• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data

4.2.3. Opini Responden

Opini merupakan ekspresi tentang sikap (kecenderungan untuk memberikan respon) terhadap suatu masalah atau situasi tertentu dapat berupa pernyataan yang diucapkan atau tulisan sebagai jawaban yang diucapkan atau diberi individu terhadap suatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang dipermasalahkan. Opini dalam penelitian ini diukur melalui beberapa indikator diantaranya adalah :

A. Topik

Topik merupakan tema atau inti acara yang diangkat oleh program acara Mata Lelaki di Trans 7

1. Topik Yang disajikan acara Mata Lelaki dapat menambah informasi yang bermanfaat

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai topik yang disajikan acara mata lelaki menambah informasi yang bermanfaat. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Topik Yang disajikan acara Mata Lelaki dapat menambah infor masi yang ber manfaat

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 66 66

2 Ragu-Ragu 18 18

3 Setuju 16 16

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.1

Berdasarkan tabel diatas diketahui lebih banyak responden yang menjawab setuju tentang opini pemirsa mengenai topik yang disajikan acara mata lelaki menambah informasi yang bermanfaat yakni sebanyak 16 orang atau 16%, responden yang menjawab ragu-ragu mengenai topik yang disajikan acara mata lelaki menambah informasi yang bermanfaat sebanyak 18 orang atau 18% dan yang menjawab tidak setuju mengenai opini pemirsa mengenai topik yang

disajikan acara mata lelaki menambah informasi yang bermanfaat sebanyak 66 orang atau 66%.

Banyaknya responden yang tidak setuju dikarenakan responden berpendapat bahwa topik yang diangkat oleh Mata Lelaki selalu menghadirkan tema yang mengangkat hal- hal yang tabu bagi masyarakat pada umumnya seperti halnya pijat erotis plus – plus ataupun mengenai obrolan seputar sex yang dimana masyarakat pada umumnya menganggap hal tersebut kurang pantas di kupas di dalam media, adapun responden yang setuju menyatakan bahwa memang sudah pas disajikan karena memang jam tayang acara tersebut sudah memasuki jam tayang dewasa.

2. Topik Yang Diangkat Sesuai Dengan nor ma kesopanan dan kesusilaan dalam setiap penayangannya

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai topik yang diangkat sesuai dengan norma kesopanan dan kesusilaan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Topik Yang Diangkat Sesuai Dengan norma kesopanan dan kesusilaan dalam setiap penayangannya

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 79 79

2 Ragu-Ragu 21 21

3 Setuju 0 0

Total 100 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang tidak setuju mengenai topik yang diangkat sesuai dengan norma kesopanan dan kesusialaan sebanyak 79 orang atau 79%, responden yang ragu-ragu sebanyak 21 orang atau 21% dan tidak ada responden yang setuju mengenai topik yang diangkat sesuai norma kesopanan dan kesusilaan.

Banyaknya responden yang berpendapat tidak setuju dikarenakan responden merasa topik yang diangkat masih membahas hal – hal yang tabu dalam masyarakat juga tak pantas di kupas dalam publik, sedangkan responden yang menjawab ragu - ragu karena tidak terlalu memperhatikan isi acara dengan topik yang diangkat

3. Topik Yang Diangkat Sesuai Dengan Segmentasi Khalayak Pemir sanya

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai topik yang diangkat sesuai dengan segmentasi khalayak pemirsanya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Topik Yang Diangkat Sesuai Dengan Segmentasi Khalayak Pemir sanya

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 19 19

2 Ragu-Ragu 12 12

3 Setuju 69 69

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui lebih banyak responden yang setuju mengenai topik yang diangkat sesuai dengan segmentasi khalayak pemirsanya yakni sebanyak 69 orang atau 69%, responden ragu-ragu mengenai

topik yang diangkat sesuai dengan isi acara yang disajikan sebanyak 12 orang atau 12% dan responden yang tidak setuju mengenai topik yang diangkat sesuai dengan segmentasi khalayak pemirsanya sebanyak 19 orang atau 19%.

Banyaknya responden yang menjawab setuju karena responden merasa topik yang diangkat sudah sesuai dengan segmentasi khalayaknya dimana tayangan yang ditayangkan oleh mata lelaki adalah segmentasi dewasa bukan untuk remaja atau anak-anak, responden yang menjawab ragu - ragu merasa topik yang diangkat oleh mata lelaki tidak terlalu untuk segmentasi dewasa karena tidak menampilkan adaegan-adegan mesum sedangkan responden yang merasa tidak setuju karena topik yang diangkat oleh Mata Lelaki terlalu vulgar untuk disajikan baik bagi orang dewasa.

4. Topik Yang Diangkat Tidak Mengandung Unsur Pornografi

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai topik yang diangkat tidak mengandung unsur pornografi. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Topik Yang Diangkat Tidak Mengandung Unsur Pornografi

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 89 89

2 Ragu-Ragu 11 11

3 Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang tidak setuju mengenai topik yang diangkat tidak berbau pornografi yakni sebanyak 89 orang atau 89%, responden yang menjawab ragu-ragu mengenai

topik yang diangkat tidak berbau pornografi sebanyak 11 orang atau 11% dan tidak ada responden yang menjawab setuju mengenai topik yang diangkat tidak berbau pornografi.

Banyaknya responden yang tidak setuju karena responden merasa bahwa topik yang diangkat berbau pornografi semisal mengenai pijat erotis, tradisi mandi bersama di jepang atau membahas mengenai wanita-wanita panggilan, responden yang menjawab ragu-ragu karena merasa bahwa topik yang diangkat tidak selalu mengenai pornografi seperti halnya mengenai kesukaan terhadap teh atau fenomena narsis di jejaring sosial dan responden yang merasa ragu - ragu karena memandang topik yang ada mata lelaki tidak pornografi memang dari judul terkesan tidak lazim namun dalamnya merupakan sebuah pengetahuan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu positif, netral, negatif dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) : diinginkan yang jenjang ndah skor tere tinggi skor ter interval=

Pada penelitian ini terdapat 4 pertanyaan. Dengan demikian

pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 3 = 12 Skor terendah : 4 x 1= 4

Interval = 3,6 3 3 4 12 3 ) 1 4 ( ) 3 4 ( x x = = =

Jadi batasan skor dalam lebar interval negatif, netral, positif yaitu : Kategori penilaian negatif bila jumlah skor antara 4-6

Kategori penilaian netral bila jumlah skor antara 7 – 9 Kategori penilaian positif bila jumlah skor antara 10– 12

Melalui cara diatas maka dapat diketahui pengkategorian penilaian responden berdasarkan total skor jawaban responden, apakah responden memberikan penilaian positif, netral dan negatif pada topik Mata Lelaki. Selanjutnya peneliti akan menghitung berapa banyak responden dari 100 orang responden yang diteliti, yang masuk dalam kategori memberi penilaian positif, netral dan negatif. Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil pengkategorian topik Mata Lelaki adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9.

Pengkategorian Topik Mata Lelaki

No Topik Frekuensi Persen

1 Negatif 84 84

2 Netral 15 15

3 Positif 1 1

Total 100 100

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden lebih banyak responden yang masuk kategori positif yakni 1 atau 1%, responden yang masuk kategori netral sebanyak 15 atau 40% dan 84 atau 84% yang masuk kategori negatif. Banyaknya responden yang masuk kategori negatif disini menunjukan bahwa responden merasa topik yang ada pada program Mata

Lelaki terlalu tabu bagi masyarakat untuk dibincangkan, dan telah melebihi batas – batas norma kesopanan dan kesusilaan juga banyak unsur – unsur yang mengandung pornografi.

B. Pr esenter

Seseorang yang bertugas untuk membawakan acara dalam Mata Lelaki di Trans 7 agar program acara berjalan baik.

5. Pr esenter Berbicara Sesuai Dengan Tema Yang Diperbincangkan

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai narasumber yang diwawancarai berpakaian dengan sopan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Pr esenter Berbicara Sesuai Dengan Tema Yang Diperbincangkan

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 5 5

2 Ragu-Ragu 36 36

3 Setuju 59 59

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No. 5

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab setuju mengenai presenter berbicara sesuai tema yang diperbincangkan sebanyak 59 orang atau 59%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 36 orang atau 36% dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang atau 5%.

Banyaknya responden yang menjawab setuju hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa presenter dalam membawakannya sesuai dengan apa yang di bahas, fokus pada tema yang di perbincangkan, responden yang

menjawab ragu-ragu merasa presenter terkadang sedikit menambah nambahkan kesan keseksian dengan bahasa tubuhnya, dan responden yang merasa tidak setuju karena responden merasa presenter terlalu menggoda dari segi penampilannya. 6. Pr esenter tidak Berbicara ter lalu Vulgar dalam Membawakan Acara

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden opini pemirsa mengenai presenter tidak berbicara terlalu vulgar dalam membawakan acara. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Pr esenter tidak Berbicara ter lalu Vulgar dalam Membawakan Acara

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 50 50

2 Ragu-Ragu 22 22

3 Setuju 28 28

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.7

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden menjawab tidak setuju mengenai presenter tidak berbicara terlalu vulgar dalam membawakan acara sebanyak 50 orang atau 50%, responden yang menjawab ragu-ragu mengenai presenter tidak berbicara terlalu vulgar dalam membawakan acara sebanyak 22 orang atau 22% dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 28 orang atau 28%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju hal tersebut dikarenakan responden merasa presenter berbicaranya sangat menggoda dan menarik bagi khususnya kaum laki – laki, sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu merasa bahwa presenter sudah sesuai dengan segmentasi program acara

tersebut yg memang khusus untuk dan responden yang menjawab setuju menunjukan bahwa presenter memang sudah membawakan sesua dengan program acara tersebut.

7. Pr esenter Sudah Berpakaian Sopan / Tidak sexy dan Tidak vulgar

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden opini pemirsa mengenai presenter sudah berpakaian sopan / tidak sexy dan tidak vulgar. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Pr esenter Sudah Berpakaian Sopan / Tidak sexy dan Tidak vulgar

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 79 79

2 Ragu-Ragu 15 15

3 Setuju 6 6

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.8

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju mengenai presenter sudah berpakaian sopan / tidak sexy dan tidak vulgar yakni sebanyak 79 orang atau 79%, responden yang menjawab ragu-ragu mengenai presenter sudah berpakaian sopan / tidak sexy dan tidak vulgar sebanyak 15 orang atau 15% dan responden yang sebanyak 6 orang atau 6%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju hal tersebut dikarenakan karena presenter cara berpakaian presenter terbuka dan terlalu sexy, sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu menjelaskan bahwa terkadang presenter juga berpakaian sudah sesuai tema, dan responden yang menjawab

setuju karena merasa presentermemang cocok berbusana sexy karena program acaranya memang untuk dewasa.

8. Pr esenter Tidak Bertingkah laku Menggoda / Vulgar dalam

Membawakan Acara

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai presenter tidak bertingkah laku menggoda /vugar dalam membawakan acara. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Pr esenter Tidak Bertingkah laku Menggoda / Vulgar dalam Membawakan Acara

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 71 71

2 Ragu-Ragu 4 4

3 Setuju 25 25

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.9

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju mengenai presenter tidak bertingkah laku menggoda /vugar dalam membawakan acara yakni sebanyak 71 orang atau 71%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang atau 4%, dan responden yang menjawab setuju mengenai presenter tidak bertingkah laku menggoda /vugar dalam membawakan acara sebanyak 25 orang atau 25%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju hal tersebut dikarenakan apa yang ditampilkan oleh presenter sanggat menggoda bagi responden, gesture tubuhnya, lekuk tubuhnya dan gerakan-gerakan tubuhnya,

sedangkan responden yang menjawab setuju menunjukan bahwa memang presenter pantas berbuat begitu agar acara lebih menarik dan memang sesuai segmentasinya.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu positif, netral, negatif dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) : diinginkan yang jenjang ndah skor tere tinggi skor ter interval=

Pada penelitian ini terdapat 4 pertanyaan. Dengan demikian

pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 3 = 12 Skor terendah : 4 x 1= 4

Jenjang yang diinginkan : 3 (positif, netral, negatif)

Interval = 3,6 3 3 4 12 3 ) 1 4 ( ) 3 4 ( = = − = − x x

Jadi batasan skor dalam lebar interval negatif, netral, positif yaitu : Kategori penilaian negatif bila jumlah skor antara 4-6

Kategori penilaian netral bila jumlah skor antara 7 – 9 Kategori penilaian positif bila jumlah skor antara 10– 12

Melalui cara diatas maka dapat diketahui pengkategorian penilaian responden berdasarkan total skor jawaban responden, apakah responden memberikan penilaian positif, netral dan negatif pada Presenter Mata Lelaki.

Selanjutnya peneliti akan menghitung berapa banyak responden dari 100 orang responden yang diteliti, yang masuk dalam kategori memberi penilaian positif, netral dan negatif. Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil pengkategorian presenter Mata Lelaki adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14.

Pengkategorian Pr esenter Mata Lelaki

No Topik Frekuensi Persen

1 Negatif 46 46

2 Netral 38 38

3 Positif 16 16

Total 100 100

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden lebih banyak responden yang masuk kategori negatif yakni sebanyak 46 orang atau 46%, responden yang masuk kategori netral sebanyak 38 orang atau 38% dan yang masuk kategori positif sebanyak 16 orang atau 16%. Banyaknya responden yang masuk kategori negatif disini menunjukan bahwa responden merasa presenter yang ada pada program Mata Lelaki terlalu berlebihan dalam membawakan acara, terkadang menonjolkan lekuk – lekuk tubuhnya, dan terlalu terbuka dalam berpakaian juga dengan gaya yang selalu menggoda.

C. Adegan dalam Pr ogram Acara

Penayangan gambar atau shooting kamera yang ditampilkan dalam program acara.

9. Acara Mata Lelaki Tidak terdapat Adegan yang menampilkan

Eksploitasi bagian tubuh secara Close Up

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki tidak terdapat adegan yang menampilkan eksploitasi bagian tubuh secara close up. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Acara Mata Lelaki Tidak terdapat Adegan yang menampilkan Eksploitasi bagian tubuh secara Close Up

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 84 84

2 Ragu-Ragu 11 11

3 Setuju 5 5

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki tidak terdapat adegan yang menampilkan eksploitasi bagian tubuh secara close up yakni sebanyak 84 orang atau 84%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang atau 11% dan responden yang menjawab setuju opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki tidak terdapat adegan yang menampilkan eksploitasi bagian tubuh secara close up sebanyak 5 orang atau 5%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju dalam penelitian ini adalah karena adegan yang ditampilkan oleh acara ini selalu menampilkan kesexy an presenternya juga terkadang model modelnya secara jelas, dan menampilkan bagian – bagian tubuh yang tak pantas untuk dipertontonkan di dalam media, responden yang menjawab ragu-ragu karena setiap adegan sudah disaring mana yang layak dan tidak dan responden yang merasa setuju karena responden merasa bahwa acara mata lelaki memang sudah sepantasnya menampilkan hal seperti itu.

10.Tidak terdapat Adegan yang menampilkan Per agaan yg Berbau Mesum

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai tidak terdapat adegan yang menampilkan peragaan yg berbau mesum. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Tidak terdapat Adegan yang menampilkan Per agaan yg Berbau Mesum

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 78 78

2 Ragu-Ragu 16 16

3 Setuju 6 6

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.14

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju mengenai opini pemirsa mengenai tidak terdapat adegan yang menampilkan peragaan yg berbau mesum yakni sebanyak 78 orang atau 78%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang atau 16% dan responden yang menjawab setuju opini pemirsa mengenai tidak terdapat adegan yang menampilkan peragaan yg berbau mesum sebanyak 6 orang atau 6%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju karena responden merasa bahwa adegan acara Mata Lelaki masih menampilkan adegan model – model yang bersama sama bercumbu mesra, terkadang juga menampilkan adegan mandi bersama contohnya dalam episode mandi onsen ala jepang, responden yang menjawab ragu-ragu karena responden tidak terlalu memperdulikan adegan – adegan yang ditampilkan sedangkan responden yang merasa setuju merasa bahwa adegan tersebut sebagai penarik perhatian agar acara dikemas sesuai dengan tema yg disajikan.

11.Acara Mata Lelaki sudah Mensensor Adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki sudah mensensor adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17

Acara Mata Lelaki sudah Mensensor Adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 76 76

2 Ragu-Ragu 22 22

3 Setuju 2 2

Total 100 100

Sumber : Kuesioner III No.15

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki sudah mensensor adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan sebanyak 76 orang

atau 76%, responden yang menjawab setuju mengenai acara Mata Lelaki sudah mensensor adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan sebanyak 2 orang atau 2% dan responden yang menjawab ragu - ragu opini pemirsa acara Mata Lelaki sudah mensensor adegan yang tak pantas/layak untuk ditayangkan sebanyak 22 orang atau 22%.

Banyaknya responden yang menjawab tidak setuju karena responden merasa acara tersebut masih dengan jelas melihatkan adegan – adegan yang mesra atau bagian bagian tubuh yang tidak layak untuk diperlihatkan, responden yang menjawab ragu - ragu karena responden merasa bahwa acara sudah baik dalam menampilkan obyek - obyek yang di ambil oleh kamera karena tanpa adegan tersebut acara tidak akan menarik lagi, dan responden yang merasa setuju hal tersebut dikarenakan responden merasa acara tersebut memang layak menampilkan adegan – adegan sejelas jelasnya agar informasi lebih mudah diterima.

12.Acara Mata Lelaki terdapat Adegan yang Baik untuk Ditiru

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang maka dapat diperoleh frekuensi jawaban responden mengenai opini pemirsa mengenai acara Mata Lelaki terdapat adegan yang baik untuk ditiru. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Acara Mata Lelaki terdapat Adegan yang Baik untuk Ditiru

No Jawaban Jumlah Prosentase

1 Tidak Setuju 83 83

2 Ragu-Ragu 14 14

3 Setuju 3 3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju mengenai acara Mata Lelaki terdapat adegan yang baik untuk ditiru sebanyak 83 orang atau 83%, responden yang menjawab setuju mengenai acara Mata Lelaki terdapat adegan yang baik untuk ditiru sebanyak 3 orang atau 3% dan responden yang menjawab ragu - ragu mengenai acara Mata Lelaki terdapat adegan yang baik untuk ditiru sebanyak 14 orang atau 14%.

Banyaknya responden yang tidak setuju beranggapan bahwa banyak adegan adegan yang tidak pantas untuk ditiru terutama jika dilakukan akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti contoh pijat erotis plus – plus, responden yang merasa setuju merasa bahwa terdapat adegan yg bisa ditiru seperti gaya berhubungan intim yang baik bagi pasangan dan responden yang menjawab ragu – ragu lebih menempatkan pada apa yg diperbincangkan jika positif maka bisa untuk dijadikan contoh jika negatif maka lebih baik tidak ditiru.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkategorian jawaban responden diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu positif, netral, negatif dengan menggunakan rumus (Kriyantono, 2007, p.177) : diinginkan yang jenjang ndah skor tere tinggi skor ter interval=

Pada penelitian ini terdapat 4 pertanyaan. Dengan demikian

pengkategorian jawaban responden untuk keseluruhan pertanyaan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 4 x 3 = 12 Skor terendah : 4 x 1= 4

Jenjang yang diinginkan : 3 (positif, netral, negatif) Interval = 3,6 3 3 4 12 3 ) 1 4 ( ) 3 4 ( = = − = − x x

Jadi batasan skor dalam lebar interval negatif, netral, positif yaitu : Kategori penilaian negatif bila jumlah skor antara 4-6

Kategori penilaian netral bila jumlah skor antara 7 – 9 Kategori penilaian positif bila jumlah skor antara 10– 12

Melalui cara diatas maka dapat diketahui pengkategorian penilaian responden berdasarkan total skor jawaban responden, apakah responden memberikan penilaian positif, netral dan negatif pada Adegan dalam program acara Mata Lelaki. Selanjutnya peneliti akan menghitung berapa banyak responden dari 100 orang responden yang diteliti, yang masuk dalam kategori memberi penilaian positif, netral dan negatif. Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil pengkategorian adegan dalam program acara Mata Lelaki adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19.

Pengkategorian Pr esenter Mata Lelaki

No Topik Frekuensi Persen

Dokumen terkait