• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

C- Organik Tanah

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu meningkatkan C-organik pada tanah Ultisol. C-organik tanah Ultisol pada perlakuan awal sebesar 0,66 % meningkat menjadi 0,99 %

meningkat dari 0,66 % menjadi 0,92 % hingga 0,95 % setelah pemberian kapur CaCO3. Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini.

Tabel 7. C-Organik tanah Ultisol setelah inkubasi pupuk kandang ayam, pupuk hijau dan kapur CaCO3.

Perlakuan Dosis C-Organik Kriteria

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --%--

K (Kontrol) 0 0 0.66 Sangat Rendah

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 0.99 Sangat Rendah

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 1.02 Rendah

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 1.22 Rendah

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 1.09 Rendah

H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 1.01 Rendah

H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 1.01 Rendah

C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 0.95 Sangat Rendah C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 0.92 Sangat Rendah C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 0.95 Sangat Rendah

Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 tn H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 tn A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Ket. : **=nyata pada taraf 1%; *=nyata pada taraf 5%; tn=tidak nyata

1)

Kriteria menurut penilaian sifat-sifat tanah staf Pusat Penelitian Tanah (1983) dan BPP Medan (1982)

Pada tabel 7 dapat dilihat bahwapemberian bahan amandemen versus bahan amandemen lainya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian masing-masing bahan amandemen ke tanah Ultisol memiliki pengaruh yang hampir sama dalam meningkatkan C-organik tanah. Mekipun demikian, pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau mampu meningkatkan C-organik tanah dari kriteria sangat

rendah menjadi rendah. Pemberian pupuk kandang ayam masih lebih baik

daripada pemberian pupuk hijau jika dilihat dari peningkatan yang terjadi pada C-organik tanah. Pemberian pupuk kandang ayam mampu meningkatkan C-organik tanah dari 0,66 % (sangat rendah) menjadi 1,22 (rendah), dan

pemberian pupuk hijau mampu meningkatkan C-organik tanah dari 0,66 % (sangat rendah) menjadi 1,09 (rendah).

Sedangkan untuk pemberian dosis dengan tingkatan yang berbeda-beda dari masing-masing bahan amandemen tidak berbeda nyata dalam meningkatkan C-organik tanah Ultisol menut uji statistik.

Tinggi Tanaman

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu meningkatkan tinggi tanaman. Tinggi tanaman pada perlakuan awal sebesar 83,53 cm meningkat menjadi 148,8 cm hingga 157,2 cm setelah pemberian pupuk kandang ayam, dan meningkat dari 83,53 cm menjadi 110,77 cm hingga 133,63 cm setelah pemberian pupuk hijau, dan meningkat dari 83,53 cm menjadi 105,77 cm hingga 115,47 cm setelah pemberian kapur CaCO3.

Pemberian bahan amandemen pupuk kandang ayam versus pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam lebih baik daripada pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Tinggi tanaman pada akhir fase pertumbuhan vegetatif

Perlakuan Dosis Tinggi Tanaman

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --cm--

K (Kontrol) 0 0 83,53

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 148,80

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 159,47

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 157,20

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 133,63 H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 130,50 H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 110,77 C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 107,57 C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 105,77 C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 115,47 Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 tn A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Ket. : **=nyata pada taraf 1%; *=nyata pada taraf 5%; tn=tidak nyata

Pada tabel 8 juga dapat dilihat bahwapemberian dosis dengan tingkatan yang berbeda-beda dari masing-masing bahan amandemen tidak berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman menut uji statistik.

Bobot Kering Tajuk Tanaman

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu meningkatkan berat kering tajuk tanaman. Berat kering tajuk pada perlakuan awal sebesar 20,85 g meningkat menjadi 48,93 g hingga 70,33 g, dan meningkat dari 20,85 g menjadi 29,28 g hingga 37,26 g setelah

pemberian pupuk hijau, dan meningkat dari 20,85 g menjadi 24,98 g hingga 32,49 g setelah pemberian kapur CaCO3.

Pemberian bahan amandemen pupuk kandang ayam versus pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam lebih baik daripada pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9. Berat kering tajuk pada akhir fase pertumbuhan vegetatif

Perlakuan Dosis Berat Kering Tajuk

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --g--

K (Kontrol) 0 0 20.85

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 48.93

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 62.78

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 70.33

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 37.26 H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 32.94 H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 29.28 C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 29.83 C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 24.98 C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 32.49 Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 * A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 tn A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Pada tabel 9 juga dapat dilihat bahwapemberian dosis dengan tingkatan yang berbeda-beda dari masing-masing bahan amandemen tidak berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman menut uji statistik.

Bobot Kering Akar

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu meningkatkan berat kering akar tanaman. Berat kering akar tanaman pada perlakuan awal sebesar 11,11 g meningkat menjadi 25,24 g hingga 30,08 g setelah pemberian pupuk kandang ayam, dan meningkat dari 11,11 g menjadi 12,81 g hingga 22,84 g setelah pemberian pupuk hijau, dan meningkat dari 11,11 g menjadi 11,69 g setelah pemberian kapur CaCO3. Meskipun demikian, pemberian ketiga ketiga bahan amandemen versus tanpa perlakuan ternyata tidak berbeda nyata menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa bahan amandemen yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan berat kering akar. Sedangkan untuk perlakuan pemberian pupuk kandang ayam versus pupuk hijau dan kapur CaCO3 ternyata berbeda nyata menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam mampu merangsang pertumbuhan akar tanaman, sehingga akar tumbuh menjadi lebih baik dan berat kering akar akibat pemberian pupuk kandang ayam lebih baik daripada pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Berat kering akar pada akhir fase pertumbuhan vegetatif

Perlakuan Dosis Bobot Kering Akar

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --g--

K (Kontrol) 0 0 11.11

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 25.43

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 30.08

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 25.24

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 22.84 H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 12.81 H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 11.03 C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 11.09 C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 9.73 C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 11.69 Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 tn A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 tn A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Ket. : **=nyata pada taraf 1%; *=nyata pada taraf 5%; tn=tidak nyata

Pada tabel 10 juga dapat dilihat bahwa pemberian dosis dengan tingkatan yang berbeda-beda dari masing-masing bahan amandemen tidak berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering akar tanaman menurut uji statistik.

Serapan P

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu meningkatkan serapan P tanaman. Serapan P tanaman pada perlakuan awal sebesar 2695,03 mg/tanaman meningkat menjadi 5791,36

pemberian pupuk hijau mampu, dan meningkat dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 3785,12 mg/tanaman hingga 5163,90 mg/tanaman setelah pemberian kapur CaCO3. Peningkatan serapan P dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini.

Tabel 11. Serapan P Tanaman

Perlakuan Dosis Serapan P

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --mg/tanaman--

K (Kontrol) 0 0 2695.03

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 5791.36

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 8936.26

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 8971.43

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 5329.49 H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 4250.02 H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 5067.23 C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 4519.18 C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 3785.12 C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 5163.90 Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 * A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 tn A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Ket. : **=nyata pada taraf 1%; *=nyata pada taraf 5%; tn=tidak nyata

Pada tabel 11 juga dapat dilihat bahwa pemberian bahan amandemen pupuk kandang ayam versus pupuk hijau dan kapur CaCO3 berpengaruh nyata menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam lebih baik dibandingkan dengan pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 dalam hal meningkatkan serapan P tanaman. Sedangkan untuk pemberian dosis dengan tingkatan yang berbeda-beda dari masing-masing bahan amandemen

ternyata tidak berbeda nyata menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau dengan dosis 37,5 g/pot dan 25 g/pot tidak lebih baik daripada pemberian 12,5 g/pot. Sama halnya dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk hijau, pemberian kapur CaCO3 dosis 5 g/pot dan 3,75 g/pot tidak lebih baik daripada pemberian dosis 2,5 g/pot.

Umur Berbunga

Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3mampu mempersingkat umur berbunga tanaman. Lama berbunga tanaman pada perlakuan awal sebesar 62 hari menjadi 55 hari setelah pemberian pupuk kandang ayam, dan dari 62 hari menjadi 61 hari setelah pemberian pupuk hijau, dan dari 62 hari menjadi 61 hari setelah pemberian kapur CaCO3. Meskipun demikian, pemberian bahan amandemen versus perlakuan kontrol tidak berpengaruh nyata terhadap umur berbunga tanaman menurut uji statistik.

Pemberian bahan amandemen pupuk kandang ayam versus pupuk hijau dan kapur CaCO3 berpengaruh nyata terhadap umur berbunga tanaman menurut uji statistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam mampu mempercepat fase vegetatif tanaman, sehingga umur tanaman menjadi lebih singkat dibandingkan dengan pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Umur Berbunga Tanaman

Perlakuan Dosis Umur Berbunga

--ton/ha-- --g/5kg tanah-- --hari--

K (Kontrol) 0 0 62.33

A1 (Pupuk Kandang Ayam) 5 12,50 59.00

A2 (Pupuk Kandang Ayam) 10 25,00 55.00

A3 (Pupuk Kandang Ayam) 15 37,50 55.33

H1 (Pupuk Hijau) 5 12,50 61.67 H2 (Pupuk Hijau) 10 25,00 61.67 H3 (Pupuk Hijau) 15 37,50 61.67 C1 (Kapur CaCO3) 1 x Al-dd 2,50 62.33 C2 (Kapur CaCO3) 1,5 x Al-dd 3,75 63.00 C3 (Kapur CaCO3) 2 x Al-dd 5,00 61.67 Uji Kontras K Vs A1,A2,A3,H1,H2,H3,C1,C2,C3 tn A1,A2,A3 Vs H1,H2,H3,C1,C2,C3 ** H1,H2,H3 Vs C1,C2,C3 tn A1 Vs A2,A3 ** A2 Vs A3 tn H1 Vs H2,H3 tn H2 Vs H3 tn C1 Vs C2,C3 tn C2 Vs C3 tn

Ket. : **=nyata pada taraf 1%; *=nyata pada taraf 5%; tn=tidak nyata

Pada tabel 12 dapat dilihat pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayamdosis 12,5 g/pot versus 25 g/pot dan 37,5 g/pot berbeda nyata terhadap Umur berbunga tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya dosis yang diberikan sangat mempengaruhi umur berbunga tanaman. Pemberian pupuk kandang ayamdengan dosis 12,5 g/pot mampu mempersingkat umur berbunga tanaman sehingga tanaman berbunga dihari ke 59. Sedangkan untuk pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis 25 g/pot dan 37,5 g/potmenyebabkan tanaman berbungga dihari ke 55. Meskipun pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayamdosis 12,5 g/pot versus 25 g/pot dan 37,5

g/pot berbeda nyata terhadap Umur berbunga tanaman, namun pemberian dosis lebih besar dari 25 g/pot tidak berpengaruh nyata menurut uji statistik. Selain itu, untuk pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3 dengan dosis berbeda-beda ternyata tidak berbeda nyata dalam meningkatkan berat kering akar tanaman menurut uji statistik.

Pembahasan

Pemberian bahan amandemen berupa kapur CaCO3 sangat baik dalam meningkatkan pH tanah dan menurunkan Al-dd tanah Ultisol dibandingkan pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kapur CaCO3 sangat baik untuk digunakan sebagai bahan amandemen dalam mengatasi kemasaman pada tanah Ultisol. Meskipun demikian, pemberian kapur CaCO3 tidak lebih baik daripada pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau dalam hal meningkatkan pertumbuhan tanaman di tanah Ultisol. Hal ini dikarenakan pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam dan pupuk hijau lebih baik dalam meningkatkan C-organik, serapan P, tinggi tanaman, berat kering tajuk, dan berat kering akar tanaman di tanah Ultisol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini.

Tabel 13. Hasil pengamatan beberapa parameter setelah pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam, pupuk hijau, dan kapur CaCO3.

Parameter Hasil

pH H2O Kapur CaCO3> Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau pH KCl Kapur CaCO3> Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau Al-dd Tanah Kapur CaCO3> Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau P Bray II Pupuk Hijau > Pupuk Kandang ayam > Kapur CaCO3 C-Organik Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau > Kapur CaCO3 Tinggi Tanaman Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau > Kapur CaCO3 Berat kering Tajuk Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau > Kapur CaCO3 Berat Kering Akar Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau > Kapur CaCO3 Serapan P Pupuk Kandang Ayam > Pupuk Hijau > Kapur CaCO3

Pemberian bahan amandemen berupa kapur CaCO3sangat baik dalam hal meningkatkan pH tanah dan menurunkan Al-dd tanah dibandingkan pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Pemberian kapur CaCO3pada tanah Ultisol

mampu meningkatkan pH H2O tanah dari 5,47 menjadi 6.04, dan meningkatkan pH KCl dari 4,39 menjadi 4,87, serta menurunkan Al-dd tanah dari 1,07 me/100 mg menjadi 0,80 me/100 mg. Pemberian amandemen kapur CaCO3 sangat baik dalam mengatasi kemasaman pada tanah Ultisol dikarenakan pemberian kapur CaCO3 mampu mengendapkan Al3+ menjadi bentuk yang tidak aktif Al(OH)3. Havlin, dkk (1999) menyatakan bahwa sumber kemasaman tanah yang paling utama adalah aktivitas Al didalam tanah dan ion H+didalam larutan tanah. Hidrolisis Al akanmelepaskan H+, H+inilah yang kemudian akan mengasamkan pH tanah. Adapun rekasinya sebagai berikut :

Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+ Al(OH)2++ H2O Al(OH)2++ H+ Al(OH)2++ H2O Al(OH)30 + H+ Al(OH)30 + H2O Al(OH)4- + H+

Menurut Havlin,dkk (1999), Reaksi kapur terhadap tanah masam dimulai dengan netralisasi H+ di larutan tanah oleh OH- dan HCO3-. Adapun reaksinya : CaCO3 + H2O Ca2+ + HCO3- + OH-

Selanjutnya H+ akan hilang dari larutan tanah dan diubah menjadi bentuk Al(OH)3, sehingga pH tanah meningkat . Proses netralisasi H+ inilah yang menyebabkan Al3+ menjadi tidak aktif sehingga nilai Al-dd tanah semakin rendah. Adapun reaksinya sebagai berikut :

Al3+ K+

Ca2+ Ca2+

Mg2+ + 3CaCO3 + 3H2O Ca2+ + 2Al(OH)3 + 3CO2

Meskipun pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang dan pupuk hijau tidak lebih baik daripada pemberian kapur CaCO3, pemberian pupuk kandang dan pupuk hijau jugamampu meningkatkan pH H2O, pH KCl, dan menurunkan Al-dd tanah Ultisol. Pemberian pupuk kandang ayam pada tanah Ultisol mampu meningkatkan pH H2O tanahUltisol dari 5,47 menjadi 5.87, meningkatkan pH KCl dari 4,39 menjadi 4,66, dan menurunkan Al-dd tanah dari 1,07 me/100 mg menjadi 0,67 me/100 mg. Sedangkan pemberian pupuk hijau pada tanah Ultisol dapat meningkatkan pH H2O dari 5,47 menjadi 5,77, meningkatkan pH KCl dari 4,39 menjadi 4,40, dan menurunkan Al-dd tanah dari 1,07 me/100 mg menjadi 0,80 me/100 mg. Menurut Tan (1991), pemberian bahan organik akan menghasilkan sejumlah senyawa-senyawa organik termasuk asam-asam humat dan fulvat yang dapat membentuk kompleks dengan ion-ion logam yang akan menyebabkan terjadinya proses pengkelatan Al3+. Proses pengkelatan Al3+ akan mengubah kation Al3+ menjadi bentuk anion yang mobil didalam tanah, sehingga Al3+ tidak lagi memasamkan tanah. Proses pengkelatan inilah yang menyebabkan pH tanah meningkat dan merunkan nilai Al-dd tanah. Rahmawati (2011) menyatakan bahwa asam humat berperan penting dalam pengikatan kation logam melalui interaksi yang menghasilkan kompleks yang stabil yaitu membentuk ikatan koordinasi dan struktur cincin. Asam humat memiliki peran sebagai buffer pH, sehingga menjadikan asam humat memegang peranan penting dalam menjaga kondisi keasaman lingkungan tanah.

Pemberian bahan amandemen berupa kapur CaCO3 lebih baik dalam mengatasi kemasaman pada tanah Ultisol daripada pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau, dikarenakan perbedaan reaksi yang terjadi akibat

pemberian masing-masing bahan ke tanah Ultisol. Pemberian bahan organik berupa pupuk kandang ayam dan pupuk hijau menghasilkan reaksi pembentukan senyawa kompleks. Sedangkan untuk pemberian kapur CaCO3 akan menghasilkan proses netralisasi H+ dan Al3+, yang menyebakan H+ dan Al3+ menjadi bentuk Al(OH)3 sehingga tidak memasamkan tanah. Pembentukan senyawa kompleks atau proses khelasi tidak mengendapkan Al3+menjadi Al(OH)3, melainkan mengubah Al menjadi bentuk mobil, sehingga aktivitas Al3+ terdeteksi ketika dilakukan analisis penetapan Al yang dapat dipertukarkan (penetapan Al-dd). Hal inilah yang menyebabkan peningkatan pH dan penurunann Al-dd akibat pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau tidak lebih baik daripada pemberian kapur CaCO3.

Pemberian bahan amandemen berupa kapur CaCO3 , pupuk kandang ayam, dan pupuk hijau selain berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH tanah dan menurunkan Al-dd tanah, ternyata juga berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan P tanaman. Pemberian kapur CaCO3pada tanah Ultisol ternyata tidak lebih baik daripada pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hijau dalam hal meningkatkan serapan P tanaman. Pemberian kapur CaCO3 mampu meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 3785,12 mg/tanaman hingga 5163,90 mg/tanaman. Peningkatan serapan P ini erat kaitanya dengan proses peningkatan pH tanah. Barchia (2011) menyatakan bahwa kenaikkan pH karena pengapuran akan meningkatkan ketersedian P didalam tanah. Adapun reaksinya sebagai berikut :

H3PO4 + OH- H2PO4-2 + H2O H2PO4-2 + OH- HPO4- + H2O

HPO4- + OH- PO4-3 + H2O

Barchia (2011) menyatakan bahwa tanah mineral masam banyak mengandung hidroksida Al dan Fe, sehingga pemberian P ke tanah tanah masam akan menyebabkan terjadinya pembentukan senyawa Al(OH)2H2PO4 dan Fe(OH)2H2PO4 yang sukar terlarut kembali. Pemberian kapur CaCO3akan mengubah Al3+ menjadi bentuk Al(OH)3, sehingga unsur P yang terikat akan berubah bentuk menjadi bentuk P yang tersedia untuk diserap oleh tanaman.

Sedangkan untuk pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam dan pupuk hijau pada tanah Ultisol akan menghasilkan reaksi asam-asam organik terhadap kemasaman tanah. Pembentukan senyawa kompleks akan menyebabkan Al, Fe, dam Ca akan diikat oleh ligan-ligan organik, sehingga unsur P yang diikat oleh Al, Fe dan Ca akan dilepas dan menjadi bentuk yang tersedia untuk diserap oleh tanaman.Pemberian pupuk kandang ayam pada tanah Ultisol dapat meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 5791,36 mg/tanaman hingga 8971,43 mg/tanaman, dan pemberian pupuk hijau pada tanah Ultisol dapat meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 4250,02 mg/tanaman hingga 5329,49 mg/tanaman. Tan (1991) menyatakan bahwa pemberian bahan organik ke tanah masam akan menghasilkan asam-asam organik yang berfungsi dalam mengkhelat Al3+ didalam tanah, sehingga P diubah dari bentuk tidak tersedia menjadi bentuk yang tersedia untuk diserap oleh tanaman. Stevenson (1982) menyatakan bahwa Unsur P yang diikat oleh Ca, Fe, dan Al dilepaskan menjadi bentuk yang tersedia untuk

tanaman melalui aksi asam organik dan khelat organik yang dihasilkan selama proses dekomposisi. Adapun reaksinya sebagai berikut :

CaOH.3Ca(PO4)2 + Khelat PO42- (tersedia) + Ca Khelat Kompleks

Al(Fe)(H2O)3(OH)2H2PO4 + Khelat PO42- (tersedia) + Al(Fe)-Khelat Kompleks

Peningkatan serapan P tanaman akibat pemberian dari masing-masing bahan amandemen erat kaitanya dengan peningkatan berat kering tajuk tanaman. Semakin tinggi serapan P tanaman, semakin meningkat pula berat kering tajuk tanaman. Pemberian bahan amandemen berupa pupuk kandang ayam mampu meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 5791,36 mg/tanaman hingga 8971,43 mg/tanaman dan meningkatkan berat kering tajuk tanaman dari 20,85 g menjadi 48,93 g hingga 70,33 g. Pemberian pupuk hijau dapat meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 4250,02 mg/tanaman hingga 5329,49 mg/tanaman, dan meningkatkan berat kering tajuk tanaman dari 20,85 g menjadi 29,28 g hingga 37,26 g. Pemberian kapur CaCO3pada tanah Ultisol dapat meningkatkan serapan P tanaman dari 2695,03 mg/tanaman menjadi 4519,18 mg/tanaman hingga 5163,90 mg/tanaman, dan meningkatkan berat kering tajuk tanaman dari 20,85 g menjadi 24,98 g hingga 32,49 g. Sudaryono (2009) menyatakan bahwa unsur P merupakan unsur hara esensiil bagi tanaman. Unsur P memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses yang lainnya.

tanah. Hal inilah yang menyebabkan kenapa pemberian bahan amandemen pupuk kandang ayam dan pupuk hijau lebih baik dalam hal meningkatkan serapan P dan berat kering tajuk tanaman daripada pemberian kapur CaCO3. Tan (1991) menyatakan bahwa pemberian bahan organik menghasilkan asam-asam organik yang berperan penting dalam proses khelasi, sehingga mobilitas dan ketersediaan kation semakin meningkat. Asam humat dan asam fulvat akan meningkatkan pembebasan K yang terfiksasi dalam ruang antar misel dari liat. Selain itu, proses khelasi akan meningkatkan daya larut fosfat anorganik yang tidak larut. Kelarutan AlPO4, FePO4, atau Ca3(PO4)2 akan bertambah dengan adanya senyawa kompleks humat dengan asam organik lainya. Persenyawaan humik juga efektif mengikat unsur-unsur mikro Fe, Cu, Zn, dan Mn . Unsur mikro ini dapat menimbulkan masalah keracunan tanaman apabila terdapat dalam jumlah yang banyak didalam tanah. Pada saat tertentu, unsur mikro yang dikhelat dapat dilepaskan kembali ke dalam larutan tanah sehingga dapat diserap oleh akar. Hal inilah yang menyebabkan bahan organik memegang peranan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah. Semakin baik sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, akan semakin baik pula untuk pertumbuhan tanaman.

Pemberian pupuk kandang ayam sangat baik dalam merangsang pertumbuhan akar tanaman dibandingkan pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3. Pemberian pupuk kandang ayam mampu meningkatkan berat kering akar tanaman dari 11,11 g menjadi 25,24 g hingga 30,08 g. Sedangkan untuk pemberian pupuk hijau mampu meningkatkan berat kering akar tanaman dari 11,11 g menjadi 12,81 g hingga 22,84 g, dan pemberian

kapur CaCO3mampu meningkatkan berat kering akar tanaman dari 11,11 g menjadi 11,69 g. Hartatik dan Widowati (2006) pupuk kandang ayam mengandung hormon untuk mempercepat pertumbuhan ayam. Hormon yang dihasilkan oleh ayam broiler setelah melalui proses eksresi bisa menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan kenapa pemberian pupuk kandang ayam sangat baik dalam merangsang pertumbuhan akar tanaman dibandingkan pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3. Hingga saat ini belum banyak dilakukan peneltian tentang kandungan hormon yang terdapat didalam pupuk kandang ayam. Sehingga tidak dapat diketahui apakah hormon yang dihasilkan dari proses eksresi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan perkembangan akar. Selain itu masih belum bisa diketahui hormon jenis apakah yang terkandung dipukan ayam broiler, apakah auksin, giberalin, sitokinin, maupun hormon yang lainya.

Pemberian pupuk kandang ayam lebih baik daripada pemberian pupuk hijau dan kapur CaCO3dalam hal meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk kandang ayam lebih baik daripada pemberian pupuk hijau dikarenakan pupuk kandang ayam sudah dalam bentuk yang terdekomposisi, sedangkan untuk pemberian pupuk hijau masih dalam bentuk hijauan. Selain itu, pupuk kandang juga mempunyai kadar hara P yang relatif tinggi dan waktunya yang cepat dalampenyediaan hara. Hartatik dan Widowati (2006) menyatakan bahwa salah

Dokumen terkait