• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Simpulan dan Saran

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

2.2 Tinjauan Konsep/ Teori .1Reservasi .1Reservasi

2.2.2 Occupancy/ Tingkat Hunian Kamar

7. Reservasi melalui E-mail

E-mail merupakan sarana yang cukup canggih dalam melakukan reservasi. Pilihan ini hampir sama dengan reservasi melalui internet, namun sarana sedikit berbeda karena pemesan mengirim pesan langsung ke alamat e-mail hotel.

8. Reservasi melalui SMS

Reservasi melalui SMS (Short Message Service) merupakan metode reservasi yang paling baru di antara semua sarana yang telah disebutkan di atas.

2.2.2 Occupancy/ Tingkat Hunian Kamar

Tujuan utama dari sebuah industri atau usaha perhotelan adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin tingkat hunian kamar namun tidak terlepas dari kepuasan wisatawan yang akan menghuni kamar tersebut, karena semakin tinggi tingkat hunian kamar akan menunjukan semakin besar keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan tersebut. Untuk menjaga kesejahteraan dari industri atau usaha perhotelan maka perlu adanya manajemen yang baik dan terorganisir. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat hunian kamar pada sebuah industri atau usaha perhotelan, diantaranya adalah :

a. Fasilitas adalah sarana yang disediakan oleh hotel. Pada dasarnya fasilitas menginap di suatu hotel tertentu.

b. Kualitas pelayanan adalah kesesuaian, kecocokan, pemenuhan kebutuhan pelayanan semenjak awal dan setiap saat

23

c. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncuk setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya (Kotler, 2002:42). d. Promosi adalah komunikasi yang bersifat persuasif, dengan jalan

mengajak, mendorong, mendesak, membujuk atau meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu (Yoeti, 2003:153). e. Harga adalah suatu unsur dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang

berperan penting dan menetukan keberhasilan suatu kegiatan pemasaran (Yoeti, 2003:109).

Menurut Endar Sugiarto (2000:55), tingkat hunian adalah suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual jika dibandingkan dengan seluruh jumlah kamar yang mampu untuk dijual. Tingkat hunian kamar yang tinggi sebuah hotel maka akan dapat memberikan keuntungan dan penghasilan yang tinggi bagi hotel tersebut. Hal ini dikarenakan kamar sebagai sebagai produk utama yang memberikan profit margin yang paling tinggi dibandingkan dengan produk – produk hotel lainnya seperti laundry, bar, restaurant, room service, dan lain sebagaimnya.

Metode perhitungan tingkat hunian kamar pada sebuah hotel umumnya diukur secara presentase yaitu membandingkan jumlah kamar yang terisi dengan jumlah kamar yang tersedia pada periode tertentu, misalnya: harian, bulanan, bahkan tahunan. Meningkatnya tingkat hunian kamar tidak hanya tergantung pada tamu yang datang dan menginap di hotel tersebut, tetapi juga dapat dicapai melalui sistem pelayanan yang mengusahakan kepuasan tamu secara maksimal untuk memperpanjang waktu tinggalnya sehingga menghabiskan malamnya lebih lama

24

di hotel tersebut. Dari tingkat hunian kamar ini, dapat dilihat maju mundurnya usaha hotel tersebut dalam bulan – bulan apa saja hotel berada dalam keadaan low season dan high season. Di dalam penelitian ini, tingkat hunian kamar yang digunakan adalah tahunan.

a. Pentingnya Tingkat Hunian Kamar

Menurut Sugiarto (2002:10) tingkat hunian adalah tolak ukur keberhasilan sebuah hotel. Sementara itu, Sulastiyono (2008:269) menuliskan bahwa hotel yang berhasil akan terlihat dari tingkat hunian kamarnya. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingginya tingkat hunian kamar sebuah hotel, secara tidak langsung akan mempengaruhi penghasilan dan keuntungan hotel tersebut. Menurut prakteknya, hal ini di karenakan pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan kamar hampir setengah dari pendapatan hotel rata – rata.

b. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Hunian Kamar

Foster (Yoeti, 2003:55) menuliskan bahwa harga, kompetisi, dan permintaan sangat mempengaruhi penjualan kamar. Sedangkan menurut Suarthana (2006:5), faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan tingkat hunian kamar antara lain adalah lokasi hotel, fasilitas hotel, pelayanan kamar, harga kamar dan promosi. Berikut ini penjelasan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat hunian kamar, yaitu :

25

1. Lokasi Hotel

Lokasi ini berperan sangat besar dalam keberhasilan menarik minat tamu yang datang. Lokasi hotel sangat strategis sangat memberikan keuntungan bagi pihak hotel karena pada umumnya tamu mencari tempat untuk menginap yang berlokasi di kawasan wisata, pusat perbelanjaan, pusat kota, pusat hiburan, dan memiliki aksesbilitas yang tinggi dengan tempat – tempat seperti bandara. Lokasi yang strategis dapat memberikan keuntungan berupa posisi tawar yang lebih baik dalam menetapkan harga kamarnya sehingga lokasi yang strategis membuat tamu menjadi lebih lama tinggal. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi tingkat hunian kamar pada hotel tertentu.

2. Pelayanan Hotel

Baik hotel ataupun villa menetapkan standar pelayanan kepada tamu yang datang sehingga tamu merasa diperhatikan dan mendapat pelayanan yang istimewa. Standar pelayanan harus bersifat unik dank has sehingga dapat memberikan sentuhan yang mengesankan bagi para tamu yang menginap.

3. Harga Kamar

Pada dasarnya penetapan harga kamar adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa maka dalam penetapan harga kamar harus diimbangi dengan pemberian pelayanan yang berkualitas dan fasilitas

26

yang memadai sehingga dapat memberikan kepuasaan bagi dapat memberikan kepuasan bagi tamu yang menginap.

4. Promosi

Promosi pada dasarnya bertujuan untuk menginformasikan kepada banyak orang bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Pernyataan ini dapat dimengerti bahwa promosi sangat penting artinya dalam menetukan keberhasilan menjual kamar dari sebuah hotel, villa atau pun resort melalui media – media promosi agar calon tamu dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari produk yang ditawarkan.

2.2.3 Hotel

Hotel merupakan salah satu akomodasi yang memberikan fasilitas kamar yang dapat digunakan oleh para wisatawan sebagai tempat beristirahat. Selain menyediakan fasilitas kamar, hotel juga menyediakan beberapa fasilitas pelengkap, seperti pelayanan makanan dan minuman, penitipan dan pengangkatan barang, laundry, gym, sarana bermain untuk anak-anak, dan lainnya (Suwena, Widyatmaja, 2010:90).

Menurut K. Kraph Direktur Lembaga Risert Pariwisata – Universitas Bern di Swiss adalah sebuah gedung (bangunan) yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan itu bagi mereka yang mengadakan perjalanan. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. SK.241/H/70 Tahun 1970, Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan

27

hidangan serta fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat – syarat comfort dan bertujuan komersial.

Sedangkan, Hotel Proprietors Act (Sulastiyono, 2006:5) menyatakan bahwa hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Berdasarkan tipenya, hotel dikelompokan dalam beberapa kategori, yaitu : (Soenarno, 2006:13)

a. Tipe hotel berdasarkan lokasi

Berdasarkan lokasinya, ada 2 (dua) macam hotel, yaitu :

1. City Hotel

City hotel adalah hotel yang terletak di tengah kota besar. Kebanyakan tamu yang berada di city hotel bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara resmi perusahaan.

City hotel banyak menyediakan sarana bisnis, bentuk fisiknya kebanyakan berupa building block, bertingkat tinggi dengan lahan yang relatif sempit.

2. Resort Hotel

Resort hotel adalah hotel yang terletak di daerah tujuan wisata. Kebanyakan jauh dari kota dan dekat dengan tempat-tempat rekreasi atau tempat yang sering dikunjungi keluarga, pelancong, atau

28

pengunjung lain. Tamu yang datang ke resort hotel bertujuan untuk rekreasi atau berwisata.

b. Tipe hotel berdasarkan lama tinggal

Berdasarkan lamanya tamu tinggal, terdapat beberapa jenis hotel, yaitu: 1. Transient Hotel

Transient hotel adalah hotel dimana rata-rata lama tamu menginap sangat singkat, hanya satu hari satu malam. Kebanyakan tamu yang menginap adalah orang-orang yang sangat sibuk dan datang hanya untuk transit atau hanya untuk sekedar beristirahat.

2. Residental Hotel

Residental hotel adalah hotel dimana rata-rata tamu yang menginap lebih dari satu bulan, bahkan dapat sampai tahunan. Hotel jenis ini dilengkapi dengan sarana untuk tinggal dalam waktu lama, seperti kitchenette di dalam kamar, ruang tamu, tempat cuci, setrika, dan ruang untuk mengeringkan pakaian.

3. Semi Residental Hotel

Semi residental hotel berada di antara transient hotel dan

residental hotel. Tamu yang menginap di hotel tipe ini tidak terlalu singkat tetapi tidak terlalu lama. Rata-rata 2 (dua) hari sampai 1 (satu) minggu.

c. Tipe hotel berdasarkan kelas

Berdasarkan kelas hotel, yang biasa disebut dengan bintang, dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

29

2. Hotel bintang empat 3. Hotel bintang tiga 4. Hotel bintang dua 5. Hotel bintang satu 6. Hotel melati tiga 7. Hotel melati dua 8. Hotel melati satu

Berdasarkan tipe-tipe hotel yang telah dijelaskan di atas, Kuta Paradiso Hotel termasuk resort hotel karena terletak di daerah tujuan wisata yaitu berada di daerah Kuta yang jauh dari daerah perkotaan dan Semi Residental Hotel di mana tamu yang menginap di Kuta Paradiso Hotel tidak terlalu singkat tetapi tidak terlalu lama. Rata-rata 2 (dua) hari sampai 1 (satu) minggu.

2.2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara sumber-sumber reservasi dengan occupancy di Kuta Paradiso Hotel

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara sumber-sumber reservasi dengan occupancy di Kuta Paradiso Hotel

Dokumen terkait