• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Metode Kuantitatif

1. Obyek Penelitian

Untuk menggambarkan akseptabilitas draf kriteria baru penentuan kalender Hijriah, dan peluang penggunaannya, maka yang dimungkinkan dapat memberikan informasi adalah ormas Islam di Indonesia. Mengingat dengan jumlah yang cukup banyak dan beragam, tidak semua ahli falak dari ormas Islam di Indonesia dilibatkan pada penelitian ini. Maka untuk mementukan populasi dengan cara memilih ormas Islam di Indonesia yang memiliki lembaga atau badan hisab rukyat dan terlibat didalam sidang isbat khususnya penentuan puasa Ramad}an, dan Hari Raya, serta menjadi anggota Tim Falakiah Kemeterian Agama RI, sebagai populasi.9

Sampel10 dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai

nonprobability sampling11, dalam praktek pengumpulan datanya

9 Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang menjadi sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Lihat Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), 133. Sedangkan Creswell melihat populasi sebagai kelompok individu yang memiliki karakteristik yang sama. John W. Creswell.

Educational Research-Planning, 142. Untuk mendapatkan jumlah populasi, Nahdlatul

Ulama jumlah populasi 162, berdasarkan pada laporan Lembaga Falakiah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atas Pelaku Rukyat Se-Indonesia. Al-Irsyad al-Islamiyyah yaitu 1 populasi didasarkan pada kebijakan penentuan awal bulan Hijriah yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Al-Irsyad al-Islamiyyah. Al-Jam`iyatul Washliyah berjumlah 1 populasi didasarkan pada kebijakan penentuan yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Al-Jam`iyatul Washliyah. Muhammadiyah populasi berjumlah 56, didasarkan pada jumlah Pengurus Wilayah Muhammadiyah Se-Indonesiadan Perguruan Tinggi yang berbasis Muhammadiyah yang terdapat kegiatan belajar-mengajar Ilmu Falak. Sedangkan Persatuan Islam berjumlah 5, didasarkan pada jumlah tenaga ahli dibidang hisab dan rukyat Pengurus Pusat Persatuan Islam.

10

Sampel adalah subkelompok dari populasi target yang direncanakan diteliti oleh peneliti untuk menggeneralisasikan tentang populasi target. Creswell, Educational

Research Planning, 142.

11

Didalam nonprobability sampling, peneliti dapat memilih individu yang tersedia (available), sesuai (cocok), dan merepresentasikan sejumlah karakteristik yang ingin diinvestigasi oleh peneliti. Creswell. Educational Research-Planning, 145.

peneliti memilih partisipan atau responden yang mau dan bersedia untuk diteliti (yang demikian itu biasa disebut dengan

convinience sampling).12 Proses selanjutnya penentuan atau

pemilihan sampel menggunakan salah satu alternatif dari

convenience sampling yang disebut dengan snowball sampling.13

Penggunakan teknik sampling yang demikian disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam penetapan besaran populasi dan sampel dari masing-masing ormas (tidak diketemukan data yang resmi dari pemerintah atau lembaga lainnya), namun peneliti tetap berusaha menghadirkan sampel yang merepresentasikan dari masing-masing ormas sesuai dengan besar keanggotaannya.

Adapun langkah-langkah peneliti dalam penentuan ukuran (besaran) sampel melaluai lima tahapan, yaitu: Tahap pertama, menentukan ormas Islam besar di Indonesia yang mempunyai badan atau lembaga dibidang hisab dan rukyat. Kedua, dari masing-masing ormas mempunyai sumber daya manusia yang aktif dan ahli di bidang hisab dan rukyat pada setiap wilayah atau pimpinan atau pengurus besar ditingkat pusat yang berhak menentukan kebijakan penetapan. Ketiga, ikut serta dalam sidang isbat. Keempat, menjadi anggota Tim Falakiah Kemeterian Agama RI. Kelima, menggolongkan ormas Islam di Indonesia kedalam dua kelompok atau mazhab, yaitu mazhab hisab dan mazhab rukyat, hasil estimasi jumlah populasi penelitian seperti pada tabel berikut ini:

12

Creswell, Educational Research-Planning, 145. 13

Peneliti bertanya pada partisipan/responden untuk mengidentifikasi yang lain untuk dijadikan bagian dari sampel. Creswell, Educational Research-Planning, 146.

Tabel 3.1

Populasi penelitian berdasarkan metode penentuan awal bulan Hijriah

No. Ormas Islam Jumlah

1. Mazhab Rukyat 1.1 Nahdlatul Ulama 1.2 Al-Irsyad al-Islamiyyah 1.3 Al-Jam`iyatul Washliyah 162 1 1 2. Mazhab Hisab 2.1 Muhammadiyah 2.2 Persatuan Islam 56 5 Total 225

Dengan pengelompokan ormas Islam Indonesia kedalam mazhab dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam penentuan jumlah sampel penelitian, yaitu setiap ormas Islam baik yang mazhab rukyat dan mazhab hisab mempunyai peluang yang sama untuk menjadi bagian dari sampel penelitian. Untuk merepresentasikan keterwakilan pada setiap mazhab peneliti berusaha mengaplikasikan teknik proportionate stratified random

sampling.14

Menurut Creswell, proportionate stratified random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai

susunan bertingkat atau berlapis-lapis.15 Sedangkan Sugiyono berpendapat, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

14 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 111. Lihat Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2006) 59.

15

Stratified sampling (sampling terstratifikasi) peneliti membagi populasi

berdasarkan beberapa ciri khusus tertentu.Lihat Creswell, Educational Research

proporsional.16 Selanjutnya teknik yang digunakan peneliti untuk menentukan jumlah (besaran) sampel dari populasi menggunakan rumus slovin17 sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sample

N = Jumlah Total Populasi e =Toleransi Error

Sampel yang menjadi sasaran yakni ormas Islam di Indonesia dengan menggunakan taraf kesalahan 5%.18 Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipilih menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% karena pada setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna 100%. Makin besar tingkat kesalahan, maka semakin sedikit ukuran sampel. Jumlah populasi yang digunakan adalah 225 orang (anggota ormas yang berkompeten dalam hisab atau rukyat). Adapun perhitungan sampelnya adalah:

Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 144 responden yang merepresentasi anggota ormas yang

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 123.

17 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, untukGuru Karyawan dan Peneliti

Pemula,(Bandung: Alfabeta, 2012), 65.

18

5% adalah batas maksimal atas kesalahan sampel. Jadi sampel yang memperoleh kepercayaan 95% terhadap populasi. Sebagaimana Krecjie lihat Sugiyono, Statistika untuk

terdiri dari anggota lembaga atau badan yang bergerak dibidang ilmu falak (hisab dan rukyat).

Berdasarkan data populasi yang diambil dari ormas bermazhab hisab dan mazhab rukyat, maka pengambilan sampel juga harus dihitung setiap strata ormas Islam. Perhitungan pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified

random sampling disajikan padatabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Sebaran sampel berdasarkan metode penentuan awal bulan kamariah

No. Ormas Islam Populasi

Kelompok Perhitungan Sampel Total Sampel 1. Mazhab Rukyat: Nahdlatul Ulama, Irsyad Islamiyyah, Al-Jam`iyatul Washliyah 164 x 144 105 2. Mazhab Hisab: Muhammadiyah dan Persatuan Islam 61 x144 39 Total 144 144

Pengumpulan data dari 144 sampel di atas, digunakan teknik snowball sampling seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dalam praktik pengumpulan datanya peneliti bergerak dari satu ormas ke ormas lainnya dengan tetap memberikan kebebasan kepada anggota ormas (tarjet sampel) untuk memeberikan atau tidak memberikan respon terhadap instrument penelitian yang diajukan.

Dokumen terkait