• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Pemupukan Nitrogen dan Kalium terhadap Tanaman Kelapa Sawit di Tanaman Belum Menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan 2 Optimasi Pemupukan Nitrogen dan Kalium terhadap Tanaman Kelapa Sawit di Tanaman Belum Menghasilkan

Kondisi Umum

Lahan yang digunakan dalam percobaan di tanaman kelapa sawit belum menghasilkan terdiri dari dua blok yaitu blok perlakuan Kalium dan blok perlakuan Nitrogen. Hasil analisis sampel tanah sebelum percobaan dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil analisis sampel tanah blok perlakuan K terdiri dari 2 sampel yaitu di dalam piringan dan di dalam gawangan. Pada piringan blok perlakuan K tekstur tanah didominasi oleh liat 45.89%, debu 36.73%, dan kandungan pasir 17.38% . Analisis tanah yang telah ada dinilai dari kriteria penilaian berbagai sifat kimia tanah yang dikeluarkan Pusat Penelitian Tanah (2008) disajikan pada Lampiran 4. reaksi tanah termasuk sangat masam dengan pH (H2O) 4.50, kandungan C-Organik sedang (2.15%), Kadar N rendah (0.19%), kadar P sangat rendah (8.60 ppm) dan kadar K sedang (0.43 me 100 g-1). Pada gawangan blok perlakuan K tekstur tanah didominasi oleh liat 55.16%, debu

16

24.89%, dan kandungan pasir 19.95% . Reaksi tanah termasuk sangat masam dengan pH (H2O) 4.50, kandungan C-Organik sedang (2.23%), Kadar N rendah (0.21%), kadar P rendah (10.60 ppm) dan kadar K sedang (0.27 me 100 g-1).

Hasil analisis tanah blok perlakuan N terdiri dari 2 sampel yaitu di dalam piringan dan di dalam gawangan. Pada piringan blok perlakuan N tekstur tanah didominasi oleh liat 46.09%, debu 37.30%, dan kandungan pasir 16.61% . Reaksi tanah termasuk masam dengan pH (H2O) 4.60, kandungan C-Organik sedang (2.31%), Kadar N sedang (0.22%), kadar P rendah (13.20 ppm) dan kadar K sedang (0.45 me 100 g-1). Pada gawangan blok perlakuan N tekstur tanah didominasi oleh liat 62.09%, debu 20.61%, dan kandungan pasir 17.30% . Reaksi tanah termasuk masam dengan pH (H2O) 4.60, kandungan C-Organik sedang (2.15%), Kadar N rendah (0.20%), kadar P rendah (11.70 ppm) dan kadar K sedang (0.33 me 100 g-1).

Laju Pertumbuhan Peubah Morfologi di TBM

Rataan pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, dan jumlah anak daun pada pengamatan perlakuan nitrogen di TBM umur 3 BST masing-masing 167.32 ± 8.89 cm, 26.03 ± 1.48 cm, 13.45 ± 1.18 helai, dan 97.83 ± 6.55 cm2. Pada pengamatan perlakuan Kalium masing-masing 164.28 ± 5.93 cm, 24.79 ± 1.57 cm, 15.3 ± 0.66 helai, dan 97.87 ± 7.90 cm2. Rataan pertumbuhan pada 6 BST mengalami peningkatan pada peubah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun dan luas anak daun masing-masing dalam perlakuan Nitrogen 205.96 ± 6.01 cm, 36.40 ± 2.56 cm, 24.7 ± 1.22 helai, dan 107.30 ± 12.54 cm2. Pada perlakuan kalium masing-masing 202.77 ± 7.94 cm, 36.82 ± 2.47 cm, 26.12 ± 0.99 helai, dan 105.71 ± 6.17 cm2 (Tabel 9). Adapun sidik ragam peubah morfologi perlakuan Nitrogen dan Kalium umur 3-6 BST disajikan pada Lampiran 8 dan Lampiran 9. Laju pertumbuhan pada TBM perlakuan Nitrogen peubah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, dan luas anak daun masing-masing adalah 12.88 (cm bulan-1), 3.46 (cm bulan-1), 3.75 (helai bulan-1) dan 3.16 (cm-2 bulan-1) sedangkan pada perlakuan Kalium masing-masing adalah 12.83 (cm bulan-1), 4.03 (cm bulan-1), 3.61 (helai bulan-1) dan 2.61 (cm-2 bulan-1).

Tabel 9 Peubah laju pertumbuhan TBM perlakuan Nitrogen dan Kalium Perlakuan Umur (BST) Tinggi tanaman (cm) Lingkar batang (cm) Jumlah daun (helai) Luas anak daun (cm2)

Nitrogen 3 167.32 ± 8.89 26.03 ± 1.48 13.45 ± 1.18 97.83 ± 6.55 4 174.48 ± 7.76 26.40 ± 3.21 17.30 ± 1.03 102.77 ± 6.86 5 204.98 ± 5.29 31.66 ± 1.28 20.30 ± 1.03 114.05 ± 14.51 6 205.96 ± 6.01 36.40 ± 2.56 24.70 ± 1.22 107.30 ± 12.54 Kalium 3 164.28 ± 5.93 24.79 ± 1.57 15.30 ± 0.66 97.87 ± 7.90 4 173.57 ± 5.55 27.02 ± 1.51 18.73 ± 1.04 107.46 ± 7.90 5 200.18 ± 4.91 34.18 ± 1.91 21.02 ± 0.66 107.77 ± 9.61 6 202.77 ± 7.94 36.89 ± 2.47 26.12 ± 0.99 105.71 ± 6.17

Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam

Berdasarkan rekapitulasi sidik ragam pupuk Nitrogen dan Kalium tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, dan luas anak

17 daun. Koefisien ragam tertinggi perlakuan Nitrogen pada peubah lingkar batang 15.19 cm2 sedangkan koefisien ragam terendah yaitu tinggi tanaman 3.22 cm. Koefisien ragam tertinggi perlakuan kalium pada peubah luas anak daun 9.34 cm2

dan terendah tinggi tanaman 2.45 cm . Hal ini menunjukan TBM pada penelitian ini pertumbuhannya seragam (Tabel 10). Koefisien ragam <25% dikatakan seragam (Matjik dan Sumertajaya 2006).

Tabel 10 Rekapitulasi sidik ragam pengaruh pupuk Nitrogen dan Kalium terhadap tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, dan luas anak daun pada TBM kelapa sawit.

Perlakuan Umur (MST) Perlakuan Koefisien Ragam

Nitrogen Tinggi tanaman 16 BST tn 4.051007 17 BST tn 5.029283 18 BST tn 3.226855 19 BST tn 3.268985 Lingkar batang ... 16 BST tn 7.078915 17 BST tn 15.195840 18 BST tn 4.178475 19 BST tn 6.498339 Jumlah daun 16 BST tn 10.002690 17 BST tn 6.885383 18 BST tn 5.867839 19 BST tn 5.911794

Luas anak daun

16 BST tn 4.896880 17 BST tn 5.430447 18 BST tn 14.139700 19 BST tn 13.084970 Kalium Tinggi tanaman ... 16 BST tn 3.763674 17 BST tn 3.344679 18 BST tn 2.452995 19 BST tn 3.948780 Lingkar batang 16 BST tn 7.780766 17 BST tn 6.715950 18 BST tn 4.743332 19 BST tn 8.068309 Jumlah daun 16 BST tn 4.585526 17 BST tn 5.417558 18 BST tn 5.133067 19 BST tn 4.521570

Luas anak daun

16 BST tn 9.341311

17 BST tn 8.489966

18 BST tn 9.127371

19 BST tn 7.593881

18

Kastrasi pada TBM

Tabel 11 Pembungaan pada TBM perlakuan Nitrogen dan Kalium umur 6 BST

Perlakuan Jumlah TBM yang telah berbunga

(pohon) (%)

Nitrogen 31 51.60

Kalium 21 35.00

Jumlah TBM umur 6 BST pada perlakuan Nitrogen yang telah berbunga sebanyak 31 TBM (51.60%), sedangkan pada perlakuan Kalium sebanyak 21 TBM (35%). Pembuangan bunga jantan dan bunga betina (kastrasi) dilakukan setelah pengamatan. Menurut Setyamidjaja (2006) kastrasi yaitu pembuangan bunga jantan dan betina yang masih muda tumbuh pada tanaman umur 10-20 bulan. Kastrasi bertujuan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, menghemat persediaan air, dan hara. Menciptakan tanaman bersih sehingga mengurangi terjadi gangguan hama dan penyakit.

Curah hujan harus diperhatikan dalam aplikasi pemupukan. Pemupukan di TBM perlakuan Nitrogen menggunakan urea dan perlakuan Kalium menggunakan KCl. Aplikasi pupuk urea pada musim kemarau dengan curah hujan <100 mm per bulan tidak disarankan karena memiliki penguapan yang tinggi. Sebaliknya. pada curah hujan yang tinggi hujan >250 mm per bulan. Aplikasi pupuk yang mudah larut seperti KCl tidak disarankan karena berpotensi kehilangan tinggi melalui proses pencucian oleh aliran permukaan dan erosi (Pahan 2008).

Aplikasi pemupukan dilapang pada piringan dengan cara dibenam, bertujuan untuk mengurangi kehilangan pupuk karena aliran permukaan dan penguapan, walaupun aplikasinya lebih mahal karena memerlukan lebih banyak tenga kerja (Pahan 2007). Pada TBM I dibuat piringan pokok radius 1 m. saat pemupukan piringan hendaknya sudah bersih dari rumput-rumputan sehingga pupuk benar-benar diserap oleh akar terutama pupuk Nitrogen (Risza 1994).

Pemupukan nitrogen dan kalium mampu meningkatkan luas daun. Meningkatnya luas daun akan dengan bertambah umur tanaman disebabkan oleh bertmbahnya anak daun dan rata-rata pertumbuhannya (Pahan 2008)

Nitrogen merupakan hara esensial untuk tanaman yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan vegetatif tanaman. Fungsi Nitrogen adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein dalam tanaman, membuat daun lebar dengan warna hijau dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah (Sutejo 1999). Nitrogen untuk pembentukan protein. sintesis krolofil. dan untuk proses metabolisme. Tanaman yang mengalami kekahatan Nitrogen ditandai dengan kecepatan produksi daun menurun, anak daun berukuran sempit, dan menggulung ke arah lidi. Kekahatan nitrogen pada tanah dapat menghambat pertumbuhan akar dalam tanah yang dangkal atau padat (Darmosarkoro et al. 2007)

Kalium merupakan unsur hara penting untuk kelapa sawit, karena unsur ini paling banyak ditransfer ke tandan buah. Aktivitas penting dalam proses fisiologi yaitu fotosintesis dan respirasi banyak dipengaruhi oleh unsur kalium. Pada tanaman muda, unsur kalium nyata memperbesar perkembangan batang dan mempercepat panen pertama (Sastrosayono 2005).

19

Dokumen terkait