• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operasional Perusahaan

Wisata mancing Fishing Valley Bogor dibuka pada hari Senin-Jumat dari pukul 10.00-21.00 WIB dan hari Sabtu, Minggu, serta hari Libur, buka dari pukul 09.00-21.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk dan tidak ada tarif parkir yang ditetapkan oleh perusahaan, yang ada hanya tarif parkir yang dikenakan oleh petugas parkir.

Pengunjung yang khusus menikmati wisata mancing galatama membayar uang pendaftaran perlombaan sebesar Rp 100.000 apabila tidak ikut C (bonus). Namun, apabila pemancing mengikuti paket C (bonus) maka mereka harus membayar sebesar Rp 150.000 (uang pendaftaran Rp 100.000 + C sebesar Rp 50.000). Sistem pemancingan galatama yang ada wisata mancing Fishing Valley

Bogor dibagi menjadi dua yaitu galatama individu dan galatama paket. Perbedaan antara kedua sistem galatama tersebut terletak pada waktu penyelenggaraannya dan pemrolehan hadiahnya. Sistem galatama individu, diadakan setiap hari dan hadiahnya ditentukan oleh pemancing, sedangkan galatama paket diselenggarakan setiap hari senin dan kamis serta hadiah sudah ditentukan oleh panitia yaitu dari pihak Fishing Valley sendiri. Pembagian hadiah pada galatama paket yaitu 60% untuk pemenang dan 40% untuk panitia/perusahaan, apabila pemenang ikut paket C maka hadiah yang telah didapat ditambah dengan hadiah paket C yaitu 90% untuk pemenang dan 10% untuk panitia/perusahaan (jumlah hadiah ini diperoleh dari Rp 50.000 x jumlah peserta). Pada sistem galatama ini ikan yang dipakai adalah ikan mas.

Pengunjung yang membawa keluarga atau rekan-rekannya, biasanya menikmati sistem pemancingan kiloan. Daerah sistem pemancingan kiloan dilengkapi dengan saung-saung tempat berkumpul, makan, beristirahat serta live music yang ada setiap hari sabtu, minggu, dan hari libur. Karena sistem pemancingan ini merupakan sistem pemancingan yang favorit bagi keluarga maka, sistem pemancingan ini ramai dikunjungi pada hari libur seperti sabtu, minggu, dan hari libur lainnya. Setiap saung yang ada bisa dipesan terlebih dahulu sebelum hari konsumen berkunjung. Ikan yang ada pada sistem pemancingan kiloan ini yaitu ikan patin, ikan nila, ikan mas, dan ikan lele. Harga semua jenis ikan ini adalah Rp 25.000/Kg. Pembayaran dilakukan diakhir, yaitu setelah pemancing

selesai memancing dan ditimbang seberapa banyak ikan yang didapat. Begitu juga dengan makanan yang dipesan oleh pengunjung, dibayar setelah mereka menikmati makanan dari restoran.

Pengunjung rombongan yang berasal dari perusahaan atau instansi pemerintahan biasanya menyewa sistem pemancingan borongan/bokingan. Penyewaan dilakukan seminggu sebelum hari yang ditentukan. Konsumen membayar sebesar Rp 2.750.000 untuk satu kuintal ikan yang akan disebar perusahaan ke dalam kolam pemancingan.

Pada saat para orang tua memancing, anak-anak mereka dapat bermain di arena bermain yang telah disediakan. Arena bermain ini, ada yang dikenakan tarif ada pula yang gratis. Contoh arena bermain yang gratis yaitu arena bermain ayunan, perosotan, outbond tidak termasuk flying fox, dan lainnya. Sedangkan arena yang dikenakan tarif seperti fying fox (Rp 15.000/main), bom-bom boat (Rp 7.500/5 menit), naik kuda (Rp 20.000/putaran), dan lainnya.

5.7.Bauran Pemasaran Wisata Mancing Fishing Valley Bogor 5.7.1. Bauran Produk

Produk yang ditawarkan oleh wisata mancing Fishing Valley berupa jasa pemancingan yang disewakan kepada para pengunjung. Jasa pemancingan yang ditawarkan oleh wisata mancing Fishing Valley ada tiga sistem pemancingan, yaitu sistem pemancingan galatama, sistem pemancingan kiloan, dan sistem pemancingan rombongan/bokingan.

Sistem pemancingan galatama merupakan produk utama dari wisata mancing Fishing Valley selain dua sistem pemancingan lainnya, karena sebagian besar omset Fishing Valley berasal dari sistem pemancingan galatama. Pemancingan galatama yang disediakan terdiri dari 62 lapak dengan luas 5000 m2. Ikan yang digunakan untuk sistem pemancingan galatama merupakan ikan mas. Sistem pemancingan galatama merupakan pemancingan lomba dimana ikan yang diperoleh tidak dibawa pulang hanya ditimbang lalu dikembalikan lagi ke dalam kolam.

Sistem pemancingan kiloan merupakan sistem yang biasanya dikunjungi oleh keluarga ataupun rombongan pada hari libur. Pada sistem pemancingan ini

disediakan berbagai macam jenis ikan seperti ikan lele, ikan mujair, ikan nila, dan ikan bawal. Sistem pemancingan kiloan ini juga dilengkapi dengan saung-saung sehingga pengunjung dapat memancing sambil menyantap makanan yang dipesan dari restoran.

Sistem pemancingan rombongan/bokingan biasanya dikunjungi oleh perusahaan atau instansi yang mengadakan acara gathering atau acara ulang tahun. Penyewaan tempat untuk bokingan ini yaitu dengan cara memesan terlebih dahulu kepada pengelola seminggu sebelum acara. Lalu jumlah ikan, harga, dan fasilitas tambahan (misalnya pengunjung meminta dibuatkan makan siang) sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dengan pemesan.

5.7.2. Bauran Harga

Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Begitu juga dengan Fishing Valley, harga produk yang ditawarkan merupakan pendapatan bagi perusahaan. Harga yang ditetapkan oleh Fishing Valley bermacam-macam. Untuk pemancingan galatama, harga pendaftaran sebesar Rp 100.000-Rp150.000 per ronde baik ronde pertama dan kedua. Namun, ada pengecualian ronde kedua pada hari minggu, pendaftarannya sebesar Rp 200.000 (termasuk C). Sedangkan untuk sistem kiloan, harga semua jenis ikan yang ada sama yaitu Rp 27.500 per kilogram, harga ini sudah termasuk biaya sewa kolam sebesar Rp 2.500/kg. Sistem pemancingan rombongan/bokingan, harga yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dengan pemancing/penyewa.

Selain menyediakan pemancingan, Fishing Valley juga menyediakan jasa penyewaan alat pancing yang disediakan oleh caddie seharga Rp 25.000/tiga jam. Harga makanan dan minuman di restoran Fishing Valley bervariasi mulai dari Rp 1.500 sampai dengan Rp 58.500. sedangkan harga untuk fasilitas bermain juga bervariasi. Harga untuk arena bermain seperti outbond (flying fox) Rp 15.000/satu kali. Harga untuk bom-bom boat adalah Rp 7.500/5 menit. Harga untuk bola air raksasa adalah Rp 10.000/5 menit. Harga untuk horse riding adalah Rp 10.000/putaran mengelilingi Fishing Valley. Harga untuk motor cross anak dikenakan biaya sebesar Rp 10.000/5 putaran. Sedangkan untuk motor ATV,

biaya yang dikenakan sebesar Rp 30.000/6 putaran (jalur biasa) dan 4 putaran jalur berlumpur dan terjal.

5.7.3. Bauran Tempat

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen. Sebagai usaha yang bergerak dibidang jasa,

Fishing Valley menyampaikan/mendistribusikan produk jasanya secara langsung sehingga konsumen dapat langsung menikmati jasa yang ditawarkan oleh Fishing Valley. Oleh karena itu, letak usaha menjadi penting untuk diperhatikan.

Letak wisata mancing Fishing Valley berada di Jalan Raya Pemda Nomor 107, Cibinong, Bogor Barat. Wilayah usaha ini dekat dengan Pemda Kabupaten Bogor, jalan tol Sentul, dikelilingi oleh perumahan seperti villa bogor sehingga membuat tempat usaha ini menjadi strategis untuk dijangkau dari arah mana saja. Pengunjung dari daerah Bogor dan sekitarnya dapat menjangkau dengan mudah wisata mancing Fishing Valley. Suasana yang nyaman dan pemandangan yang asri juga memberikan nilai tambah bagi Fishing Valley untuk dikunjungi.

5.7.4. Bauran Promosi

Promosi merupakan aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pihak Fishing Valley

telah melakukan berbagai upaya kegiatan promosi hingga saat ini. Pada awal usaha Fishing Valley melakukan promosi usaha dengan penyebaran brosur dan pamflet di pusat perbelanjaan sekitar tempat usaha dan di pinggir jalan tol. Namun, pada saat ini penyebaran brosur dan pamflet tidak dilakukan secara berkala karena apabila ada yang ingin meminta brosur atau pamflet harus datang dulu ke restoran yang ada di Fishing Valley.

Media promosi lainnya yang dilakukan oleh Fishing Valley adalah dengan pemasangan baliho pada pintu masuk gerbang Fishing Valley, lampu merah Talang Bogor, lampu merah Pemda Bogor, dan jalan raya Padjajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, Fishing Valley juga

memanfaatkan media promosi berupa website pribadi di internet dengan situs www.fishingvalley.net dan tergabung dalam website agrowisata Bogor dengan situs http://agrowisata.net/sisteminformasiwisataagrobogor. Selain itu penggunaan pesawat telepon juga digunakan oleh pihak Fishing Valley untuk promosi sehingga memudahkan konsumen memesan ataupun mencari dan mendapatkan informasi tentang Fishing Valley. Saat ini Fishing Valley juga memberikan insentif, bonus, potongan harga kepada pelanggan-pelanggan yang merupakan relasi pemilik. Media promosi baik pamflet, baliho, pemasangan website di internet, telepon, dan pemberian potongan harga merupakan media promosi yang secara langsung dilakukan oleh pihak Fishing valley.

Fishing Valley juga sering menjadi tempat syuting acara-acara televisi seperti acara Sisi Lain Liburan di Trans TV, reality show Lemon Tea di SCTV, liputan Jakarta Pagi di Jak TV dan acara Selamat Pagi di Trans 7, Mancing Mania, dan Wara-wiri. Hal ini secara tidak langsung menjadi media promosi Fishing Valley untuk mengiklankan produknya secara luas.

Selain promosi-promosi diatas, dalam usaha jasa ada satu media promosi yang efektif yaitu informasi dari mulut ke mulut antara konsumen. Cara ini efektif dalam menyebarkan informasi. Begitu juga dengan Fishing Valley, dimana promosi ini juga dilakukan melalui informasi dari konsumen satu dengan konsumen lainnya.

5.7.5. Bukti fisik

Sarana dan prasarana yang ada di Fishing Valley merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengelola demi kenyamanan pengunjung. Fishing Valley mempunyai tiga kolam pemancingan yaitu galatama, kiloan, dan bokingan ditambah dengan 40 kolam penampungan dan pembesaran ikan.

Kolam galatama merupakan kolam terluas di Fishing Valley dengan luas 5000 m2 (100 m x 50 m), kedalaman kolam 1,5 meter untuk bagian tengah dan 1 meter untuk bagian pinggir. Kolam pemancingan galatama ini terdiri dari 62 lapak yang masing-masing lapaknya mempunyai lebar 3 meter dan tinggi lapak sekitar 2,5 meter serta atapnya terbuat dari seng. Kolam pemancingan kiloan mempunyai luas 34 m x 33 m dengan kedalaman 1 meter. Kolam pemancingan bokingan luasnya 30 m x 34 m dengan jumlah dua buah kolam yang berada di belakang

restoran. sedangkan untuk kolam penampungan dan pembesaran sebanyak 40 kolam, masing-masing kolam mempunyai luas 2,5 m x 8 m.

Fasilitas lain yang ada di Fishing Valley yaitu fasilitas kolam berupa

blower sebanyak 6 buah, restoran dengan luas 230 m2, saung-saung lesehan yang masing-masing saung mempunyai nama ikan yaitu saung 1-6 namanya baronang, saung 1-7 namanya arwana, saung 1-3 namanya koi, dan bawal untuk saung 1-9. Arena bermain (outbond, bola air raksasa, horse riding, bom-bom boat, motor cross anak, dan motor ATV), aula pertemuan yang berukuran 8 mx 12 m, loket pemancingan galatama, tempat parkir, toilet, mushola, daftar aktifitas, pintu gerbang, jalan menuju lokasi, jalan dalam lokasi, dan penunjuk arah dalam lokasi agrowisata.

5.7.6. Bauran Proses

Fishing Valley buka mulai pukul 10.00-21.00 WIB (senin-jumat) dan pukul 09.00-21.00 WIB (hari libur). Sebelum pengunjung datang, karyawan-karyawan Fishing Valley merapikan semua fasilitas yang ada seperti membersihkan kolam pemancingan dari sampah.

Pemancingan galatama diadakan setiap harinya yang dibagi menjadi dua ronde yang masing-masing satu ronde mempunyai waktu tiga jam. Ronde pertama diadakan pada pukul 14.30-17.30 WIB (senin-jumat) dan pukul 14.00-17.00 WIB (sabtu-minggu). Sedangkan untuk ronde kedua diadakan pada pukul 17.30-20.30 WIB (senin-jumat) dan 17.00-20.00 (sabtu-minggu). Khusus untuk hari senin dan hari kamis, pemancingan galatama di Fishing Valley mengadakan galatama paket yang hadiahnya ditentukan oleh panitia/perusahaan sesuai dengan jumlah peserta yang mancing. Sedangkan untuk hari selain senin dan kamis, hadiah pemenang galatama sesuai dengan peserta yang mancing.

Pemancingan kiloan dan bokingan biasa ramai pengunjung pada hari libur. Pemancingan ini kebanyakan dikunjungi oleh keluarga sehingga khususnya untuk kiloan disediakan saung-saung tempat pengunjung makan dan beristirahat. Pengunjung yang datang ke pemancingan kiloan dan bokingan biasanya memesan tempat terlebih dahulu melalui telepon atau baik langsung berkunjung untuk survey maupun langsung menikmati pemancingan. Pengunjung yang datang langsung dihampiri oleh karyawan restoran untuk memesan makanan. Lalu

karyawan restoran langsung membuatkan pesanan. Pembayaran untuk fasilitas yang ada di Fishing Valley dapat dilakukan secara tunai maupun lewat ATM yang berada di restoran. Hal ini memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran sehingga bagi konsumen yang tidak membawa uang tunai dapat melakukan transaksi pembayaran dengan ATM.

5.7.7. Bauran Orang

Kelangsungan usaha wisata mancing Fishing Valley ditentukan oleh kinerja karyawan sebagai penyedia jasa untuk melayani dan memberikan kebutuhan pengunjung. Oleh karena itu, pihak Fishing Valley mengadakan

training untuk karyawannya untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan karyawan dalam melayani konsumen dengan baik.

Karyawan yang direkrut oleh pihak Fishing Valley untuk restoran dan pemancingan minimal berpendidikan SMA. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan pengunjung dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung. Sedangkan untuk karyawan arena bermain, keamanan, parkir, dan kebersihan terlatih yang ditujukan untuk pekerjaan yang membutuhkan kemampuan teknis.

5.8.Gambaran Umum Mengenai Tempat Pemancingan Pembanding

Pemancingan Telaga Fajar atau yang tiga bulan terakhir berganti nama menjadi Telaga Mulya merupakan salah satu pemancingan yang berada di Bogor dengan luas lahan sebesar 1,8 hektar dan merupakan pemancingan yang menyediakan sistem galatama pertama kalinya. Terdapat tiga jenis sistem pemancingan di Telaga Mulya, yaitu sistem pemancingan galatama biasa, galatama eksekutif, dan sistem pemancingan harian. Luas kolam pemancingan galatama biasa adalah 5000 m2 dengan jumlah ikan dalam kolam sebanyak 20-25 ton yang mempunyai ukuran antara 2-7 kilogram per ekor. Sistem ini mempunyai 64 lapak pemancingan. Luas kolam pemancingan galatama eksekutif adalah 1500 m2 dengan ukuran ikan 5-12 kilogram per ekor. Harga untuk sistem galatama biasa yaitu Rp 100.000-Rp 300.000 per ronde dengan hadiah berupa uang dengan ketentuan 35% untuk pengelola dan 65% untuk pemenang. Sedangkan untuk sistem galatama eksekutif, harga pendaftaran tergantung kesepakatan pemancing

dan biasanya harga pendaftaran sistem ini bisa mencapai jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah dengan hadiah yang ditawarkan seperti mobil, sepeda motor, dan lainnya. Telaga Mulya merupakan salah satu pemancingan yang menjalin hubungan yang baik dengan konsumennya. Hal ini terlihat pada saat Telaga Fajar berubah menjadi Telaga Mulya, konsumen tetap menjalin hubungan dengan Telaga Fajar, sehingga pengelola tidak sulit untuk berpromosi mencari pelanggan baru. Dalam waktu dekat Telaga Mulya merencanakan untuk membangun kolam renang dan tempat penginapan/wisma untuk konsumen mereka yang berasal dari luar kota.

Pemancingan Telaga Cibubur terletak di dalam Bumi Perkemahan Cibubur. Pemancingan ini hanya menyediakan sistem galatama sebagai produk utama dari pemancingan tersebut. Saat ini terdapat 96 lapak. Harga pendaftaran sistem galatama di pemancingan Telaga Cibubur antara Rp 200.000-Rp 300.000 per ronde. Jumlah ikan yang ada dalam kolam galatama kurang lebih sebanyak 60 ton dengan ukuran ikan 2-12 kilogram per ekor.

Pemancingan Telaga Mina terletak di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pemancingan ini mempunyai ciri yang sama dengan pemancingan Telaga Cibubur. Pemancingan ini juga hanya menyediakan sistem pemancingan galatama saja sebagai produk utamanya sebanyak 100 lapak. Ukuran dan jumlah ikan serta harga pendaftaran galatama juga sama dengan pemancingan Telaga Cibubur. Sehingga konsumen menilai kedua pemancingan ini yaitu antara Telaga Cibubur dan Telaga Mina mempunyai ciri yang sama sehingga dapat dikatakan kedua pemancingan ini memiliki persaingan yang tinggi.

Pemancingan Telaga Arwana terletak di daerah Cibubur atau biasanya disebut sebagai Cibubur baru sedangkan Telaga Cibubur biasanya orang sebut sebagai Cibubur lama. Hal ini dikarenakan, pemancingan Telaga Arwana merupakan pemancingan baru yang diresmikan pada tahun 2009. Pemancingan ini juga menyediakan sistem pemancingan galatama sebanyak 100 lapak.

Namun, selain menyediakan sistem galatama, pemancingan ini juga menyediakan fasilitas lainnya seperti permainan outbond anak, tempat pembibitan dan pembesaran ikan arwana sekaligus arena bermain lain seperti kolam renang dan sarana edukasi misalnya bercocok tanam padi dan membajak sawah. Harga pendaftaran sistem pemancingan galatama pada pemancingan ini sebesar Rp 150.000-Rp 200.000 per ronde.

VI KARAKTERISTIK KONSUMEN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

6.1. Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

6.1.1. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tempat tinggal

Konsumen wisata mancing Fishing Valley (FV) Bogor khususnya untuk sistem pemancingan galatama berasal dari daerah Bogor, Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bandung. Sebagian besar (73 orang atau 76,84%) konsumen FV bertempat tinggal di Bogor, sedangkan konsumen yang bertempat tinggal di daerah Jakarta, Depok, dan Bekasi masing-masing sebanyak 7 orang (7,38%), 13 orang (13,68%), dan 1 orang (1,05%). Selain berasal dari Jabodetabek, konsumen wisata mancing

Fishing Valley Bogor untuk sistem pemancingan galatama ternyata juga ada yang bertempat tinggal di Bandung sebanyak 1 orang (1,05%). Hal ini selanjutnya dapat ditunjukkan oleh Tabel 6 mengenai karakteristik konsumen berdasarkan tempat tinggal konsumen.

Tabel 6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tempat Tinggal Konsumen

No. Asal Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Bogor 73 76,84 2. Jakarta 7 7,38 3. Depok 13 13,68 4. Bekasi 1 1,05 5. Bandung 1 1,05 Jumlah 95 100

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa konsumen yang berasal dari Bogor mempunyai jumlah yang paling besar dibandingkan konsumen dari daerah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen wisata mancing

Fishing Valley (FV) untuk sistem pemancingan galatama adalah konsumen yang tempat tinggalnya dekat dengan pemancingan. Hal ini sejalan dengan alasan konsumen yang sebagian besar (57 orang atau 60%) memilih FV sebagai tempat penyalur hobi dan rekreasi karena dekat dengan tempat tinggal mereka. Alasan konsumen memancing di FV dapat dilihat pada proses keputusan pembelian pada tahapan proses pembelian.

Kedekatan antara tempat tinggal dan tempat pemancingan juga mempengaruhi intensitas kunjungan konsumen untuk memancing di FV. Intensitas kunjungan konsumen yang tinggi memperlihatkan bahwa konsumen tersebut loyal terhadap suatu pemancingan. Intensitas kunjungan konsumen untuk memancing di FV terbagi menjadi kunjungan lebih dari 10 kali dan kunjungan kurang dari 10 kali. Pada Tabel 7 terlihat bahwa konsumen yang berasal dari Bogor mempunyai intensitas total kunjungan lebih banyak (73 orang atau 76,84%) dibandingkan konsumen dari tempat lain. Konsumen urutan kedua yang mempunyai total intensitas kunjungan terbanyak adalah konsumen yang bertempat tinggal dari daerah Depok yaitu sebanyak 13 orang (13,68%). Kemudian konsumen yang bertempat tinggal di Jakarta sebanyak 7 orang (7,38%), serta konsumen yang bertempat tinggal di Bekasi dan Bandung masing-masing sebanyak 1 orang (1,05%).

Target konsumen FV adalah konsumen yang berasal dari Jabodetabek, namun pada uraian diatas terlihat bahwa konsumen dari Bogor masih mendominasi. Hal ini mengidentifikasikan bahwa konsumen yang berasal dari luar Bogor masih rendah minatnya untuk berkunjung ke FV.

Tabel 7. Hubungan Tempat Tinggal Konsumen dengan Intensitas Kunjungan Konsumen ke Fishing Valley

No. Tempat Tinggal Ke FV

>10x (orang) Ke FV <10x (orang) Total (orang) Persentase (%) 1. Bogor 57 16 73 76,84 2. Jakarta 3 4 7 7,38 3. Depok 7 6 13 13,68 4. Bekasi 0 1 1 1,05 5. Bandung 0 1 1 1,05 Jumlah 67 28 95 100

6.1.2. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

Konsumen wisata mancing Fishing Valley (FV) Bogor untuk sistem pemancingan galatama semuanya adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa untuk saat ini sistem pemancingan galatama di Fishing Valley Bogor masih didominasi oleh konsumen laki-laki, walaupun tidak menutup kemungkinan konsumen yang berjenis kelamin perempuan pun mempunyai hobi memancing

galatama seperti pada tempat pemancingan galatama lainnya. Namun, pada saat penelitian ini berlangsung, tidak ditemukan konsumen perempuan yang memancing galatama di FV. Tabel 8 memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 8. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

6.1.3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

Konsumen yang memancing galatama di Fishing Valley (FV) dibedakan menjadi lima golongan usia. Golongan pertama adalah konsumen yang berusia 17 tahun sampai dengan 23 tahun sebanyak 13 orang (13,68%). Golongan kedua adalah konsumen yang berusia 24 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 14 orang (14,74%). Golongan ketiga adalah konsumen yang berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 32 orang (33,69%). Golongan keempat adalah konsumen yang berusia 41 tahun sampai dengan 50 tahun sebanyak 28 orang (29,47%). Dan golongan kelima adalah konsumen yang berusia ≽51 tahun yaitu sebanyak 8 orang (8,42%).

Konsumen yang memancing di FV khususnya galatama menyebar pada usia 31 tahun sampai 50 tahun sebanyak 60 orang (63,16%). Sedangkan konsumen FV yang paling sedikit jumlahnya adalah konsumen yang berusia ≽ 51 tahun yaitu sebanyak 8 orang (8,421052632%). Karakteristik konsumen FV berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini

Tabel 9. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

No. Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 17-23 13 13,68 2. 24-30 14 14,74 3. 31-40 32 33,69 4. 41-50 28 29,47 5. 51 8 8,42 Jumlah 95 100

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Laki-laki 95 100

2. Perempuan 0 0

Jumlah 95 100

6.1.4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan

Konsumen galatama Fishing Valley (FV) sebagian besar sudah menikah yaitu sebesar 82,11% (78 orang) dan belum menikah sebesar 17,89% (17 orang) konsumen. Sehingga ada banyak konsumen yang dating bersama keluarganya untuk memancing. Tabel 10 memperlihatkan karakteristik konsumen berdasarkan status pernikahannya.

Tabel 10. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan

No. Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Menikah 78 82,11

2. Belum menikah 17 17,89

Jumlah 95 100

6.1.5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Konsumen yang memancing galatama di Fishing Valley (FV) dibedakan menjadi enam golongan. Golongan tingkat pendidikan yaitu pendidikan terakhir yang telah diselesaikan konsumen yang terdiri dari : 1) SD; 2) SMP; 3) SMU; 4) Akademik/Diploma; 5) Sarjana; 6) Pasca Sarjana.

Pada tabel 11 terlihat bahwa konsumen dengan tingkat pedidikan SMU paling banyak dibandingkan konsumen dengan tingkat pendidikan lainnya. Persentase dari tingkat pendidikan konsumen galatama FV adalah 3,16% (3 orang) untuk tingkat pendidikan SD; 8,42% (8 orang) untuk tingkat pendidikan SMP; 54,74% (52 orang) untuk tingkat pendidikan SMU; 11,58% (11 orang) untuk tingkat pendidikan akademik/diploma; 20% (19 orang) untuk tingkat pendidikan Sarjana dan 2,10% (2 orang) untuk tingkat pendidikan Pasca Sarjana.

Berdasarkan hasil penelitian ini, konsumen untuk pemancingan galatama

Dokumen terkait