Bab 3 METODE PENELITIAN
3.2 Metode Penelitian
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Dalam metode Balanced Scorecard terdapat empat perspektif yaitu : 1. Perspektif keuangan
Perspektif keuangan merupakan ukuran keuangan yang merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan. dalam aspek keuangan menunjukan apakah perencanaan,implementasi dan pelaksanaan dari strategi dapat memberikan perbaikan yang mendasar. Dalam penelitian ini menggunkan perhitungan ROI, dan Rasio Efisiensi, Rasio Ekonomi, dan Rasio Efektifitas yang bisa dihitung seperti dibawah ini :
a. ROI (Return On Investment)
Rasio yang digunakan pengukuran kemampuan dari modal yang diinvestasikan untuk keseluruhan. Aktiva dalam menghasilkan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan total aktiva.
πΏπππ π΅πππ ππ
π ππΌ = Γ 100 % πππ‘ππ ππππππππ‘ππ
b. Rasio Efisiensi
Rasio yang bisa untuk mengukur seberapa efisien badan kepegawaian dalam mempergunakan aktivanya. Dalam pengukurannya dengan membandigkan penjualan dengan aktiva lancar.
πππππππ’ππππ πππ ππππππ ππππππππππ ππππππππ‘ππ
π ππ ππ πΈπππ ππππ π = Γ 100 %
π πππππ ππ π ππππππππ‘ππ
c. Rasio Efektifitas
Rasio efektifitas yatu rasio yang menggambarkan berhasil atau tidaknya badan kepegawaian dalam mencapai tujuannya. Dengan cara membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang ditetapkan.
π πππππ ππ π ππππππππ‘ππ
π ππ ππ πΈππππ‘ππππ‘ππ = Γ 100%
ππππππ‘ ππππππππ‘ππ
d. Rasio Ekonomi
Rasio yang menunjukan kehematan dalam pengguna anggaran belanja. Dengan membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
πππππππ’ππππ
π ππ ππ πΈππππππ= Γ 100% π΄πππππππ ππππ π·ππ‘ππ‘πππππ
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, manageman harus dapat mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing didalam segmen sasaran. Perspektif ini terdiri dari berbagai ukuran utama dalam keberhasilan perusahaan.
Ukuran utama tersebut adalah : a. Kepuasan Pelanggan
Mengukur kepuasan pegawai dengan cara menyebar kuesioner kepada pegawai yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai atas sasaran kinerja pegawai yang telah dikerjakan, kuesioner yang disebar sebanyak 30 responden.
Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunkan perhitungan sebagai berikut :
Mengukur kepuasan pelanggan dengan cara menyebar kuesioner kepada pelanggan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden.
Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut :
1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin
3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin
5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin
Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik
3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik
5) Angka 80% - 100% = sangat baik Rumus : T x Pn
Dimana :
T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert
Interpretasi skor perhitungan :
Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100 Rumus interval = 100 / jumlah skor linkert
b. Jumlah Pelangan Baru
Melihat jumlah pelanggan yang berhasil diperoleh oleh perusahaan.
π½π’ππππ πππππππππ π΅πππ’
π½π’ππππ πππππππππ π΅πππ’ = Γ 100%
πππ‘ππ πππππππππ
c. Retansi Pelanggan
Tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan kondumen.
π½π’ππππ πππππππππ πΏπππ
π ππ‘πππ π πππππππππ = Γ 100% πππ‘ππ πππππππππ
3. Perspektif Proses bisnis /internal ( Internal Process Perspective)
Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan Balanced scorecard sebagai berikut pendekatan tradisional bertujuan untuk memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan Balanced scorecard akan selalu mengindentifikasi keseluruhan proses yang baru dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran strategis dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer.Adapun beberapa proses internal bisnis dalam penyusuan SKP diantaranya :
a. Penilaan capain SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan antara realisasi output (RO) dengan target output (TO)
dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi output yang direncanakan, menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.
Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas,dengan rumus :
πππππππππ πΆππππππ π πππππ ππ π ππ’π‘ππ’π‘ (π π)
ππΎπ ππ πππ(πΎπ’ππ) = Γ 100 ππππππ‘ ππ’π‘ππ’π‘ (ππ)
b. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan antara realiasasi kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kulaitas dari target kualitas yang direncananakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target kualitas yang direncananakan menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus :
πππππππππ πΆππππππ π πππππ ππ π πΎπ’ππππ‘ππ (π πΎ)
ππΎπ π΄π πππ(πΎπ’ππ) = Γ 100 ππππππ‘ πΎπ’ππππ‘ππ (ππΎ)
Untuk mengukur apakah ouput berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.1Kriteria Nilai
KRITERIA NILAI KETERANGAN
91-100
Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan pelayanan diatas standar yang ditentukan dan lain-lain.
76-90
Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan kecil tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.
61-75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
51-60
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
50 kebawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan dibawah standar yang ditentukan dan lain-lain.
c. Penilain capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai tertimbang (NT= 1,76) dikalikan dengan target waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi target waktu (TW) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama reaslisasi waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari target waktu yang direncanakan (maksimal efisiensi
waktu sampai dengan 24 %), menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.
Aspek waktu perhitungan sebagai berikut :
1) Dalam penilaian aspek waktu, untuk mengetahui persentase efisiensi waktu dari target waktu yang ditentukan
perhitunganya menggunakan rumus :
ππππ πππ‘ππ π π πππππ ππ π ππππ‘π’(π π)
πΈπππ ππππ π ππππ‘π’ = 100%β Γ 100%
ππππππ‘ ππππ‘π’(ππ)
2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) perhitunganya menggunakan rumus :
πππππ πΆππππππ
ππΎπ π΄π πππ ππππ‘π’ 1,76Γππππππ‘ ππππ‘π’β π πππππ ππ π ππππ‘π’
πππ‘π’π πΎπππππ‘π π = Γ 0 Γ 100 ππππ πππππ ππππππ‘ ππππ‘π’
π·πππππ’πππ
3) Dalam hal tingkat efisiensi waktu β€ 24% (kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :
πππππ πΆππππππ ππΎπ 1,76Γ ππππππ‘ ππππ‘π’β π πππππ ππ π ππππ‘π’ π΄π πππ ππππ‘π’ = Γ 100 ( πππππππ‘ πΈπππ ππππ π) ππππππ‘ ππππ‘π’
β€ 24%
4) Dalam hal tingkat efisiensi waktu β₯ 24% ( lebih dari dua puluh empat persen dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :
πππππ πΆππππππ ππΎπ 1,76Γππππππ‘ ππππ‘π’ β π πππππ ππ π ππππ‘π’ π΄π πππ ππππ‘π’ =76 β Γ 100 β100 (πππππππ‘ πΈπππ ππππ π) ππππππ‘ ππππ‘π’
d. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari nilai tertimbang ( NT = 1,76 ) dikalikan dengan target biaya (TB) dikurangi realisasi biaya (RB) dibagi target biaya ( TB) Dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya yang dipergunkan dari target biaya yang direncanakan,menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin kecil realisasi biaya dari target biaya yang direncanakan ( maksimal efisiensi biaya samapi dengan 24%), menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik.
Aspek biaya perhitunganya sebagai berikut ;
1) Dalam penilaian aspek biaya, untuk mengetahui presentase efisiensi biaya dari target biaya yang ditentukan perhitunganya menggunakan rumus :
ππππ πππ‘ππ π πΈπππ ππππ π π πππππ ππ π π΅πππ¦π(π π΅)
π΅πππ¦π = 100%β Γ 100%
ππππππ‘ π΅πππ¦π
2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol) perhitunganya menggunkan rumus :
πππππ πΆππππππ 1,76Γππππππ‘ π΅πππ¦πβπ πππππ ππ π π΅πππ¦π
ππΎπ π΄π πππ π΅πππ¦π = Γ0Γ 100
πΎπππππ‘ππ ππππ πππππ ππππππ‘ π΅πππ¦π ππππππ’πππ
3) Dalam hal tingkat efisiensi biaya β€ 24 % ( kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen ) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :
πππππ πΆππππππ 1,76Γππππππ‘ π΅πππ¦π β π πππππ ππ π π΅πππ¦π
ππΎπ π΄π πππ = Γ 100 π΅πππ¦π πππππππ‘) ππππππ‘ π΅πππ¦π
4) Dalam hal tingkat efisiensi biaya > 24 % (lebih dari dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk
menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus :
πππππ πΆππππππ 1,76 Γ ππππππ‘ π΅πππ¦πβ π πππππ ππ π π΅πππ¦π
πππΎ π΄π πππ = 76β Γ100 β100 π΅πππ¦π πππππππ‘) ππππππ‘ π΅πππ¦π
πΈπππ πππ π>24 %)
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Komponen untuk mengukur prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang digunakan adalah :
a. Produktivitas Karyawan
Digunakan untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja dalam periode tertentu. Dengan menggunakan pengukuran membandingkan antara laba operasi dengan jumlah karyawan.
ππππππππ‘ππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ πΎπππ¦ππ€ππ = Γ100%
π½π’ππππ πΎπππ¦ππ€ππ
b. Retensi Karyawan
Digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan total karyawan tahun yang berjalan.
π½π’ππππ πΎπππ¦ππ€ππ πΎπππ’ππ
π ππ‘πππ π πΎπππ¦ππ€ππ = Γ100%
π½π’ππππ πππ‘ππ πΎπππ¦ππ€ππ c. Kepuasan Karyawan
Mengukur kepuasan karyawan dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden.
Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut :
1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin
3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin
5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik
3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik 5) Angka 80% - 100 = sangat baik Rumus : T x Pn
Dimana :
T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert
Interpretasi skor perhitungan :
Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100