• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pendahuluan

Pelaksanaan kegiatan penguatan Laboratorium Lapangan (LL) pada Provinsi pelaksana Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (Gernas Kakao), dalam mendukung pelaksanaan Gernas Kakao telah dimulai sejak tahun 2009. Diharapkan pelaksanaan kegiatan penguatan LL tersebut dapat memberikan penguatan terhadap kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di lapangan. Provinsi pelaksana kegiatan penguatan LL, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, NTT, Maluku, Papua dan Kalimantan Barat. Pada tahun 2012, kegiatan Penguatan LL yang akan dilaksanakan fokus kepada demplot pengendalian OPT. Demplot pengendalian OPT kakao secara terpadu dilaksanakan dengan menerapkan teknologi panen sering, pemangkasan, sanitasi, dan pemupukan (PsPSP). Meskipun metode ini sudah dicanangkan secara nasional, akan tetapi penerapannya pada tingkat petani belum seperti yang diharapkan, salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya kemauan dan

kemampuan petani dalam menerapkan PsPSP tersebut. Petani/kelompok tani dapat menerapkan suatu teknologi PHT, apabila telah ada kebun contoh yang menunjukkan keberhasilan PHT. Untuk itu perlu dilakukan demplot pelaksanaan kegiatan tersebut, agar petani langsung melihat dan mempraktekkannya, sehingga diharapkan ke depan pelaksanaan pengendalian OPT dapat dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.

Penerapan PsPSP, dalam demplot tersebut akan dikombinasikan dengan teknik pengendalian lainnya antara lain penggunaan Beauveria bassiana untuk mengendalikan hama PBK dan Helopeltis, dan Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit busuk buah dan jamur akar. Kegiatan demplot pengendalian OPT kakao akan dilakukan pada kebun kakao yang telah direhabilitasi pada tahun 2009, dan pada kebun intensifikasi di Provinsi yang tidak terdapat kegiatan rehabilitasi.

Demplot pengendalian OPT kakao akan dilaksanakan 7 Provinsi pelaksana Gernas kakao yaitu Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulbar, Bali, NTT, dan Maluku.

Kegiatan kaji terap teknologi perlindungan berupa kajian klon-klon lokal tahan OPT (kegiatan lanjutan tahun sebelumnya),

perbanyakan agens hayati (cendawan B.bassiana dan semut hitam/rangrang) dan pelatihan petani dalam perbanyakan agens hayati pengendali OPT kakao akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dan Papua

2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan penguatan LL adalah mendukung pelaksanaan Gernas Kakao pada daerah-daerah pelaksana Gernas melalui kegiatan kaji terap teknologi perlindungan perkebunan.

3. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaaan kegiatan penguatan LL adalah terlaksananya peningkatan kemampuan LL dalam melakukan kaji terap teknologi, pengembangan APH, pelatihan petani dan pemantauan faktor iklim yang mendukung kegiatan Gernas Kakao.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari kegiatan penguatan LL adalah

- Honorarium tim pelaksana

- Pemeliharaan peralatan operasional kegiatan meliputi: operasional kendaraan roda-4, dan roda-2.

- Kaji terap teknologi perlindungan perkebunan yang meliputi:

 Demplot pengendalian OPT, kegiatan ini dilaksanakan di 7 Provinsi pelaksana Gernas Kakao yaitu: Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulbar, Bali, NTT dan Maluku;  Pengadaan, pemasangan instalasi

dan pelatihan Automatic Weather Station (AWS), kegiatan ini dilaksanakan di 9 Provinsi yaitu Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulbar, Bali, NTT, Maluku, Papua dan Kalimantan Barat. Spesifikasi teknis AWS seperti terlampir

 Kajian klon-klon lokal tahan OPT, dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dan Papua;

 Pelatihan petani dalam perbanyakan dan penyebaran agens hayati jamur B.bassiana dan

semut hitam/rangrang

dilaksanakan di Kalimantan Barat dan Papua

 Perbanyakan dan penyebaran agens hayati jamur B.bassiana dan

semut hitam/rangrang

dilaksanakan di Kalimantan Barat dan Papua

5. Pelaksanaan

a. Demplot pengendalian OPT

- Koordinasi dengan Dinas yang membidangi perkebunan di Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota, UPTD) melalui surat, telepon, faksimil dan kunjungan lapang. - Sosialisasi kepada petani.

- Pemilihan CP/CL pada kebun petani peserta Gernas Kakao. - Pengamatan OPT awal

- Pelaksanaan kegiatan demplot pengendalian OPT melalui pelaksanaan:

o Panen sering o Pemangkasan o Sanitasi

o Pemupukan (NPK dan Bokashi) o Penggunaan Agens Pengendali

Hayati (B. bassiana dan semut hitam/rangrang

o Dolomit/gamping/kulit telur o Penggunaan Feromon PBK o Pengendalian secara kimiawi o Pembuatan rorak

- Bimbingan dalam rangka pengamatan oleh petugas Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota/UPTD. - Evaluasi hasil pengendalian OPT

- Penyusunan laporan kegiatan

b. Kegiatan perbanyakan dan penyebaran agens hayati B. bassiana dan semut hitam/rangrang dilakukan melalui: - Koordinasi dengan Dinas yang

membidangi perkebunan di Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota, UPTD) melalui surat, telepon, faksimile dan kunjungan lapang. - Sosialisasi kepada petani.

- Pemilihan CP/CL pada kebun petani peserta Gernas Kakao

- Perbanyakan agens hayati - Penyebaran agens hayati

- Pengamatan dan evaluasi hasil - Penyusunan laporan kegiatan

c. Kegiatan Kajian klon-klon lokal tahan OPT dilakukan melalui

- Inventarisasi klon-klon lokal kakao yang diduga tahan OPT yang merupakan hasil kegiatan tahun 2010.

- Pengujian klon-klon lokal yang diduga tahan OPT di laboratorium yang merupakan hasil kegiatan tahun 2010.

- Penyambungan entres tanaman kakao yang diduga tahan OPT di lokasi kebun yang merupakan

daerah endemis OPT kakao dilaksanakan pada tahun tahun 2011.

- Pengamatan terhadap OPT dilakukan pada tahun tahun 2012. - Penyusunan laporan kegiatan. d. Kegiatan pelatihan petani dalam

perbanyakan dan penyebaran agens hayati pengendali OPT dilakukan melalui:

- Koordinasi dengan Dinas yang membidangi perkebunan di Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota, UPTD) melalui surat, telepon, faksimile dan kunjungan lapang. - Sosialisasi kepada petani peserta

Gernas Kakao.

- Pemilihan CP/CL pada kebun Gernas Kakao.

- Penyiapan starter agens hayati - Pelatihan perbanyakan dan

penyebaran serta cara monitoring keberhasilan penggunaan agens hayati di lapangan.

- Evaluasi pelaksanaan kegiatan - Penyusunan laporan kegiatan

e. Pengadaan, pemasangan instalasi dan pelatihan penggunaan SWS dilakukan melalui:

- Persiapan adminitrasi pengadaan alat AWS

- Koordinasi dengan Balai Penelitian Klimatologi Bogor.

- Pemasangan instalasi alat AWS - Pelatihan penggunaan alat AWS

oleh Balitklimat-Bogor

- Penyusunan laporan kegiatan 6. Sumberdaya Manusia (SDM)

SDM yang akan melaksanakan kegiatan dukungan perlindungan adalah seluruh staf teknis yang ada di Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan terutama yang menangani perlindungan perkebunan bekerjasama dengan LL/UPTD, dibantu oleh staf administrasi.

7. Waktu

Kegiatan operasional LL dilaksanakan dari bulan Januari s/d Desember 2012. 8. Lokasi

- Kegiatan dilaksanakan di 9 Provinsi pelaksana Gernas Kakao yaitu: Sulsel, Sultra, Sulteng, Sulbar, Bali, NTT, Maluku, Kalbar dan papua

- Penentuan CP/CL dengan kriteria sebagai berikut:

 Lokasi demplot pengendalian OPT dilakukan pada kabupaten pelaksana kegiatan Rehabilitasi tahun 2009 yaitu di Prov Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sultra; sedangkan di Provinsi Bali dan Maluku, kegiatan dilaksanakan di Kabupaten pelaksana kegiatan intensifikasi tahun 2009. Kebun yang dipilih adalah kebun-kebun terserang OPT namun masih bisa diselamatkan/dipulihkan.

 Lokasi pelaksanaan kegiatan pelatihan perbanyakan agens hayati untuk pengendalian OPT kakao dilaksanakan pada lokasi pelaksana Gerna Kakao dan belum pernah mendapatkan kegiatan serupa pada tahun sebelumnya

 Lokasi untuk kegiatan penyebaran agens hayati B.bassiana dan semut hitam/rangrang dilaksanakan pada Kabupaten pelaksana Gerna Kakao dan belum pernah mendapatkan kegiatan serupa pada tahun sebelumnya.

9. Pelaksana

Pelaksana kegiatan adalah Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan, bekerja sama dengan LL/UPTD/Balai.

BAB VI

OPERASIONALISASI DAN PENGUTUHAN

Dokumen terkait