• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPONEN DAN ORGANISASI KURIKULUM

E. Organisasi kurikulum.

1. Konsep dan dimensi organisasi kurikulum

Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku yan g harus disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi ya ng telah ditetapkan. Organisasi kurikulum berhubungan erat dengan kualitas kegia tan dan pengalaman belajar peseta didik. Organisasi kurikulum harus dipilih dan d iatur sedemikian rupa untuk dikembangkan leibh luas dan lebih mendalam sehing ga peserta didik memperoleh sesuatu yang berharga dari program pendidikan yang telah ditetapkan.

Dimensi-dimensi organisasi kurikulum

Organisasi kurikulum mempunyai dua dimensi pokok yiatu dimensi isi dan di mensi pengalaman belajar. Ralph Tyler melihat dimensi kurikulum dari dua bentu k hubugan kesempatan belajar yaitu hubungan vertikal dan hubungan horizontal h ubugna organisasi vetikal adalah hubungan kesempatan belajar untuk minggu pert ama dan minggu kedua. Sedangkan hubungan organisasi horizontal adalah hubun gan kesempatan belajar yang terdapat dalam kelas yang setingkat, mata pelajaran, dan situasi, baik yang terdapat dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah..

Kedua dimensi tersebut memungkinkan diperolehnya kurikulum yang mempunyai pengaruh kuat secara kumulatif. Jika kedua hubungan tersebut berkesinambungan maka kesepatan belajar dapat ditingkatkan dan diperluas karena keua dimensi ters ebut saling mengisi. Dengan demikian peserta didik akan memperoleh pengalamn belajar yang lebih luas dan mendalam dari berbagai unsur dalam organisasi kuriku lum.

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi kurikulum antara lain a. Konsep yaitu definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala

b. Generalisasi yaitu kesimpulan-kesimpulan yang merupakan kristalisme dari suatu a nalisis.

c. Keterampilan yaitu kemampuan dalam merencanakan organisasi kurikulum dan dig uakan sebagai dasar untuk menyusun program yang berkesinambungan

d. Nilai-nilai yaitu norma atau kepercayaan yang diagungkan, sesuatau yang bersifat a bsolut untuk mengendalikan perilaku

2. Model organisasi kurikulum

Berikut akan dijelaskan beberapa model organisasi kurikulum yaitu a. Subject-centered curriculum

Ciri-ciri organisasi kurikulum ini sebagai berikut: kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, tidak ada hubungan dan kaitannya satu sama l ain, mata pelajaran mata pelajaran tersebut berdiri sendiri sebagai suatu disiplin il mu, tujua kurikulum adalah untuk menguasai pengetahuan, mata pelajaran tidak di susun sesuai dengan kebutuan peserta didik dan masyarakat, strategi pembelajaran banyak menggunakan teknik penuangan, guru berperan dan bertanggung jawab se bagai guru mata pelajran, proses pembelajaran lebih terpusat kepada guru, sement ara peserta didik bersifat pasif dan teknik penilaian lebih banyak menggunakan tes dengan fokus domain kognitif.

b. Correlated curriculum

Ciri-ciri kurikulum korelasi ini antara lain adanya korelasi antar mata pelajara n, adanya upaya untuk menesuaikan mata pelajaran dengan masalah kehidupan se hari-hari, termasuk kebutuhan daan minat peserta didik, tujuan kurikulum adalah untuk menguasai pengetahuan, pelayanan perbedaan individual masih sangat terba tas, dalam proses pembelajaran guru banyak berperan aktif, peran peserta didik m ulai diaktifkan dan penilaian lebih di fokuskan kepada domain cognitive, kendatip un domain lain sudah mulai dikembangkan

c. Broad fild curriculum

Ciri-ciri kurikulum bidang studi, antara lain kurikulum terdiri atas bidang stud i yang mrupakan perpaduan beberapa mata pelajaran yang serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama, bahan pelajran bertitik tolak pada suatu inti masalah tertentu k

emudian dijabarkan menjadi pokok bahasan, bahan pelajran disusun berdasarkan s tandar kompetensi dan komptensi dasar yang telah ditetapkan, strategi pembelajar an bersifat terpadu, guru berperan sebagai guru bidang studi dan penyusunan kuri kulum mempertimbangkan minat, masalah, kebutuhan peserta didik dan masyarak at.

d. Integrated curriculum

Kurikulum terpadu bersifat fleksibel dan tidak mengharapkan hasil belajar ya ng sama dari semua peserta didik. Tanggung jawab mengembangkan kurikulum b anyak dipercayakan kepaa guru-guru, orang tua, dan peserta didik. Kesulitan sekal igus kelemahan kurkulum ini antara lain sulit menentukan ruang lingkup dan urut an bidang kehidupan esensial, sulit menggunakan buku suber karena pada umumn ya buku sumber disusun sesuai dengan mata pelajaran, sulit mencari guru yang co cok, sulit melaksanakan ujian akhir yang bersifat uniform, sulit bagi peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang menuntuk pengetahuan logis-

sistematis, mengabaikan warisan budaya dan peserta didik hanya berpikir praktis dan pragmatis

e. Core curriculum

Ciri-ciri kurikulum inti antara lain terdiri atas serangkaian pengalaman yang p enting dan saling berkaitan untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, berkaitan dengan pendidikan umum, direncanakan secara kontinu sebelum dan sel ama dijalankan, didasarkan atas masalah-masalah pribadi dan sosial, disajikan dal am satu kesatuan yang utuh, dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama da n diperuntukkan bagi semua peserta didik

f. Activity curriculum

Organisasi kurikulum ini tidak memiliki struktur yang formal dan tidak diranc ang sebelumnya. Isi kurikulum ditentukan berdasarkan kebutuhan dan minat peser ta didik sehingga wajar apabila kurikulum ini lebih menonolkan kegiatan dan pen galaman peserta didik, walaupun dalam setiap kurikulum terdapat berbagai kegiat an dan pengalaman. Implikasinya adalah guru perlu mengidentifikasi kebutuhan d an minat peserta didik serta membantu peserta didik dalam memilih kebutuhan da n miat yang dianggap penting.

Kelebihan kurikulum ini antara lain sesuai dengan kebutuhan dan minat peser ta didik, memperhatikan perbedaan individual dan memberikan bekal kemampuan khusus untuk hidup di masyarakat, sedangkan kekurangannya antara lain kebutuh an dan minat peserta didik belum tentu relevan dengan realitas kehidupan yang be gitu kompleks, kontinuitas dan urutan bahan masih sangat lemah dan memerlukan guru yang kompeten dan profesional yang tidak hanya menguasai mata pelajaran atau bidang stui tetapi juga memilik kemampuan sosial.

3. Faktor-faktor dalam organisasi kurikulum

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum yaitu :

a. Ruang lingkup

Ruang lingkup kurikulum menunjukkan keseluruhan, keluasan atau kedalama n dan batas-batas bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. B ahan pelajaran tersebut merupakan bahan yang terseleksi karena dianggap penting dan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan peserta didik

Setelah memilih dan menentukan ruang lingkup bahan pelajaran, kemudian di susun dalam organisasi kurikulum tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Pemuli han dan penentuan ruang lingkup bahan pelajaran tentunya harus melibatkan para pakar kurikulum, pakar filsafat pendidikan, guru bidang stui, pakar psikologi, sosi ologi; Perlu mendapat masukan dari berbagai pihak sebagai baha pertimbangan; di dukung oleh hasil penelitian yang relevan dan memadai

Dalam pelaksanaan kurkulum hedaknya disesuaikan dengan kondisi stetmpat, artinya guru (individual maupun kelompok) diberi kesempatan untuk menyesuaik an ruang lingkup isi kurikulum dengan keadaan masyarakat setempat, kemampuan sekolah dan tingkat kecerdasan peserta didik.

b. Urutan

Urutan bahan pelajaran menunjukkan keteraturan bahan yang akan disampaik an kepada peserta didik, kapan bahan tersebut sebaiknya disampaikan, mana baha n yang harus disampaikan terlebih dahlu dan mana bahan yang akan dipelajari ke mudian. Urutan tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain mulail dari yang kecil hingga yang terbesar, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, mul ai dari yang konkret sampai dengan yang abstrak, mulai dari keseluruhan sampai degnan bagian-bagian, mulai dari yang mudah sampai dengan yang sulit, ulai dari tingkat pengetahuan samapi dengan tingkat evaluasi, mulai dari dahulu sampai de ngan sekarang dan seterusnya

c. Kesinambungan

Kesinambungan menunjukkan adanya peningkatan, pendalaman dan perluasa n bahan pelajaran sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari bahan yan g lebih kompleks.

d. Terpadu

Keterpaduan ini dapat dilakukan dalam bentuk kurikulum korelasi, kurikulum bidang studi atau kurikulu terpadu berdasarkan bidang-bidang kehidupan. Untuk mencapai pemahaman yang utuh dan menyeluruh, maka keterpaduan ini bukan ha nya dilakukan oleh guru dalam berbagai mata pelajaran, tetapi juga oleh peserda d idik melalui pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang saling berhubungan.

e. Keseimbangan

Faktor keseimbangan yang dimaksudkan disini adalah keseimbangan isi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan keseimbangan p roses pembelajran. Keseimbangan isi berkaitan dengan seberapa besar pentingnya suatu bahan pelajaran bagi kehidupan peserta didik. Tujuan keseimbangan proses adalah agar guru dan peserta didik tidak cepat jenuh dan bosan serta dapat menge mbangkan potensi peserta didik secara optimal

e. Waktu

Alokasi waktu harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum sering kali terjadi perbedaan pendapat tentang alokasi waktu, antara pengembang kurikulum di tingkat pusat dengan guru mata pelajaran di sekolah. Hal ini biasanya masing- masing menggunakan kriteria yang berbeda. Untuk sekadar peganga bersama, dist ribusi waktu dapat ditentukan berdasarskan kriteria antara lain tradisi pengalaman, pertimbangan para pengembang kurikulum, nilai atau manfaat, tingkat kesulitan s etiap mata pelajaran dan standar kompetensi mata pelajaran.

4. Prosedur mereorganisasi kurikulum

Terdapat beberapa cara untuk mereorganisasi kurikulum yaitu sebagai berikut :

a. Reorganisasi melalui buku pelajaran

Buku pelajaran merupakan sumber belajar yang penting bagi peserta didik dal am mempelajari suatu isi kurikulum. Peserta didik harus lebih banyak belajar mel alui buku pelajaran daripada apa yang diajarkan guru didala kelas. Jika buku pelaj aran itu sudah ketinggalan berarti sekolah tersebut juga ketinggalan. Oleh sebab it u sangat penting mereorganisasi kurikulum melalui buku pelajaran di sekolah b. Reorganisasi dengan cara tambal sulam

Jika di sekolah lain memiliki suatu kurikulum yang dianggap baik, kurikulum tersebut dapat diambil untuk dipelajari. Apabila sesuai dengan kondisi dan tujuan sekolah, kurikulum tersebut dapat ditambahkan pada kurikulum yang ada. Dengan demikian, kurikulum sekolah menajdi kaya dengan program-program terbaik dan berusaha menghilangkan program yang dianggap kurang baik

c. Reorganisasi melalui analisis kegiatan

Kurikulum merupakan pengalaman yang diberikan kepada peserta didik agar mencapai kehidupan seperti orang dewasa. Untuk encapai hal tersebut diperlukan analisis kegiatan kehidupan orang dewasa dan hasilnya dijadikan bahan pelajaran utuk peserta didik. Melalui prosedur ini diharapkan bahan pelajran dapat diarahka n pada keigatan kehidupan nyata

Rosedur ini dilakukan melalui dua tahap yaitu pertama merumuskan strategi f ungsi sosial yang meliputi bagaimana hidup yang ideal, merumuskan sifat atau ha kikat individu dalam kehidupan sosial, mengemukakan sifat-sifat belajar, dan mer umuskan peranan sekolah tertentu dalam kehidupan sosial. Kedua merumuskan ru ang lingkup fungsi kehidiupan sosial berdasarkan kriteria tertentu yang meliputi hi diup dalam lingkungan keluarga, kehidupan waktu senggang kehidupan sebagai w arga negara, kehidupan kelompok yang terorganisasi, kehidupan sebagai konsume n, kehidiupan sebagai produsen, kehidupan berkomunikasi dan kehidpan transfor masi.

e. Reorganisasi melalui survei pendapat

Cara ini dilakukan melalui survei terhadap berbagai pendapat dari berbagai pi hak seperti peserta didik, orang tua, guru, pengawas, kepala sekolah, tokoh masya rakt, dan mitra sekolah.

f. Reorganisasi melalui studi kesalahan

Prosedur ini dilakukan melalui analisis kesalahan dn kekurangan terhadap pro ses dan hasil kegiatan kurikuler.

g. Reorganisasi melalui analisis masalah remaja

Ross moaney dan kawan-kawan menganalisis 330 masalah kebutuhan remaja yang dibagi menjadi 11 kelompok yaitu perkembangan jasmani dan kesehatan; bia ya hidup dan pekerjaan; kegiatan sosial dan rekreasi; berkeluarga, menikah dan se ks; hubungan sosial secara psikologis; hubungan pribadi; moral dan keagamaan; r umah tagga dan kerabat; pendidikan dan kerjasama; penyesuaian terhadap pekerja an sekoalh; kurikulum dan prosedur pembelajaran.

BAB V

Dokumen terkait