• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.7. Opini

Istilah opinion yang kita terjemahkan menjadi “opini” didefinisikan oleh Cutlip dan Center sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. (Effendy, 1999: 86)

Opini juga diartikan sebagai pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Karena itu, opini bersifat subyektif karena pandangan atau penilaian seseorang dengan yang lainnya selalu berbeda. Jadi, kendati faktanya sama, namun ketika orang beropini, antara yang satu dengan yang lainnya memperlihatkan adanya perbedaan. (Abdullah, 2001: 14).

Opini merupakan kata serapan dari bahasa Inggris opinion, yaitu berarti tanggapan atau jawaban terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata, bisa juga sebagai perilaku, sikap tindakan, pandangan dan tanggapan lain sebagainya (Ruslan, 1998: 51). Sedangkan pendapat lain mengatakan opini adalah pengekspresian sikap mengenai suatu persoalan tertentu dimana pengukuran ekspresi sikap tersebut melalui jawaban positif untuk responden yang mendukung, jawaban netral untuk responden yang mendukung dan tidak mendukung, dan jawaban negatif untuk jawaban responden yang tidak mendukung. (Effendy,1999: 112).

Secara sederhana opini sebagai suatu pernyataan atau sikap terhadap rangsangan (stimuli) yang diberikan, kemudian timbul respon dari komunikan dan setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini. Oleh sebab itu, opini dikaji, dipahami, dan dipergunakan karena mempunyai kekuatan tersendiri. Opini

masukan bagi badan penerbitan media massa cetak dan dapat pula dijadikan dasar untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.

Opini itu sendiri tidak mempunyai tingkatan atau strata, namun mempunyai arah, yaitu seperti dibawah ini:

1. Arah positif, jika responden memberikan pernyataan setuju.

2. Netral, jika responden memberikan pernyataan antara positif dengan negatif atau tidak memberikan pernyataan.

3. Arah negatif, jika responden memberikan pernyataan tidak setuju. (Effendi, 1993:85)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa: opini merupakan ekspresi tentang sikap (kecendrungan untuk memberikan respon) terhadap suatu masalah /situasi tertentu dan dapat berupa pernyataan yang diucapkan / diberi individu terhadap suatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang dipermasalahkan.

2.1.8. Teori S – O – R

Teori S – O – R sebagai singkatan dari Stimulus – Organisme – Response ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjadi teori komunikasi, karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia

yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. (Effendy, 2000: 254).

Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah:

a. Pesan (Stimulus, S) b. Komunikan (Organisme, O) c. Efek (Response, R)

Mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah opini yang baru ada tiga variabel penting, yaitu:

a. Perhatian. b. Pengertian c. Penerimaan. Gambar 1. TEORI S – O – R STIMULUS STIMULUS ORGANISME: * Perhatian * Pengertian * Penerimaan RESPONSE

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. (Effendy, 2000: 254).

2.1.9. Kerangka berpikir

Televisi adalah salah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah berkembang. Meskipun demikian, perkembangannya terus-menerus dan cepat. Hal ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta bermunculan. Hal ini juga dikarenakan media televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media lain yang lahir pada saat itu (Kuswandi, 1998:8).

Banyaknya stasiun televisi yang hadir di Indonesia menjadikan persaingan dalam memberikan program acara kepada pemirsa televisi. Dengan adanya beberapa stasiun televisi swasta yang berdiri di Indonesia akan menguntungkan berbagai pihak terutama masyarakat, karena program acara yang di tawarkan akan semakin variatif disebabkan karena adanya persaingan dalam merebut pangsa pasar audience. Variatifnya program acara tersebut meliputi siaran yang sifatnya informative, hiburan, dan pendidikan.

Acara musik merupakan acara yang banyak diminati oleh masyarakat karena selain lagunya yang enak didengar dan lirik lagunya yang menyentuh hati, terkadang juga penyanyinya yang menarik perhatian para penonton karena tingkah lakunya yang lucu, norak, dan katrok. Dalam acara musik yang juga terkadang menampilkan beberapa artis lucu dengan gaya ciri khasnya tersendiri dengan menyajikan lagunya yang lucu serta kocak dapat menjadikan semakin diminati dimasyarakat, hal ini terbukti banyaknya masyarakat bahkan anak-anak yang menirukan lagu-lagu lucu tersebut.

Adapun dari beberapa lagu yang lucu tersebut juga ada beberapa lagu yang menyinggung fenomena-fenomena dilingkungan masyarakat, seperti situasi dibangsa ini, situasi masyarakat sekarang, bahkan dari nama orang yang bermasalah dimata masyarakat. Karena dengan lirik lagu yang mudah dimengerti dan ditambahnya dengan lirik lagu yang tidak jauh dari fenomena masyarakat saat ini menjadikan lagu tersebut semakin mudah dihafal dan diminati oleh masyarakat.

Dari beberapa lirik lagu lucu tersebut yang menyinggung fenomena di sekitar masyarakat juga menimbulkan gejolak pro dan kontra dimasyarakat, dikarenakan Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya perbedaan persepsi, kesalahan persepsi ini yang kemudian menimbulkan gejolak dalam masyarakat karena menyudutkan salah satu pihak yang tampak bagaimana kemudian masyarakat menilai dengan image yang negatif dalam lirik lagu dari musik tersebut. Persepsi dikalangan masyarakat yang dibentuk oleh lirik lagu dapat memberikan dukungan dan sebaliknya juga dapat pula memberikan cemoohan serta

antipati terhadap subjek maupun objek tertentu. Berbagai fenomena kontroversi menunjukan adanya suatu gejolak peristiwa yang sangat mempengaruhi keadaan, kondisi, dan interprestasi bahasa dari beberapa pandangan.

Perbedaan persepsi inilah yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat, bedasarkan latar belakang tersebut peneliti berkeinginan mencoba meneliti dan berupaya menggali informasi tentang opini penduduk di surabaya terhadap lirik lagu “Udin Sedunia” karya “Sualudin” yang berkontroversi.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada bagan kerangka berpikir berikut ini :

Gambar 2. BAGAN KERANGKA BERPIKIR KOMUNIKAN

Lirik lagu “Udin Sedunia” karya “Sualudin” yang berkontroversi OPINI:  Positif  Netral  Negatif

Dokumen terkait