• Tidak ada hasil yang ditemukan

c) R/C Ratio

Merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00).

37

III. METODOLOGI

3.1 Waktu pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Februari sampai Juni 2019 di Pulau kulambing, Desa Pasui, Kec. Bungoro dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi oven, hammert, baskom, blender, gunting, gelas plastik, kompor gas, sendok, tapisan, timbangan analitik, gelas ukur, corong, erlenmeyer, cawan petri, cawan porselin, penjepit cawan, pipet skala, buret, labu takar, cawan abu porselin,gelas piala, gelas braket, spatula.

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun bidara, jintan hitam, gula pasir, air, kertas saring, aquades, larutan iod 0,01 N, Pati 1%, larutan H2S04, asam askorbat, dan kertas saring.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1. Penelitian pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui formulasi penggunaan daun bidara dan jintan hitam yang terbaik untuk membuat minuman herbal daun bidara. Formulasi penggunaan daun bidara dan jintan hitam (D:J) yang akan digunakan yaitu 90:10; 80:20; 70:30 menggunakan suhu 50oC dan 60°C dengan lama pengeringan 4 dan 5 jam.

Penelitian pendahuluan ini akan dilakukan respon pengamatan secara uji organoleptik dengan menggunakan metode uji hedonik oleh 20 orang panelis terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa yang terbaik terhadap minuman herbal daun bidara yang dihasilkan. Berdasarkan hasil uji organoleptik pada penelitian pendahuluan, sampel yang terpilih akan digunakan pada penelitian utama.

38 3.3.2. Penelitian utama

Penelitian utama ini akan dilakukan rancangan perlakukan berdasarkan

formulasi yang dihasilkan dari penelitian pendahuluan. Pada penelitian utama ini ada 2 faktor yang dikaji, faktor pertama yaitu suhu pengeringan (A) terdiri dari 2 taraf yaitu (A1) 50oC, (A2) 60oC. Faktor kedua yaitu lama pengeringan (B) yang terdiri dari 2 taraf yaitu (B1) 4 jam, (B2) 5 jam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisa data menggunakan SPSS 16.0 dengan 2 kali ulangan. Pengamatan yang akan dilakukan yaitu analisis kadar tanin, kadar air dan kadar abu.

3.4. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan dua faktor perlakuan yaitu suhu pengeringan dan lama pengeringan. Rancangan percobaan dari penilitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ajeng, 2010. Menggunakan suhu pengeringan 40°C dan 50°C, maka penulis ingin melanjutkan penelitian tersebut dengan menggunakan suhu pengeringan 50°C dan 60°C. Tabel 4. Rancangan Percobaan

Faktor Perlakuan Lama Pengeringan Suhu Pengeringan A1= 50°C A2= 60°C B1= 4 Jam A1B1 A2B1 B2= 5 Jam A1B2 A2B2 Keterangan :

A1B1: Suhu pengeringan 50oC dan lama pengeringan 4 jam, A1B2: Suhu pengeringan 50oC dan lama pengeringan 5 jam, A2B1: Suhu pengeringan 60oC dan lama pengeringan 4 jam, A2B2: Suhu pengeringan 60oC dan lama pengeringan 5 jam.

39 3.5. Prosedur Kerja

3.5.1. Proses pembuatan serbuk teh herbal daun bidara

1. Daun bidara dan jintan hitam yang akan digunakan disortasi terlebih dahulu 2. Daun bidara dan jintan hitam yang sudah disortasi dicuci kemudian ditiriskan. 3. Kemudian daun bidara dipotong dengan ukuran kecil

4. Kemudian dilakukan proses pengeringan menggunakan oven dengan suhu 50oC dan 60oC selama 4 jam dan 5 jam.

5. Kemudian daun bidara dan jintan hitam dicampur dan dihaluskan menggunakan blender.

6. Daun bidara yang sudah halus dimasukkan dalam kemasan.

Gambar 3. Alur Proses Pembuatan Minuman Herbal Daun Bidara

Daun Bidara 2kg Sortasi Pencucian Perajangan Pengeringan Suhu Pengeringan 50°C, 60°C Lama Pengeringan 4 jam, 5 jam Penambahan Jintan Hitam

40 3.5.2. Analisis Vitamin C (Sudarmadji, 1984)

Bahan ditimbang sebanyak 10 gram. Masukkan bahan tersebut ke dalam labu ukur 100 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai tanda batas, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat yang diperoleh sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer, setelah itu tambahkan 1 ml larutan serbuk daun bidara 1%, kemudian dititrasi dengan larutan iod 0.01 N sampai timbul warna biru. Setiap 1 ml 0,01 N iod ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat. Vitamin C dihitung dengan rumus:

𝑀𝑔 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑡 =ml Iod 0,01 N × 0,88 × pengenceran × 100 Berat bobot

3.5.3. Analisa kadar air

Analisis kadar air dilakukan dengan mengadopsi prosedur sesuai dengan SNI -01-2354.2-2006 sebagai berikut:

a. Contoh dihaluskan dengan blender

b. Berat cawan porselin (A) ditimbang, dicatat dan dinolkan kembali

c. Contoh yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam cawan porselin (A) ± 2 gram kemudian ditimbang (B)

d. Cawan yang telah diisi dengan contoh dikeringkan ke dalam oven vakum pada suhu 100oC, selama 5 jam atau biasa selama semalam, atau sampai berat konstan

e. Dinginkan cawan porselin kedalam desikator dengan menggunakan alat penjepit, selama kira-kira 30 menit kemudian timbang (C).

Perhitungan kadar air menggunakan rumus sebagai berikut: % air = 𝐁−(𝐂−𝐀)𝐁 × 100

3.5.4. Analisa kadar abu

Anlisis kadar abu dilakukan dengan mengadopsi prosedur sesuai dengan SNI -01-2354.1-2016 sebagai berikut:

41

a. Memijarkan cawan abu porselin sampai merah dalam tungku pengabuan yang telah bersuhu sekitar 650oC selama 1 jam. Suhu tungku pengabuan harus dinaikkan bertahap.

b. Setelah suhu tungku pengabuan turun menjadi sekitar 40oC, ambil cawan abu porselin dan dinginkan dalam desikator selama 30 menit kemudian timbang berat cawan abu porselin kosong (A).

c. Kedalam cawan abu porselin tambahkan ± 2 gram contoh (B) yang telah dihomogenkan kemudian dimasukkan kedalam tungku pengabuan. Suhu dinaikkan secara bertahap sampai 650oC. Total pemanasan dilakukan selama 8 jam atau 1 malam sampai diperoleh abu berwarna putih.

d. Setelah suhu tungku pengabuan turun menjadi sekitar 40oC, ambil cawan abu porselin dalam desikator yang didiamkan selama 30 menit menggunakan alat penjepit dan timbang beratnya (C).

Perhitungan:

% Abu = 𝐂 − 𝐀𝐁 × 100%

3.5.5. Uji Organoleptik

Bubuk minuman serbuk daun bidara sebanyak 2 gram diseduh dengan 50 ml air panas dan ditambahkan 1 gram gula. Setiap sampel seduhan minuman serbuk daun bidara ditempatkan di gelas/botol yang berbeda, kemudian diberikan kepada panelis. Selain itu juga disediakan sampel berupa bubuk minuman serbuk daun bidara untuk pengamatan tekstur.

Panelis yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Panelis mengisi form penilaian yang sudah diberikan. Kriteria penilaian pada form meliputi rasa, warna, tekstur bubuk dan aroma. Skala yang digunakan yaitu: 1= Sangat tidak suka, 2=Tidak suka, 3= Cukup suka, 4=Suka, 5=Sangat suka.

Dokumen terkait