• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1 Organisasi Islam

Organisasi Islam merupakan suatu sistem yang menghubungkan satu sama lainnya dalam suatu badan usaha dengan tujuan yang sama dengan berlandaskan Al- Qur’an, As- Sunnah, Ijma dan Qiyas. Jika berbicara mengenai Organisasi Islam, maka berkaitan dengan sistem yang dijalankan oleh suatu institusi atau wadah yang berkaitan dengan ekonomi ataupun sosial namun dengan ajaran dan nilai- nilai islam didalamnya.

Jika berkaitan dengan organisasi maka berkaitan juga dengan sistem. Sistem didefenisikan sebagai suatu organisasi berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain. Unsur tesebut juga saling memengaruhi, dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan pemahaman semacam itu, maka kita bisa menyebutkan bahwa sistem ekonomi islam merupakan organisasi yang terdiri dari bagian- bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai- nilai islam. Nilai- nilai sistem

ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah Swt sebagai ajaran yang sempurna. (Mustafa Edwin, 2010: 12).

Adapun tujuan-tujuan dari Organisasi Islam, yaitu:

1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.

2. Di bidang sosial, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan.

3. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.

4. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Adapun beberapa Organisasi Islam di dunia yang mempunyai andil yang cukup besar terhadap perekonomian maupun kesejahteraan negara- negara anggotanya yaitu:

1. Organisasi Kerjasama Islam/ Organisation Islamic of Cooperation (OKI)

OKI merupakan wujud tekad negara- negara Islam untuk melestarikan nilai- nilai sosial dan ekonomi islam serta mengukuhkan kembali komitmen negara- negara Muslim kepada Piagam Perserikatan Bangsa- Bangsa (Hermawati, 2005: 186). Tujuan utama OKI adalah mempromosikan solidaritas Islam di

antara negara anggotanya, mengonsolidasikan kerja sama di antara negara anggotanya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan bidang kegiatan vital lainnya serta mengadakan konsultasi di antara negara- negara anggota dalam Organisasi Internasional, berusaha melenyapkan pemisah ras, diskriminasi, dan kolonialisme dalam segala bentuknya serta mendukung perdamaian dan keamanan internasional yang didirikan diatas keadilan. (Ibid) 2. Islamic Development Bank (IDB)

Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan Internasional yang bertujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah. Salah satu tujuan yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antar negara muslim. Islamic Development Bank (IDB) awalnya beranggotakan 22 negara Islam sebagai negara pendiri. Bank ini menyediakan bantuan finansial untuk pembangunan negara-negara anggotanya, membantu mereka untuk mendirikan Bank Islam di negaranya masing-masing dan memainkan peranan penting dalam penelitian ilmu ekonomi, perbankan dan keuangan Islam. Kini bank yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi itu telah memiliki lebih dari 43 negara anggota.( Adiwarman A.Karim, 2006: 23).

Sedangkan Organisasi- organisasi Islam yang berada di Kota Medan yang paling menonjol adalah:

1. Muhammadiyah didirikan oleh pada tahun 1912 yang mana merupakan gerakan Islam modern dengan wawasan mordial dengan ciri khas kearifan lokal (local wisdom) khas Islam Indonesia. Sejak berdirinya hingga saat ini, gerakan muhammadiyah diarahkan dan difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, meskipun lebih banyak diarahkan pada pendidikan namun pada bidang ekonomi juga cukup menjadi acuan Muhammadiyah.

Organisasi Islam Muhammadiyah dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya di bidang ekonomi, mereka membentuk koperasi – koperasi usaha seperti Koperasi Simpan Pinjam dari koperasi tersebut dapat diharapkan adanya peningkatan taraf hidup anggota-anggotanya. Seperti Koperasi Simpan Pinjam Surya Abadi Mandiri yang berada di kota Medan. Koperasi ini berdiri pada tahun 1999 dalam menjalankan programnya, Muhammadiyah memberikan pinjaman tanpa jasa yang mana anggota kurang mampu diberi keringanan dari segi pembayaran sehingga tidak dibebani namun organisasi ini sering mendapat hambatan dari segi permodalan karena dari segi pendanan koperasi tersebut lebih banyak mendapatkan modal dari anggotanya dibandingkan bantuan dari pemerintah. Pemerintah memberikan bantuan kepada

organisasi tersebut tidak secara berulang melainkan hanya beberapa kali, sehingga koperasi tersebut dapat berdiri dan berjalan tidak dalam campur tangan pemerintah sepenuhnya melainkan dari anggotanya sendiri.

2. Al Jam’iyatul Washliyah merupakan Organisasi Islam yang lahir pada 30 November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan, Sumatera Utara. Al Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederland Indie). Tujuan utama mendirikan Organisasi Al Washliyah adalah untuk mempersatukan umat yang terpecah belah dan berbeda pandangan Umat Islam dalam hal ibadah dan cabang dari agama (furu’iyah). Kondisi ini membuat umat Islam terbagi menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda.

Dengan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya kota Medan, maka para pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan berupaya untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah. Upaya untuk mempersatukan umat Islam terus dilakukan sehingga terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang artinya Perkumpulan yang menghubungkan. Dimaksudkan dapat menghubungkan manusia dengan Allah Swt dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam). Kini jumlah anggota Al Washliyah

di Sumatera Utara sudah berjumlah ±2.000.000 orang yang semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Sedangkan untuk daerah Kota Medan sebesar 30% dari jumlah tersebut yaitu

±600.000 orang. Selain bergerak di bidang dakwah dan pendidikan, Al Washliyah juga bergerak di bidang ekonomi seperti yang dapat dilihat dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang mereka dirikan. Dengan memberikan pinjaman tanpa agunan sehingga memberi keringanan kepada orang-orang yang melakukan pinjaman dan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi para peminjam. Badan Perkreditan Rakyat (BPR) diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pedagang kecil dalam mengembangkan usahanya dari segi permodalan. Seperti BPRS Al- Washliyah yang berada di kota Medan. Pinjaman yang diberikan kepada anggota dari BPR tersebut yaitu seperti pinjaman tanpa agunan dan pembayarannya dapat di cicil oleh si peminjam. Diharapkan dengan adanya program tersebut maka para anggotanya dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan mereka.

Dokumen terkait