• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV WASTE WATER TREATMENT PLANT

4.4 SISTEM OPERASI WASTE WATERTREATMENT PLANT

4.4.2 Operation Checklist

adanya gaya grafitasi. Bagian lumpur yang tidak dapat mengendap akan meluap dan kembali ke unit neutralising pit.

Sccraper lain pada sludge enrichment tank juga digunakan untuk mengumpulkan lumpur dari tengah dan dipompa kedalam sludge storage pond. Didalam sludge storage tank, lumpur dikumpulkan hingga pekat. Kelebihan air akan dipompa kembali kedalam unit netalising pit.

Setelah melewati proses ini, suspended solid dipindahkan kedalam lahan kosong oleh pemilik untuk reklamasi lahan. Untuk air limbah dari coagulant and sedimentation tank, dikumpulkan ke dalam clear water pit sebelum dipompa melewati pressure filter. Didalam coagulant dan sedimentation tank, air limbah melewati dua media (anthracite dan pasir) untuk menghilangkan suspended solid kecil yang terbawa dari sedimentation tank. Air yang telah disaring dikumpulkan dalam neutralising pit. Backwashing telah dilakukan oleh udara dan air. Air disuplai dari purified waste water pit.

Didalam neutralising pit, pH dari air limbah disesuaikan pada range yang telah ditentukan dengan penginjeksian dilute hydrochloric acid atau dilute caustic soda. pH dari air limbah yang mengalami perlakuan akhir dipompa keluar dari pit. Apabila pH tidak sesuai dengan yang telah ditentukan maka air limbah akan secara otomatis disirkulasikan kembali ke waste water storage pond atau unit netralising pit. Apabila air memiliki pH yang telah sesuai, air akan dialirkan kedalam purified waste water pit untuk digunakan backwashing dari filter. Air limbah yang telah mengalami perlakuan akan dialirkan ke laut.

Caustic soda dan hydrochloric acid disimpan respective concentrated chemical tank. Setiap tanki memiliki pompa transfer untuk memompa bahan kimia ke dalam tanki pengencer (respective dilute chemical tank). Di dalam tangki pengencer, bahan kimia diencerkan sebelum ditambahkan dalam pH control & oxidation pit atau neutralising pit.

Sebagai coagulant dan bahan penolong coagulant, bahan kimia disiapkan didalam masing-masing tangki dengan menggunakan mixer, dan pompa injeksi digunakan untuk menginjeksikan bahan kimia kedalam pH control & oxidation pit.

4.4.2 Operation Checklist

 Concentrated NaOH Tank

- Cek level dalam tangki setiap 8 jam

- Ketika level dibawah atau sama dengan 25% dari level gauge, operator harus memenuhi volume dari tangki

46 - Cek level dalam tangki setiap 8 jam

- Ketika level dibawah atau sama dengan 25% dari level gauge, operator harus memenuhi volume dari tangki

 Pengencer NaOH Tank

- Monitor level didalam tangki setiap 8 jam.

Cek bahwa automatic chemical make up bekerja dengan baik ketika tanki dalam level low.

 Pengencer HCl Tank

- Monitor level didalam tangki setiap 8 jam.

- Cek bahwa automatic chemical make up bekerja dengan baik ketika tanki dalam level low.

 Coagulant Tank

- Monitor level didalam tangki setiap 8 jam.

- Ketika alarm berbunyi menandakan level dalam keadaan low, siapkan bahan kimia (operational water treatment, G2, section2).

 Coagulant Aid Tank

- Monitor level dalam tanki setiap 8 jam.

- Ketika alarm berbunyi menandakan level dalam keadaan low, siapkan bahan kimia (operational water treatment,G2,section2).

 Dilute NaOH Dosing Pump

- Setiap 4 jam, cek pompa harus bekerja jika pH kurang dari 6. - Setiap 4 jam, cek tekanan discharge pompa.

 Dilute HCl Dosing Pump

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa harus bekerja jika pH lebih dari 8. - Setiap 4 jam, cek tekanan discharge pompa.

- Cek % pump stroke dari pompa setiap hari.  Coagulant Pump

- Setiap 4 jam, cek kerja dari pompa.

- Setiap 4 jam, cek tekanan discharge pompa. - Cek % pump stroke dari pompa setiap hari.  Coagulant aid pump

- Setiap 4 jam, cek kerja dari pompa.

47 - Cek % pump stroke dari pompa setiap hari.

 Waste water treatment pond

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran pompa. - Setiap 4 jam, cek bahwa blower bekerja. - Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran blower.  Unit Neutralizing Pit

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran pompa. - Setiap 4 jam, cek bahwa blower bekerja. - Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran blower.  pH Control dan Oxidation Pit

- Setiap 4 jam, cek pH dari air limbah dalam pit. - Setiap 4 jam, cek bahwa mixer bekerja.  Coagulant and Sedimentation Tank

- Setiap 4 jam, cek bahwa scrapper bekerja. - Setiap 8 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Cek juga tekanan keluaran dari pompa.  Sludge Enrichment Tank

- Setiap 4 jam, cek bahwa scrapper bekerja. - Setiap 8 jam, cek bahwa pompa bekerja - Cek juga tekanan keluaran dari pompa.  Sludge Storage Pond

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Cek juga tekanan keluaran pompa setiap 4 jam.  Clear Water Pit

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Cek juga tekanan keluaran pompa setiap 4 jam.  Neutralising Pit

- Setiap 4 jam, cek bahwa pompa bekerja. - Cek juga tekanan keluaran pompa setiap 4 jam. - Setiap 4 jam, cek pH dalam pit.

48  Pressure Filter

- Setiap 4 jam, cek tekanan filter ketika dalam keadaan service/standby/backwash status.

- Setiap 4 jam, cek tekanan masukan setiap filter yang beroperasi. - Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran setiap filter yang beroperasi. - Setiap 4 jam, cek flowrate dari setiap filter yang beroperasi.  Air Scrubbing Blower

- Cek bahwa blower bekerja selama air scouring sequence selama filter backwashing. - Cek juga tekanan keluaran blower ketika beroperasi.

 Purified Waste Water Pit

- Cek pH dari air limbah yang masuk ke dalam pit setiap 4 jam. - Setiap 4 jam cek bahwa pompa bekerja.

- Setiap 4 jam, cek tekanan keluaran pompa. - Setiap 4 jam, cek flowrate keluaran ke dalam pit.

- Setiap 4 jam, cek total keluaran dari air limbah yang masuk kedalam pit.

4.4.3 Chemical Preparation

Dokumen terkait