai hal

dalam astronomi. Para pendamping juga mengajarkan bagaimana cara membaca planisfer (peta langit), yang diperoleh tiap peserta saat pendaftaran ulang. Dalam kegiatan AstroCamp yang diikuti penulis ini, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Dan pada tiap kelompok, ditugaskan seorang pendamping yang akan memandu anggota kelompoknya mengikuti acara AstroCamp ini. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswi Astronomi ITB. Mereka ini juga yang mengajarkan peserta cara membaca planisfer, mengenal rasi-rasi di langit, meneropong planet Jupiter dan mengenali satelit-satelitnya, dll. Sayangnya pada acara AstroCamp kali ini, bulan sudah terbenam saat menjelang malam, sehingga tidak bisa diamati. Acara pada malam hari ini selain diisi dengan pengamatan, juga diselingi dengan berbagai permainan.

Menjelang tengah malam, peserta diajak istirahat sejenak, dan menikmati sarapan tengah malam. Sarapan tengah malam (midnight breakfast) ini adalah istilah yang biasa digunakan para astronom untuk kegiatan mengisi perut ditengah sesi pengamatan malam hari. Sarapan tengah malam ini biasa dilakukan supaya perut tidak kembung saat begadang semalaman. Untuk sarapan tengah malam saat itu, disediakan jagung bakar, mie instant, susu, teh, dan kopi bagi mereka yang sudah dewasa. Setelah lewat tengah malam, pengamatan kembali dilanjutkan. Tapi bagi mereka yang kelelahan dan mulai mengantuk, bisa langsung menuju ke kemah yang sudah disediakan. Sedangkan bagi mereka yang masih kuat, pengamatan terus dilanjutkan sampai subuh.

Bagi yang mengamat sampai subuh ini, mereka mendapatkan kesempatan mengamati planet Mars dan galaksi Andromeda. Pagi hari, sarapan bubur ayam telah disediakan. Sekitar pukul 6, semua peserta dan panitia baik yang sempat tidur maupun yang begadang semalaman, berkumpul untuk saran pagi. Dan setelah semuanya selesai sarapan, acara

ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama. Kepada semua peserta, dibagikan juga CD yang berisi foto-foto dokumentasi kegiatan acara, dan foto / video klip benda langit yang dibuat selama acara berlangsung. Bagi mereka yang menaruh minat besar pada astronomi, tentu menarik sekali untuk mengikuti acara seperti AstroCamp ini. Dan tentu saja kegiatan seperti ini akan sangat disenangi oleh anak sehingga bagi mereka belajar astronomi tidak sesulit dan membosankan seperti yang mereka bayangkan.

Dokumen terkait