• Tidak ada hasil yang ditemukan

Open Server Manager, go to roles and click Add roles

Gambar 4.42 Roles Application Server

Berdasarkan gambar diatas, ditambahkan fungsi tambahan yaitu Application Server pada Server Manager.

3. Tambahkan fitur – fitur yang diperlukan

Gambar 4.43 Add Features

Fungsi Application Server yang ditambahkan sebelumnya berguna untuk menambahkan fungsi Net Framework 3.5.

4. Check Web Server (IIS)

Lalu ditambahkan juga fungsi Web Server (IIS) pada Server Manager untuk installasi program SharePoint Server.

5. Lanjutkan ke pilihan services roles dan tambahkan fitur yang ada pada gambar. Jika kamu diminta untuk menambahkan role service dan features click yes.

Gambar 4.45 Add Services Application Server

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa pada fungsi Application Server ditambahkan juga fungsi dari Net Framework untuk keperluan installasi program yang ada.

Gambar 4.46 Add Services Web Server (IIS) 1

Gambar 4.48 Add Services Web Server (IIS) 3

Berdasarkan ketiga gambar yang ada diatas dapat dilihat fungsi – fungsi tambahan yang diberikan pada saat menambahkan fungsi Application Server dan Web Server (IIS).

7. Click install.

- Melakukan instalasi software sql server 1. Install .Net Framework jika diperlukan.

Informasi pada gambar diatas menunjukkan bahwa pada saat melakukan instalasi SQL Server diperlukan Net Framework.

2. Start a new installation, accept the license agreement and install setup support files.

Gambar 4.50 Installasi

Berdasarkan informasi di atas, dipilih “New Installation”. 3. Select SQL Server Feature Installation and click next

Gambar 4.51 Memilih Jenis Instalasi

Berdasarkan informasi diatas, dipilihlah installasi Sql Server yang biasa.

4. Select Database Engine Services and Management Tool – basic and click next. Depending on the thing you do with SharePoint kamu mungkin perlu tambahan enabled features.

Gambar 4.52 Tambahan Feature

Berdasarkan informasi di atas, SQL Server juga bisa ditambahkan fitur – fitur tambahan di dalamnya.

5. Create a default instance.

Gambar 4.53 Konfigurasi awal

Berdasarkan informasi di atas, dipilihlah konfigurasi awal yang sudah diberikan pada saat kita melakukan installasi SQL Server.

6. Add the setup administrator a SQL Server administrator if you have an isolated Hyper-V environment. Also enable FILESTREAM for Transact-SQL access and FILESTREAM for file I/O under FILESTREAM tab

Gambar 4.54 Konfigurasi Database

Berdasarkan informasi dari gambar di atas, dapat ditambahkan nama user yang ada pada windows.

7. Click next and finish the installation of SQL Server 2008 R2.

- Melakukan intalasi sharepoint

1. Use the SharePoint Installer to setup the following component :

• Microsoft Sync Framework Runtime v1.0 (x64) • Microsoft Filter Pack 2.0

• Microsoft Chart Controls for the Microsoft .NET Framework 3.5

• SQL Server 2008 Native Client

2. Enter product key, accept the license agreement and click Server Farm.

Gambar 4.55 Memilih Jenis Instalasi yang diinginkan

Pada proses installasi SharePoint Server terdapat 2 jenis installasi yaitu Standalone dan Server Farm. Dan dipilihlah Server Farm untuk konfigurasi selanjutnya.

3. Select a complete installation

Gambar 4.56 Menginstall komponen

Berdasarkan informasi pada gambar di atas, dipilihlah “Complete Installation” karena kelebihan fungsi yang dimilikinya dan juga karena SQL Server sudah diinstall pada proses sebelumnya.

4. Wait until the installation has finished and run the product configuration wizard.

Gambar 4.57 Menjalankan konfigurasi

Selanjutnya SharePoint Configuration Wizard dapat dijalankan.

5. Create a new server farm

Gambar 4.58 Membuat Server Farm baru

Berdasarkan informasi gambar di atas, dibuatlah Server Farm yang baru.

6. Enter the server name of your SQL Server and add the farm account and its credentials.

Gambar 4.59 Melakukan Konfigurasi Database

Dilakukanlah konfigurasi databasenya dan juga untuk menghubungkannya ke database pada SQL Server yang sudah dibuat.

7. Enter a passphrase.

Berdasarkan infromasi di atas password yang dimasukkan dapat mengikuti format di bawah ini :

• Contains at least eight characters

• Contains at least three of the following four character groups: • English uppercase characters (from A through Z)

• English lowercase characters (from a through z) • Numerals (from 0 through 9)

• Nonalphabetic characters (such as !, $, #, %)

8. Specify a different port number if required

Berdasarkan informasi diatas dapat diberikan alamat port untuk pengaksesan serta pegontrolannya dan juga jenis authentication nya.

9. Finish the configuration wizard.

Gambar 4.62 Status Akhir Konfigurasi

Gambar di atas menunjukkan bahwa konfigurasi yang dilakukan sebelumnya telah berhasil.

10. Setelah berhasil melakukan instalasi SharePoint 2010 maka Configuration Wizard akan tertutup dan Central Administration akan terbuka otomatis sesuai gambar di bawah ini.

Informasi diatas menunjukkan bahwa installasi dari SharePoint sudah berhasil dan ditanyakan apakah mau melaporkan error yang terjadi kemudian.

4.2.2 Client

Pada Komputer client di perlukan browser dan koneksi internet yang stabil.

4.3 Testing

4.3.1 Provider dan Client

Gambar 4.64 Tampilan Halaman Home dan Login.

Tampilan diatas dapat diakses melalui URL “http://office.indonusacloud.com/” atau melalui IP “http://202.93.xxx.xxx/” dan kita dapat Log In dengan

- UserName : administrator - Password : ***********

4.3.2 Membuat File Baru Dengan Office Web

Pada gambar di bawah ini kita dapat membuat file office baru setelah kita melakukan Log In di atas.

Gambar 4.65 Membuat file baru Word

Berdasarkan gambar di atas kita dapat membuat file Office baru seperti Word, PowerPoint, dan Excel.

4.3.3 Upload dan Download File dengan Office Web

Gambar 4.67 Download dan Save file

Menurut kedua tampilan di atas kita dapat mengupload file yang ada di computer kita ke dalam aplikasi Office Web ini. Dan apabila mau mendownload dan mensave file tersebut ke computer kita, hal tersebut sudah dapat dilakukan.

Dokumen terkait