makan anaknya dengan mengembangkan lapisan luar kulit yang kaya akan lemak dan nutrisi yang dikuliti anaknya dengan gigi yang serupa. hal ini memungkinkan mereka tumbuh sepuluh kali lipat beratnya dalam seminggu. Kulit itu dimakan tiap tiga hari, waktu yang diperlukan lapisan baru untuk tumbuh, dan anak itu diamati hanya makan pada malam hari. Dulu anak muda itu dianggap hidup dari caiarn sekresi dari ibunya. Beberapa larva seperti larva Typhlonectes, lahir dengan insang luar yang besar yang hampir segera tanggal. Ichthyophis bertelur dan diketahui menunjukkan sifat merawat anak dengan ibu menjaga telur-telurnya hingga menetas.
Gambar 13. Herpele multiplicata sedang Mengerami Telurnya Sumber: Hickman, 2006
2.14 Ordo Urodella
Ordo Urodela (Oura yang berarti ekor dan Delos yang berarti jelas) mencakup amfibi berekor, sekitar 553 spesies salamander. Salamander terdapat di hampir semua daerah beriklim sub tropis dan mereka melimpah dan beragam di Amerika Utara. Salamander terjadi juga di daerah tropis tengah dan utara Amerika Selatan. Salamander biasanya kecil, salamander Amerika Utara memiliki panjang kurang dari 15 cm dan Japanese giant salamanders memiliki panjang melebihi 1,5 m. Salamander adalah hewan karnivora baik sebagai larva dan dewasa, biasanya memangsa cacing, arthropoda kecil, dan moluska kecil (Hickman et al, 2006)
28 a. Siklus Hidup
Salamander hidup air atau darat sepanjang siklus hidupnya, fase larva hidup di air dan pada saat dewasa hidup di terestrial dan berada di tempat-tempat yang lembab. Fertilisasi pada salamander merupakan fertilisasi secara internal (Hickman et al, 2006)
Gambar 14 siklus hidup salamander Sumber: Hickman et al, 2006
Gambar 15: siklus hidup salamander Sumber: Hickman et al, 2006
29 b. Klasifikasi Urodella
Tabel 2. kalsifikasi dari kelas Urodella Sumber: Khanna (tanpa tahun)
30 2.15 Ordo Anura
Anura, yang berjumlah sekitar 5.420 spesies, lebih terspesialisasi untuk bergerak di daratan daripada Urodela. Katak dewasa menggunakan kaki belakangnya yang kuat untuk melompat-lompat di lapangan. Katak menangkap serangga dan mangsa yang lain dengan menjulurkan lidahnya yang panjang dan lengket, yang melekat ke bagian depat mulut. Katak menunjukkan berbagai macam adaptasi yang membantunya untuk menghindari pemangsaan oleh predator yang lebih besar. Kelenjar-kelenjar kulitnya menyekresikan mukus yang tidak enak atau bahkan berbisa. Banyak spesies yang beracun memiliki warna cerah, yang tampaknya diasosiasikan dengan bahaya oleh para predator. Katak-katak yang lain memiliki pola-pola warna yang dapat menyamarkan mereka (Campbell, 2012).
Ordo Anura (An=tanpa, oura=ekor) atau Salientia termasuk sekitar 3.500 spesies katak dan kodok. Anura hidup di hampir lingkungan tropis, kecuali di lintang atas dan di beberapa kepulauan laut.sedikit beberapa di temukan di daerah kering berpasir. Fase dewasanya tidak memiliki ekor, dan ekor vertebra bergabung menjadi struktur mirip tangkai yang disebut urostyle. Kaki belakangnya panjang serta berotot dan diakhiri dengan kaki berselaput (Miller & Harley: 2001).
Anura memiliki kehidupan sejarah yang beragam. Fertilisasinya hampir selalu dilakukan secara eksternal, dan telur-telur serta larva-larvanya bertipikal akuatik. Fase larvanya disebut kecebong (berudu),mempunyai perkembangan ekor yang baik. Tubuh gemuk mereka tidak berlengan (bertungkai, berkaki) sampai mendekati akhir dari masa larvanya. Tidak seperti bentuk dewasanya, bentuk larva bersifat herbivora dan memiliki proteinaceous, yaitu struktur bagian tubuh yang serupa dengan paruh yang digunakan untuk makan. Larva Anura mengalami metamorfosis yang drastis dan cepat dari bentuk larva hingga bentuk tubuh dewasa (Miller & Harley: 2001).
Perbedaan antara katak dan kodok lebih merujuk pada sisi vernakular (kebiasaan) daripada dilihat dari sisi ilmiahnya. Kodok biasanya merujuk pada Anura dengan kulit yang lebih kering dan berkutil (tidak halus) yang lebih terrestrial daripada anggota lain dari Ordo Anura ini. Beberapa jumlah taxa dengan kekerabatan jauh memiliki karakteristik ini. “Kodok benar” atau “kodok sejati” menjadi milik famili Bufonidae pada Ordo Anura (Miller & Harley: 2001).
Katak dan kodok, pada kategori ini, menunjukkan kepala menyatu dengan badan dan tidak memiliki leher. Dua pasang anggota tubuh berkembang dengan baik, sehingga ekstremitas posterior disesuaikan untuk melompat. Kaki berselaput dan disesuaikan untuk
31 berenang. Katak dan kodok adalah vertebrata pertama yang memiliki pita suara untuk produksi suara. Larva anura atau kecebong memiliki kepala dan tubuh menyatu menjadi satu. Metamorfosis mengakibatkan hilangnya insang dan digantikan dengan paru-paru, ekor terdegradasi dan diga tikan oleh kaki (Khanna, tanpa tahun).
Ciri-ciri dari katak adalah :
Katak memiliki tidak lebih dari sembilan tulang di depan sakrum, dan 3-4 tulang belakang sakrum menyatu menjadi urostyle.
Pada masa dewasa anura tidak memiliki ekor.
Katak juga memiliki radio-ulna, yang merupakan radius menyatu dan ulna (tulang lengan bawah), dan tibio-fibula, tibia menyatu dan fibula (tulang betis).
Pada pergelangan kaki katak terdapat tulang tibiale dan fibulare yang juga kenal sebagai astragalus dan calcaneum.
Katak juga memiliki fase kehidupan yang berbeda disebut sebagai kecebong (Khanna, tanpa tahun).
Meskipun tidak ada perbedaan ilmiah antara katak dan kodok. Pada katak yang hidup di air, sebagian besar berkulit halus dan memiliki kaki belakang yang panjang untuk melompat, sedangkan yang hidup di darat memiliki kulit berkutil kering, dan kaki belakang lebih pendek untuk melompat. Anura memiliki banyak habitat, mulai dari gurun gersang ke daerah pegunungan ke daerah-daerah rawa hutan hujan tropis. Suhu dan pengaturan air sangat penting untuk amfibi pada umumnya, dan anuran pada khususnya. Menjadi ectothermal, katak dan kodok tergantung pada suhu lingkungan untuk regulasi suhu tubuh. Di musim dingin, katak mengurangi aktivitas. Di sisi lain, mereka menghindari panas pada musim panas di daerah tropis, dengan tetap berada di bawah tanah selama siang hari dan aktif di malam hari (Khanna, tanpa tahun).
Anura juga rentan terhadap hilangnya kelembaban tubuh karena kondisi yang sangat panas atau kering. Di daerah beriklim sedang, anura menjaga kulit agar tetap lembab. Selain itu, kulit yang permeabel memberikan kemampuan pada katak untuk menyerap air. Sebaliknya katak di daerah kering memiliki kulit kedap air, sehingga mencegah penguapan yang cepat dan dehidrasi. Katak menutupi tubuh mereka dengan lendir atau berada di dalam tanah untuk menghindari panas. Perkembangbiakan katak dipicu oleh perubahan suhu dan curah hujan. Selama musim kawin, ribuan katak mungkin berkumpul. Katak jantan menarik pasangannya dengan mengeluarkan suara (Khanna, tanpa tahun).
32 Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae. Adapun penjelasan mengenai kelima famili tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bufonidae
Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacara diapophisis melebar, Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.
Famili ini terdiri dari 18 genera dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus dan Leptophryne borbonica. ( Eprilurahman, 2007)
Gambar 16: Bufo melanostictus b. Megophryidae
Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan air. Adapun contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys montana dan Leptobranchium hasselti. ( Eprilurahman, 2007)
33 Gambar 17: Megophrys montana
c. Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar. Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana.( Eprilurahman,2007).
34 d. Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatina. ( Eprilurahman, 2007)
Gambar 19:Microhyla achatina e. Rachoporidae
Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig. Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara eksternal. ( Eprilurahman, 2007).
35 KESIMPULAN
1. Amfibi mempunyai 3 ordo, yaitu: 1. Katak dan bangkong (ordo Anura), 2. Salamander dan kadal aur (newt) (ordo Urodela), 3. Sesilia (ordo Apoda), yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa kaki. Karena tidak mempunyai kulit dan telur yang kedap air, maka tak ada satu amfibia pun yang dapat menyesuaikan sepenuhnya dengan keadaan daratan
2. Hewan yang tergolong ke dalam ordo Apoda adalah hewan-hewan amphibia yang tidak mempunyai kaki (kaki tereduksi). Ordo Urodela (Oura yang berarti ekor dan Delos yang berarti jelas) mencakup amfibi berekor. Ordo Anura mencakup golongan amphibi yang tidak berekor.
3. Contoh dari Ordo Apoda adalah Herpele multiplicata. Contoh dari Ordo Urodella adalah Desmognathus sp. Contoh dari ordo Anura adalah Microhyla achatina
36 DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2012. Biology. New York : Mc. Graw Hill Companies, Inc.
Company. New York.
Djuhanda, T. 1983. Analisa Struktur Vertebrata Jilid I. Armico: Bandung.
Duellman, W. E. and L. Trueb. 1986. Biology of Amphibians. McGraw – Hill Book
Eprilurahman, R. 2007. Keanekaragaman Berudu Anggota Ordo Anura di Lereng Selatan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Herpetologi 2007. Bogor.
Hickman, C.P., Robert, L.S., Keen, S.L., Larson, A., I‟Anson, H., Eisenhour, D.J. 2006. Integrated Principle of Zoology Fourteenth Edition. New York: McGraw-Hill Higher Education
Jasin, M. 1984. Zologi Vertebrata. Armico. Bandung.
Khanna, Monisha. Animal Diversity: Chordata. New Delhi: University of Delhi Kimball, J.W. 1988. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Lytle, C.F and Meyer, J.R. 2005. General Biology. New York : Mc. Graw Hill Higher Education.
Miller, S.A & Harley, J.P. 2001. Zoology 5th Edition. New York : Mc. Graw Hill Companies, Inc.
Radiopoetro. 1996. Biologi. Jakarta : Erlangga