• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3 METODE PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Dalam metode Balanced Scorecard terdapat empat perspektif yaitu : 1. Perspektif keuangan

Perspektif keuangan merupakan ukuran keuangan yang merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan. dalam aspek keuangan menunjukan apakah perencanaan,implementasi dan pelaksanaan dari strategi dapat memberikan perbaikan yang mendasar. Dalam penelitian ini menggunkan perhitungan ROI, dan Rasio Efisiensi, Rasio Ekonomi, dan Rasio Efektifitas yang bisa dihitung seperti dibawah ini :

a. ROI (Return On Investment)

Rasio yang digunakan pengukuran kemampuan dari modal yang diinvestasikan untuk keseluruhan. Aktiva dalam menghasilkan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan total aktiva.

πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–π‘•

𝑅𝑂𝐼 = Γ— 100 % π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

b. Rasio Efisiensi

Rasio yang bisa untuk mengukur seberapa efisien badan kepegawaian dalam mempergunakan aktivanya. Dalam pengukurannya dengan membandigkan penjualan dengan aktiva lancar.

π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘‘π‘™π‘š π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Ž π‘šπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’π‘• π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ 𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Γ— 100 %

π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

c. Rasio Efektifitas

Rasio efektifitas yatu rasio yang menggambarkan berhasil atau tidaknya badan kepegawaian dalam mencapai tujuannya. Dengan cara membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang ditetapkan.

π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘“π‘–π‘‘π‘Žπ‘  = Γ— 100%

π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

d. Rasio Ekonomi

Rasio yang menunjukan kehematan dalam pengguna anggaran belanja. Dengan membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang sudah ditetapkan.

π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›

π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ πΈπ‘˜π‘œπ‘›π‘œπ‘šπ‘–= Γ— 100% π΄π‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘‘π‘’π‘‘π‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›

2. Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, manageman harus dapat mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing didalam segmen sasaran. Perspektif ini terdiri dari berbagai ukuran utama dalam keberhasilan perusahaan.

Ukuran utama tersebut adalah : a. Kepuasan Pelanggan

Mengukur kepuasan pegawai dengan cara menyebar kuesioner kepada pegawai yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai atas sasaran kinerja pegawai yang telah dikerjakan, kuesioner yang disebar sebanyak 30 responden.

Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunkan perhitungan sebagai berikut :

Mengukur kepuasan pelanggan dengan cara menyebar kuesioner kepada pelanggan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden.

Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut :

1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin

3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin

5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin

Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik

3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik

5) Angka 80% - 100% = sangat baik Rumus : T x Pn

Dimana :

T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert

Interpretasi skor perhitungan :

Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100 Rumus interval = 100 / jumlah skor linkert

b. Jumlah Pelangan Baru

Melihat jumlah pelanggan yang berhasil diperoleh oleh perusahaan.

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘› π΅π‘Žπ‘Ÿπ‘’

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘› π΅π‘Žπ‘Ÿπ‘’ = Γ— 100%

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘›

c. Retansi Pelanggan

Tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan kondumen.

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘› πΏπ‘Žπ‘šπ‘Ž

𝑅𝑒𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘› = Γ— 100% π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘›

3. Perspektif Proses bisnis /internal ( Internal Process Perspective)

Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan Balanced scorecard sebagai berikut pendekatan tradisional bertujuan untuk memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan Balanced scorecard akan selalu mengindentifikasi keseluruhan proses yang baru dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran strategis dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer.Adapun beberapa proses internal bisnis dalam penyusuan SKP diantaranya :

a. Penilaan capain SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan antara realisasi output (RO) dengan target output (TO)

dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi output yang direncanakan, menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.

Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas,dengan rumus :

π‘ƒπ‘’π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– 𝑂𝑒𝑑𝑝𝑒𝑑 (𝑅𝑂)

𝑆𝐾𝑃 π‘Žπ‘ π‘π‘’π‘˜(πΎπ‘’π‘Žπ‘›) = Γ— 100 π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ 𝑂𝑒𝑑𝑝𝑒𝑑 (𝑇𝑂)

b. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan antara realiasasi kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kulaitas dari target kualitas yang direncananakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target kualitas yang direncananakan menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus :

π‘ƒπ‘’π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– πΎπ‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ (𝑅𝐾)

𝑆𝐾𝑃 π΄π‘ π‘π‘’π‘˜(πΎπ‘’π‘Žπ‘™) = Γ— 100 π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ πΎπ‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ (𝑇𝐾)

Untuk mengukur apakah ouput berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.1Kriteria Nilai

KRITERIA NILAI KETERANGAN

91-100

Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan pelayanan diatas standar yang ditentukan dan lain-lain.

76-90

Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan kecil tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.

61-75

Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

51-60

Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

50 kebawah

Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan dibawah standar yang ditentukan dan lain-lain.

c. Penilain capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai tertimbang (NT= 1,76) dikalikan dengan target waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi target waktu (TW) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama reaslisasi waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari target waktu yang direncanakan (maksimal efisiensi

waktu sampai dengan 24 %), menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.

Aspek waktu perhitungan sebagai berikut :

1) Dalam penilaian aspek waktu, untuk mengetahui persentase efisiensi waktu dari target waktu yang ditentukan

perhitunganya menggunakan rumus :

π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’(π‘…π‘Š)

𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ = 100%βˆ’ Γ— 100%

π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’(π‘‡π‘Š)

2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) perhitunganya menggunakan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›

𝑆𝐾𝑃 π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ 1,76Γ—π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’βˆ’ π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘˜ πΎπ‘’π‘”π‘–π‘Žπ‘‘π‘Ž 𝑛 = Γ— 0 Γ— 100 π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

π·π‘–π‘™π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜π‘Žπ‘›

3) Dalam hal tingkat efisiensi waktu ≀ 24% (kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 𝑆𝐾𝑃 1,76Γ— π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’βˆ’ π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ = Γ— 100 ( π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖) π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

≀ 24%

4) Dalam hal tingkat efisiensi waktu β‰₯ 24% ( lebih dari dua puluh empat persen dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 𝑆𝐾𝑃 1,76Γ—π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ βˆ’ π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ =76 βˆ’ Γ— 100 βˆ’100 (π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖) π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

d. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari nilai tertimbang ( NT = 1,76 ) dikalikan dengan target biaya (TB) dikurangi realisasi biaya (RB) dibagi target biaya ( TB) Dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya yang dipergunkan dari target biaya yang direncanakan,menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin kecil realisasi biaya dari target biaya yang direncanakan ( maksimal efisiensi biaya samapi dengan 24%), menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik.

Aspek biaya perhitunganya sebagai berikut ;

1) Dalam penilaian aspek biaya, untuk mengetahui presentase efisiensi biaya dari target biaya yang ditentukan perhitunganya menggunakan rumus :

π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž(𝑅𝐡)

π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž = 100%βˆ’ Γ— 100%

π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol) perhitunganya menggunkan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 1,76Γ—π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žβˆ’π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

𝑆𝐾𝑃 π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž = Γ—0Γ— 100

πΎπ‘’π‘”π‘–π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‘π‘–π‘™π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜π‘Žπ‘›

3) Dalam hal tingkat efisiensi biaya ≀ 24 % ( kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen ) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 1,76Γ—π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž – π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

𝑆𝐾𝑃 π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ = Γ— 100 π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘) π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

4) Dalam hal tingkat efisiensi biaya > 24 % (lebih dari dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk

menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 1,76 Γ— π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žβ€“ π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

𝑆𝑃𝐾 π΄π‘ π‘π‘’π‘˜ = 76βˆ’ Γ—100 βˆ’100 π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘) π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑛𝑠𝑖>24 %)

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Komponen untuk mengukur prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang digunakan adalah :

a. Produktivitas Karyawan

Digunakan untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja dalam periode tertentu. Dengan menggunakan pengukuran membandingkan antara laba operasi dengan jumlah karyawan.

π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΎπ‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› = Γ—100%

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• πΎπ‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘Žπ‘€π‘Žπ‘›

b. Retensi Karyawan

Digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan total karyawan tahun yang berjalan.

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• πΎπ‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ

𝑅𝑒𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 πΎπ‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› = Γ—100%

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΎπ‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› c. Kepuasan Karyawan

Mengukur kepuasan karyawan dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden.

Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut :

1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin

3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin

5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik

3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik 5) Angka 80% - 100 = sangat baik Rumus : T x Pn

Dimana :

T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert

Interpretasi skor perhitungan :

Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100

Dokumen terkait