• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

2. Opini BPK atas Laporan Keuangan a. Informasi Kinerja

Opini BPK atas Laporan Keuangan merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam Laporan Keuangan yang didasarkan pada 4 (empat) kriteria, yaitu:

1) Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan 2) Kecukupan pengungkapan (adiquated disclosures) 3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan 4) Efektivitas sistem pengendalian intern

Terdapat 4 (empat) jenis opini yang dapat diberikan oleh BPK:

1) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2) Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 3) Tidak Wajar

4) Tidak Menyatakan Pendapat b. Evaluasi dan Analisis Kinerja

BPK RI telah melaksanakan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan BP2MI TA 2019 yang dilaksanakan pada bulan Februari s.d. akhir April 2020. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2019 Nomor: 19/LHP/XV/06/2020 Tanggal 15 Juni 2020, BP2MI kembali memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Prestasi ini telah diraih selama 5 (lima) kali berturut-turut, yaitu sejak tahun 2015 hingga tahun 2019.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 55

Capaian Sasaran Kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis 2, sebagai berikut:

Tabel 16 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan yang Mendukung Sasaran Strategis 2

NO SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET CAPAIAN % 1 Meningkatnya

kualitas perencanaan dan kerja sama

Nilai Capaian Kinerja

Anggaran % 80 75,35 94,19

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 56 NO SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET CAPAIAN % 5 Meningkatnya

Calon Pekerja Migran Indonesia yang masih menunggu hasil penilaian dari Tim Penilaian Kementerian PAN RB.

1. Meningkatnya kualitas perencanaan dan kerja sama a. Nilai Capaian Kinerja Anggaran

Capaian kinerja anggaran diperoleh dari Nilai Kinerja Anggaran BP2MI pada Aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Sejak Tahun 2018, Nilai Kinerja Anggaran BP2MI pada Aplikasi SMART Kementerian Keuangan RI cenderung meningkat. Pada Tahun 2018 Nilai Kinerja Anggaran BP2MI sebesar 77,79%

(Cukup), kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan sehingga Nilai Kinerja Anggaran BP2MI menjadi sebesar 83,59

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 57

(Baik). Sementara itu Nilai Kinerja Anggaran BP2MI hingga tanggal 03 Februari 2021 yaitu 75,35% (Cukup). Adapun rincian nilai kinerja anggaran BP2MI Tahun 2020 sebagaimana terlampir. Berikut pengelompokkan Nilai Kinerja Anggaran dimaksud:

> 90 : Sangat Baik

> 80 – 90 : Baik

> 60 – 80 : Cukup

> 50 – 60 : Kurang

≤ 50 : Sangat Kurang

Rendahnya Nilai Kinerja Anggaran BP2MI disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

1) Rendahnya capaian keluaran dan realisasi anggaran dari satuan kerja mengingat keterbatasan pelaksanaan kegiatan pada masa pandemi Covid-19, terutama kegiatan penempatan PMI, sosialisasi tentang migrasi aman dan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) PMI. Kegiatan sosialisasi migrasi aman misalnya, selama pandemi Covid-19 tidak dapat dilaksanakan secara maksimal karena tidak memungkinkan untuk melakukan pengumpulan massa.

Adapun untuk kegiatan OPP juga menurun sejalan dengan ditutupnya negara tujuan penempatan PMI, sehingga kegiatan OPP yang biasanya dilakukan secara tatap muka tidak dapat dilaksanakan.

2) Terdapat kegiatan yang anggarannya telah habis direalokasi untuk penanganan Covid-19, sehingga capaian keluaran tidak tersedia, yaitu kegiatan Pemberdayaan Purna PMI dan keluarganya.

b. Nilai AKIP

Bentuk Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dituangkan dalam Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah yang dinilai oleh Kementerian PAN RB. Komponen-komponen

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 58

penilaian AKIP, yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal, dan Capaian Kinerja.

Berikut merupakan hasil penilaian LKj BP2MI dalam 4 (empat) tahun terakhir (2016 s.d. 2019):

Tabel 17 Hasil Penilaian LKj BP2MI KOMPONEN

YANG DINILAI BOBOT

TAHUN menunggu hasil penilaian dari Tim Penilaian Kementerian PAN RB.

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan nilai AKIP diantaranya dengan penyusunan rencana aksi program kegiatan Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Rencana aksi tersebut yang memuat kegiatan yang akan dilaksanakan untuk implementasi akuntabilitas dalam perencanaan, monitoring, evaluasi, serta pelaporan kinerja.

Recana Aksi disusun dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja tahun sebelumnya serta rencana yang akan dilakukan selanjutnya, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Rencana a) Kebijakan

▪ Perumusan Pedoman Penyelenggaraan SAKIP di lingkungan BP2MI.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 59

▪ Perumusan penerapan sistem manajemen kinerja.

▪ Perumusan Pedoman Perencanaan di lingkungan BP2MI.

b) Implementasi

▪ Penyusunan pedoman Penyelenggaraan SAKIP.

▪ Penyelarasan perencanaan kinerja, monitoring dan evaluasi kinerja serta pelaporan kinerja.

▪ Penyusunan Renstra Tahun 2020-2024.

▪ Penyusunan Renja.

▪ Penyusunan Perjanjian Kinerja.

▪ Pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.

▪ Pedoman Sistem Manajemen Kinerja.

▪ Penyempurnaan Sistem Informasi Kinerja Pegawai (ASIK) terhadap penyelarasan Perjanjian Kinerja dan Sasaran Kinerja Pegawai.

▪ Penyusunan Sistem Perencanaan Berbasis Elektronik (jika dimungkinkan).

▪ Penyempurnaan aplikasi pelaporan kinerja.

▪ Integrasi sistem perencanaan, penganggaran dan monitoring evaluasi.

▪ Peningkatan kualitas SDM pengelola akuntabilitas kinerja organisasi.

c) Pengukuran Dampak dan Perubahan

▪ Nilai SAKIP tingkat Satker oleh Tim APIP.

▪ Nilai SAKIP tingkat Lembaga oleh Kementerian PAN RB.

▪ Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran.

▪ Nilai Kinerja Anggaran

▪ Indeks Perencanaan.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 60

2) Kriteria Keberhasilan

Meningkatnya kualitas perencanaan kinerja, pencapaian kinerja, monitoring evaluasi dan pelaporan kinerja yang terintegrasi.

3) Agenda Prioritas

a) Penyusunan pedoman SAKIP.

b) Penyusunan pedoman Perencanaan.

c) Penyelarasan perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja.

c. Dokumen kerja sama

Dalam hal ini yang dimaksud dengan dokumen kerja sama yaitu kerja sama penempatan dan pelindungan PMI di dalam dan di luar negeri. Dokumen kerja sama dalam negeri merupakan dokumen kerja sama antara BP2MI dengan stakeholder di dalam negeri terkait penempatan dan pelindungan PMI yang telah ditandatangani, sementara itu dokumen kerja sama luar negeri merupakan dokumen kerja sama yang dihasilkan antara Indonesia dengan stakeholder di luar negeri, baik private maupun pemerintah. Berikut perbandingan dokumen kerja sama dalam dan luar negeri sejak tahun 2018:

Tabel 18 Dokumen Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2018 s.d. 2020

No.

a. Indeks penerapan sistem merit

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 61

Penilaian penerapan sistem merit di instansi Pemerintah dilakukan melalui 8 (delapan) aspek, yaitu:

1) Perencanaan kebutuhan;

2) Pengadaan;

3) Pengembangan karir;

4) Promosi dan mutasi;

5) Manajemen kinerja;

6) Penggajian, penghargaan dan disiplin;

7) Perlindungan dan pelayanan; dan 8) Sistem informasi.

Hasil penerapan sistem merit di lingkungan BP2MI mendapatkan kategori baik dengan skor 317,5 dengan capaian indeks 0,770.

b. Nilai Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Berdasarkan reviu Inspektorat BP2MI melalui PMPRB, capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan BP2MI tahun 2020 sebesar 81,34. Hasil evaluasi tersebut merujuk pada beberapa aspek yang dinilai, yaitu:

1) Komponen Pengungkit dengan bobot 60%

a) Aspek pemenuhan b) Aspek hasil antara c) Aspek reform

2) Komponen Hasil dengan bobot 40%

a) Opini BPK

b) Nilai Akuntabilitas Kinerja

c) Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan d) Indeks Persepsi Anti Korupsi

e) Capaian kinerja f) Kinerja lainnya

g) Survei Internal Organisasi

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 62

3. Meningkatnya tata kelola keuangan, BMN, dan rumah tangga a. Capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

Pada Tahun Anggaran 2020, BP2MI dapat mencapai target dari IKPA dengan nilai 90,1 yang meliputi aspek penilaian sebagai berikut:

1) Kesesuaian perencanaan anggaran dengan pelaksanaan yang dapat dinilai dari jumlah revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA dan Penyelesaian Pagu Minus. Untuk aspek ini BP2MI mendapatkan nilai sebesar 99,98.

2) Kepatuhan Terhadap Regulasi yang dapat dinilai dari penyampaian data kontrak, pengelolaan UP/TUP dan ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara serta jumlah dari dispensasi SPM. Karena adanya pandemi Covid-19 maka terdapat banyak data kontrak dan dispensasi SPM, sehingga untuk aspek ini BP2MI mendapat nilai 86,69.

3) Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan melihat unsur-unsur dari penyerapan anggaran, penyelesaian tagihan, konfirmasi capaian output dan retur SP2D. Aspek ini mendapat nilai capaian yang baik sebesar 97,27.

4) Efisiensi pelaksanaan anggaran dapat dilihat dari unsur perencanaan kas dan jumlah kesalahan SPM yang mendapat bobot nilai sebesar 160.

b. Opini BPK atas Laporan Keuangan

Pada Tahun Anggaran 2020, BP2MI memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan BP2MI Tahun 2019. Capaian tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Keberhasilan meraih opini WTP dari BPK atas Pemeriksaan Laporan Keuangan BP2MI Tahun 2020 merupakan capaian dengan standar tertinggi atas laporan keuangan instansi Pemerintah. Peraihan opini WTP tersebut merupakan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 63

keberhasilan secara berturut-turut selama 5 (lima) tahun sejak Tahun 2014. Untuk meraih capaian tersebut, BP2MI telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN BP2MI rutin dan berkala (bulanan, semester, tahunan dan laporan keuangan komprehensif) secara berjenjang mulai dari tingkat UAKPA, UAPPA-E1 dan UAPA.

2) Pengendalian dan monitoring pelaksanaan anggaran secara rutin dan berkala menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Pengendalian Pelaksanaan Anggaran (SiPAGAR).

3) Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI terutama terkait penyelesaian kerugian negara di lingkungan BP2MI.

4) Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dengan rincian sebagai berikut:

a) Penatausahaan BMN secara tertib dan akuntabel melalui pencatatan BMN pada aplikasi persediaan, SIMAK BMN dan SIMAN.

b) Pembangunan aplikasi modul BMN untuk melakukan monitoring terhadap penatausahaan BMN secara realtime.

c) Penetapan Status Penggunaan (PSP) terhadap seluruh aset milik BP2MI serta aset hasil pelimpahan dari Kementerian Ketenagakerjaan yang menjadi kewenangan Pengguna Barang (Kepala BP2MI).

d) Penghapusan beberapa BMN yang sudah tidak dimanfaatkan dalam operasional berupa persediaan rusak dan penghapusan dalam bentuk pemusnahan BMN melalui penjualan (proses lelang) yang menghasilkan pendapatan negara sebesar Rp741.027.000,- dengan jumlah barang sebanyak 1.386

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 64

unit dan nilai perolehan sebesar Rp9.532.060.839,- berupa peralatan mesin serta kendaraan bermotor.

e) Penyajian data BMN terutama data Tanah, Bangunan serta Jalan, Irigasi dan Jaringan pada 21 (dua puluh satu) satuan kerja dalam rangka revaluasi aset tetap yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan.

c. Perwakilan BP2MI di negara penempatan Pekerja Migran Indonesia

Jumlah Pelayanan Pembinaan Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja dan Dukungan Penugasan SDM di Perwakilan negara tujuan penempatan PMI pada tahun 2020 sebanyak 1 negara yaitu Taiwan (KDEI Taiwan). BP2MI menempatkan 2 (dua) orang staf teknis di KDEI Taiwan untuk pelayanan penempatan dan pelindungan PMI di negara tersebut.

4. Meningkatnya kualitas produk hukum dan hubungan masyarakat dalam pelayanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia

a. Peraturan Perundang-Undangan yang tersusun dan dilakukan harmonisasi

Pada tahun 2020 terdapat sebanyak 15 (lima belas) peraturan yang tersusun dan dilakukan harmonisasi, atau sebesar 166,67% dari target 9 (sembilan) peraturan. Berikut rincian peraturan dimaksud:

1) 11 (sebelas) Peraturan BP2MI yang telah diundangkan;

2) 4 (empat) Peraturan BP2MI dalam tahap harmonisasi.

b. Layanan bantuan hukum internal

Layanan bantuan hukum yang dilaksanakan oleh BP2MI selama tahun 2020 adalah:

1) Penyuluhan hukum peraturan Perundang-undangan.

2) Layanan konsultasi hukum.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 65

3) Advokasi pendampingan hukum.

4) Pengelolaan Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH).

5) Dokumentasi dan informasi hukum.

c. Pemberitaan positif terkait pelayanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia di luar negeri

Berdasarkan hasil analisis pemberitaan yang terkait pelayanan dan pelindungan pekerja migran Indonesia pada media cetak, media online, dan media sosial disimpulkan bahwa persentase pemberitaan cukup baik dengan persentase 60%. Pemberitaan tahun 2020 cenderung ke arah yang lebih positif dikarenakan kebijakan-kebijakan BP2MI tekait penempatan dan pelindungan PMI dalam kondisi pandemi Covid-19, direspon positif oleh publik.

Pemberitaan sentimen positif terkait isu program Government to Government, program biaya penempatan PMI, dan pelindungan PMI, penanganan kepulangan WNI, upaya edukasi hukum kepada PMI, dan lain-lain. Sementara itu, pemberitaan sentimen negatif terkait isu imigran ilegal serta kasus PMI Mei Harianti, PMI terlantar, kekerasan kepada PMI, hingga kasus perdagangan manusia. Berikut gambaran pemberitaan pada berbagai media:

Gambar 9 Gambaran Pemberitaan BP2MI pada Media Sosial

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 66

Beberapa isu terkait BP2MI yang banyak diperbincangkan oleh publik pada media sosial, yaitu:

1) Pandemi Covid-19 yang memberikan dampak besar pada nasib PMI. Selain tidak dapat bekerja ke luar negeri, PMI yang sudah berada di negara tujuan penempatan juga terbatas ruang geraknya.

2) Informasi terkait pendaftaran dan lowongan pekerja migran banyak dibagikan oleh publik, terutama dari akun resmi BP2MI.

3) Informasi terkait nota kesepahaman dan kerja sama antara BP2MI dengan berbagai instansi pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan dan pelindungan terhadap PMI.

4) Permasalahan ABK, dimana kasus pelindungan yang tidak layak terhadap ABK mendapatkan sorotan publik dan berbagai akun media sosial.

Gambar 10 Isu-Isu terkait BP2MI pada Media Sosial

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 67 Sumber: Intelligence Media Management (IMM)

Gambar 11 Gambaran Pemberitaan BP2MI pada Media Online

Sumber: Intelligence Media Management (IMM)

Gambar 12 Gambaran Pemberitaan BP2MI pada Media Cetak d. Diseminasi informasi program penempatan dan pelindungan

Pekerja Migran Indonesia

Diseminasi informasi program penempatan dan pelindungan PMI selama Tahun 2020 dilaksanakan di 15 lokasi atau sebesar 150% dari target sebanyak 10 lokasi.

5. Meningkatnya Pelayanan Data dan Informasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

a. Pemenuhan layanan data dan informasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Laporan Data Penempatan dan Kedatangan PMI selama Tahun 2020 sudah tercapai 12 Laporan atau sebesar 100%.

b. Indeks Nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pada tahun 2020 Kementerian PAN RB hanya melaksanakan evaluasi SPBE secara daring kepada 130 Kementerian/Lembaga

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 68

dan Pemerintah Daerah sesuai dengan lokus yang telah ditetapkan. Penetapan mekanisme ini sebagai dampak dari darurat nasional pandemi Covid-19. Adapun BP2MI tidak termasuk dalam lokus evaluasi SPBE yang telah ditetapkan, sehingga Kementerian PAN RB dalam hal ini tidak melakukan evaluasi SPBE terhadap BP2MI pada tahun 2020.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka BP2MI Tahun 2020 menggunakan nilai evaluasi SPBE tahun sebelumnya atau hasil evaluasi mandiri tahun 2020 sebagai acuan Indeks SPBE sesuai kebutuhan internal di tahun 2020. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri PAN RB Nomor 59 Tahun 2020 tentang Pemantauan dan Evaluasi SPBE yang menggantikan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi SPBE, maka kegiatan evaluasi di tahun 2021 akan menggunakan Peraturan Menteri PAN RB yang baru.

Evaluasi SPBE dilakukan untuk mengetahui capaian kemajuan pelaksanaan SPBE pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah serta untuk peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE. Penilaian pada pelaksanaan SPBE dilakukan melalui struktur penilaian yang terdiri dari:

1) Domain, merupakan area pelaksanaan SPBE yang dinilai;

2) Aspek, merupakan area spesifik pelaksanaan SPBE yang dinilai; dan

3) Indikator, merupakan informasi spesifik dari aspek pelaksanaan SPBE yang dinilai.

Nilai Indeks SPBE BNP2TKI (BP2MI) Tahun 2019 sebesar 3,33.

Nilai indeks tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai indeks pada tahun 2018 sebesar 3,31 dengan rincian sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 69

Tabel 19 Nilai Indeks SPBE BNP2TKI

No Penilaian Tahun 2018 Tahun 2019

1. Domain Kebijakan 2,06 2,94

2. Domain Tata Kelola 3,57 2,86

3. Domain Layanan SPBE 3,57 3,70

Gambar 13 Hasil Evaluasi SPBE Tahun 2019

6. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

a. SDM yang mengikuti Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Manajemen, Teknis dan Fungsional

Peningkatan SDM yang profesional dan handal dalam pelayanan publik dapat dicapai melalui penyelenggaraaan pendidikan dan pelatihan (diklat), baik yang dilakukan secara klasikal (inhouse training) maupun praktek kerja (on the job training) dalam rangka mengembangkan kompetensi teknis (hard skill) maupun kompetensi manajerial dan sosiokultural (soft skill). Untuk itu, yang menjadi indikator persentase peningkatan SDM yang profesional dan handal dalam pelayanan publik pada tahun 2020 ini adalah persentase jumlah pegawai yang diikutsertakan dalam diklat maupun

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 70

bimbingan teknis dibandingkan dengan total jumlah pegawai di BP2MI.

Pada tahun 2020 terdapat 7 (tujuh) diklat dan bimtek yang diikuti oleh 222 pegawai Pusat dan Daerah. Adapun diklat dan bimtek yang telah dilaksanakan di tahun 2020 beserta jumlah pesertanya adalah sebagai berikut:

Tabel 20 Pengembangan Kapasitas Pegawai BP2MI Tahun 2020 BULAN DIKLAT/BIMTEK/PELATIHAN PESERTA (ORANG) Februari Bimtek Penanganan Kasus bersama

C4ADS 30

Maret Perencanaan Karir Pejabat Fungsional

Pengantar Kerja 9

Pelatihan Tata Kelola PPID dan Keterbukaan Informasi Publik sekaligus Pelatihan Infografis dan Videografis

2

Bimtek Mediasi dan Advokasi 30 Diklat Bendahara Pengeluaran APBN 3 April E-learning Manajemen Keuangan

Negara 135

E-Learning untuk Pejabat Pengelola

Keuangan (PPK) dan Calon PPK 13

TOTAL 222

b. Calon Pekerja Migran Indonesia yang mengikuti OPP untuk skema penempatan oleh Pemerintah

OPP/Preliminary Training pada skema penempatan G to G merupakan kegiatan peningkatan kemampuan Bahasa;

pembekalan dan pemberian informasi kepada Calon PMI agar siap secara mental, kepribadian dan kerohanian; peningkatan pengetahuan terkait proses bekerja di negara tujuan penempatan, tata cara keberangkatan, kepulangan, dan pengiriman gaji serta cara mengatasi masalah selama bekerja di negara penempatan. Kegiatan ini wajib diikuti oleh Calon PMI yang akan berangkat ke negara tujuan penempatan.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 71

Adapun skema penempatan G to G yang saat ini dilaksanakan oleh BP2MI adalah untuk penempatan di Korea Selatan pada jabatan industri (fishing dan manufacture) serta penempatan di Jepang pada jabatan kesehatan (careworker dan nurse). Rincian peserta OPP/Preliminary Training adalah sebagai berikut:

Tabel 21 Orientasi Pra Pemberangkatan PMI Program G to G Tahun 2020

Dokumen terkait