• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.2. Teknik Pengolahan Data

IV.3.2. Opini Mahasiswa Terhadap tayangan MTV Insomnia

Opini mahasiswa Univesitas Sumatera Utara terhadap tayangan MTV Insomnia dibahas secara lengkap dari tabel 8 sampai tabel 27.

Tabel 8

Keseringan Menonton tayangan MTV Insomnia

No Keseringan menonton

tayangan MTV Insomnia

F %

1 Tidak pernah 0 0

2 Jarang (2-3 hari seminggu) 68 69.4

3 Sering (4-5 hari seminggu) 22 22.4

4 Sangat sering (setiap hari) 8 8.2

Total 98 100.0

P4/FC.6

Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui mengenai tingkat keseringan menonton tayangan MTV Insomnia di televisi. Tidak ada responden (0%) menjawab tidak pernah, sebanyak 68 orang responden (69,4%) menjawab jarang (2-3 hari seminggu), sebanyak 22 orang responden (22,4%) menjawab sering (4-5 hari seminggu) dan sebanyak 8 orang responden (8,2%) menjawab sangat sering (setiap hari).

Hal ini berarti bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki tingkat keseringan menonton tayangan MTV Insomnia pada taraf jarang(2-3 hari seminggu). Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 69,4% atau sebanyak 63 orang responden. Keseringan ini disebabkan karena jadwal acara tersebut yang memang sangat larut sehingga terkadang para responden sudah beranjak untuk tidur.

Tabel 9

No Intensitas dalam sekali menonton F % 1 >30 menit 34 34.7 2 ½-1 jam 27 27.6 3 1-2 jam 23 23.5 4 >2jam 14 14.3 Total 98 100.0 P5/FC.7

Berdasarkan tabel 9 diatas diketahui mengenai intensitas dalam sekali menonton tayangan MTV Insomnia. Sebanyak 34 orang responden (34,7%) menjawab <30 menit, sebanyak 27 orang responden (27,6%) menjawab ½-1 jam , sebanyak 23 orang responden (23,5%) menjawab 1-2 jam dan sebanyak 14 orang responden (14,3%) menjawab >2 jam intensitas dalam sekali menonton.

Dengan demikian, mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa intensitas menonton mereka adalah < 30 menit. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 34,7% atau sebanyak 34 orang responden. Intensitas tersebut terjadi dikarenakan jadwal penayangan yang sudah sangat larut dan terkadang ketika menonton sudah sangat mengantuk.

Tabel 10

Acara MTV Insomnia Menarik Perhatian No Acara MTV Insomnia menarik

perhatian F % 1 Tidak menarik 9 9.2 2 Kurang Menarik 31 31.6 3 Menarik 45 45.9 4 Sangat menarik 12 12.2 Total 98 100.0 P6/FC.8

Berdasarkan tabel 10 diketahui mengenai acara MTV Insomnia menarik perhatian. Sebanyak 9 orang responden (9,2%) menjawab tidak menarik, sebanyak 31 orang responden (31,6%) menjawab kurang menarik, sebanyak 45

orang responden (45,9%) menjawab menarik dan sebanyak 12 orang responden (12,2%) menjawab sangat menarik acara MTV Insomnia di Global TV.

Dengan demikian, mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara MTV Insomnia di Global TV menarik. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 45,9% atau sebanyak 45 orang responden. Acara tersebut dinyatakan menarik oleh para responden karena format serta konsep acaranya yang cukup kreatif.

Tabel 11

Mengerti akan konsep MTV Insomnia No Mengerti akan konsep MTV

Insomnia F % 1 Tidak mengerti 7 7.1 2 Kurang mengerti 22 22.4 3 Mengerti 53 54.1 4 Sangat mengerti 16 16.3 Total 98 100.0 P7/FC.9

Berdasarkan tabel 11 diketahui mengenai pengertian akan konsep MTV Insomnia. Sebanyak 7 orang responden (7,1%) menjawab tidak mengerti, sebanyak 22 orang responden (22,4%) menjawab kurang mengerti, sebanyak 53 orang responden (54,1%) menjawab mengerti dan ada sebanyak 16 orang responden (16,3%) menjawab sangat mengerti akan konsep MTV Insomnia.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka mengerti akan konsep MTV Insomnia di Global TV. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 54,1% atau sebanyak 53 orang responden. Para responden menyatakan bahwa mereka mengerti dikarenakan konsep acaranya memang ditujukan untuk kawula muda.

Tabel 12

No Tahu alasan pemberian nama acara F % 1 Tidak tahu 4 4.1 2 Kurang tahu 13 13.3 3 Tahu 65 66.3 4 Sangat tahu 16 16.3 Total 98 100.0 P8/FC.10

Berdasarkan tabel 12 diatas diketahui mengenai pengetahuan akan alasan pemberian nama acara. Sebanyak 4 orang responden (4,1%) menyatakan tidak tahu, sebanyak 13 orang responden (13,3%) menjawab kurang tahu, sebanyak 65 orang responden (66,3%) menjawab tahu dan sebanyak 16 orang responden (16,3%) menjawab sangat tahu alasan pemberian nama acara.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka tahu mengapa acara tersebut diberi nama Insomnia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 66,3% atau sebanyak 65 orang responden. Mereka menyatakan bahwa kata insomnia identik dengan malam hari di saat para responden tidak bisa tidur, maka tayangan insomnia merupakan teman yang pas untuk menemani saat tidak bisa tidur tersebut.

Tabel 13

Tingkat kebiasaan sulit tidur semakin meningkat No Tingkat kebiasaan sulit tidur

semakin meningkat F % 1 Tidak meningkat 31 31.6 2 Kurang Meningkat 21 21.4 3 Meningkat 33 33.7 4 Sangat meningkat 13 13.3 Total 98 100.0 P9/FC.11

Berdasarkan tabel 13 di atas diketahui mengenai tingkat kebiasaan sulit tidur semakin meningkat. Sebanyak 31 orang responden (31,6%) menjawab tidak meningkat, sebanyak 21 orang responden (21,4%) menjawab kurang meningkat, sebanyak 33 orang responden (33,7%) menjawab meningkat dan sebanyak 13 orang responden (13,3%) menjawab sangat meningkat kebiasaan sulit tdurnya.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa tingkat kebiasaan sulit tidur mereka semakin meningkat karena acara MTV Insomnia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 33,7% atau sebanyak 33 orang responden. Semakin meningkatnya sulit tidur ini dimungkinkan karena acara tersebut sudah menarik perhatian responden, sehingga mereka ingin terus selalu menonton tayangan tersebut dan tingkat insomnia semakin tinggi.

Tabel 14

Fanatik menonton tayangan MTV Insomnia No Fanatik menonton tayangan

MTV Insomnia F % 1 Tidak fanatik 36 36.7 2 Kurang fanatik 28 28.6 3 Fanatik 23 23.5 4 Sangat fanatik 11 11.2 Total 98 100.0 P10/FC.12

Berdasarkan tabel 14 diketahui mengenai kefanatikan menonton tayangan MTV Insomnia. Sebanyak 36 orang responden (36,7%) menjawab tidak fanatik, sebanyak 28 orang responden (28,6%) menjawab kurang fanatik, sebanyak 23 orang responden (23,5%) menjawab fanatic dan sebanyak 11 orang responden (11,2%) menjawab sangat fanatik menonton tayangan MTV Insomnia.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan mereka tidak fanatik dengan tayangan MTV Insomnia di Global TV. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 36,7% atau sebanyak 36 orang responden. Para responden tidak fanatik terhadap tayangan tersebut karena memang tayangan MTV Insomnia tidak menimbulkan euphoria yang berlebihan kepada para penontonnya.

Tabel 15

Menonton secara intens memiliki dampak buruk No Menonton secara intens

memiliki dampak buruk

F % 1 Tidak berdampak 34 34.7 2 Kurang berdampak 21 21.4 3 Berdampak 35 35.7 4 Sangat berdampak 7 7.1 Total 98 100.0 P11/FC.13

Berdasarkan tabel 15 diatas diketahui mengenai menonton secara intens memiliki dampak buruk. Sebanyak 34 orang responden (34,7%) menjawab tidak berdampak, sebanyak 21 orang responden (21,4%) menjawab kurang berdampak, sebanyak 35 orang responden (35,7%) menjawab berdampak dan 7 orang responden (7,1%) menjawab sangat berdampak buruk bagi kehidupan.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa tayangan MTV Insomnia di Global TV berdampak buruk jika ditonton secara intens. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 35,7% atau sebanyak 35 orang responden. Dampak buruk yang dimaksud salah satunya adalah dengan semakin meningkatnya kebiasaan sulit tidur atau insomnia.

Menyesal menonton MTV Insomnia No Menyesal menonton MTV Insomnia F % 1 Tidak menyesal 50 51.0 2 Kurang menyesal 18 18.4 3 Menyesal 20 20.4 4 Sangat menyesal 10 10.2 Total 98 100.0 P12/FC.14

Berdasarkan tabel 16 diatas diketahui mengenai penyesalan menonton tayangan MTV Insomnia. Sebanyak 50 orang responden (51%) menjawab tidak menyesal, sebanyak 18 orang responden (18,4%) menjawab kurang menyesal, sebanyak 20 orang responden (20,4%) menjawab menyesal dan ada 10 orang responden (10,2%) menjawab sangat menyesal menonton MTV Insomnia.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka tidak menyesal menonton tayangan MTV Insomnia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 51% atau sebanyak 50 orang responden. Mereka merasa dampak buruk menonton tayangan MTV Insomnia tidak terlalu mereka rasakan.

Tabel 17

Alasan menonton karena hobi

No Alasan menonton karena hobi F %

1 Tidak setuju 33 33.7 2 Kurang setuju 34 34.7 3 Setuju 27 27.6 4 Sangat setuju 4 4.1 Total 98 100.0 P13.1/FC.15

Berdasarkan tabel 17 diketahui mengenai alasan menonton karena hobi. Sebanyak 33 orang responden (33,7%) menjawab tidak setuju, sebanyak 34 orang responden (34,7%) menjawab kurang setuju, sebanyak 27 orang responden

(27,6%) menjawab setuju dan sebanyak 4 orang responden (4,1%) menjawab sangat setuju alasan mereka menonton tayangan MTV Insomnia karena hobi.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini kurang setuju bahwa mereka menonton karena hobi. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 34,7% atau sebanyak 34 orang responden. Jika merupakan suatu hobi, hal tersebut merupakan suatu tingkat kecanduan yang cukup tinggi terhadap tayangan tersebut.

Tabel 18

Alasan menonton untuk melepas tekanan/ketegangan No Alasan menonton untuk

melepas tekanan/ketegangan F % 1 Tidak setuju 12 12.2 2 Kurang setuju 23 23.5 3 Setuju 53 54.1 4 Sangat setuju 10 10.2 Total 98 100.0 P13.2/FC.16

Berdasarkan tabel 18 diketahui mengenai alasan menonton untuk melepas tekanan/ketegangan. Sebanyak 12 orang responden (12,2%) menjawab tidak setuju, sebanyak 23 orang responden (23,5%) menjawab kurang setuju, sebanyak 53 orang responden (54,1%) menjawab setuju dan sebanyak 10 orang responden (10,2%) menjawab sangat setuju alasan mereka menonton tayangan MTV Insomnia untuk melepas tekanan/ketegangan.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa mereka menonton untuk melepaskan tekanan/ketegangan. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 54,1% atau sebanyak 53 orang responden. Dengan banyaknya aktifitas kampus dibutuhkan sebuah cara untuk melepas segala

beban pikiran dan ketegangan, salah satunya adalah dengan menonton tayangan MTV Insomnia.

Tabel 19

Alasan menonton karena insomnia No Alasan menonton karena

insomnia F % 1 Tidak setuju 7 7.1 2 Kurang setuju 9 9.2 3 Setuju 67 68.4 4 Sangat setuju 15 15.3 Total 98 100.0 P13.3/FC.17

Berdasarkan tabel 18 diketahui mengenai alasan menonton karena insomnia. Sebanyak 7 orang responden (7,1%) menjawab tidak setuju, sebanyak 9 orang responden (9,2%) menjawab kurang setuju, sebanyak 67 orang responden (68,4%) menjawab setuju dan sebanyak 15 orang responden (15,3%) menjawab sangat setuju alasan mereka menonton tayangan MTV Insomnia karena insomnia.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa mereka menonton karena insomnia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 68,4% atau sebanyak 67 orang responden. Itulah yang menjadi tujuan utama dibuatnya acara ini, yakni untuk menemani para penonton yang menderita insomnia.

Tabel 20

Alasan menonton sekadar hiburan No Alasan menonton sekadar

hiburan

1 Tidak setuju 4 4.1 2 Kurang setuju 7 7.1 3 Setuju 66 67.3 4 Sangat setuju 21 21.4 Total 98 100.0 P13.4/FC.18

Berdasarkan tabel 20 diketahui mengenai alasan menonton hanya sekadar hiburan. Sebanyak 4 orang responden (4,1%) menjawab tidak setuju, sebanyak 7 orang responden (7,1%) menjawab kurang setuju, sebanyak 66 orang responden (67,3%) menjawab setuju dan sebanyak 21 orang responden (21,4%) menjawab sangat setuju alasan mereka menonton tayangan MTV Insonima sekadar hiburan saja.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa mereka menonton hanya sekadar hiburan saja. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 34,7% atau sebanyak 34 orang responden. Seperti yang diketahui, bahwa acara ini isinya berupa hal-hal yang bersifat menghibur.

Tabel 21

Vj Menarik Membawakan acara

No VJ Menarik membawakan acara F %

1 Tidak menarik 6 6.1 2 Kurang menarik 18 18.4 3 Menarik 57 58.2 4 Sangat menarik 17 17.3 Total 98 100.0 P14/FC.19

Berdasarkan tabel 21 diatas diketahui mengenai VJ menarik membawakan acara. Sebanyak 6 orang responden (6,1%) menjawab tidak menarik, sebanyak 18 orang responden (18,4%) menjawab kurang menarik,

sebanyak 57 orang responden (58,2%) menjawab menarik dan sebanyak 17 orang responden (17,3%) menjawab sangat menarik sang VJ membawakan acara.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa VJ cukup menarik dalam membawakan acara. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 58,2% atau sebanyak 57 orang responden. Seorang pembawa acara dituntut untuk selalu atraktif dalam membawakan sebuah acara, demikan pula dengan pembawa acara di MTV Insomnia.

Tabel 22

VJ memiliki kejelasan dalam memberikan informasi No VJ memiliki kejelasan dalam

memberikan informasi F % 1 Tidak jelas 5 5.1 2 Kurang jelas 25 25.5 3 Jelas 54 55.1 4 Sangat jelas 14 14.3 Total 98 100.0 P15/FC.20

Berdasarkan tabel 22 di atas diketahui mengenai kejelasan VJ dalam memberikan informasi. Sebanyak 5 orang responden (5,1%) menjawab tidak jelas, sebanyal 25 orang responden (25,5%) menjawab kurang jelas, sebanyak 54 orang responden (55,1%) menjawab jelas dan sebanyak 14 orang responden (14,3%) responden menjawab sangat jelas VJ pada acara tersebut dalam memberikan acara.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa Vj tersebut jelas dalam memberikan informasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 55,1% atau sebanyak 54 orang responden. Jelasnya informasi ketika disampaikan sangatlah penting dilakukan oleh seorang VJ.

Tabel 23

Informasi yang disampaikan VJ menghibur No Informasi yang disampaikan VJ

Menghibur F % 1 Tidak menghibur 7 7.1 2 Kurang menghibur 20 20.4 3 Menghibur 52 53.1 4 Sangat menghibur 19 19.4 Total 98 100.0 P16/FC.21

Berdasarkan tabel 23 diketahui mengenai informasi yang disampaikan VJ menghibur. Sebanyak 7 orang responden (7,1%) menjawab tidak menghibur, sebanyak 20 orang responden (20,4%) menjawab kurang menghibur, sebanyak 52 orang responden (53,1%) menjawab menghibur dan sebanyak 19 orang responden (19,4%) menjawab sangat menghibur infomasi yang disampaikan VJ.

Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa informasi yang disampaikan VJ menghibur. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 53,1% atau sebanyak 52 orang responden. Informasi yang disampaikan tentunya bersifat menghibur terlebih acara ini memang bukanlah sebuah acara formal dan khusus untuk anak muda.

Tabel 24

menonton tayangan 1 Tidak pernah 20 20.4 2 Jarang 43 43.9 3 Sering 27 27.6 4 Sangat sering 8 8.2 Total 98 100.0 P17.1/FC.22

Berdasarkan tabel 24 diatas diketahui mengenai bentuk partisipasi hanya menonton tayangan. Sebanyak 20 orang responden (20,4%) menjawab tidak pernah, sebanyak 43 orang responden (43,9%) menjawab jarang, sebanyak 27 orang responden (27,6%) menjawab sering dan sebanyak 8 orang responden (8,2%) menjawab sangat sering bentuk partisipasi hanya menonton tayangan.

Dengan demikian mayoritas responden menyatakan jarang bentuk partisipasi mereka hanya sekadar menonton saja. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 43,9% atau sebanyak 43 orang responden. Mereka bukanlah tipekal penonton yang hanya diam dan mengkonsumsi acara hanya sebatas itu.

Tabel 25

Bentuk partisipasi dengan cara menelpon curhat No Bentuk partisipasi dengan cara

menelpon curhat F % 1 Tidak pernah 78 79.6 2 Jarang 16 16.3 3 Sering 2 2.0 4 Sangat sering 2 2.0 Total 98 100.0 P17.2/FC.23

Berdasarkan tabel 25 diatas diketahui mengenai bentuk partisipasi dengan cara menepon curhat. Sebanyak 78 orang responden (79,6%) menjawab tidak pernah, sebanyak 16 orang responden (16,3%) menjawab jarang, sebanyak 2 orang responden (2%) menjawab sering dan sebanyak 2 orang responden (2%) menjawab sangat sering bentuk partisipasi dengan cara menelpon curhat.

Dengan demikian mayoritas responden menyatakan tidak pernah menelpon untuk curhat sebagai bentuk partisipasi mereka dalam acara tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 79,6% atau sebanyak 78 orang responden. Mereka merasa bahwa tidak perlu dan tidak harus untuk menelpon sebagai bentuk partisipasi dalam sebuah acara.

Tabel 26

Bentuk partisipasi dengan meminta memutar lagu No Bentuk partisipasi dengan

meminta memutar lagu

F % 1 Tidak pernah 77 78.6 2 Jarang 18 18.4 3 Sering 1 1.0 4 Sangat sering 2 2.0 Total 98 100.0 P17.3/FC.24

Berdasarkan tabel 26 diatas diketahui mengenai bentuk partisipasi dengan meminta memutar lagu. Sebanyak 77 orang responden (78,6%) menjawab tidak pernah, sebanyak 18 orang responden (18,4%) menjawab jarang, sebanyak 1 orang responden (1%) menjawab sering dan sebanyak 2 orang responden (2%) menjawab sangat sering bentuk partisipasi dengan meminta memutar lagu.

Dengan demikian mayoritas responden menyatakan tidak pernah bentuk partisipasi mereka dengan meminta memutar lagu. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 78,6% atau sebanyak 77 orang responden. Mereka hanya sebatas menikmati lagu yang diminta putarkan oleh para penonton lainnya.

Tabel 27

Bentuk partisipasi dengan mengirimkan saran dan kritik No Bentuk partisipasi dengan

mengirimkan saran dan kritik

F %

2 Jarang 11 11.2

3 Sering 14 14.3

4 Sangat sering 2 2.0

Total 98 100.0

P17.4/FC.25

Berdasarkan tabel 27 diatas diketahui mengenai bentuk partisipasi dengan mengirimkan saran dan kritik. Sebanyak 71 orang responden (72,4%) menjawab tidak pernah, sebanyak 11 orang responden (11,2%) menjawab jarang, sebanyak 14 orang responden (14,3%) menjawab sering dan sebanyak 2 orang responden (2%) menjawab sangat sering bentuk partisipasi dengan cara mengirimkan saran dan kritik.

Dengan demikian mayoritas responden menyatakan tidak pernah bentuk partisipasi mereka dengan mengirimkan saran dan kritik. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 72,4% atau sebanyak 71 orang responden. Mereka hanya sebatas penonton yang tidak ambil pusing dengan apa yang terjadi dengan tayangan MTV Insomnia tersebut.

IV.4 Pembahasan

Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (dalam Ardianto,2004:3), yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melaui media massa pada sejumlah besar orang”. Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain yaitu Gerbner (dalam Ardianto,2004:4), ”komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Ahli komunikasi massa lainnya, Joseph A Devito merumuskan defenisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Komunkasi massa ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton, tetapi ini berarti khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar didefenisikan (Ardianto,2004:6).

Rakhmat (Ardianto,2004:7) merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa menjadi, “komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Menurut Dominick (Ardianto 2004:15) fungsi komunikasi massa bagi masyarakat terdiri dari surveilance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan).

Berikut ini adalah perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yaitu (Rakhmat, 2005:219) :

4. Efek kognitif, yaitu terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dan dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.

5. Efek afektif, yaitu timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai.

6. Efek konatif (behavioral), yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan perilaku.

Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda (Sastropoetro, 1990 : 41).

Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang yang mempunyai perasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya (Sunarjo, 1984 : 31).

Oleh karena itu, maka pada pendapat publik melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatikan :

a. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat, menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya.

b. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun antara yang muda dengan sesamanya.

c Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga.

d. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan. e. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial.

Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan atau dorongan yang berupa pesan, organism adalah manusia atau seorang penerima, response adalah reaksi, efek, pengaruh atau tanggapan.

Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami.

Mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka tahu mengapa acara tersebut diberi nama Insomnia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 66,3% atau sebanyak 65 orang responden. Mereka menyatakan bahwa kata insomnia identik dengan malam hari di saat para responden tidak bisa tidur, maka tayangan insomnia merupakan teman yang pas untuk menemani saat tidak bisa tidur tersebut, selain itu dalam penelitian ini para responden menyatakan bahwa tayangan MTV Insomnia di Global TV berdampak buruk jika ditonton secara intens. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase sebesar 35,7% atau sebanyak 35 orang responden. Dampak buruk yang dimaksud

salah satunya adalah dengan semakin meningkatnya kebiasaan sulit tidur atau insomnia.

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Konsep acara MTV Insomnia adalah sebuah acara yang dikemas untuk para penonton yang mengalami susah tidur atau disebut insomnia. Acara tersebut ditayangkan dari pukul 01.00-04.00 WIB dengan konsep setting acara gaya anak muda yang easy going dan isi materi acara berupa permintaan lagu dan curhat melalui sms, email, telepon dan juga facebook.

2. Opini para responden dalam penelitian ini para mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa mereka sangat menyukai acara ini walaupun memberikan dampak yang buruk seperti semakin meningkatnya tingkat insomnia mereka.

V.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Diharapkan agar tayangan tersebut tetap menjaga nilai etika dan juga norma sosial yang berlaku, karena seperti yang kita ketahui bahwa acara yang ditayangkan pada dini hari tentunya sarat akan hal-hal yang menjurus ke pelanggaran etika.

2. Kepada para mahasiswa sebagai penonton acara tersebut untuk tidak terlalu intens menonton tayangan tersebut, karena seperti yang kita tahu akan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan bisa mengganggu aktifitas perkuliahan seperti akan mengantuk di dalam kelas dan tidak berkonsentrasi menerima materi perkuliahan.

Dokumen terkait