• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. OPERASIONAL VARIABEL

Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu persepsi individu terhadap lingkungan sebagai variabel X (variabel bebas/Independen) dan perilaku vandalisme wisatawan sebagai variabel Y (variabel terikat/Dependen).

Tabel 3.3. Operasional Variabel

Variabel Sub variable Indikator Skala Persepsi Individu

Terhadap

Ekosentris - Menganggap pemanfaatan

lingkungan harus seimbang

Lingkungan (X) Hamzah (2013, hlm. 20 )

dengan pelestariannya.

- Melakukan aktivitas wisata namun dengan tetap menjaga keutuhan lingkungan.

- Melakukan aktivitas wisata namun dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan

Biosentrisme - Melakukan aktivitas wisata

dengan tidak melibatkan

komponen makhluk hidup (hewan dan tumbuhan).

- Menganggap kualitas lingkungan tidak akan mengalami kenaikan jika sudah terdapat campur tangan manusia didalamnya.

- Mengikuti kehendak lingkungan dengan tanpa campur tangan manusia.

Ordinal

Antroposentris - Keinginan untuk membangun atau menambah fasilitas wisata di kawasan wisata (seperti pusat cinderamata, rumah makan, dan lain-lain).

- Keinginan penggunaan alat transportasi air praktis yang menggunakan bahan bakar.

- Menyerahkan sepenuhnya

tanggung jawab kebersihan lingkungan kepada pengelola.

Ordinal Perilaku Vandalisme (Y) Cohen (1973) Acquistive Vandalism

- Mengambil bagian hewan - Mengambil bagian tumbuhan - Mengambil bagian situs/benda

peninggalan bersejarah

Ordinal

Vandalism - Mencoret-coret fasilitas

Ideological Vandalism

- Menempel stiker organisasi tertentu di sekitar kawasan wisata - Memasang iklan di sekitar

kawasan wisata

Ordinal

Vindictive Vandalism

- Merusak situs/benda peninggalan bersejarah

Ordinal

Play Vandalism - Membuang sampah tidak pada

tempatnya

- Merusak bagian tumbuhan - Membakar sesuatu yang

menimbulkan asap

Ordinal

Malicious Vandalism

- Merusak fasilitas Ordinal

Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2015

G. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji Validitas

Uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto (2006) memberikan devinisi validitas sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrument penelitian adalah sebagai berikut :

Menyebarkan instrument yang akan diukur validitasnya kepada responden. a. Mengumpulkan data hasil uji instrumen.

b. Membuat tabel pembantu untuk mendapatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

c. Memberikan atau menampakan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

d. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment utnuk setiap item angket dari skor-skor yang diperoleh. Formula koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu : (Arikunto : 1997)

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi Uji Validitas X : Skor yang diperoleh dari seluruh item Y : Skor total

∑X : Jumlah Skor Dalam Distribusi X

∑Y : Jumlah Skor Dalam Distribusi Y

∑X2

:Jumlah KuadratDalam Skor Distribusi X

∑Y2

: Jumlah KuadratDalam Skor Distribusi Y N : Banyaknya Responden

Pada penelitian ini yang akan di uji adalah validitas dari Variabel X dan validitas dari variabel Y. Proses pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 20. for windows. dengan menggunakan 100 responden maka jumlah N dalam rumus ini adalah N-2, maka pada ttabel

akan diambil pada urutan ke 98. Dan berikut ini merupakan hasil pengolahan uji validitas, antara lain :

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1.

Pembangunan fasilitas di Situ Patenggang bisa dilakukan hingga tepi danau.

0,234983 0,1966 Valid 2.

Area parkir dapat diperluas hingga tepi danau untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.

0,259686 0,1966 Valid 3. Fasilitas penunjang seperti restoran, toko oleh-oleh,

dan lain-lain, harus dibangun senyaman mungkin bagi wisatawanmeski mengabaikan kepentingan lingkungan.

0,324816 0,1966 Valid

r

r

xy = N∑XY –(∑X)(∑Y) xy

= N∑XY – (∑X)(∑Y)

4. Alam dan lingkungan di Situ Patenggang bisa dimodifikasi atau dibentuk sesuai kebutuhan wisatawan..

0,341379 0,1966 Valid 5. Atraksi wisata air atau water sport seperti flying

fish, banana boat, selancar air dapat dikembangkan di Situ Patenggang..

0,286374 0,1966 Valid 6.

Wisatawan berhak melakukan aktivitas apapun tanpa mempertimbangkan kelestarian alam.

0,305677 0,1966 Valid 7.

Kebersihan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pengelola.

0,225159 0,1966 Valid 8. Jalan setapak dibuat senyaman mungkin bagi

wisatawan di tepi danau dan dibuat dengan perkerasan (aspal).

0,267212 0,1966 Valid 9. Menjadikan bagian hewanatau tumbuhan dari

tempat wisata sebagai suvenir, untuk dijadikan ciri atau pengingat suatu momen.

0,679825 0,1966 Valid 10. Menjadikan bagian situs/benda peninggalan

bersejarah atau benda – benda yang menarik dari Situ Patenggang sebagai suvenir untuk dijadikan ciri atau pengingat suatu momen.

0,681044 0,1966 Valid

11.

Melakukan promosi dengan menempel slogan atau iklan pada objek di Situ Patenggang.

0,626648 0,1966 Valid 12. Mengabadikan momen dengan menulis atau

menggambar pada vegetasi di sekitar Situ Patenggang .

0,789266 0,1966 Valid 13. Mengabadikan momen dengan menulis atau

menggambar pada fasilitas yang ada di Situ Patenggang.

0,610751 0,1966 Valid 14.

Menempel stiker organisasi tertentu di sekitar Situ Patenggang.

0,764031 0,1966 Valid 15.

Memasang iklan di sekitar Situ Patenggang. 0,739143 0,1966 Valid 16.

Merusak situs/benda peninggalan bersejarah. 0,766047 0,1966 Valid 17.

Merusak Fasilitas yang ada di Situ Patenggang. 0,641272 0,1966 Valid 18.

Menunjukkan kreativitas dengan membuat gambar pada objek-objek yang ada di Situ Patenggang.

19. Melakukan aktivitas yang meluapkan ekspresi dan emosi diri dengan menendang atau memukul tumbbuhan.

0,581846 0,1966 Valid 20.

Membakar sampah atau daun kering disekitar tempat berwisata.

0,733245 0,1966 Valid 21

Berekspresi melalui musik dengan memukul tong sampah, dinding gazebo, pohon atau batu.

0,741477 0,1966 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Penulis, 2015

2. Uji Realibilitas

Intrumen penelitian disamping harus valid, namun juga harus dapat dipercaya. Malhotra (2005) mengemukakan bahwa realibilitas adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang kosisten jika pengukuran berulang dilakukan terhadap karakteristik tertentu.

Jika instrumen dinyatakan tidak valid, selanjutnya realibilitas instrumen tersebut diuji. Realibilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu instrumen penelitian yang reliabel apabila diujikan pada kelompok yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda, hasilnya akan tetap sama.

Untuk uji Realibilitas instrument, digunakan rumus alpha, yaitu : [ ] [ ]

Keterangan :

rII : Realibilitas Instrumen

K : Banyaknya Soal

∑α1

t : Jumlah Variansi Butir Soal

α2

t : Variansi Total

Sedangkan rumus untuk mencari Variansi totalnya adalah :

a2t : Variansi Total

∑ : Jumlah Skor

N : Jumlah Reponden

Dalam perhitungan reliabilitas kali ini mendapatkan hasil bahawa instrumen penelitian ini reliabel, penulis menggunakan SPSS 20.0 for windows untuk menghitungnya, dan hasilnya sebagai berikut :

Tabel 3.5. Output Reliability SPSS 20 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .877 21

Sumber : Pengolahan Data Oleh Penulis, 2015

Dokumen terkait