• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.2 Tekhnik Pengolahan Data

IV.3.2. Opini Mahasiswa terhadap Aksi Mahasiswa di Televisi

Disinilah akan dijelaskan dan terlihat bagaimanakah pandangan mahasiswa FISIP USU terhadap aksi-aksi yang dilakukan mahasiswa yang disiarkan melalui pemberitaan di televisi

Tabel 13

Tingkat Keseringan Menonton Televisi No. Tingkat Keseringan Menonton

Televisi F % 1. Tidak Sering 27 28,1 2. Sering 62 64,6 3. Sangat Sering 7 7,3 Total 96 100 P 4/FC 6

Berdasarkan tabel 13 diatas maka dapat diketahui bahwa ada sebanyak 27 orang (28,1%) responden yang menyatakan tidak sering menonton televisi, 62 orang (64,6%) responden yang mengatakan sering sedangkan yang mengatakan sangat sering menonton televisi ada 7 orang (7,3%) responden.

Tingkat keseringan responden menonton ini dibutuhkan oleh peneliti untuk melihat bahwa semakin sering responden menonton televisi maka kemungkinan untuk menyaksikan berbagai macam tayangan akan semakin besar.

Tabel 14

Frekuensi Menonton Televisi per Hari No. Frekuensi Menonton Televisi

per Hari F % 1. 3 jam 52 54,2 2, 6 jam 39 40,6 3. 12 jam 5 5,2 Total 96 100 P 5/FC 7

Dari tabel 14 akan diketahui seperti apa frekuensi responden menonton televisi perharinya. Dan dapat kita lihat bahwa semakin sering responden menonton televisi maka semakin memungkinkan responden untuk menyaksikan berita yang disiarkan di televisi setiap harinya. Dan dapat dilihat ada 52 orang (54,2%) responden menyatakan menghabiskan waktu untuk menonton per harinya selama 3jam, responden yang menyatakan menghabiskan waktu menontonnya perhari selama 6jam ada 39 orang (40,6%), sedangkan yang menyatakan menonton televisi per harinya selama 12jam hanya 5orang (5,2%) responden.

Tabel 15

Waktu Menonton Televisi

No. Waktu Menonton Televisi F %

1. Dibawah pukul 12 WIB 8 8,3 2. Antara pukul 12-18 WIB 11 11,5 3. Diatas pukul 18 WIB 77 80,2

Total 96 100

P 6/FC 8

Berdasarkan waktu responden menonton televisi maka akan dapat dipastikan bagaimana tingkat kesadaran atau pengetahuan responden. Dari tabel 8 yang ada diatas maka diketahui dan didapati bahwa responden yang menyatakan menonton televisi di bawah pukul 12 WIB ada sebanyak 8 orang (8,3%), yang menonton diantara pukul 12 – 18 WIB sebanyak 11 orang (11,5%) responden dan sedangkan yang menyatakan menonton diatas pukul 18 WIB ada sebanyak 77 orang (80,2%) responden. Dan berdasarkan hasil wawancara yang juga dilakukan oleh peneliti, alasan responden yang lebih banyak menonton diatas pukul 18WIB adalah dikarenakan pada waktu-waktu itulah responden yang pada dasarnya mahasiswa tidak

memiliki kegiatan lain dan lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah/kamar kos dengan menonton televisi.

Tabel 16

Tingkat Keseringan Menonton Berita No. Tingkat Keseringan Menonton

Berita F % 1. Tidak Sering 3 3,1 2. Sering 51 53,1 3. Sangat Sering 42 43,8 Total 96 100 P 7/FC 9

Dari tabel 16 di atas dapat kita perhatikan seberapa sering responden menonton televisi. Ada 3 orang responden yang menyatakan tidak sering menonton televisi, atau dengan kata lain ada sebanyak (3,1%) responden. Pada dasarnya mereka yang tidak sering menonton mengungkapkan alasan bahwa sebagai anak kos mereka tidak memiliki televisi pribadi. Dan responden yang menyatakan sering menonton televisi ada sebanyak 51 orang (53,1%) sedangkan responden yang menyatakan sangat sering menonton televisi ada sebanyak 42 orang (43,8%) responden. Dan memang kebanyakan responden mengatakan sering menonton televisi dikarenakan hanya ada satu alat hiburan yang dimiliki responden pada umumnya, yaitu televisi. Dan memang diakui bahwa televisi adalah media hiburan yang paling banyak dipilih oleh responden selain media lainnya. Selain untuk menghilangkan jenuh televisi ini juga menjadi alat untuk mendapatkan informasi yang paling menarik.

Tabel 17

Ketertarikan dengan Berita Kriminal No. Ketertarikan dengan Berita

Kriminal F % 1. Tidak Suka 83 86,5 2. Suka 12 12,5 3. Sangat Suka 1 1 Total 96 100 P 8/FC 10

Di tabel 17 akan dibahas bagaimana ketertarikan responden terhadap berita kriminal yang selalu ada dalam pemberitaan di televisi. Dan dari tabel ini kita dapat dilihat bahwa ternyata tidak banyak responden yang menyukai tayangan berita kriminal. Karena 83 orang (86,5%) menyatakan tidak menyukai berita krimunal. Dan ada 12 orang (12,5%) yang menyatakan menyukai tayangan berita kriminal dengan alasan bahwa kita juga harus tahu mengenai kejahatan-kejahatan yang terjadi diluar lingkungan kita, sehingga kita dapat mengantisipasi kejahatan yang mungkin akan kita temui nantinya. Dan hanya ada 1 reponden (1%) saja menyatakan sangat suka tayangan berita kriminal ini.

Tabel 18

Ketertarikan terhadap berita Politik No. Ketertarikan dengan Berita

Politik F % 1. Tidak Suka 69 71,9 2. Suka 27 28,1 3. Sangat Suka - - Total 96 100 P 9/FC 11

Tabel 18 menunjukkan tingkat ketertarikan responden terhadap berita politik. Dan jika dilihat dari tabel diatas maka dapat kita perhatikan bahwa meskipun responden adalah mahasiswa tetap masih mengganggap politik sebagai sesuatu yang

tidak baik, memusingkan dan permainan kotor, itu disampaikan responden saat diwawancara oleh peneliti. Sebanyak 69 reponden (71,9%) mengatakan tidak suka terhadap berita poltik karena beranggapan bahwa politik itu membingungkan dan sangat sulit dipahami dan 27 responden (28,1%) menyatakan menyukai berita politik dan mengatakan bahwa dalam kehidupan ini, kita tidak akan bisa lepas dari politik dan akan senantiasa berada dalam lingkup politik sehingga kita harus memahami politik. Tetapi tidak ada satu pun responden yang menyatakan sangat memiliki ketertarikan berlebih terhadap berita politik, sekalipun yang menjadi responden juga termasuk mahasiswa ilmu politik sendiri.

Tabel 19

Ketertarikan terhadap Berita Bencana Alam No. Ketertarikan dengan Berita

Bencana Alam F % 1. Tidak Suka 88 91,7 2. Suka 8 8,3 3. Sangat Suka - - Total 96 100 P 10/FC 12

Tabel 19 menjelaskan bagaimana ketertarikan responden terhadap berita bencana alam. Dan ada 88 responden (91,7%) mengatakan tidak suka terhadap berita bencana alam, sedangkan yang menyatakan menyukai berita itu ada 8 responden (8,3%), dan tidak ada yang mengatakan sangat menyukai jenis berita bencana alam ini. Sehingga bisa disimpulkan sebagian besar dari responden menyatakan tidak menyukai jenis berita bencana alam ini. Dan berdasarkan hasil wawancara dengan para responden akhirnya didapati alasan yang mengatakan tidak menyukai jenis berita ini adalah karena kejadian yang terjadi pada dasarnya hampir sama. Dan berita ini hanya akan menarik perhatian di saat-saat tertentu, ketika itu harus menghasilkan korban yang sangat besar dan kejadian yang baru atau jenis bencana baru.

Tabel 20

Ketertarikan terhadap Berita Olah Raga No. Ketertarikan dengan Berita

Olah Raga F % 1. Tidak Suka 78 81,3 2. Suka 17 17,7 3. Sangat Suka 1 1 Total 96 100 P 11/FC 13

Tabel 20 menunjukkan ada sebanyak 78 orang (81,3%) mengatakan tidak menyukai jenis berita olah raga, 17 orang (17,7%) mengatakan menyukai jenis berita olah raga dan pada umumnya mereka adalah laki-laki yang sangat menggilai sepak bola dan olah raga lainnya, dan hanya ada 1 orang (1%) yang mengatakan sangat menyukai jenis berita ini dan pada dasarnya mereka yang mengatakan menyukai berita olah raga ini juga didukung oleh minat dan ketertarikan mereka.akan olah raga.

Tabel 21

Ketertarikan Terhadap Berita Sosial Masyarakat No. Ketertarikan dengan Berita

Sosial Masyarakat F % 1. Tidak Suka 42 43,8 2. Suka 53 55,2 3. Sangat Suka 1 1 Total 96 100 P 12/FC 14

Tabel 21 menunjukkan ada sebanyak 42 orang (43,8%) mengatakan tidak suka terhadap berita sosial masyarakat, 53 orang (55,2%) mengatakan menyukai berita sosial masyarakat dan ada 1 orang yang mengatakan sangat menyukai jenis berita sosial masyarakat ini. dan pada umumnya responden lebih menyenangi jenis ini dikarenakan adanya kedekatan antara responden sebagai masyarakat indonesia dengan

pemberitaan mengenai masalah-masalah yang dihadapi masyarakat indonesia itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya kepedulian terhadap sesama.

Tabel 22

Kesukaan Terhadap Berita Lain-lain No. Ketertarikan dengan Berita

Lain-lain F % 1. Tidak Suka 92 95,9 2. Suka 4 4,1 3. Sangat Suka - - Total 96 100 P 13/FC 15

Tabel 22 menunjukkan ada sebanyak 92 orang (95,9%) menyatakan tidak tertarik dengan jenis berita lainnya diluar jenis berita yang sebelumnya sudah ditanyakan, 4 orang (4,1%) menyatakan menyukai jenis berita lain dan jenis berita seperti musik dan berita mengenai film juga menjadi pilihan responden ini. dan karena yang dibicarakan adalah berita, tidak ada satupun responden yang mengatakan sangat menyukainya.

Tabel 23

Tingkat Keseringan Menonton Berita Aksi(Demonstrasi) No. Tingkat Keseringan Menonton

Berita Aksi(Demonstrasi) F % 1. Tidak Pernah 1 1 2. Pernah 75 78,1 3. Sering 20 20,8 Total 96 100 P 14/FC 16

Tabel 23 menunjukkan ada 1 orang (1%) yang mengatakan tidak pernah menyaksikan berita aksi (demonstrasi), ini dikarenakan tidak adanya minat dari

responden ini terhadap hal-hal mengenai pemberitaan. Dan ada sebanyak 75 orang (78,1%) mengatakan pernah menyaksikan berita aksi (demonstrasi) dan 20 orang (20,8%) mengatakan sering menyaksikan tayangan berita aksi (demonstrasi) ini. Faktor adanya kerusuhan dan kekacauan yang dimunculkan dalam pemberitaan mengenai aksi inilah yang pada dasarnya menarik perhatian responden.

Tabel 24

Keseringan menonton siaran berita aksi(demonstrasi) Buruh di Tv No. Keseringan menonton siaran

berita aksi(demonstrasi) Buruh di Tv F % 1. Tidak Pernah 42 43,8 2. Pernah 54 56,3 3. Sering - - Total 96 100 P 15/FC 17

Tabel 24 menunjukkan ada 42 orang (43,8%) nengatakan tidak pernah menyaksikan siaran berita aksi (demonstrasi) buruh di televisi. dan ada 54 orang (56,3%) mengatakan pernah menyaksikan aksi (demonstrasi) buruh di televisi. dan berdasarkan pengakuan beberapa responden merupakan tayangan aksi yang lumayan sering muncul, karena pada masa itulah muncul peraturan 4 menteri yang tidak berpihak pada buruh itu sendiri.

Tabel 25

Keseringan menonton siaran berita aksi(demonstrasi) Petani di Tv No. Keseringan menonton siaran

berita aksi(demonstrasi) Petani di Tv F % 1. Tidak Pernah 82 85,4 2. Pernah 14 14,6 3. Sering - - Total 96 100 P 16/FC 18

Tabel 25 menunjukkan ada 82 orang (85,4%) nengatakan tidak pernah menyaksikan siaran berita aksi (demonstrasi) petani di televisi dikarenakan jarangnya tayangan ini disiarkan dan karena tidak adanya kedekatan antara responden dengan pelaku pemberitaan membuat kurangnya minat responden untuk menyaksikannya, dan ada 14 orang (14,6%) mengatakan pernah menyaksikan aksi (demonstrasi) petani di televisi, munculnya pemberitaan tentang petani pada bulan desember ini berkisar pada masalah kurangnya pasokan pupuk dan sengketa tanah antara petani dan pemilik modal.

Tabel 26

Keseringan menonton siaran berita aksi(demonstrasi) Mahasiswa di TV No. Keseringan menonton siaran

berita aksi(demonstrasi) Mahasiswa di Tv F % 1. Tidak Pernah 8 8,3 2. Pernah 88 91,7 3. Sering - - Total 96 100 P 17/FC 19

Tabel 26 menunjukkan ada 8 orang (8,3%) mengatakan tidak pernah menyaksikan siaran berita aksi (demonstrasi) mahasiswa di televisi. dan ada 88 orang (91,7%) mengatakan pernah menyaksikan aksi (demonstrasi) mahasiswa di televisi. Aksi yang muncul pada masa itu adalah aksi tolak UU BHP yang muncul hampir di semua kota besar di Indonesia. Aksi seperti solidaritas terhadap sektor lain seperti buruh dan juga petani.

Tabel 27

Keseringan menonton siaran berita aksi(demonstrasi) Lain-lain di TV No. Keseringan menonton siaran

aksi(demonstrasi) lain-lain di Tv F % 1. Tidak Pernah 94 97,9 2. Pernah 2 2,1 3. Sering - - Total 96 100 P 18/FC 20

Tabel 27 menunjukkan ada 94 orang (97,9%) mengatakan tidak pernah menyaksikan siaran berita aksi (demonstrasi) lainnya selain yang sebelumnya dibahas diatas tetapi ada 2 orang (2,1%) mengatakan pernah menyaksikan aksi (demonstrasi) lain di televisi, seperti aksi (demontrasi) guru.

Tabel 28

Apakah responden pernah menyaksikan berita aksi Mahasiswa di Televisi No. Apakah responden pernah

menyaksikan berita aksi Mahasiswa di Tv F % 1. Tidak Pernah - - 2. Pernah 77 80,2 3. Sering 19 19,8 Total 96 100 P 19/FC 21

Tabel 28 menunjukkan ada 77 orang (80,2%) mengatakan pernah menyaksikan siaran berita aksi (demonstrasi) mahasiswa di televisi dan ada 19 orang (19,8%) mengaku sering menyaksikan aksi (demonstrasi) mahasiswa di televisi.

Tabel 29

Frekuensi menyaksikan berita aksi mahasiswa yang ditayangkan bulan Desember 2008 (1hari dihitung 1kali)

No. Frekuensi menyaksikan berita aksi mahasiswa yang

ditayangkan bulan Desember 2008 F % 1. < 5 kali 61 63,5 2. 5-10 kali 29 30,2 3. > 10 kali 6 6,3 Total 96 100 P 20/FC 22

Tabel 29 menunjukkan ada sebanyak 61 orang (63,5%) mengatakan < 5 kali menyaksikan aksi mahasiswa di televisi, 29 orang (30,2%) mengatakan menyaksikan berita aksi mahasiswa yang ditayangkan bulan desember 2008 sebanyak 5 – 10 kali dan yang terakhir ada 6 orang (6,3%) mengatakan menyaksikan berita aksi mahasiswa yang ditayangkan bulan desember 2008 lebih dari 10 kali. Dan ini membuktikan adanya kedekatan memang punya pengaruh besar terhadap pemirsa atau penontonnya. Dan keingintahuan responden terhadap apa yang sedang terjadi dalam aksi yang dilakukan mahasiswa itu membuktikan adanya kedekatan antara responden dengan pihak yang diberitakan.

Tabel 30

Apakah aksi mahasiswa sering ditayangkan di Televisi No. Apakah aksi mahasiswa sering

ditayangkan di Tv F % 1. Tidak Pernah - - 2. Pernah 34 35,4 3. Sering 62 64,6 Total 96 100 P 21/FC 23

Tabel 30 menunjukkan sebanyak 34 orang (35,4%) mengatakan bahwa tayangan aksi mahasiswa pernah ditayangkan di televisi, sebanyak 62 orang (64,6%) mengatakan aksi mahasiswa sering ditayangkan di televisi.

Tabel 31

Ketertarikan mahasiswa terhadap aksi mahasiswa yang ditayangkan di Televisi No. Ketertarikan mahasiswa

terhadap aksi mahasiswa yang ditayangkan di Tv F % 1. Tidak tertarik 11 11,5 2. Kurang Tertarik 39 40,6 3. Tertarik 46 47,9 Total 96 100 P 22/FC 24

Tabel 31 menunjukkan sebanyak 11 orang (11,5%) mengatakan tidak tertarik terhadap aksi mahasiswa yang ditayangkan, mereka menyatakan tidak menyukai aksi-aksi ini dikarenakan selalu melihat adanya kekerasan yang dilakukan oleh para demonstran di setiap aksi-aksi mereka. 39 orang (40,6%) mengatakan kurang tertarik terhadap aksi ini dan alasan yang diutarakan adalah karena terkadang aksi-aksi ini mengangkat tema yang benar-benar penting dan berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa dan tema-tema yang tidak berkaitan dengan mahasiswa juga sering diangkat oleh demonstran, sedangkan yang menyatakan tertarik terhadap aksi mahasiswa tersebut ada sebanyak 46 orang (47,9%), dan hal itu dikarenakan oleh adanya kedekatan antara responden dengan pelaku pemberitaan.

Tabel 32

Tingkat pemahaman responden dengan apa yang dilakukan mahasiswa dalam aksinya

No. Tingkat pemahaman responden dengan apa yang dilakukan mahasiswa dalam aksinya F % 1. Tidak Mengerti 5 5,2 2. Kurang Mengerti 38 39,6 3. Mengerti 53 55,2 Total 96 100 P 23/FC 25

Tabel 32 menunjukkan sebanyak 5 orang (5,2%) mengatakan tidak mengerti terhadap apa yang dilakukan mahasiswa dalam aksinya itu, 38 orang (39,6%) mengatakan kurang mengerti terhadap apa yang dilakukan para mahasiswa dalam aksinya, dan 53 orang (55,2%) mengatakan mengerti dengan apa yang dilakukan mahasiswa dalam aksinya itu.

Tabel 33

Pandangan responden terhadap aksi yang diberitakan di televisi No. Pandangan responden

terhadap aksi yang diberitakan di Tv F % 1. Tidak Baik 65 67,7 2. Baik 28 29,2 3. Sangat Baik 3 3,1 Total 96 100 P 24/FC 26

Tabel 33 menunjukkan 65 orang (67,7%) memandang aksi yang diberitakan di televisi itu tidak baik dengan alasan bahwa ada banyak sekali aksi-aksi yang diberitakan di televisi yang memperlihatkan betapa rusuhnya dan garangnya para demonstran itu. 28 orang (29,2%) melihat bahwa aksi yang diberitakan di televisi itu baik, alasannya adalah bahwa aksi-aksi itu juga adalah ungkapan hati atau disebut juga aspirasi rakyat, baik itu buruh, petani, mahasiswa dan bagian masyarakat lain

yang bertujuan menuntut hak-haknya dipenuhi. Dan ada 3 orang (3,1%) yang memandang aksi ini sebagai sesuatu yang sangat baik, dan pandangan bahwa para demonstran juga membawa isu-isu yang diangkat oleh pendemo juga merupakan hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat pada umumnya.

Tabel 34

Baik atau tidaknya aksi mahasiswa yang diberitakan di televisi No. Baik atau tidaknya aksi

mahasiswa yan diberitakan di Tv F % 1. Tidak Baik 48 50 2. Baik 46 47,9 3. Sangat Baik 2 2,1 Total 96 100 P 25/FC 27

Tabel 34 menunjukkan sebanyak 48 orang (50%) mengatakan aksi mahasiswa yang diberitakan di televisi itu tidak baik, juga dikarenakan penggunaan kekerasan yang digunakan mahasiswa didalam aksi-aksinya, 46 orang (47,9%) mengatakan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa yang disiarkan melalui televisi itu baik, mereka beranggapan bahwa mahasiswa hanya berniat untuk menuntut apa yang seharusnya menjadi haknya, dan pada dasarnya mahasiswa hanya ingin menyamaikan aspirasinya kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan tuntutan mereka itu. Dan sebanyak 2 orang (2,1%) yang berpendapat bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa itu sangat baik, mereka berpendapat bahwa pada dasarnya aksi yang dilakukan mahasiswa itu bertujuan untuk menuntut terciptanya keadilan dan kenapapun aksi itu menjadi anarkis dan rusuh adalah karena para demonstran tidak diterima dengan baik oleh pemerintah dan yang sering adalah pihak penguasa menurunkan polisi atau tentara untuk menghadapi dan menghalangi pendemo.

Tabel 35

Setuju atau tidaknya responden terhadap aksi mahasiswa tersebut No. Setuju atau tidaknya

responden terhadap aksi mahasiswa tersebut F % 1. Tidak Setuju 49 51,0 2. Setuju 47 49,0 3. Sangat Setuju - - Total 96 100 P 26/FC 28

Tabel 35 menunjukkan bahwa ada sebanyak 49 orang (51,0%) mengatakan tidak setuju terhadap mahasiswa yang melakukan aksi seperti yang ditayangkan di televisi. mereka beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal yang sia-sia dan kurang penting untuk dilakukan oleh seorang mahasiswa. Ada 47 orang (49%) mengatakan setuju dengan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa yang disiarkan di televisi itu, dan hal itu juga didukung dengan tanggapan dari responden yang mengatakan bahwa memang sudah seharusnya mahasiswa berani mengeluarkan aspirasinya baik itu melalui mimbar umum, petisi dan juga bentu aksi (demonstrasi).

Tabel 36

Topik yang diangkat di televisi berpengaruh terhadap pendapat penonton No. Topik yang diangkat di Tv

berpengaruh terhadap pendapat penonton F % 1. Tidak Setuju 20 20,8 2. Setuju 71 74,0 3. Sangat Setuju 5 5,2 Total 96 100 P 27/FC 29

Tabel 36 menunjukkan sebanyak 20 orang (20,8%) mengatakan bahwa tidak setuju jika dikatakan topik yang diangkat oleh massa aksi yang disiarkan di televisi akan berpengaruh terhadap pendapat penontonnya, karena pada dasarnya akan lebih dilihat lagi bagaimana sikap dari pendemo itu sendiri. ada 71 orang (74,0%)

mengatakan sangat setuju jika dikatakan bahwa topik yang diangkat akan mempengaruhi pendapat dari pemirsanya, karena faktor kedekatan merupakan suatu faktor penting dan tidak dapat diabaikan, sehingga ketika dikatakan bahwa “Mahasiswa menuntut dicabutnya UU BHP” dan penjelasan-penjelasan berikutnya yang disampaikan pewarta berita akan mempengaruhi pendapat penontonnya. Dan ada 5 orang (5,2%) orang yang mengatakan behwa hal tersebut memang sangat mempengaruhi pendapat responden , dan itu juga tidak bisa dipungkiri bahwa memang dilihat dari tipenya, masyarakat indonesia memiliki kebiasaan untuk gampang terpengaruh dan kurang kritis dalam melihat sebuah permasalahan, dan juga sistem yang memang sudah membentuknya menjadi orang yang perasa dan bukan orang yang kritis.

Tabel 37

Penting atau tidaknya aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut No. Penting atau tidaknya aksi

yang dilakukan mahasiswa tersebut F % 1. Tidak Penting 37 38,5 2. Penting 54 56,3 3. Sangat Penting 5 5,2 Total 96 100 P 28/FC 30

Tabel 37 menunjukkan bahwa sebanyak 37 orang (38,5%) mengatakan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa itu tidaklah penting dan hanya membuang-buang waktu saja, karena itu pada wawancara yang dilakukan peneliti dan ditemukan bahwa pada umumnya mereka akan lebih apatis terhadap organisasi politik yang ada. Ada 54 orang (56,3%) mengatakan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa itu penting adanya, karena itu ditujukan untuk memberitahukan kepada orang banyak tentang permasalahan yang mereka alami. Dan sebanyak 5 orang (5,2%) mengatakan bahwa

aksi mahasiswa itu sangatlah penting dikarenakan oleh dengan melakukan aksi maka mahasiswa bisa juga dikatakan menjadi pengawas dan mengontrol pemerintah dengan menyampaikan apa-apa saja kewajiban yang belum dipenuhi oleh pemerintah, baik itu pusat maupun daerah.

Tabel 38

Niat responden untuk akhirnya ikut aksi(demonstrasi) setelah menyaksikannya di televisi.

No. Niat responden untuk akhirnya ikut aksi(demonstrasi) setelah menyaksikannya di Tv F % 1. Tidak 57 59,4 2. Ragu 31 32,3

3. Ya, pasti ikut demonstrasi 8 8,3

Total 96 100

P 29/FC 31

Tabel 38 menunjukkan ada sebenyak 57 orang (59,4%) mengatakan tidak mau ikut aksi setelah menyaksikannya di televisi, dengan pandangan melihat aksi yang brutal dan anarkis itu mereka tidak ngin menjadi korban, 31 orang (32,3%) mengatakan ragu-ragu jika diajak ikut aksi setelah menyaksikan tayangan aksi (demonstrasi) di televisi, dikarenakan masih belum paham dan belum jelasnya di benak mereka apa yang harus dilakukan dan belum adanya pemahaman seperti apa aksi itu sendiri dan harus seperti apa nantinya mereka jika ikut terlibat dalam aksi itu, hanya saja melihat isi dari tuntutan aksi mahasiswa yang ditayangkan ditelevisi mereka mendukung. Dan hanya ada 8 orang yang dengan yakin mau ikut aksi (demonstrasi) setelah dia menyaksikannya di televisi. dikarenakan oleh timbulnya niat untuk menegakkan keadilan dan ketidaksetujuan mereka akan lalainya pemerintah dalam menangani rakyatnya terkhususnya mahasiswa.

IV.4 Pembahasan

Setelah menganalisis setiap data dari kuisioner yang telah terkumpul, maka selanjutnya adalah membuatnya kedalam bentuk narasi. Maka dapat dituliskan sebagai berikut :

Dari sebanyak 96 responden, ditemui lebih banyak responden perempuan daripada laki-laki. Karena dari hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan maka didapati responden perempuan sebanyak 53,1% dan sekitar 46,9% responden laki-laki. Dan dari keseluruhan responden tidak ditemukan adanya mahasiswa angkatan 2008 dikarenakan oleh penyebaran yang dilakukan pada minggu kedua ujian tengah semester dimana hampir tidak ada lagi jadwal ujian mahasiswa angkatan 2008 ini. Mahasiswa-mahasiswa ini sering menghabiskan waktunya dengan menonton televisi karena ada sebanyak 71,9% mengaku sering menonton televisi, sedangkan sisanya hanya sesekali saja menghabiskan waktunya dengan menonton, diakibatkan oleh kesibukan di kampus maupun kegiatan lain diluar aktifitas kampus.

Dengan menghabiskan rata-rata 4-5 jam seharinya kebanyakan dari mahasiswa ini mengaku memiliki waktu luang dan biasanya digunakan untuk menonton itu diatas pukul 18.00 WIB, diakibatkan kegiatan kampus dan diluar dari rutinitas kampus juag. Dan bukan mahasiswa namanya jika tidak menyenangi berita. Hanya ada 3,1% yang mengatakan tidak sering menonton berita ini. Dan jika diurutkan dari siaran berita yang paling banyak diminati maka responden lebih memilih berita sosial masyarakat, politik, olah raga, kriminal, bencana alam dan berita lain seperti film/musik.

Dan memang diakibatkan oleh kedekatan antara responden dengan apa yang diberitakan sehingga didapati lebih banyak responden yang mengadakan sering menonton aksi mahasiswa dibandingkan aksi buruh dan aksi petani dan aksi lainnya seperti aksi guru dan aksi siswa SD.

Pada dararnya hampir seluruh responden menyatakan pernah menonton berita aksi ini dan pada periode Desember 2008 ini mereka mengaku menonton aksi-aksi ini dibawah 10 kali. Dan mereka beranggapan bahwa aksi tersebut cukup menarik bagi kebanyakan responden dikarenakan pada dasarnya aksi ini ditampilkan yang rusuh dan anarkis, sehingga sudah pasti mampu menarik perhatian penontonnya. Aksi tersebut cukup bisa dipahami oleh responden, akan tetapi bagi kebanyakan responden aksi tersebut tidak baik. Alasan-alasan yang disampaikan responden bermacam-macam, mulai dari ketidaksukaan responden akan cara mahasiswa yang melakukan aksi dengan anarkis juga sampai pada tuntutan yang dianggap responden yang mengatakan bahwa aksi-aksi ini cukup baik, karena ini bisa menjadi teguran bagi pihak-pihak yang berwenang untuk menjalankan fungsi yang seharusnya.

Berbicara mengenai topik yang diangkat apakah berpengaruh terhadap pendapat penonton, maka didapati lebih dari 50% mengatakan sangat berpengaruh.

Dokumen terkait