• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi dan Personalia Proyek .1Organisasi Proyek

Dalam dokumen Laporan Praktek Kerja Lapangan (Halaman 25-45)

(Diagram 3.2 Organisasi dalam sebuah proyek)

Pada umumnya, dalam suatu proyek konstruksi ada tiga pihak yang terlibat didalamnya, yang mana mereka saling berkaitan dan saling bekerjasama satu dengan yang lainnya. Ketiga pihak tersebut adalah :

1. Pemberi tugas / owner / pemilik / employer / bouwheer / buyer 2. Konsultan / penasehat / advisor / consultant

3. Kontraktor / penerima tugas / contractor / seller / annemer

Sedangkan pihak yang secara tidak langsung ikut terlibat adalah penyedia dana yaitu orang atau organisasi yang menyediakan dana demi kepentingan proyek konstruksi, disini dapat juga bank serta kreditor.

Adapun defenisi dan tugas-tugas dari pihak-pihak yang terkait dalam struktur organisasi proyek Springhill Swiss Belinn Hotel & Office adalah:

Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik Proyek (Owner) disebut juga pemberi tugas, adalah bagian paling utama dalam organisasi proyek konstruksi. Pemilik merupakan pengguna dari jasa perusahaan kontruksi yang akan mengimplementasikan ide dan rancangan teknis menjadi bangunan fisik, yang dalam proyek ini adalah PT. Graha Cipta Propertindo.

26 Owner selaku pemberi tugas adalah perorangan atau badan/instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta yang memberi tugas atau pekerjaan atas biaya yang dibutuhkan, yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

Owner menunjuk langsung kontraktor pelaksana yang dapat dipercayakan untuk melaksanakan proyek atau dapat juga diadakan pelelangan atau tender.

 Berkonsultasi dengan konsultan perencana.

Owner mengawasi, memantau, dan mengendalikan pekerjaan kontraktor melalui konsultan pengawas.

 Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan erat dengan perubahan pekerjaan, waktu pelaksanaan dan biaya.

 Menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan kontraktor.

 Menyediakan lokasi tempat dimana proyek akan dikerjakan dan proses perizinan seperti IMB.

 Mengesahkan atau menolak perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

 Membayar semua pihak yang diberi tugas dalam pelaksanaan proyek.

 Menerima hasil pekerjaan sesuai dengan perjanjian.

Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk menuangkan ide-ide dari owner untuk dijadikan sebuah gambar kerja yang sesuai dengan keinginan owner dan memenuhi syarat teknis serta keuangan dari owner. Konsultan Perencana dalam Proyek Pembangunan Springhill Swiss Belinn Hotel & Office ini adalah PT. Penta Rekayasa. Adapun hak dan kewajiban dari konsultan perencana adalah :

 Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil rancangan bangunan yang ditangani.

 Melakukan peninjauan, pengamatan, pengawasan lapangan secara berkala untuk melihat kemajuan proyek sambil menilai kualitas pekerjaan yang dilaksanakan.

 Mempertimbangkan semua usul dari pemberi tugas, manager konstruksi maupun kontraktor mengenai masalah desain.

 Dapat menyelesaikan persoalan apabila mungkin terjadi permasalahan teknis di lapangan.

 Mengadakan rapat secara berkala dengan kontraktor untuk membahas teknis pekerjaan saat ini atau akan datang.

27

 Konsultan Pengawas atau Konsultan Manajemen Konstruksi

Konsultan pengawas atau Konsultan Manajemen Konstruksi adalah Pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa perusahaan atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. Dalam proyek ini yang ditunjuk sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT. Promaco.

Tugas dan tanggung jawab dari konsultan pengawas adalah sebagai berikut:

 Meneliti dan menganalisa gagasan owner ke dalam suatu rencana serta menyiapkan gambar – gambar rencana dan spesifikasinya.

 Memberikan penjelasan kepada pelaksana proyek (Kontraktor) jika terdapat keraguan atas aspek arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal.

 Memberikan konsultasi dan solusi mengenai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan.

 Meninjau lapangan secara berkala untuk mengetahui kemajuan proyek.

 Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan yang telah di buat.

 Memberi peringatan kepada kontraktor mengenai kelalaian dalam memenuhi persyaratan pekerjaan secara tertulis sesuai dengan dokumen kontrak.

Kontraktor Utama / Pelaksana Proyek

Kontraktor adalah pihak yang dipercaya oleh owner untuk melaksanakan pekerjaan fisik di lapangan berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi yang dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada owner terhadap semua pekerjaan di lapangan dari awal hingga selesai yang terikat dengan sebuah kontrak. Kontraktor proyek Springhill Swiss Belinn Hotel & Office ini adalah PT. Pulauintan.

Tugas dan kewajiban kontraktor adalah :

 Menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, peralatan yang akan digunakan selama proyek berlangsung.

 Memelihara keamanan dan kesehatan para pekerja serta memberikan jaminan keselamatan seperti asuransi tenaga kerja.

28

 Membuat laporan tentang banyaknya biaya pelaksanaan pekerjaan yang telah dikeluarkan oleh pihak owner.

 Menghadiri rapat berkala yang diselenggarakan oleh manajemen proyek.

3.3.2 Personalia Proyek 1. Project Manager (PM)

Tugas Project Manager (PM) adalah :

 Memimpin rapat kontraktor dan mengkoordinasi semua pelaksanaan pekerjaan kontraktor.

 Mendelegasikan detail rencana kerja, melakukan kontrol secara berkala dari seluruh bawahannya.

 Melaksanakan program pengendalian mutu, waktu dan biaya pelaksanaan proyek termasuk penerapan standarisasi.

 Menerapkan program kebersihan, kerapihan dan ketertiban dilingkungan proyeknya.

Wewenang Project Manager (PM) adalah :

 Pemimpin tertinggi tim pelaksanaan proyek yang berhak mewakili perusahaan untuk kepentingan proyek.

 Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi kelancaran proyek.

2. Deputy Project Manager (DPM)

Atasan langsung : Project Manager

Bawahan Langsung : Site Manager, Pelaksana, Surveyor, Mekanik Tugas Deputy Project Manager (DPM) :

 Memimpin rapat sub kontraktor dan mengkoordinasi semua pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor setelah project manager.

 Mendelegasikan detail rencana kerja, melakukan kontrol secara berkala dari seluruh bawahannya.

 Melaksanakan program pengendalian mutu, waktu dan biaya pelaksanaan proyek termasuk penerapan standarisasi.

 Menerapkan program kebersihan, kerapihan dan ketertiban dilingkungan proyeknya.

29

 Wakil pemimpin tertinggi tim pelaksanaan proyek yang berhak mewakili perusahaan untuk kepentingan proyek.

 Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi kelancaran proyek.

3. Site Manager (SM)

Atasan langsung : Project Manager

Bawahan Langsung : Pelaksana, Surveyor, Mekanik Tugas dan Tanggung Jawab Site Manager :

 Membantu project manager dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, baik dengan mengkoordinir pekerjaan bawahan maupun pekerjaan pihak ke-3.

 Bertanggung jawab atas terlaksananya proyek baik dari segi mutu, waktu, dan biaya agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

 Bertanggung jawab untuk membina dan mendidik bawahannya.

 Menyusun rencana tahapan pelaksanaan lapangan berdasarkan detail breakdown aktivitas dan mengantisipasi kemungkinan penyimpangan.

 Mengkoordinir persiapan lapangan (site plan) termasuk perijinan-perijinan yang diperlukan.

 Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor/suplier/mandor/pihak ke-3 lainnya.

 Menyelenggarakan rapat koordinasi lapangan secara berkala.

 Mengawasi, melakukan evaluasi, dan membuat laporan tahap pelaksanaan pekerjaan lapangan secara berkala.

 Membantu melakukan negosiasi dan menetapkan ikatan kerja dengan sub kontraktor/suplier/mandor sampai batas SPK.

Wewenang dari Site Manager :

 Mengadakan hubungan langsung dengan owner, MK, dan pihak ke-3 lainnya dalam hal pelaksanaan proyek.

 Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan proyek sesuai dengan pengarahan project manager.

 Melakukan hubungan langsung dengan unit-unit lain baik di proyek maupun di kantor pusat yang terkait dengan bidang pekerjaannya.

30 4. Site Engineer

Atasan Langsung : Project Manager

Bawahan Langsung : Staff Engineering, Drafter, Quantity Surveyor. Tugas dan Tanggung Jawab Site Engineer :

 Membantu Project Manager dalam pelaksanaan engineering termasuk metode konstruksi, VE, shop drawing, time control, dan quality control pada proyek.

 Bertanggung jawab atas terlaksananya engineering proyek baik dari segi mutu, waktu dan biaya agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

 Memahami aspek teknis dari lingkup dan persyaratan pekerjaan yang tercakup dalam dokumen kontrak.

 Mengkoordinir penyiapan master schedule dan breakdown activities secara mingguan/dan atau bulanan.

 Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

 Mengkoordinir penetapan metode kerja dan pembuatan shop drawing serta memonitor penerapannya di lapangan.

 Melakukan evaluasi atas gambar kerja, metode kerja, dan mutu hasil kerja.

 Mengadakan koordinasi kegiatan antara pekerjaan struktur, ME dan arsitektur.

 Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara berkala.

 Mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian mutu, waktu dan biaya pelaksanaan proyek termasuk penerapan standarisasi.

 Mengikuti secara aktif rapat koordinasi dengan pihak konsultan/owner secara berkala.

Wewenang Site Engineer :

 Mengadakan hubungan langsung dengan owner, manajemen konstruksi, dan pihak ke-3 dalam hal pelaksanaan engineering proyek.

 Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan proyek sesuai dengan pengarahan PM.

 Melakukan hubungan langsung dengan unit-unit lain baik diproyek maupun di kantor pusat yang terkait dengan engineering.

5. General Affair

Atasan Langsung : Project Manager

31 Tugas dan tanggung jawab :

 Membantu PM dalam mengkoordinir pekerjaan yang menyangkut masalah umum, personil, pergudangan dan security.

 Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut masalah umum, personalia, pergudangan dan security agar proyek sesuai rencana.

 Mengkoordinir dan mengawasi semua aktivitas yang berhubungan dengan bidang hukum, termasuk membuat perjanjian-perjanjian, mengurus perijinan lingkungan, Polsek, Kecamatan, Koramil, Astek, Pengguna Alat Berat dll.

 Mengatur keamanan dengan menyelenggarakan regu keamanan, pengadministrasian jam tugas dan kejadian-kejadian penting yang berkaitan dengan masalah keamanan.

 Mengatur aktivitas pergudangan dan pembelian di proyek termasuk pengaturan keluar/masuk material/peralatan digudang, pembuat laporan gudang secara berkala, mengatur dokumen pembelian, melaksanakan pembelian.

 Mengatur administrasi kendaraan bermotor, termasuk administrasi dokumen kendaraan, biaya reparasi, BPKB, STNK, dan pemakaian kendaraan.

Wewenang General Affair :

Mengadakan hubungan langsung dengan owner, MK, dan pihak ke-3 lainnya dalam hal yang berkaitan dengan bidang administrasi dan keamanan.

6. Quantity Surveyor (QS)

Memberikan laporan kepada : Kepala Engineering Proyek Tugas dan tanggung jawab QS:

 Mempelajari dan menganalisa dokumen dan gambar serta kondisi lapangan sehubungan dengan rencana perhitungan item dan volume pekerjaan proyek secara detail.

 Memeriksa RAP (awal) yang dikomparasikan dengan hasil perhitungan di lapangan.

 Menjamin bahwa hasil dari koreksi RAP awal selesai paling lambat 1,5 bulan sejak RAP awal diterima.

 Memeriksa volume SPP/P dan konsep SPK dan opname pekerjaan.

 Bersama bagian operasi memproyeksikan RAP baik karena faktor internal maupun eksternal.

32

 Mengawasi dan mempersiapkan perhitungan pekerjaan tambahan atau pengurangan, serta membantu negosiasi volume (jika di perlukan).

 Menghitung tahap kemajuan pekerjaan lapangan.

 Menghitung kemajuan pekerjaan pemasok/sub kontraktor berdasarkan hasil inspeksi pekerjaan oleh QC.

 Mempersiapkan berita acara kemajuan pekerjaan sesuai syarat kontrak dan laporan bulanan pekerjaan tambahan atau pengurangan (VO).

Wewenang Quality Surveyor :

Menentukan perhitungan volume RAP dan VO serta mengendalikan volume RAP atas pengajuan SPP/P dan SPK.

7. Shop Drawing Staff dan As Built Drawing Proyek Melapor kepada : Kepala Engineering Proyek.

Tugas dan Tanggung Jawab :

 Menjamin shop drawing akurat, jelas dan tepat waktu, serta semua gambar terkecil.

 Menyampaikan shop drawing yang telah dibuat kepada kepala Engineering untuk diperiksa dan untuk kepentingan approval agar tercatat dengan jelas.

 Bertanggung jawab melaksanakan pengendalian dokumen khususnya menyangkut penerimaan gambar maupun penerbitan gambar/shop drawing (setelah approval) sesuai acuan prosedur pengendalian dokumen dan data.

 Bertanggung jawab mempersiapkan As Built Drawing hingga akhir dan pengendaliannya.

Wewenang :

Merencanakan desain/gambar kerja dan mengendalikan semua gambar sebagai acuan kerja operasi proyek, termasuk As Built Drawing.

8. Project Surveyor

Melapor kepada : Site Manager Tugas dan tanggung jawab :

 Membuat marking-marking grade guna memudahkan pelaksanaan konstruksi sesuai shop drawing.

 Meyakinkan kebenaran marking-marking grade pada pelaksana/mandor.

33

 Pengawasan pelaksanaan pekerjaan atas dasar hasil pengukuran dan shop drawing.

 Memeriksa tahapan hasil kerja sebelum pengecoran.

 Melaporkan pada koordinator surveyor apabila terjadi selisih antara shop drawing dengan gambar induk atau penyimpangan hasil kerja terhadap ukuran yang sebenarnya.

 Menjaga alat-alat survey yang dipakai dalam keadaan bersih dan terkalibrasi.

 Melaporkan kepada koordinator surveyor proyek mengenai rencana kalibrasi atau yang sudah tidak presisi.

 Membuat SPP kebutuhan alat-alat pelengkap.

 Menjalin kerja sama yang baik antara tim survey.

9. Supervisor Bekisting

Tugas dan tanggung jawab :

 Memulai langkah awal setiap pekerjaan dan koordinasi dengan surveyor (pastikan posisi dan dimensi sesuai dengan metode kerja yang sudah ada).

 Menangani galian dan aplikasi anti rayap, bekisting batako dan waterproofing pada pilecap dan tiebeam.

Storing bekisting pada saat pengecoran berlangsung dan koordinasi dengan surveyor.

10.Supervisor Besi

Tugas dan tanggung jawab :

 Menangani pembesian dilapangan sesuai dengan shop drawing dan metode yang ditetapkan.

 Koordinasi dengan mandor besi mengenai fabrikasi besi.

Setting pembesian sesuai metode kerja yang disetujui MK.

 Mengontrol kemungkinan pergeseran pada saat pengecoran.

 Koordinasi dengan surveyor mengenai elevasi dan tebal pembesian.

11.Supervisor Pengecoran

Tugas dan tanggung jawab :

 Menangani pelaksanaan pengecoran sesuai dengan shop drawing dan metode kerja.

34

 Mengontrol pekerjaan ciping, cleaning dan persiapan pengecoran.

 Menghitung volume beton yang akan dicor, koordinasi dengan gudang, K3 dan satpam untuk pelaksanaan pengecoran.

 Menangani waterstop dan sistem stop cor yang sudah ada.

 Mempersiapkan dan mengatur concrete pump dan tower crane.

 Menangani tahap perawatan.

12.Mekanik / Urusan Peralatan

Atasan langsung dan tidak langsung : Site Manager / Kepala peralatan Tugas dan Tanggung Jawab :

 Membantu Site Manager dalam penggunaan peralatan di lapangan termasuk mengkoordinir penempatan, jadwal pemakaian, perawatan dan perbaikan.

 Bertanggung jawab atas penggunaan peralatan sehingga proyek terlaksana baik dari segi mutu, biaya dan waktu sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

 Mengatur penyediaan peralatan dengan tepat waktu dan sesuai jadwal.

 Mengatur penggunaan peralatan secara efisien dan efektif sesuai dengan perencana yang ditetapkan.

 Mengatur perbaikan peralatan dan mengkoordinasikannya dengan bagian peralatan kantor pusat.

 Mengatur perawatan sesuai dengan jadwal yang diselaraskan dengan kondisi kebutuhan dilapangan.

 Membuat laporan penggunaan peralatan secara berkala.

 Mengikuti rapat koordinasi lapangan secara berkala.

13.Keamanan (Security)

Atasan langsung : Safety Officer (SO) Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :

 Membantu SO proyek dalam melaksanakan pekerjaan yang menyangkut aktivitas keamanan.

 Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut masalah keamanan agar proyek terlaksana sesuai dengan jadwal.

 Menyelenggarakan regu keamanan sesuai kebutuhan proyek.

 Melakukan hubungan dengan pihak-pihak luar yang terkait dengan masalah keamanan seperti polisi, koramil, dll.

35 Project Manager Husni Deputy Project Manager Budi Utomo Chief Engineer Reza Engineer Teguh Quality Surveyor Gina Drafter Iskandar Drafter Agus Chief Supervisor Samingan Supervisor

Gin Gin Ginanjar

Supervisor Walidun Supervisor Nardi Supervisor Saiful Riza Chief Surveyor Heri Surveyor Sumpena Surveyor Soni Chief Mechanic Purwanto Mechanic Hariyanto Mechanic Tusino Chief Safety Ahmad Site Manager Hendra General Affair Muchtar Logistic Alvin Admin Jaka

 Melakukan administrasi penugasan dan pencatatan kejadian penting dengan masalah keamanan.

14.Logistik Proyek

Merupakan petugas yang bertugas melakukan pembelian produk yang dibutuhkan dalam suatu proyek sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat permintaan.

Tugas dan tanggung jawab :

Survey harga satuan barang / material dari lokasi pabrik, toko-toko / suplier.

 Pengadaan material alat untuk sample serta harga satuan, serta jenis bahan dan yang lainnya.

 Membuat laporan secara berkala setiap bulan barang yang masuk ke proyek, kebutuhan proyek dll.

 Melaporkan data-data harga satuan, jenis bahan, mutu / kualitas bahan yang dipakai.

36 3.4Site Instalasi Proyek

Keterangan: 1. Pos jaga

2. Pintu keluar masuk proyek 3. Kolam perendaman benda uji 4. Toilet karyawan 5. Gudang mekanik 6. Parkiran 7. Mushola 8. Direksi keet 9. Ruang K3

10.Penyimpanan acuan dan perancah 11.Smoking area

12.Los kerja besi 13.Toilet pekerja 14.Kantin

15.Car wash 16.Pagar proyek 17.Tower crane

37 1. Pos jaga

Pos jaga adalah tempat petugas keamanan proyek yang berfungsi memudahkan pengawasan keamanan seluruh kegiatan proyek. Pada proyek ini terdapat 2 buah pos satpam yang diletakkan pada setiap pintu masuk atau keluar, sehingga memudahkan untuk pengawasan barang dan setiap orang yang masuk ke dalam proyek.

(Gambar 3.3 Pos jaga)

2. Pintu keluar masuk proyek

Pintu keluar masuk proyek merupakan tempat yang dilalui orang/pekerja dan kendaraan proyek untuk mobilisasi material sebagai gerbang yang membatasi area lokasi proyek.

38 3. Kolam perendaman benda uji

Terdapat 4 buah kolam yang berfungsi untuk merendam benda uji kolom, wall, dan balok & plat. Kolam rendaman terletak di sebelah area parkir

(Gambar 3.5 Kolam perendaman benda uji) 4. Toilet karyawan

Terdapat 3 buah toilet karyawan yang letaknya di belakang direksi keet sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh karyawan dan jajaran direksi.

( Gambar 3.6 Toilet karyawan) 5. Gudang mekanik

Gudang mekanik adalah tempat penyimpanan alat-alat mekanik, seperti mesin genset, vibrator untuk pemadatan beton, serta berbagai komponen peralatan lainnya. Gudang mekanik pada proyek ini menggunakan container sehingga dapat digunakan berulang kali. Untuk lantai pada bangunan gudang hanya di finishing dengan semen. Gudang mekanik terletak di sebelah ruang meeting.

39 (Gambar 3.7 Gudang mekanik)

6. Area parkir

Area parkir penting untuk menyimpan kendaraan yang digunakan para karyawan dan tamu yang datang. Area parkir cukup untuk menampung kurang lebih 2 buah mobil dan 10 buah sepeda motor.

(Gambar 3.8 Area parkir) 7. Mushola

Mushola berada tepat dibelakang direksi keet & Meeting room, sehingga para pekerja khususnya direksi dan karyawan tidak jauh berjalan menuju mushola untuk melaksanakan ibadah sholat wajib maupun sunah.

40 (Gambar 3.9 Mushola)

8. Direksi keet & meeting room

Direksi keet adalah ruangan yang dibangun sebagai tempat kerja bagi para staff dari kontraktor. Ruangan ini terdiri dari dua lantai dimana lantai pertama terdapat ruangan rapat dan lantai 2 terdapat ruang direksi (PM, DPM, SM), ruang kerja staff, dan ruang kerja staff logistik.

(Gambar 3.10 Kolam perendaman benda uji) 9. Ruang K3

Ruang K3 adalah tempat penyimpanan alat-alat keselamatan kerja seperti helm, sepatu boots, alat pemadam kebakaran, dan sebagainya. Ruangan K3 juga berfungsi sebagai tempat pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan di proyek. Ruangan yang menggunakan container sebagai konstruksinya ini ditempati oleh kepala K3 proyek dan staff K3.

41 (Gambar 3.11 Ruang K3)

10.Tempat penyimpanan acuan dan perancah

Tempat penyimpanan acuan dan perancah dibiarkan tanpa dinding dan atap sehingga memudahkan untuk proses mobilisasi dengan tower crane maupun truk.

(Gambar 3.12 Tempat penyimpanan acuan dan perancah) 11.Smoking area

Smoking area merupakan hal yang sangat penting untuk disediakan agar pekerja proyek tidak melakukan kegiatan merokok sembarangan sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

42 12.Los kerja besi

Los kerja besi adalah tempat pemotongan, pembengkokan dan perakitan besi beton. Los kerja besi juga dibangun tanpa dinding dan atap agar mempermudah proses pelaksanannya.

(Gambar 3.14 Los kerja besi) 13.Toilet pekerja

Terdapat 3 buah toilet pekerja yang letaknya di dekat lokasi proyek yang akan dibangun sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh para pekerja.

(Gambar 3.15 Toilet pekerja) 14.Kantin

Pada proyek ini terdapat kantin yang berada dekat pintu keluar masuk utama. Penempatan kantin menurut penulis kurang tepat karena kantin terlalu jauh dengan lokasi proyek dan ruang karyawan serta jajaran direksi.

43 (Gambar 3.16 Kantin)

15.Car wash

Car wash ditempatkan setelah pintu keluar masuk proyek. Car wash berupa kubangan air yang berfungsi untuk mencuci ban pada kendaraan yang masuk agar tidak mengotori jalan umum.

(Gambar 3.17 Pagar proyek) 16.Pagar proyek

Pagar proyek merupakan batas lokasi yang berfungsi untuk membatasi dan menjaga keamanan kerja dalam lingkungan proyek. Pada proyek ini pagar terbuat dari seng bergelombang yang didukung oleh tiang-tiang besi dan kayu. Pagar proyek berwarna merah dan putih sebagai identitas kontraktor.

Pembuatan pagar dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu keharusan. Penempatannya mengitari lokasi proyek dengan tinggi minimal 2,5 meter serta memperhatikan keamanan dan estetika lingkungan. Pembuatan pagar tersebut tidak melampaui garis sepadan jalan. ( Kep.Gub. DKI Jakarta No72 / 2002 )

44 (Gambar 3.18 Pagar proyek)

17.Tower crane

Pada proyek ini terdapat satu buah tower crane. Tower crane merupakan alat berat yang berfungsi sebagai sistem transportasi vertikal untuk mobilisasi material dan elemen konstruksi agar pekerjaan dapat selesai dengan cepat. Penempatan tower crane pada proyek ini dapat menjangkau seluruh area proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manuver yang aman tanpa halangan. Konstruksi tower crane yang perlu direncanakan dengan cermat adalah pondasi dan penempatan bracing sebagai pengaku pada saat bangunan telah mencapai ketinggian tertentu.

45 BAB IV

Dalam dokumen Laporan Praktek Kerja Lapangan (Halaman 25-45)

Dokumen terkait