• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP LIRIK LAGU ”UDIN SEDUNIA” (Studi Deskriptif Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Dari Sualudin).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP LIRIK LAGU ”UDIN SEDUNIA” (Studi Deskriptif Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Dari Sualudin)."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Deskriptif Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Dari Sualudin)

SKRIPSI

Oleh :

Danang Sudjatmoko

0643010300

YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “Veteran ” JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

Judul Penelitian : Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Lirik Lagu “Udin Sedunia”. (Studi Deskriptif Opini Pendengar Terhadap Lirik Lagu “Udin Sedunia” Dari

Sualudin)

Nama mahasiswa : Danang Sudjatmoko

NPM : 0643010300

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, PEMBIMBING

Dra. Herlina Suksmawati,Msi NIP. 19641225.199309.2001

Mengetahui, DEKAN

(3)

Oleh :

DANANG SUDJATMOKO NPM : 0643010300

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 29 Juli 2011.

PEMBIMBING, TIM PENGUJI :

1. Ketua

Dra. Herlina Suksmawati,Msi Drs. Syaifudin Zuhri, S.sos, M.si

NIP. 19641225 199309 2001 NPT. 3 7006 94 0035 1

2. Sekretaris

Dra. Diana Amelia, M.Si NIP. 19630907 199103 2 00 1

3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati,Msi NIP. 19641225.199309.2001

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...ii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

ABSTRAKSI...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Perumusan Masalah...8

1.3. Tujuan Peneliti...8

1.4. Kegunaan Peneliti...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA...10

2.1. Landasan Teori...10

2.1.1. Media Massa...10

(5)

2.1.3. Pendengar Sebagai Khalayak Aktif Media Massa...12

2.1.4. Musik………...14

2.1.5. Lagu Merupakan Komunikasi Ekspresif...16

2.1.6. Lirik Lagu...18

2.1.7. Opini...20

2.1.8. Teori S-O-R………21

2.1.9. Kerangka Berpikir………..23

BAB III METODE PENELITIAN……….26

3.1. Devinisi Oprasional Dan Pengukuran Variabel...26

3.1.1. Opini...27

3.1.2. Pengukuran Variabel...28

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel...30

3.2.1. Populasi...30

3.2.2. Sempel Dan Teknik Penarikan Sampel………...30

3.3. Teknik Pengumpulan Data...36

3.4. Metode Analisis Data...38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...39

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian………39

4.1.1. Gambaran Umum Lagu “Udin Sedunia”………..39

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data………42

4.2.1. Identitas Responden………..42

4.2.1.1. Usia Responden………..42

(6)

4.2.1.3. Pendidikan Terakhir Responden………...44

4.2.1.4. Pekerjaan Responden...…...46

4.2.2. Penggunaan Media...…...47

4.2.2.1. Responden pernah Mendengarkan Lagu

“Udin Sedunia” Dari Media Elektronik...47

4.2.2.2. Frekuensi Responden Yang Pernah

Mendengarkan Lagu “Udin Sedunia”...…...49

4.2.2.3. Durasi Responden Yang Pernah Mendengarkan

Lagu “Udin Sedunia”...…...50

4.2.3. Opini Responden Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Karya Dari

Sualudin dan Dipopulerkan Oleh Sualudin...…...51

4.2.3.1. Lagu “Udin Sedunia” dapat dikatakan

Lagu yang lucu...…...52

4.2.3.2. Lagu “Udin Sedunia” Adalah Kreasi Atau Kemampuan

Yang Patut Dibanggakan Oleh Masyaakat………..53

4.2.3.3. Lagu “Udin Sedunia” Dapat Dikatakan Lagu

Yang Populer Dimasyarakat...…..55

4.2.3.4. Apakah Lagu “Udin Sedunia” Layak Didengarkan

Oleh Semua Kalangan Usia...…..56

4.2.3.5. Apakah Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Terkesan

(7)

4.2.3.6. Apakah Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yang Berbunyi

“Udin Pengembala Namanya Sapiudin” Tidak Terkesan

Melecehkan Nama Orang Lain………..59

4.2.3.7. Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yang Berbunyi “Udin Yang Suka Ke WC Namanya Tahirudin” Terkesan Melecehkan Nama Orang Lain………..61

4.2.3.8. Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yang Berbunyi “Udin Yang Agak Stress Namanya Sarafudin” Terkesan Melecehkan Nama Orang Lain………..62

4.2.3.9. Lagu “Udin Sedunia” Dapat Menimbulkan Pro dan Kontra Dimasyarakat………...64

4.2.3.10. Lagu “Udin Sedunia” Cukup Menarik perhatian Dimasyarakat...…....66

4.3. Total Skor Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Karya Dari Sualudin dan Dipopulerkan Oleh Sualudin………67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..72

5.1. Kesimpulan………72

5.2. Saran...…73

(8)

Halaman

Gambar 1 Teori S-O-R...22

Gambar 2 Bagan Kerangka Berpikir...25

(9)

Halaman

Tabel 1 Jumlah Penduduk Berusia 17 Tahun per Kelurahan………..31

Tabel 2 Jumlah Responden Masing-Masing Kelurahan………..34

Tabel 3 Usia Responden ……….41

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden………...42

Tabel 5 Pendidikan Terakhir Responden……….43

Tabel 6 Pekerjaan Responden………..44

Tabel 7 Responden Pernah Mendengarkan Melalaui Salah Satu Media Elektronik………..46

Tabel 8 Responden Berdasarkan Frekuensi……….47

Tabel 9 Responden Berdasarkan Durasi………..48

Tabel 10 Lagu “Udin Sedunia” Dapat Dikatakan Lagu Yang Lucu……….50

Tabel 11 Lagu “Udin Sedunia” Dapat dikatakan Sebagai Kreasi Atau Kemampuan Seseorang Yang Patut Dibanggakan Oleh Masyarakat……….51

Tabel 12 Lagu “Udin Sedunia” Dapat Dikatakan Lagu Yang Populer Dimasyarakat………..53

(10)

Tabel 15 Apakah Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yakni “Udin

Pengembala Namanya Sapiudin” Tidak Terkesan

Melecehkan Orang Lain……….58

Tabel 16 Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yakni “Udin Yang Suka

Ke WC Namanya Tahirudin” Terkesan Melecehkan Nama

Orang Lain……….59

Tabel 17 Lirik Dari Lagu “Udin Sedunia” Yakni “Udin Yang Agak

Stress Namanya Sarafudin” Terkesan Melecehkan Nama

Orang Lain……….61

Tabel 18 Lagu “Udin Sedunia” Menimbulkan

Pro Dan Kontra di Masyarakat………..62

Tabel 19 Lagu “Udin Sedunia” Cukup Menarik Perhatian

Di Masyarakat………....64

Tabel 20 Total Skor Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia”

(11)

Halaman

Lampiran 1 Kuisioner ...75

(12)

Puji syukur penulis tujukan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan

karunia serta kenikmatan yang tak terhingga, sehingga penulis berkesempatan menimba

ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak

terima kasih kepada Ibu Dra. Herlina Suksmawati,Msi, selaku dosen pembimbing utama

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada penulis.

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul OPINI

MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP LIRIK LAGU ”UDIN SEDUNIA ”. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan

dan bantuan berbagai pihak. Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada :

1. Allah SWT. Karena karunia kesehatan baik secara fisik dan mental yang

diberikanNya.

2. Ibu Dra.Ec.Hj.Suparwati, Msi, selaku DEKAN Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

3. Ibu Dra. Herlina Suksmawati, Msi, selaku dosen pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada penulis

4. Bapak Juwito, selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi

5. Bapak Saifuddin Zuhri, Msi, selaku sekretaris jurusan Ilmu Komunikasi

6. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi Terima kasih buat semua ilmunya.

(13)

moril dan materiil.

2. Saudara penulis, Nurul Laylia dan Agus Rani yang telah memberikan dukungan dan

semangat

3. Eka Afrianti, terima kasih buat perhatiannya.

4. Yusran, Prasetyo, Ganda, Reno dan teman-teman kuliah yang selalu mendukung.

5. Teman-teman angkatan 2004, 2005, dan 2006 yang memberikan masukan kepada

penulis selama kuliah

6. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh penulis.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Demikian sedikit prakata dari penulis, apabila dalam penyampaian dan penulisan

terdapat kesalahan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima Kasih.

Surabaya, 3 Juni 2011

(14)

Danang Sudjatmoko 0643010300, Opini Masyarakat Surabaya Tehadap Lirik Lagu “Udin Sedunia”. (Studi Deskriptif Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia” Dari Sualudin).

Penelitian ini didasarkan pada fenomena munculnya lagu yang memicu perdebatan publik di tahun 2011. Lagu tersebut adalah lagu yang didalamnya menyebutkan seluruh nama-nama dari nama orang lain dan dari lagu tersebut orang lain yang merasa memiliki nama yang sama dengan lagu tersebut merasa dilecehkan oleh lagu tersebut. Penelitian ini menaruh perhatian pada masalah bagaimana opini pendengar terhadap lagu yang bermasalah dengan masyarakat.

Selain itu juga masalah terhadap lagu “Udin Sedunia” semakin luas dengan lirik lagu yang ada dalam lagu tersebut ketika beberapa masyarakat dan lembaga penyiaran yang khususnya KPID NTB ikut serta memberikan opini bernada kecaman. Perdebatan dan pro kontra yang muncul dari masyarakat sering kali dipicu oleh lirik lagu tersebut yang dinilai melecehkan nama orang lain dan berbenturan dengan UU No.32/2002 tentang penyiaran maupun P3SPS yang menyebutkan dilarang memperolok, merendahkan, melecehkan, dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, dan atau merusak hubungan internasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat Surabaya yang pernah mendengarkan lagu “Udin Sedunia” dari Sualudin dan berumur 17 tahun ke atas berjumlah 2.092.949 juta jiwa yang tersebar di 5 wilayah Surabaya serta sampel diperoleh melalui metode klaster banyak tahap (multistage cluster random sampling). Teori yang digunakan adalah teori S – O – R ( Stimulus – Organism – Response).

Metode yang digunakan adalah analisis data yang dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi dan data yang telah diklasifikasikan dihitung untuk ditampilkan dalam presentase yaitu presentase dan masing-masing data yang ada dengan kategori tertentu dan selanjutnya diinterpretasikan agar bisa memberikan suatu kesimpulan dari data yang diperoleh.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan suatu kebutuhan utama dalam kehidupan

manusia dan kebutuhan itu semakin lama semakin meningkat seiring dengan

tingkat Kemajuan jaman, Perkembangan komunikasi ditandai dengan semakin

berkembangnya teknologi untuk kemajuan kemampuan media yang dipakai

sebagai saluran komunikasi Media yang ada baik itu cetak maupun elektronik.

Dalam kegiatan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan

komunikasi, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan secara tatap muka namun

ada juga kegiatan komunikasi yang membutuhkan alat bantu media untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan, atau penyampaian

informasi kepada masyarakat luas. Media yang menyediakan jasa dalam

penyampaian pesan pada khalayak disebut media massa. Di dalam penyampaian

informasinya, media mempunyai cara pengemasan yang beragam yang

disesuaikan dengan khalayaknya. Kegiatan komunikasi massa ini yang

dilakukan secara rutin dan konstan bukan hanya bersifat normative, yaitu agar

orang lain jadi tahu dan mengerti, tetapi juga mengandung unsur persuasi agar

orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau juga melakukan

(16)

Keberadaan media massa saat ini telah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, karena media massa mempunyai

peranan menjadi penyampai informasi menenai kejadian atau peristiwa baik

yang telah terjadi di dalam negri maupun luar negri. Media masa pada

umumnya memiliki khalayak yang hiterogen dan anonim, selain itu ciri dari

media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan

(simultineliti) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang

disebarkan (Efendi,1995;24).

Pesan yang disampaikan media massa melalui majalah, koran, tabloid,

buku, televisi, radio, internet dan film dapat diterima secara serempak oleh

khalayak luas yang jumlahnya ribuan bahkan puluhan juta. Menurut assegaf

(1991:2) jenis-jenis media massa itu sendiri terdiri dari dua macam yaitu cetak

dan elektronik. Media cetak adalah Koran, majalah, buku, dan tabloid,

Sedangkan media elektronik merupakan televisi, radio, dasn internet.

Pada era globalisasi yang sedang berlangsung sekarang dapat membawa

pengaruh dalam perubahan dan perkembangan pesat di hampir semua bidang

kehidupan bangsa Indonesia, karena media massa sangat berpengaruh dalam

memberikan kebutuhan akan informasi yang dapat memberikan pegangan bagi

masyarakat yang mencermati dan mengetahui perubahan, kejadian, dan

peristiwa yang sedang terjadi dilingkungan sekitar masyarakat.

Dalam perkembangan sekarang, masyarakat semakin banyak yang

membutuhkan informasi. Kebutuhan akan informasi acapkali dipriotaskan

sebagai alat untuk mempermudah manusia di segala bidang kehidupan.

(17)

sebagai alat kekuasaan. Penguasaan terhadap media informasi mampu

menjadikan kita sebagai penguasa dan seperti yang ada dalam pandangan umum

bahwa penguasa media informasi merupakan penguasa masa depan, sumber

kekuatan baru bukan harta ditangan sedikit orang tapi informasi di tangan

banyak orang. (Romli, 1999:26)

Masyarakat dapat mencari informasi yang dibutuhkannya melalui media

massa. Media massa sendiri terdiri dari dua macam, yakni media cetak dan

elektronik. Media cetak misalnya surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya.

Media elektronik sendiri misalnya seperti televisi, radio, dan internet.

Musik adalah hasil budaya manusia yang menarik diantara banyak

budaya yang lain, dikatakan menarik karena musik memegang peranan yang

sangat banyak di berbagai bidang. Seperti jika dilihat dari sisi psikologinya,

musik kerap menjadi sarana pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan

seni dan berkreasi. Dari sisi sosial musik dapat disebut sebagai cermin tatanan

sosial yang ada dalam masyarakat saat musik tersebut diciptakan. Dari segi

ekonomi, musik telah berkembang pesat menjadi suatu komoditi yang

menguntungkan.

Musik juga termasuk dalam komunikasi ekspresif, karena didalam

musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaraan, dan bahkan

pandangan hidup (ideologi) manusia. Komunikasi ekspresif tidak otomatis

bertujuan mempengaruhui orang lain, namun dapat dilakukan sejauh

komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan prasaan-prasaan

(18)

non verbal. Emosi kita juga dapat kita salurkan lewat bentuk-bentuk seni seperti

puisi, novel, musik, tarian atau lukisan. (Mulyana, 2001 : 21-22)

Musik sendiri menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki

makna bunyi-bunyian yang ditata enak dan rapi. Dari definisi diatas dapat

diketahui bahwa musik dapat menciptakan sebuah lagu. Sebuah lagu yang

dinyanyikan biasanya terdiri dari tiga komponen yang saling melengkapi dan

saling bergantung. Komponen tersebut antara lain paduan alat musik atau

instrument, suara atau vocal dan yang terakhir adalah lirik lagunya. Instrumen

dan kekuatan vocal penyanyi adalah sebagai tubuh sedangkan lirik lagu adalah

jiwa atau nyawa adalah penggambaran musik itu sendiri.

Para pencipta seni musik telah membuat hasil karya musiknya dengan

lirik lagu yang bisa diterima dan menarik perhatian oleh para penikmat musik

agar mendapat hasil peningkatan produk penjualan seni musiknya sehingga bisa

dapat dikenal oleh khalayak, bahkan bisa mendapat penghargaan berupa

platinum-nya dari angka penjualan sehingga bisa mengangkat pamor atau

popularitas dari sang pencipta karya seni. Lirik lagu adalah sebuah media

komunikasi verbal yang memiliki makna pesan didalamnya, sebuah lirik lagu

bila tepat memilihnya bisa memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata atau

peristiwa, juga secara individu mampu untuk memikat perhatian. Sebuah karya

cipta dibanding musik juga harus memiliki jiwa keseluruhan dalam sebuah

produk musik yang telah tercipta, ada yang menyangkut pembicaraan autoritas

mereka melambangkan saling pengertian yang patut diagungkan dan dipatuhi

(19)

Penggunaan bahasa pada kegiatan pembuatan hasil karya lirik lagu pada

sebuah karya seni musik berbeda pada pemakaian sehari-hari (natural atau

ordinary language) perbedaan itu terlihat dari kalimat-kalimat yang dibuat tersebut karena didalamnya mengandung makna tersembunyi yang dapat

dipersepsikan oleh khalayak sebagai sebuah tanda tanya terhadap maksud dari

lirik lagu tersebut. Makna pada kata-kata merupakan suatu jalinan asosiasi,

pikiran yang berkaitan serta perasaan yang melengkapi konsep yang diterapkan.

Salah satu watak kreativitas adalah "menarik perhatian". Semakin

banyak orang tertarik, kian berhasillah pekerjaan dirinya sebagai seorang

kreator. Tentu saja, salah satu kelebihan para kreator adalah caranya

memandang sebuah hal yang berbeda dengan cara pandang awam. Jika ia

memandang sama dengan cara pandang orang kebanyakan, tentu karyanya tak

akan dipandang, jika dilihat pun pastilah hanya akan dipandang sebelah mata.

Lantaran pandangannya yang "lain" itulah, kerap karya seorang kreator

dianggap nyeleneh, tidak lazim. Tetapi begitulah, kalau lazim tentu tak dilirik

orang. Sudah jamak, karya yang dilirik tentu memiliki sifat unik, lain dari yang

lain. Konsekuensinya, tentu saja ada yang suka dan ada yang membencinya.

(www.oase.kompas.com)

Persepsi dikalangan masyarakat yang dibentuk oleh lirik lagu dapat

memberikan dukungan dan sebaliknya juga dapat pula memberikan cemoohan

serta antipati terhadap subjek maupun objek tertentu. Oleh karena itu sangat

dibutuhkan pengetahuaan dan wawasan dalam melakukan interprestasi tehadap

(20)

pemahaman secara menyeluruh terhadap makna pesan yang disampaikan

seoarang creator dapat tercapai.

Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya perbedaan persepsi

didalam benak penikmat musik tersebut dan Ambiguitas di dalam makna lirik

lagu musik tersebut. Kesalahan persepsi ini yang kemudian menimbulkan

gejolak dalam masyarakat karena menyudutkan salah satu pihak yang tampak

bagaimana kemudian masyarakat menilai dengan image yang negatif dalam

lirik lagu dari musik tersebut.

Berbagai fenomena kontroversi menunjukan adanya suatu gejolak

peristiwa yang sangat mempengaruhi keadaan, kondisi, dan interprestasi bahasa

dari beberapa pandangan. Oleh karena itu, lirik lagu ini selain di kaji sebagai

‘teks’ secara kontekstual juga dilakukan yakni dengan menghubungkan karya

seni tersebut dengan situasi atau peristiwa yang menonjol di masyarakat.

langkah ini dimaksud untuk menjaga permasalahan dan sekaligus menghindari

pembiasan tafsiran. Semuanya juga tidak luput dari fenomena komunikasi,

sesuai dengan pernyataan Judi C.Person dan Paul E.Nelson (2000:69) bahwa

“komunikasi itu adalah proses memahami dan berbagai makna”.

Seperti halnya Lagu "Udin Sedunia" karya dari Sualudin. Sualudin tentu

telah memeras otak agar dirinya dikenal oleh masyarakat karena lagunya lain

dari yang lain, dan sudah pasti menarik perhatian oleh para pendengarnya. Akan

tetapi, siapa sangka, lagu yang sangat kocak tersebut, yang membahas semua

nama udin dan juga sudah menarik perhatian serta mulai dikenal secara luas

(21)

Pihak dari, KPID NTB telah meminta kepada lembaga penyiaran radio

dan televisi untuk melakukan sensor yang ketat dan tidak menyiarkan lagu atau

video klip “Udin Sedunia” karena dari tiga lirik lagu tersebut seperti “Udin yang

suka ke WC namanya Tahirudin, “Udin yang agak stres namanya Sarafudin,

dan “Udin pengembala namanya Sapiudin” telah menimbulkan rasa

ketersinggungan karena terkesan melecehkan dari sebuah “Nama” orang lain.

Dari tiga lirik lagu tersebut, telah melanggar dari UU No.32/2002

tenteng penyiaran maupun P3SPS yang menyebutkan dilarang memperolok,

merendahkan, melecehkan, dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat

manusia Indonesia, dan atau merusak hubungan internasional.

Peneliti mengambil obyek penelitian masyarakat Surabaya, karena kota

Surabaya merupakan ibukota dari propinsi jawa timur serta Surabaya

merupakan kota terbesar kedua setelah kota Jakarta. Fenomena-fenomena social

yang ada dimasyarakat sangat kental dan erat kaitannya dalam mempengaruhi

suatu persepsi dimasyarakat dan dapat menimbulkan berbagai macam pro dan

kontra terhadap suatu peristiwa, kondisi, keadaan serta interprestasi bahasa dari

beberapa pandangan masyarakat.

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui opini dari masyarakat Surabaya

tentang lagu "Udin Sedunia" karya dari Sualudin yang mengundang kontroversi

dan akhirnya dicekal, apakah opini mereka cenderung positif, negatif, ataukah

netral terhadap kontroversi tersebut. Karena di satu sisi muatan dari lagu

tersebut memberikan hiburan. Sedangkan disisi lain muatan tersebut

bertentangan dengan UU No.32/2002 tentang penyiaran maupun P3SPS yang

(22)

mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, dan atau merusak

hubungan internasional.

Untuk mendapatkan kesamaan batasan sampel antara penduduk dan

pendengar dari lagu "Udin Sedunia" karya Sualudin, maka responden penelitian

ini yakni pendengar dari lagu "Udin Sedunia" dibatasi usia mereka antara lain

berusia 17 tahun ke atas (sama dengan batasan syarat seseorang untuk memiliki

identitas penduduk) sebagai responden. Alasan lain ditentukannya batasan usia

ini adalah karena pada usia ini seseorang diharapkan telah memiliki kemampuan

berpikir yang lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih

realistis terhadap lingkungannya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : “Bagaimana opini masyarakat Surabaya terhadap kontroversi dari lagu

"Udin Sedunia" karya dari Sualudin dan dipopulerkan oleh Sualudin?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui bagaimana opini masyarakat Surabaya terhadap

kontroversi dari lagu "Udin Sedunia" karya dari Sualudin dan dipopulerkan oleh

(23)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi

kepustakaan bagi Universitas Pembangunan Nasional terutama mengenai

penelitian yang berkaitan dengan komunikasi massa khususnya dalam opini

masyarakat terhadap isu-isu pro dan kontra yang ada ditengah-tengah

masyarakat.

2. Melihat kecenderungan opini pendengar dari lagu "Udin Sedunia" karya

dari Sualudin yang mengundang kontroversi dan akhirnya dicekal.

3. Mengungkap fenomena penerapan teori komunikasi di kehidupan

masyarakat. Beberapa teori tersebut antara lain: pendengar sebagai khalayak

aktif dan teori S-O-R.

4. Memberikan informasi kepada penulis karya lagu tentang dampak dari lagu

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Media Massa

Media massa merupakan “kependekan” dari komunikasi massa. Media

massa lahir untuk menjembatani komunikasi antar massa. Massa adalah masyarakat

luas yang heterogen, tetapi saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar

massa menjadi penyebab lahirnya media yang mampu menyalurkan hasrat, gagasan

dan kepentingan masing - masing agar diketahui dan dipahami oleh yang lain.

Penyaluran hasrat, gagasan dan kepentingan tersebut dinamai pesan (message).

Dengan demikian, pada hakikatnya media massa adalah saling - silang pesan antar

massa. Oleh karena itu, kita patut memahami posisi (kedudukan) media massa dan

saling - silang pesan. (Pareno: 2005,7).

Media massa yang kita kenal saat ini adalah :

1. Media cetak, terdiri dari surat kabar, tabloid, majalah.

2. Media elektronik, terdiri dari radio siaran, televise siaran (Abdullah:

(25)

Menurut Pareno (2005:7) dalam berbagai wacana tentang fungsi media

massa, disebutkan empat fungsi media massa yaitu : penyalur informasi, fungsi

mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi. Keempat fungsi tersebut

melekat dalam media massa secara utuh, dalam arti luas harus dilaksanakan secara

bersama - sama, tidak boleh mengutamakan satu atau dua fungsi tapi mengabaikan

fungsi - fungsi lainnya.

Media juga mengubah bentuk kontrol sosial. Paul Lazarsfeld dan Robert K.

Merton (Rivers dan Peterson, 2003:39) juga melihat media dapat menghaluskan

paksaan sehingga tampak sebagai bujukan. Mereka mengatakan bahwa kelompok -

kelompok kuat kian mengandalkan teknik manipulasi melalui media untuk

mencapai apa yang diinginkannya, termasuk agar mereka bisa mengontrol secara

lebih halus.

2.1.2. Ciri-ciri Komunikasi Massa Ciri Komunikasi massa :

1. Sifat komunikan jumlahnya sangat besar, heterogen, dan anonym.

2. Sifat media massa

Media massa bersifat serempak, cepat. Yang dimaksud dengan serempak

yakni keserempakan kontak antara komunikator dan komunikan yang demikian

besar jumlahnya dan pada saat yang sama media massa dapat membuat

(26)

komunikator. Sedangkan cepat (rapid) yaitu memungkinkan pesannya disampaikan

kepada komunikan dalam waktu yang cepat.

1. Sifat pesan

Sifat komunikasi massa yaitu umum (public). Karena pesan yang disampaikan

media massa itu umum, maka lingkungannya universal, mengenai segala hal

dan dari berbagai tempat di seluruh jagat. Sifat yang lain yaitu sejenak

(disajikan seketika).

2. Sifat komunikator

Komunikator melembaga. Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada

khalayaknya merupakan hasil kerja kolektif suatu media massa.

3. Sifat efek

Efek komunikasi yang ditimbulkan tergantung kepada tujuan komunikan yang

dilakukan komunikator. (Effendy, 1986:51-54)

2.1.3. Pendengar Sebagai Khalayak Aktif Media Massa

Pada setiap komunikasi, pesannya selalu ditujukan kepada pihak tertentu,

yaitu komunikan memiliki karakteristik tertentu, sebagaimana dikatakan (Sari,

1993: 4) bahwa, “ dalam komunikasi massa penerima adalah mereka yang menjadi

khalayak media massa yang bersangkutan, dimana khalayak tersebut bersifat luas

(27)

Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi

yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan harapannya

untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi.

Berdasarkan hal itu maka ada pesan dari media massa yang diminati oleh

seluruh khalayak tertentu. Pengelompokkan tersebut diperuntukkan pada kelompok

tertentu sebagai sasaran (target group). Disamping khalayak keseluruhan sebagai

sasarannya atau bisa juga khalayak sasaran (target audience). (Effendy, 1991: 20)

Konsep alternatif tentang audience, adalah audience sebagai kumpulan

penonton, pembaca, pendengar, pemirsa, kumpulan inilah disebut sebagai audience

dalam bentuknya yang paling dikenali dan versi yang diterapkan dalam seluruh

penelitian media itu sendiri. Audience yang pertama dan yang terbesar adalah

populasi yang tersedia untuk menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan

demikian semua yang memilki pesawat televisi adalah audience televisi dalam arti

tertentu. Kedua, terdapat audience yang benar-benar menerima hal-hal yang

ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda, seperti pemirsa televisi pemirsa

reguler, pembeli surat kabar, pendengar radio dan sebagainya. Ketiga, ada bagian

audience sebenarnya yang mencatat penerimaan isi dan akhirnya masih ada bagian

lebih kecil yang mengendapkan hal-hal yang ditawarkan dan diterima.

(28)

2.1.4. Musik

Musik adalah suara atau bunyi – bunyian yang diatur menjadi satu yang

menarik dan menyenangkan. Dengan kata lain musik dikenal sebagai sesuatu yang

terdiri dari atas nada dan ritme yang mengalun secara teratur. Musik juga

memainkan peran dalam evolusi manusia, dibalik perilaku dan tindakan manusia

terdapat pikiran dan perkembangan ini dipengaruhi oleh musik. Seni musik

merupakan salah satu seni untuk menyampaikan ekspresi. Ekspresi yang

disampaikan sekarang ini bukan hanya mengandung unsure keindahan seperti tema

- tema percintaan, namun belakangan ini banyak tercipta tma - tema yang berisi

permasalahan sosial dan realitas yang ada pada masyarakat. Musik dapat tercipta

karena didorong oleh kondisi sosial , politik, dan ekonomi masyarakat, musik juga

diilhami oleh perilaku umum masyarakat, dan sebaliknya perilaku umum

masyarakat dapat terilhami oleh musik tertentu. Perilaku umum masyarakat dapat

berupa permasalahan sosial, peristiwa monumental, kebutuhan dan tuntutan

bersama, (Ayuningtyas, 2006:9)

Pada masa ini oleh masyarakat, musik popular diberi arti musik yang

mudah diterima oleh kebanyakan orang dan untuk karenanya masyarakat banyak

yang menyukainya. Beberapa jenis musik yang didasarkan pada manfaat agar

diketahui lebih dalam adalah :

1. Musik Klasik : ada sedikit pergeseran makna, seperti terjadi pula pada nama

ataupun istilah lain. ada tiga taksiran mengenai musik klasik yang sering

(29)

a. Pertama : Musik klasik adalah jenis musik terkenal yang dibuat atau

diciptakan jauh di masa lalu, tetapi disukai, dimainkan dan diminati

orang sepanjang masa sampai sekarang.

b. Kedua : Musik klasik ialah jenis musik yang lahir atau diciptakan

oleh komponis – komponis pada masa klasik, yaitu masa sekitar

tahun 1750 – 1800

c. Ketiga : Musik klasik adalah jenis musik yang dibuat pada masa

sekarang, tetapi mengambil gaya, corak, ataupun teknik yang

terdapat pada musik klasik dari pengertian pertama dan kedua .

2. Musik Jazz : Jenis musik yang dianggap lahir di New Orleans, Amerika

Serikat, pada awal abad ini. Merupakan perpaduan antara teknik dan

peralatan musik Eropa, khusunya Perancis, dengan irama bangsa Negro asal

Afrika Barat, di perkebunan – perkebunan kapas, New Orleans Selatan.

3. Musik Keroncong : Jenis musik dimana dalam musik ini dipergunakan

peralatan dan pernadaan musik Barat, yang dimainkan dan dinyanyikan

dengan gaya musik tradisi kita yang sudah ada sebelumny. Misal :

permainan alat penumbuk padi, kentongan, angklung, dan lain – lain.

4. Musik Populer : Jenis musik yang selalu memasukkan unsur – unsure

ataupun cara – cara baru yang sedang disukai, atau diharapkan akan disukai

oleh pendengar dewasa ini. Tujuannya adalah memperoleh ledakan

popularitas sebesar mungkin dan secepat mungkin. Walaupun dua atau tiga

(30)

nerupakan suatu bidang yang mempunyai perkembangan tersendiri. Sifat –

sifat perkembangannya itu kadang – kadang menuju kearah perkembangan

artistik musikal, tapi yang masih mendapat simpati dari masyarakat banyak.

Meski disebut musik populer, dari pemain – pemainnya tetap diminta syarat

musikalitas. Makin tinggi nilai musikalnya, makin baik. Pemain musik popular

tidak begitu merasa ‘tegang’ seperti pemain musik seriosa. Yang dimaksud

‘tegang’ disini ialah suatu rasa tekanan atau ketegangan mental, yang disebabkan

antara lain adanya konsentrasi yang penuh agar dapat memainkan musiknya sebaik

– baiknya. (Rachmawati, 2000 : 20 )

2.1.5. Lagu Merupakan Komunikasi Ekspresif

William I. Gorden mengemukakan bahwa komunikasi itu mempunyai

empat fungsi .Keempat fungsi tersebut yakni komunikasi social, komunikasi

ekspresif, komunikasi ritual dan instrumental, tidak saling meniadakan (mutually

exclusive). Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting dalam membangun konsep diri kita,

aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,

terhindar dari tekanan dan tegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat

menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. (Mulyana : 2001 : 5)

Erat kaitanya dengan komunikasi social adalah komunikasi ekspresif yang

(31)

tidak otomatis bertujuan mempengaruhui orang lain, namun dapat dilakukan sejauh

komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan prasaan-prasaan

(emosi kita) prasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non

verbal. Emosi kita juga dapat kita salurkan lewat bentuk-bentuk seni seperti puisi,

novel, musik, tarian atau lukisan. Harus diakui musik juga dapat mengekspresikan

perasaan, kesadaraan, dan bahkan pandangan hidup (ideologi) manusia.(Mulyana,

2001 : 21-22).

Ekspresi yang disampaikan sekarang ini bukan hanya mengandung unsure

keindahaan seperti tema-tema percintaan, namun belakangan ini juga banyak

tercipta tema-tema yang berisikan permasalahan social dan realitas yang ada pada

masyarakat. Musik juga dapat tercipta karena didorong oleh kondisi social, politik,

dan ekonomi masyarakat, musik adalah cermin sebuah masyarakat, musik juga

diilhami oleh prilaku umum masyarakat dan juga dapat terilhami oleh musik

tertentu. Prilaku umum masyarakat dapat berupa permasalahan social, pristiwa

monumental, kebutuhan dan tuntutan bersama, kritikan ataupun harapan yang

diidamkan. (Ayuningtyas, 2006 : 9)

Lagu berperan penting dalam sosialisasi ide, gagasan dalam tradisi

kebudayaan. Lagu tanpa syair disebut musik lagu, adalah sekumpulan lirik yang

diberi instrument akor dan melodi, meskipun terlihat sederhana, namun proses

pembuataan sebuah lagu dibutuhkan keahlian, baik keahlian memainkan alat

musik, keahlian menulis lirik, hinggah keahlian dalam berimajinasi.lirik lagu

(32)

ungkapan cinta kasih,tapi kadang-kadang juga bermuatan politis, filosofi dan

membedah kehidupan. (Ayuningtyas, 2006 : 25)

2.1.6. Lirik Lagu

Salah satu hal yang penting dalam sebuah musik adalah lirik lagu.

Sebagaimana bahasa dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk

mencerminkan realitas sosial di masyarakat. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana

untuk sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu,

ketika sebuah lirik lagu mulai di aransir dan di perdengarkan kepada khalayak, lirik

lagu tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebarluasnya sebuah

keyakinan, nilai - nilai, bahkan prasangka tertentu.

Pesan yang disampaikan oleh pencipta lagu lewat lagunya ini tentu tidak

akan berasal dari luar diri si pencipta lagu, dalam artian bahwa pesan tersebut

bersumber dari pola pikirnya serta frame of reference dan field of experience yang

terbentuk dari hasil interaksinya dengan lingkungan sosial sekitar.

Perkembangan lirik lagu di Indonesia sudah mulai muncul sejak setelah

merebut kemerdekaan. Pada paruhan pertama dasawarsa 1950-an. Pada waktu

masih dilakukan yang dinamakan “ musikalisasi syair “ yaitu menggarap komposisi

– komposisi lagu terhadap puisi – puisi yang terlebih dahulu diciptakan oleh

penyair terpandang. .( Rachmawati, 2000:42 )

Lirik sebuah lagu di era sekarang merupakan sebuah kunci utama, meski

(33)

tersebut secara keseluruhan. Lirik merupakan sebuah energi yang mengungkapkan

banyak hal. Hampir sebagian peristiwa atau perasaan emosi yang dilihat, didengar

dan dirasakan oleh si pencipta lagu. Ada yang menyuarakan perasaan cinta yang

mengharu biru, ada pula yang menuangkan protes dan kontrol sosial. Apapun jenis

musiknya, lirik lagu cinta tetap dominant dari waktu ke waktu. Para pencipta lagu

pun lebih memprioritaskan lagu – lagu bertema cinta. Para pencipta lagu pun

berpendapat bahwa tema cinta adalah universal, bisa diterima siapa saja, tidak

heran apabila banyak grup musik atau penyanyi yang memakai konsep pembuatan

lirik semacam itu. ( www.media-indonesia.com/resensi/detail.asp?id ) / (4/11/09)

Hal ini sesuai dengan pendapat Bernard Berelson dan Gray A Steiner, yang

menyatakan bahwa :

Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,

ketrampilan dan sebagainya dengan menggunakan

simbol-simbol, kata-kata, gambar, figure grafik, dan sebagainya.

Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut

(34)

2.1.7. Opini

Istilah opinion yang kita terjemahkan menjadi “opini” didefinisikan oleh

Cutlip dan Center sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. (Effendy, 1999: 86)

Opini juga diartikan sebagai pendapat atau pandangan tentang sesuatu.

Karena itu, opini bersifat subyektif karena pandangan atau penilaian seseorang

dengan yang lainnya selalu berbeda. Jadi, kendati faktanya sama, namun ketika

orang beropini, antara yang satu dengan yang lainnya memperlihatkan adanya

perbedaan. (Abdullah, 2001: 14).

Opini merupakan kata serapan dari bahasa Inggris opinion, yaitu berarti

tanggapan atau jawaban terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan

kata-kata, bisa juga sebagai perilaku, sikap tindakan, pandangan dan tanggapan lain

sebagainya (Ruslan, 1998: 51). Sedangkan pendapat lain mengatakan opini adalah

pengekspresian sikap mengenai suatu persoalan tertentu dimana pengukuran

ekspresi sikap tersebut melalui jawaban positif untuk responden yang mendukung,

jawaban netral untuk responden yang mendukung dan tidak mendukung, dan

jawaban negatif untuk jawaban responden yang tidak mendukung. (Effendy,1999:

112).

Secara sederhana opini sebagai suatu pernyataan atau sikap terhadap

rangsangan (stimuli) yang diberikan, kemudian timbul respon dari komunikan dan

setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini. Oleh sebab itu, opini

(35)

masukan bagi badan penerbitan media massa cetak dan dapat pula dijadikan dasar

untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.

Opini itu sendiri tidak mempunyai tingkatan atau strata, namun mempunyai

arah, yaitu seperti dibawah ini:

1. Arah positif, jika responden memberikan pernyataan setuju.

2. Netral, jika responden memberikan pernyataan antara positif dengan negatif

atau tidak memberikan pernyataan.

3. Arah negatif, jika responden memberikan pernyataan tidak setuju. (Effendi,

1993:85)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa: opini merupakan

ekspresi tentang sikap (kecendrungan untuk memberikan respon) terhadap suatu

masalah /situasi tertentu dan dapat berupa pernyataan yang diucapkan / diberi

individu terhadap suatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa

pernyataan yang dipermasalahkan.

2.1.8. Teori S – O – R

Teori S – O – R sebagai singkatan dari Stimulus – Organisme – Response

ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjadi teori komunikasi, karena

(36)

yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi,

dan konasi. (Effendy, 2000: 254).

Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur

dalam model ini adalah:

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organisme, O)

c. Efek (Response, R)

Mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa

dalam menelaah opini yang baru ada tiga variabel penting, yaitu:

a. Perhatian.

b. Pengertian

c. Penerimaan.

Gambar 1. TEORI S – O – R STIMULUS

STIMULUS ORGANISME:

* Perhatian * Pengertian * Penerimaan

(37)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian

dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah

yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan

menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. (Effendy, 2000:

254).

2.1.9. Kerangka berpikir

Televisi adalah salah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah

berkembang. Meskipun demikian, perkembangannya terus-menerus dan cepat. Hal

ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta bermunculan. Hal ini juga

dikarenakan media televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media

lain yang lahir pada saat itu (Kuswandi, 1998:8).

Banyaknya stasiun televisi yang hadir di Indonesia menjadikan persaingan

dalam memberikan program acara kepada pemirsa televisi. Dengan adanya

beberapa stasiun televisi swasta yang berdiri di Indonesia akan menguntungkan

berbagai pihak terutama masyarakat, karena program acara yang di tawarkan akan

semakin variatif disebabkan karena adanya persaingan dalam merebut pangsa pasar

(38)

Acara musik merupakan acara yang banyak diminati oleh masyarakat

karena selain lagunya yang enak didengar dan lirik lagunya yang menyentuh hati,

terkadang juga penyanyinya yang menarik perhatian para penonton karena tingkah

lakunya yang lucu, norak, dan katrok. Dalam acara musik yang juga terkadang

menampilkan beberapa artis lucu dengan gaya ciri khasnya tersendiri dengan

menyajikan lagunya yang lucu serta kocak dapat menjadikan semakin diminati

dimasyarakat, hal ini terbukti banyaknya masyarakat bahkan anak-anak yang

menirukan lagu-lagu lucu tersebut.

Adapun dari beberapa lagu yang lucu tersebut juga ada beberapa lagu yang

menyinggung fenomena-fenomena dilingkungan masyarakat, seperti situasi

dibangsa ini, situasi masyarakat sekarang, bahkan dari nama orang yang

bermasalah dimata masyarakat. Karena dengan lirik lagu yang mudah dimengerti

dan ditambahnya dengan lirik lagu yang tidak jauh dari fenomena masyarakat saat

ini menjadikan lagu tersebut semakin mudah dihafal dan diminati oleh masyarakat.

Dari beberapa lirik lagu lucu tersebut yang menyinggung fenomena di

sekitar masyarakat juga menimbulkan gejolak pro dan kontra dimasyarakat,

dikarenakan Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya perbedaan persepsi,

kesalahan persepsi ini yang kemudian menimbulkan gejolak dalam masyarakat

karena menyudutkan salah satu pihak yang tampak bagaimana kemudian

masyarakat menilai dengan image yang negatif dalam lirik lagu dari musik

tersebut. Persepsi dikalangan masyarakat yang dibentuk oleh lirik lagu dapat

(39)

antipati terhadap subjek maupun objek tertentu. Berbagai fenomena kontroversi

menunjukan adanya suatu gejolak peristiwa yang sangat mempengaruhi keadaan,

kondisi, dan interprestasi bahasa dari beberapa pandangan.

Perbedaan persepsi inilah yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan

masyarakat, bedasarkan latar belakang tersebut peneliti berkeinginan mencoba

meneliti dan berupaya menggali informasi tentang opini penduduk di surabaya

terhadap lirik lagu “Udin Sedunia” karya “Sualudin” yang berkontroversi.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada bagan kerangka berpikir berikut ini :

Gambar 2. BAGAN KERANGKA BERPIKIR KOMUNIKAN

Lirik lagu “Udin Sedunia” karya “Sualudin” yang berkontroversi

OPINI:

 Positif

 Netral

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

dalam penelitian yang dapat diamati. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel

tidak dibicarakan oleh peneliti, karena variabel dalam penelitian ini hanya akan ada

satu variabel yaitu opini. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif untuk mengetahui opini pendengar di Surabaya tentang lirik lagu “Udin

Sedunia” karya “Sualudin” yang berkontroversi.

Dan lirik lagu dari lagu “Udin Sedunia” yang berkotroversi adalah sebagai

berikut :

1. “Udin yang suka ke WC namanya Tahirudin”

2. “Udin yang agak stres namanya Sarafudin”

3. “Udin pengembala namanya Sapiudin”

Agar memperoleh pengertian yang jelas dan tidak menimbulkan interpretasi

yang lain dari judul penelitian serta batasan dari judul tersebut. Dengan demikian

(41)

3.1.1. Opini

Yang dimaksud dengan opini dalam penelitian ini adalah suatu tanggapan

atau jawaban terhadap suatu persoalan yaitu lirik lagu yang berkontroversi. Secara

operasional, opini dikategorikan menjadi tiga yaitu yaitu :

a. Opini positif, adalah opini responden yang menyatakan respon positif atau

jika responden memberikan pernyataan setuju, mendukung, atau berpendapat

baik terhadap suatu berita atau peristiwa tersebut.

b. Opini netral, adalah opini responden yang menyatakan respon netral atau jika

responden memberikan pernyataan ragu-ragu termasuk pernyataan tidak

berpendapat terhadap suatu berita atau peristiwa tersebut.

c. Opini negatif, adalah opini responden yang menyatakan respon negatif atau

jika responden memberikan pernyataan tidak setuju, tidak mendukung, dan

berpendapat tidak baik terhadap suatu berita atau peristiwa tersebut.

Pengukuran opini dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuisioner yang berisi pernyataan mengenai lirik lagu yang berkontroversi dalam

lagu “Udin Sedunia”. Responden dikatakan memiliki opini :

a. Positif apabila setuju terhadap pernyataan dalam kuisioner mengenai lirik

lagu yang berkontroversi dalam lagu “Udin Sedunia”.

b. Netral apabila menyatakan tidak mempermasalhkan terhadap pernyataan

dalam kuisioner mengenai lirik lagu yang berkontroversi dalam lagu “Udin

(42)

c. Negatif apabila tidak setuju terhadap pernyataan dalam kuisioner mengenai

lirik lagu yang berkontroversi dalam lagu “Udin Sedunia”.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Opini dapat diekspresikan sebagai salah satu pernyataan sikap dalam

kata-kata yang digolongkan menjadi pendapat positif (pernyataan setuju), netral, dan

negatif (pernyataan yang tidak setuju). Untuk mengetahui opini masyarakat

terhadap lirik lagu yang berkontroversi diukur dengan menggunakan skala likert

yaitu skala sikap yang berisi pernyataan-pernyataan terpilih dan telah memiliki nilai

skala bagi setiap kategori jawabannya. Untuk setiap pernyataan, responden akan

diberikan skor sesuai dengan nilai skala kategori jawaban yang diberikannya. Skor

responden pada setiap pernyataan kemudian dijumlahkan sehingga merupakan skor

responden pada skala sikap.

(Azwar, 2007:154).

Bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata

sebagai berikut:

Setuju (S) diberi skor 4

Netral (N) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

(43)

Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar

interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan

menggunakan rumus :

skor tertinggi – skor terendah Interval =

jenjang yang diinginkan

Keterangan :

Interval : Berdasarkan dari setiap tingkatan

Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item

pertanyaan

Jenjang : 3

Maka interval penelitian ini adalah :

( 10 x 3 ) – ( 10 x 1) ( 30 ) – ( 10 ) 20

Interval = = = = 6,66 = 7

(44)

Tinggi : 31 – 40 ( opini positif ).

Sedang : 21 – 30 ( opini netral ).

Rendah : 10 – 20 ( opini negatif ).

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Surabaya

(memiliki kartu identitas menetap sementara di Surabaya) yang menjadi pendengar

dan yang berusia 17 tahun ke atas, karena seorang individu yang sudah berumur 17

tahun ke atas sudah mulai tertarik dengan fenomena-fenomena sosial dan dianggap

sudah dapat menganalisa fenomena-fenomena tersebut (Hapsari, 2002:12).

Masyarakat Surabaya yanag berusia 17 tahun ke atas berjumlah 2.092.949 juta jiwa

tersebar di 5 wilayah : Surabaya Pusat, Surabaya Barat, Surabaya Selatan, dan

Surabaya Timur. (Badan Pusat Statistik, 2010)

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pendengar yang pernah menonton

maupun mendengarkan lagu dari “Udin Sedunia” yang berkontroversi dalam lirik

(45)

berusia 17 tahun ke atas. Untuk mengambil jumlah sampel, terlebih dahulu peneliti

menggunakan metode Multistage Cluster Random Sampling dengan melakukan

sebanyak tiga tahap :

a. Tahap pertama, dilakukan pemilihan terhadap wilayah penelitian di kota

Surabaya, dimana kota Surabaya terbagi dalam 5 wilayah, yaitu Surabaya

Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, Surabaya Utara, dan Surabaya

Barat. Setelah dilakukan pengundian secara random (acak) maka terpilihlah

wilayah Surabaya Barat dan Surabaya Timur.

b. Tahap kedua, dilakukan pemilihan pada daerah kecamatan Surabaya Timur

yang memiliki tujuh wilayah kecamatan. Pemilihan dilakukan secara acak.

Untuk Surabaya Timur terpilih kecamatan Gunung Anyar dan kecamatan

Rungkut. Sedangkan untuk Surabaya Barat, terpillih kecamatan

Sukomanunggal dan kecamatan Tandes.

c. Tahap ketiga, dilakukan pemilihan pada tingkat kelurahan, dimana setelah

dilakukan pengundian secara random (acak), maka terpilihlah kelurahan

Gunung Anyar dan kelurahan Rungkut Tengah untuk kecamatan Gunung

Anyar. Dan kelurahan Tandes Kidul dan keluahan Tandes Lor untuk

(46)

Secara sistematis langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini dapat

digambarkan dalam gambar 3.1.

Keterangan :

N = Surabaya

Na = Surabaya Timur

Nb = Surabaya Barat

Na1 = Kecamatan Gunung Anyar

Na2 = Kecamatan Rungkut

Nb1 = Kecamatan Sukomanunggal

Nb2 = Kecamatan Tandes

n1 = Kelurahan Rungkut Tengah

n2 = Kelurahan Gunung Anyar

(47)

n4 = Kelurahan Kali Rungkut

n5 = Kelurahan Sukomanunggal

n6 = Kelurahan Tanjung Sari

n7 = Kelurahan Tandes Lor

n8 = Kelurahan Tandes Kidul

Berdasarkan data yang diperoleh dari masing–masing kantor kecamatan di

Surabaya bahwa jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas untuk masing-masing

kelurahan adalah sebagai berikut :

No. Kelurahan Jumlah Penduduk

1.

Kelurahan Tanjung Sari

Kelurahan Tandes Lor

(48)

Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane,

dimana jumlah sampel diperoleh berdasarkan ukuran n yang dicari terlebih dahulu.

Sedangkan nilai sampel dan presisi ditetapkan antara ± 10 % dengan tingkat

kepercayaan 90 %. Rumus yang sederhana untuk ini ialah sebagai berikut :

(Rakhmat, 2000 : 82)

N

n =

Nd² + 1

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi (derajat ketelitian)

Maka dengan perhitungan responden sebagai berikut :

N

n =

Nd² + 1

136.459 n =

136.459 (0.1)² + 1

136.459 n =

1365,59

(49)

Jadi jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 100

orang. Untuk lebih rincinya, jumlah masyarakat yang akan diteliti tiap-tiap wilayah

keseluruhan ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N1

n1 = x n (Nazir, 1985:361) N

Keterangan :

n = Jumlah sampel masyarakat berusia 17 tahun ke atas dari beberapa

kelurahan

N1 = Ukuran stratum ke- 1

N = Jumlah masyarakat berusia 17 tahun ke atas dari seluruh kelurahan yang

dijadikan populasi

n1 = Jumlah sampel minimal yang ditetapkan.

Jadi sampel yang akan diambil untuk dijadikan responden sebanyak 100

orang. Atas keterwakilan yang mendasari penyusunan sampel dapat dipenuhi

(50)

No. Kelurahan Populasi Presentase Responden

Tabel 2 : Jumlah Responden masing-masing kelurahan

3.3. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung pada tempat

penelitian yang berupa hasil jawaban responden.

b. Data sekunder

(51)

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Sumber data dalam penelitin ini adalah berupa data yang di peroleh dari media

massa tentang lagu ”Udin Sedunia” karya dari Sualudin.

3. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Dalam pengumpulan data primer dan sekunder, penelitian menggunakan satu

metode dalam pengumpulan data, yaitu :

a. Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian

b. Wawancara yaitu pertanyaan dilakukan secara langsung pada responden,

terutama untuk memperoleh masukan-masukan

Kuesioner berfungsi untuk memperoleh data pribadi, peneliti menggunakan

angket yang disebarkan kepada responden dengan harapan akan memperoleh data

yang valid dan benar.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner, responden diminta

memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam

kuisioner. Peneliti akan mendampingi responden selama melakukan pengisian

kuisioner. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan munculnya

pertanyaan dari responden yang tidak memahami dengan kata-kata, arti dan

(52)

3.4. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui opini penduduk di surabaya terhadap lagu yang

berkontroversi, maka peneliti akan menggunakan tabel frekuensi untuk

menggambarkan data yang di peroleh dari hasil penyebaran kuisioner yang diisi

oleh responden. Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil kuisioner akan diolah

untuk dideskripsikan. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan terdiri dari :

mengedit, mengkode dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk

selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang

telah diklasifikasikan dihitung untuk ditampilkan dalam presentase, presentasi dari

masing-masing data yang ada. Terakhir data diinterpretasikan agar bisa

memberikan suatu kesimpulan dari data yang sudah diperoleh.

F

P = x 100%

N

Keterangan :

P : Presentase responden

F : Frekuensi responden

N : Jumlah populasi

Dengan menggunakan rumus tersebut maka akan diperoleh presentase yang

diinginkan dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya akan disajikan

(53)

BAB IV

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

4.1.

Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Lagu “Udin Sedunia”

Setelah Sinta dan Jojo jadi terkenal lewat lipsing lagu Keong Racun, dan

kini tak kalah dari Sinta dan Jojo, yakni Udin atau Salaudin hadir dengan lagu yang

berjudul “Udin Sedunia” yang sudah menarik perhatian pengguna Youtube.

Sualudin mencoba menghibur masyarakat lewat lagunya yang kocak, gokil,

dan lucu dengan lagunya “Udin Sedunia”. Sualudin berasal dari lombok, 26 tahun.

Pria yang masih kuliah jurusan bahasa inggris di STKIP Hamzanwadi ini makin

dikenal karena lagunya yang menjadi sensasional dimasyarakat. Sesuai dengan

judul lagunya, pada lirik lagu ini berisikan semua nama panggilan Udin diseluruh

dunia, dimana nama tersebut dianggap sebagian masyarakat nama yang kampungan

atau katrok. Lagu yang dikenal lewat YouTobe ini juga menjadi hits, karena Udin

atau Sualudin menyanyikannya dengan kocak, gokil, dan lucu. Ditambah lagi

dengan wajah penyanyinya yang sudah membuat orang ketawa apabila melihatnya

saja, sudah membikin ketawa ditambah lagunya yang memble membuat lagu ini

(54)

Tetapi siapa sangka, lagu yang berdurasikan 4 menit 20 detik atau sebanyak

260 detik ini dan yang sudah diunggah di YouTube serta mulai dikenal secara luas

itu mengundang kontrovesi. Lagu “Udin Sedunia” dianggap menyinggung orang

lain karena sebagian dari salah satu lirik lagunya antara lain, “Udin yang suka ke

WC namanya Tahirudin”, “Udin yang agak stres namanya Sarafudin”, dan “Udin

penggembala namanya Sapiudin” telah menimbulkan rasa ketersinggungan karena

terkesan melecehkan dari sebuah “Nama” orang lain. Pihak dari, KPID NTB telah

meminta kepada lembaga penyiaran radio dan televisi untuk melakukan sensor

yang ketat dan tidak menyiarkan lagu atau video klip “Udin Sedunia” sebelum

menghilangkan tiga kata tersebut, yakni “Sarafudin” , ”Sapiudin” ,”Tahirudin”.

Berikut ini adalah lirik lagu “Udin Sedunia” :

" Udin Sedunia "

Intro : By : Sualudin

ini lagu tentang sebuah nama kata orang udin nama kampungan jadi lagu enak juga didengar

kalau gak percaya, simak dengan seksama udin yang pertama, namanya awaludin

udin yang suka di kamar, namanya kamarudin udin yang hidup di jalanan, namanya jalaludin udin penggembala, namanya sapiudin

Reff :

(55)

Intro :

udin yang sering ke masjid, namanya alimudin udin yang rajin berdoa, namanya aminudin udin yang agak stress, namanya sarapudin udin yang tidak stress, namanya sadarudin Back to Reff :

udin yang penjual nasi, namanya nashirudin udin yang suka ke wc, namanya tahirudin udin yang suka telepon, namanya hapipudin udin yang jadi teroris, namanya noordin m top Back to Reff :

udin yang terakhir..namanya akhirudin

Dari tiga lirik lagu tersebut, telah melanggar UU No.32/2002 tentang

penyiaran maupun P3SPS yang menyebutkan dilarang memperolok, merendahkan,

melecehkan, dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia,

dan atau merusak hubungan internasional.

Akan tetapi Sualudin atau yang akrab dipanggil dengan nama Udin

menanggappinya dengan tenang, karena menurut Udin “katanya lagu ini sudah

(56)

Udin yang menciptakan lagu “Udin Sedunia” tersebut tidak ada maksud

untuk menjelek-jelekan nama seseorang, terlebih nama pencipta dan penyanyinya

juga sama, boleh jadi Udin memang hendak mengolok-ngolok dirinya sendiri

seperti halnya Tukul Arwana.

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data

4.2.1. Identitas Responden

Identitas responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh

berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : Usia, Jenis kelamin,

pendidikan terakhir, dan Pekerjaan selengkapnya tertera pada tabel berikut :

4.2.1.1. Usia Responden

Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah masyarakat

Surabaya dan yang berumur 17 tahun keatas (sama dengan batasan syarat seseorang

untuk memiliki identitas diri), karena seorang individu yang sudah berumur 17

tahun keatas sudah dianggap memiliki kemampuan berpikir yang lebih sempurna

dan ditunjang oleh sikap pandang yang lebih realistis terhadap lingkunganya. Maka

diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia dari responden adalah sebagai

(57)

TABEL.3 USIA RESPONDEN

n = 100

Usia Responden Frekuensi Persentase

17 – 23

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden paling banyak mendengarkan

lagu ”Udin Sedunia” berada pada usia berusia antara 24 hingga 30 tahun dengan

jumlah sebanyak 45 orang atau sebesar 45%, kemudian yang berada pada urutan

kedua adalah responden yang berusia antara 17 hingga 23 tahun sebanyak 38 orang

atau sebesar 38% responden, Menurut hasil wawancara peneliti, pada dua

kelompok yang berusia 24 hingga 30 tahun dan 17 hinggah 23 tahun tersebut

responden cenderung mendengarkan lagu ”Udin Sedunia” pada pagi hari dan

malam hari ketika responden mendengarkan lagu di televisi, radio, maupun dalam

internet pada waktu senggang seperti saat istirahat bekerja, kuliah, maupun

beraktivitas dirumah. Kemudian responden yang berusia antara 31 hingga 36 tahun

sebanyak 12 orang atau sebesar 12% responden, setelah itu yang paling terkecil

(58)

4.2.1.2. Jenis Kelamin Responden

Berikut ini adalah tabel jenis kelamin responden yang pernah

mendengarkan lagu “Udin Sedunia” yang merupakan identitas diri dari responden :

TABEL.4

JENIS KELAMIN RESPONDEN n = 100

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki – laki

Perempuan

52

48

52

48

Jumlah 100 100

Sumber : Kuesioner I no.2

Berdasarkan data table.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden yang mendengarkan lagu “Udin Sedunia” berjenis kelamin laki-laki

dengan jumlah sebesar 56 orang atau 56%, dan yang kedua sebanyak 44 orang atau

sebesar 44% responden berjenis kelamin perempuan.

4.2.1.3. Pendidikan Terakhir Responden

Dari 100 responden, ada berbagai macam latar belakang pendidikan, antara

lain, SMU (sederajat), Akademi (Diploma), dan Sarjana. Untuk mengetahui jumlah

(59)

TABEL.5

PENDIDIKAN TERAKHIR RESPONDEN n = 100

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SMU / Sederajat

Berdasarkan data tabel.5 diatas, dapat diketahui responden pendengar dari

lagu “Udin Sedunia” sebagian besar pendidikan terakhir yang dimiliki responden

adalah yang memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat sebanyak 50 orang atau

50% responden, pada usia ini responden telah mampu menganalisa sebuah

pemberitaan maupun suatu permasalahan namun masih belum sempurna karena

masih dalam proses belajar berpikir, dan yang berpendidikan Akademi/Diploma 22

orang atau 22% responden, dan yang berpendidikan Sarjana sebanyak 28 orang

atau 28%, pada kedua interval dari pendidikan terakhir responden, yakni

berpendidikan Akademi/Diploma dan Sarjana memiliki usia yang dianggap telah

mampu menganalisa sebuah pemberitaan maupun suatu permasalahan sosial

dimasyarakat dengan baik. Dari uraian diatas menunjukan mayoritas responden

dalam penelitian ini rata-rata telah mampu memahami dan menganalisa sebuah

(60)

4.2.1.4. Pekerjaan Responden

Dari 100 responden ada berbagai macam latar belakang pekerjaan, antara

lain Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, wiraswasta, mahasiswa atau pelajar. Untuk

mengetahui jumlah dan prosentase responden dapat diketahui pada tabel.4 berikut :

TABEL.6

PEKERJAAN RESPONDEN n = 100

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pelajar / mahasiswa

Berdasarkan data tabel.6 diatas, responden yang paling banyak

mendengarkan lagu “Udin Sedunia” adalah mahasiswa atau pelajar sebanyak 40

orang atau 40%, kemudian responden yang bekerja sebagai pegawai swasta

sebanyak 30 orang atau 30%, responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 15

orang atau 15%, dan responden yang pekerjaanya wiraswasta sebanyak 15 orang

(61)

4.2.2. Penggunaan Media

Penggunaan media dalam penelitian ini adalah memisahkan responden yang

mengetahui dan tidak mengetahui mengenai lagu ”Udin Sedunia” karya dari

Sualudin dan sejauh mana responden menggunakan media massa sebagai media

informasi dan hiburan maupun edukasi. Dalam penelitian ini para responden yang

di pilih untuk di jadikan sebagai sampel adalah masyarakat Surabaya dan yang

berumur 17 keatas yang telah mendengarkan lagu ”Udin Sedunia” karya dari

Sualudin. Berarti masyarakat Surabaya yang tidak pernah mendengarkan lagu

”Udin Sedunia” karya dari Sualudin tidak bisa dijadikan responden atau sampel

dalam penelitian ini. Hal in dikarenakan bahwa responden tidak memenuhi kriteria

untuk menjadi sampel dalam penelitian ini.

4.2.2.1 Responden Pernah Mendengarkan Lagu ”Udin Sedunia” Dari Media Elektronik

Dari hasil penyebaran kuisioner kepada 100 responden, dengan pertanyaan

dimedia elektronik manakah responden pernah mendengarkan Lagu “Udin

(62)

TABEL.7

RESPONDEN PERNAH MENDENGARKAN MELALUI SALAH SATU MEDIA ELEKTRONIK

Media Frekuensi Jawaban

Televisi

Berdasarkan data dari table.7 diatas, dengan pertanyaan dimana responden

mendengarkan Lagu “Udin Sedunia” yaitu sebanyak 95 responden memilih

mendengarkan Lagu “Udin Sedunia” melelui media Televisi. Dari hasil

wawancara, diketahui bahwa umumnya responden pernah mendengarkan dimedia

televisi pada saat mereka sedang melihat program acara hiburan seperti acara

bertemakan musik maupun infotaiment yang berkaitan dengan artis-artis Indonesia

maupun pada saat iklan, dan umumnya dimedia media televisi memiliki banyak

program-program acara yang menarik dan diminati seperti tayangan infotaiment,

musik, berita, film, dan program-program acara lainnya, jadi pendengar sering

mendengarkan pada salah satu tayangan tersebut maupun saat iklan. Sedangkan

sebanyak 25 responden memilih mendengarkan Lagu “Udin Sedunia” melelui

media Radio, dan kemudian sebanyak 15 responden memilih mendengarkan Lagu

“Udin Sedunia” melelui media Internet karena tidak semua responden bisa

(63)

4.2.2.2 Frekuensi Responden Yang Pernah Mendengarkan Lagu ”Udin Sedunia” Frekuensi masyarakat Surabaya dalam mendengarkan lagu “Udin Sedunia”

terbagi menjadi tiga kategori karena untuk mempermudahkan responden dalam

menjawab berapakali seminggu mereka mendengarkan lagu “Udin Sedunia”. Dan

selengkapnya akan tersaji pada tabel berikut ini :

TABEL.8

RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI n = 100

Frekuensi Jumlah Persentase

1-2 kali seminggu

3-4 kali seminggu

Lebih dari 4 kali seminggu

18

Berdasarkan dari data tabel.8 diatas, diantara 100 orang responden dalam

penelitian ini dapat diketahui bahwa jumlah terbesar yaitu sebanyak 40 responden

mengaku frekuensi mendengarkan lagu “Udin Sedunia” adalah 3-4 kali dalam

seminggu, kemudian sebanyak 38 responden mengaku frekuensi mendengarkan

lagu “Udin Sedunia” lebih dari 4 kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa

cukup besar prosentase masyarakat dalam mendengarkan lagu “Udin Sedunia” dan

juga sangat membantu dalam penelitian ini karena terpaan yang berulang-ulang

nantinya akan menimbulkan ingatan yang kuat terhadap isi dari lagu “Udin

Gambar

Gambar 1 Teori S-O-R...............................................................................22
Tabel 20 Total Skor Opini Pendengar Terhadap Lagu “Udin Sedunia”
Gambar 1. TEORI S – O – R
Gambar 2. BAGAN KERANGKA BERPIKIR
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa variabel economic value added, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham

Margono Soekardjo Purwokerto: (2) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara simultan atau bersama-sama variable kepercayaan dan kualitas pelayanan

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan guna mencapai gelar Ahli MadyaTeknologi Hasil Pertanian di Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret Surakarta,

Pelaksanaan Tugas Akhir polikultur sawi caisim (Brassica juncea L.) dan kacang panjang (Vigna sinensis ssp. sesquipedalis) secara organik dilaksanakan di Desa Jatirejo Rt 03 Rw

Pada pembelajaran kompetensi profesional, saudara akan mengidentifikasi komponen elektronika, menganalisis dan mengevaluasi rangkaian elektronika yang terkait dengan

By combining small size with high performance and energy efficiency, the product is suitable for use in battery-powered consumer products like smartphones and tablets, smart

istrinya mengajukan Cerai kepada pengadilan untuk mengadakan sidang guna menyaksikan ikrar talak. Dalam rumusan Pasal 14 PP Nomor 9 Tahun 1975 dijelaskan beserta