• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang awam khusus

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 33-39)

2.4 BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) .1 Pengertian BHD

2.5.1 Definisi Masyarakat

2.5.1.2 Orang awam khusus

Orang awam khusus maksudnya adalah orang yang bekerja pada pelayanan masyarakat atau mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat yaitu Polisi, pemadam kebakaran, Satpol PP, Satuan Pengamanan (SATPAM), Tim SAR dan tentara. Sesuai dengan tanggungjawabnya kepada masyarakat orang awam khususnya seharusnya dilatih khusus untuk melakukan pertolongan kepada penderita gawat darurat dilokasi kejadian.

2.6 Pengetahuan

Proses mengetahui dan menghasilkan sesuatu yang disebut pengetahuan (Suhartono, 2005). Proses mengetahui itu sendiri juga terjadi setelah melakukan suatu pengamatan, seperti teori Bloom yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan raba. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa alam, apa manusia,(Notoatmodjo, 2010). Dari pengertian atau definisi diatas, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang suatu objek dapat diketahui dari hasil pengamatan yang dilakukan.

Bloom dalam Notoatmodjo (2010), tingkat pengetahuan dalam domain kognitif, antara lain:

2.6.1 Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu dapat diartikan sebagai recall atau mengingat kembali apa saja yang sudah dipelajari dan diamati sebelumnya. Menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, dan menyatakan merupakan alat ukur seseorang yang sudah tahu akan sesuatu yang dipelajarinya.

2.6.2 Memahami dapat diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya. Orang yang sudah memahami harus dapat menjelaskan, menguraikan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dsb.

2.6.3 Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu kondisi yang real. Dalam hal ini dapat diartikan sebagai penggunaan rumus, metode, prinsip, dan hukum-hukum.

2.6.4 Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi pada objek ke dalam suatu komponen-komponen. Misalnya dapat menggambarkan dalam bentuk bagan, memisahkan, membedakan, serta mengelompokkan.

2.6.5 Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang sudah ada.

2.6.6 Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap semua objek ataupun materi, dapat dalam bentuk kuisioner, angket., serta wawancara. Hal ini bertujuan untuk menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari responden.

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan merupakan pembentukan yang berlangsung secara terus-menerus, mengalami suatu perubahan karena adanya pemahaman-pemahaman baru.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut Notoatmodjo (2010) yaitu :

2.6.1 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang didapat dari suatu intitusi seperti sekolah, sedangkan pendidikan non formal didapat dari kehidupan sehari-hari dengan keluarga mapun lingkungan. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.

Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2.6.2 Media massa atau informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan membuat berbagai macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesanpesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

2.6.3 Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi adalah sesuatu yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

2.6.4 Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

2.6.5 Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan professional.

Manifestasi dari penalaran secara ilmiah adalah kemampuan mengambil keputusan.

2.6.6 Usia

Usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia dewasa, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Selain itu orang usia dewasa akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2.7 Keterampilan

2.7.1 Pengertian Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Keterampilan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan dan latihan (Justine, 2006).

2.7.2 Klasifikasi Keterampilan

Menurut Oemar (2005) keterampilan dibagi menjadi tiga karakteristik, yaitu:

2.7.2.1 Respon motorik

Respon motorik adalah gerakan - gerakan otot melibatkan koordinasi gerakan mata dengan tangan, dan mengorganisasikan respon menjadi pola-pola respon yang kompleks.

2.7.2.2 Koordinasi gerakan

Terampil merupakan koordinasi gerakan mata dengan tangan.

Oleh karena itu keterampilan menitikberatkan koordinasi persepsi dan tindakan motorik seperti main tenis, voli, alat musik.

2.7.2.3 Pola respon

Terampil merupakan serangkaian stimulus-respon menjadi pola- pola respon yang kompleks. Keterampilan yang kompleks terdiri dari unit - unit stimulus – respon dan rangkaian respon yang tersusun menjadi pola respon yang luas.

Dari beberapa pengertian keterampilan yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kecakapan atau keahlian dalam mengerjakan sesuatu kegiatan yang memerlukan koordinasi gerakan-gerakan otot.

2.7.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan

Menurut Bertnus (2009) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan seseorang dalam melakukan sebuah tindakan adalah sebagai berikut :

2.7.3.1 Pengetahuan

Pengetahuan mencakup segenap apa yang diketahui tentang obyek tertentu dan disimpan didalam ingatan. Pengetahuan dipengaruhi berbagai faktor yaitu latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin.

2.7.3.2 Pengalaman

Pengalaman akan memperkuat kemampuan dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan). Pengalaman kerja seseorang yang banyak, selain berhubungan dengan masa kerja seseorang juga dilatarbelakangi oleh pengembangan diri melalui pendidikan baik formal maupun informal.

2.7.3.3 Keinginan/motivasi

Merupakan sebuah keinginan yang membangkitkan motivasi dalam diri seorang perawat dalam rangka mewujudkan tindakantindakan tersebut.

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 33-39)

Dokumen terkait