• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk mengetahui organisasi kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Sukaraja dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 11. Organisasi Kemasyarakatan di Kelurahan Sukaraja

No Lembaga Kemasyarakatan Jumlah Anggota

1 PKK 30

2 Karang Taruna 41

3 Majelis Ta’lim 810

4 LPM 37

Sumber: Monografi Kelurahan Sukaraja, Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 11 diketahui terdapat beberapa lembaga kemasyarakatan yang aktif di Kelurahan Sukaraja. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa Majelis Ta’lim memiliki jumlah anggota terbanyak (berjumlah 810 orang). Hal ini dikarenakan penduduk Sukaraja mayoritas beragama Islam. Melalui organisasi kemasyarakatan ini, masyarakat di Kelurahan Sukaraja, khususnya rumahtangga nelayan dapat mengembangkan jaringan sosial yang dapat membantunya dalam menghadapi kemiskinan yang dihadapi. Terutama istri nelayan, dengan mengikuti kelompok Majelis Ta’lim atau kelompok arisan ini dapat membantunya untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi dengan meminta bantuan dari anggota-anggota lain yang tergabung dalam kelompok tersebut.

F. Perekonomian

Kehidupan manusia tidak terlepas dari bagaimana mereka bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya di bumi ini. Begitu pun dengan usahanya dalam memenuhi kebutuhan hidup, yaitu cara mendapatkan penghasilan dan cara mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Usaha ini biasa kita kenal dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi ini sangat beragam jenisnya, yaitu sesuai dengan keahlian dari pemiliknya maupun ketersediaan modal yang dimilikinya. Bila tidak

57

memiliki keduanya maka yang bisa dilakukan hanya sebagai buruh. Satu jenis kegiatan ekonomi dapat menyerap beberapa tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Berikut ini adalah gambaran kegiatan usaha/ekonomi di Kelurahan Sukaraja:

Tabel 12. Jenis Usaha/Kegiatan Ekonomi di Kelurahan Sukaraja

No Kegiatan Ekonomi Jumlah Tenaga Kerja

1. Rumah/warung makan/restoran 50 67

2. Pemilik angkutan desa/kota 5 10

3. Pemilik perahu motor/klotok/sejenisnya 23 -

4. Pasar hasil bumi 2 - 5. Pasar mingguan 2 90

6. Usaha toko/kios 804 202

7. Swalayan 6 124

8. Warung serba ada 4 8 9. Toko kelontong 31 31

10. SPBU 1 34

11. Pengecer gas dan BBM 30 45

12. Usaha air minum kemasan/isi ulang 6 12

13. Tukang kayu 25 25

14. Tukang batu 11 -

15. Tukang jahit/border 12 24

16. Tukang cukur 8 -

17. Tukang service elektronik 1 6

18. Tukang gali sumur 5 2

19. Tukang pijit/urut/ pengobatan 4 4

20. Notaris 1 1

21. Pengacara/advokat 1 1

Sumber: Monografi Kelurahan Sukaraja, Tahun 2013

Tabel 12 menggambarkan macam-macam kegiatan ekonomi di Kelurahan Sukaraja. Berbagai bentuk kegiatan ekonomi yang menawarkan barang maupun jasa tersebut begitu beragam. Hal ini juga dapat menyerap angkatan kerja yang cukup besar, mengingat penduduk Sukaraja sebagian besar berada pada umur usia kerja. Sumber dari lapangan pekerjaan yang terdapat di Kelurahan Sukaraja ini justru berasal dari pihak swasta dan usaha perorangan.

58

G.Kemiskinan

Kelurahan Sukaraja memiliki dua lingkungan dan 36 RT, kondisi tersebut didukung dengan tersedianya satu rumah bersalin dan delapan posyandu. Hal ini dikarenakan jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Sukaraja cukup banyak, yaitu 1.279 orang dan wanita usia subur (WUS) sebanyak 2.154 orang. Selain itu, pelayanan kesehatan di Kelurahan ini juga memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berobat di Puskesmas dengan menggunakan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah, seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), maupun dengan surat keterangan miskin dari kelurahan. Kemudahan ini sangat dibutuhkan karena masyarakat miskin (keluarga pra sejahtera) di Kelurahan Sukaraja memiliki jumlah paling besar diantara tingkat kesejahteraan keluarga lainnya (lihat Tabel 2), yaitu sebanyak 945 keluarga pra sejahtera.

Pemaparan di atas sejalan dengan jumlah penerima raskin di Kelurahan Sukaraja pada tahun 2013, yaitu sebanyak 945 rumahtangga. Bantuan beras miskin (raskin) merupakan salah satu usaha dari pemerintah pusat untuk mengupayakan kehidupan yang layak kepada masyarakatnya agar kebutuhan rumahtangganya bisa tetap terpenuhi. Bantuan beras ini diberikan kepada masing-masing rumahtangga setiap sebulan sekali sebanyak 15 kg. Sedangkan untuk bidang perikanan, masyarakat nelayan mendapatkan bantuan berupa talut atau pemecah ombak, hyber box atau penyimpanan ikan serta jaring millenium.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan uraian hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi bertahan hidup rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung sebagai berikut. 1. Strategi bertahan hidup rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja

antara lain dilakukan dengan cara melakukan diversifikasi pekerjaan, membangun/mengembangkan jaringan sosial, berhutang dan menekan pengeluaran.

2. Diversifikasi pekerjaan pada rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja masih terbatas dalam mendapatkan pekerjaan lain selain melaut, namun istri dan anak yang sudah selesai mengenyam pendidikan juga ikut membantu menambah penghasilan rumahtangga.

3. Kuantitas dan kualitas dari hubungan antara rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja dengan orang-orang di sekitarnya (yaitu tetangga rumah, teman kerja, dan juragan) terlihat baik dan sangat baik. Begitu halnya ketika mereka diminta bantuannya, juga baik dan cepat membantu.

4. Tidak semua rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja berhutang, beberapa dari mereka lebih memilih untuk menekan atau mengurangi

125

pengeluaran dari beberapa kebutuhan rumahtangga maupun menabung di warung tetangga yang sewaktu musim paceklik tiba bisa ditukarkan dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

B.Saran

Berdasarkan kajian studi ini, peneliti memberikan saran yang bertujuan untuk merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait supaya penelitian ini nantinya dapat menyumbang pemikiran dalam pengentasan kemiskinan pada rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

1. Bagi Pemerintah diharapkan dapat memberikan program-program bantuan yang bisa memberdayakan masyarakat menjadi lebih maju dan berkembang, misalnya melalui penyediaan lapangan kerja, pengembangan industri rumahtangga, peminjaman modal untuk usaha, maupun yang lainnya.

2. Bagi rumahtangga nelayan miskin di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung diharapkan dapat memperluas pendapatan dengan mencari pekerjaan tambahan dari sektor di luar kelautan maupun membuka usaha kecil.

3. Mengingat penelitian ini memiliki banyak kekurangan karena peneliti hanya menitikberatkan pada kemiskinan rumahtangga nelayan miskin maka disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk meneliti model pemberdayaan yang cocok untuk generasi muda dalam upaya mengatasi kemiskinan rumahtangga nelayan.

Dokumen terkait